• 08123070905
  • mutupendidikan.info@gmail.com

Budaya Mutu

Manajemen Hubungan Pelanggan & Mutu Pendidikan

Manajemen Hubungan Pelanggan


Dapatkan slideshare berikut ini:

Manajemen Hubungan Pelanggan


MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN

Organisasi harus mengetahui, merespon, dan memuaskan tuntutan pelanggan jika mereka ingin bisnis tetap berjalan dan mendapat keuntungan dari pertumbuhan di masa depan. Sekali lagi, kata kunci adalah “kepuasan pelanggan”, diikuti dengan periode ketika perusahaan bertujuan “menyenangkan” pelanggan mereka.

Akhir-akhir ini, telah ada gerakan untuk mengelola harapan pelanggan yang menyebabkan hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan yang menyebabkan hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan utama melalui komunikasi interaksi yang bertujuan mendapatkan pemahaman yang lebih jelas akan tuntutan pelanggan di masa sekarang dan masa depan. Dalam kaitanya dengan perkembangan ini, telah muncul manajemen hubungan pelanggan (Customer Relationship Management/CRM) sebagai strategi formal yang bertujuan menjelaskan, menyimpan, dan menganalisis informasi pelanggan untuk mempelajari lebih lanjut tentang kebutuhan dan perilaku pelanggan untuk mempelajari lebih lanjut tentang kebutuhan dan perilaku pelanggan dan mengembangkan hubungan yang lebih kuat dengan mereka. Untuk beberapa pemasok, hal ini berarti menetapkan tujuan organisasi di sekitar pemenuhan tuntutan yang muncul dari pelanggan.

Manajemen hubungan pelanggan bertujuan mengetahui, memahami, dan memenuhi tuntutan pelanggan dengan mendorong pelanggan agar terlibat dalam bisnis pemasok melalui sejumlah teknik yang mencakup mendengarkan pelanggan lewat prosedur keluhan dan pertemuan, melakukan riset pasar dan berkonsentrasi pada penyediaan jasa pelanggan dengan staf yang sadar budaya. Terdapat model untuk menggambarkan manfaat mendengarkan dan mengobservasi pelanggan, serta komunikasi dan pelatihan jasa pelanggan. Hal ini juga terdapat pada satu model yang menyatukan semuanya ini menjadi bagian CRM terpadu.

Banyak perusahaan percaya bahwa menggunakan strategi manajemen hubungan pelanggan bukan merupakan pilihan, karena memahami kebutuhan dan perilaku pelanggan dapat menghasilkan hubungan pelanggan yang lebih kuat yang akan memberikan tingkat kepuasan pelanggan yang lebih besar, sehingga meningkatkan perolehan penerimaan penjualan dan laba. Waktu dan usaha yang diperlukan untuk membuat CRM bekerja seharusnya tidak diremehkan walaupun hal tersebut sejalan dengan penggunaan teknologi untuk meningkatkan komunikasi, meingkatkan efisiensi dan mengatur database yang digunakan untuk merekam dan menyebarkan informasi pelanggan ke bisnis pemasok.

ORGANISASI YANG BERFOKUS PADA PELANGGAN

Model ini menggambarkan bahwa agar dapat menciptakan organsasi yang berfokus pada pelanggan, ada sejumlah elemen yang perlu dilaksanakan.
1. Desakan bisnis.
2. Kejelasan kelompok.
3. Kemampuan mendengarkan
4. Strategi dan sasaran pelayanan.
5. Proses berbasis pelanggan.
6. Pengembangan SDM
7. Permberdayaan.
8. Komunikasi,penghargaan dan pengakuan.
9. Kesinambungan.

KEINGINAN PELANGGAN “MoSoCoW”
  • Must have (Harus memiliki) – 100% persyaratan
  • Should have (Berharap memiliki) – Persyaratan nyata walaupun tidak penting secara bisnis
  • Could have (Dapat memiliki) – fitur ekstra
  • Would have (Sebaiknya memiliki) – menyenangkan jika bisa membeli keinginan ini)
KEKUATAN PELANGGAN YANG ADA

Perusahaan akan lebih baik jika dapat memaksimalkan penjualan overhead maupun sumber daya mereka jika mereka dapat mengembangkan hubungan bisnis yang berkelanjutan dan banyak dengan pelanggan yang ada. Alasan pelanggan untuk keputusan pembelian pertama didasarkan faktor berwujud atau tangible (kinerja, kualitas, reliabilitas dan biaya) dan tak berwujud atau intangible (perasaan peduli,rasa hormat,dll).

MENGAMATI PERILAKU PELANGGAN

Menerima pendapatan bahwa keharusan perusahaan ialah melihat kinerja organisasi, persaingan dan menguji pengalaman pelanggan yang ditawarkan maka akan memberikan tolak ukur harian sederhana untuk dijalankan.melangkah menuju ‘kaki pelanggan’ memberikan pemahaman tentang memilih tawaran itu, apa pelajaran bagi organisasi dan dapat membantu mengenali standar baru yang harus dibuat.

MENDENGARKAN PELANGGAN

Sejumlah organisasi tidak hanya mendengarkan pelanggan mereka tapi juga melaksanakan proses banchmarking yang sistematis agar dapat mengidentifikasi daerah untuk penegembangan dasarpada praktik. Banchmarking juga membantu mengidentikasi perbedaan pada proses dan kinerja serta dapat menghasilkan rencana tindakan untuk melaksanakan perubahan.

Terdapat empat metode benchmarking yang dapat digunakan :

1. Dibandingkan dengan persaingan langsung.
2. Dibandingkan dengan industri parallel.
3. Dibandingkan dengan bagian lain dari organisasi yang sama.
4. Dibandingkan dengan industry berbeda atau organisasi ‘terbaik di kelasnya’.

CUSTOMER CARE

Standar nasional diterapkan untuk National Vocation Qualifications di UK untuk mengajukan kompetensi dibidang keahlian tertentu.Untuk pelayanan pelanggan, standar ini telah dikembangkankan oleh badan pimpinan jasa pelanggan dibawah dukungan Depertemen Pendidikan Pemerintah. Lima bagian umum dari NVQ adalah:
1. Menjaga pelayanan pelanggan yang dapat diandalkan.
2. Komunikasi dengan pelanggan.
3. Mengembangkan hubungan kerja yang positif dengan pelanggan.
4. Memecahkan masalah demi pelanggan
5. Mengusulkan dan menilai perubahan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

KOMUNIKASI DENGAN PELANGGAN

Diawal komunikasi strategi pelayanan pelanggan, terdapat juga kebutuhan untuk strategi komunikasi yang berfokus pada penyampaian pesan yang terus menerus dalam isi maupun format untuk stakeholder.

ANALISIS PARETO

Teori pareto,seorang ahli ekonomi Italia, merupakan konsep umum yang mempunyai banyak kegunaan. Dari studi pareto,Pembagian 80% – 20% diakui sebagai penemuan umum dan telah digunakan dalam sejumlah bidang bisnis.

Demikian, uraian singkat ini, semoga bermanfaat. Aamiin.

Salam hormat,

admin,

mutupendidikan.com

Pendampingan & Pelatihan Penjaminan Mutu Pendidikan      

Manajemen Keuangan dan Mutu Pendidikan

Manajemen Keuangan


Dapatkan Slideshare dibawah ini:

Manajemen Keuangan


Tidak ada organisasi yang berbasis profit maupun sosial dapat bertahan atau bahkan berjalan setiap hari tanpa biaya dan pendekatan manajemen keuangan yang profesional. Topik ini sangat penting, hingga sulit mencari rangkaian manajemen yang tidak melibatkan bagian keuangan, hal ini bukan berarti bahwa setiap manajer harus ahli dalam hal keuangan tetapi paling tidak harus memahami anggaran, pengeluaran, cara pendapatan diperoleh, dan mengetahui cara penyusunan biaya organisasi.

Pada materi ini terdapat beberapa model penawaran dan permintaan ekonomi sederhana yang menunjukkan penjualan dan pendapatan yang harus diingat ketika manajer menjalankan perencanaan bisnis, pengembangan produk baru, dan pengembangan bisnis sebagai bagian dari rencana strategis jangka panjang perusahaan. Dalam banyak kasus, manajer sering ditugaskan untuk mengidentifikasi penghematan biaya lewat perbaikan proses dan peningkatan efisiensi atau lewat pengurangan biaya bahan dan sumber daya. Terdapat sejumlah pilihan terbuka untuk mereka yang diminta menekan biaya dan salah satu model itu memberikan beberapa petunjuk tentang cara pendekatan relatif ini dibandingkan.

Selain model ekonomi sederhana, materi ini biasanya juga membahas rasio keuangan standar yang dapat digunakan untuk mengawasi kinerja organisasi, lebih dari itu rasio ini dianggap sebagai petunjuk pentingmengenai kesehatan keuangan perusahaan.

Akuntansi dan Keuangan menunjukkan tiga subjek yang berbeda tetapi saling berhubungan:

  • Akuntansi keuangan, yang menggabungkan manajemen keuangan yang mencakup desain dan manajemen sistem catatan saldo bank dan saldo kas, pemasukan, pembayaran, dan bermacam-macam aset dan kewajiban
  • Akuntansi biaya dan manajemen, yang melibatkan pemenuhan kebutuhan informasi manajemen. Akuntansi ini berfungsi membantu pembuatan pengambilan keputusan, sebagai contoh: merencanakan kinerja ekonomi organisasi, mngendalikan biaya, dan meningkatkan kemampulabaan.
  • Pemeriksaan internal maupun eksternal, untuk memastikan kesesuaian dan pengaturan yang selaras dengan proses perusahaan dan pemeriksaan eksternal guna menguji keberadaan, kepemilikan, dan basis penilaian aset dan investasi tetap.
PROSES KEPUTUSAN INVESTASI MODAL

            Model ini menunjukkan cara tujuan berhubungan dengan pengambilan keputusan  melalui pengumpulan data dan tugas alternative keuangan dan non keuangan.Meskipun model ini membahas tentang pengambilan keputusan  investasi  modal dan berasal dari badan professional UK yang bernama CIMA, model ini juga menunjukkan keterkaitan dengan strategi perusahaan dengan lingkungan internal dan eksternal.

MEMAHAMI PRODUK/JASA MODEL FOKUS STRATEGI

            Tanpa harus meningkatkan harga, kemampuan labaan jangka panjang dapat dicapai melalui dua cara, pada dasarnya dengan penjualan produk atau jasa yang lebih banyak atau peningkatan efesiensi.

PROYEKSI ARUS KAS KONTRAK MANAJEMEN PELUNASAN BERTAHAP

Proyeksi arus kas menunjukkan arus pendapatan yang berhubungan dengan biaya yang dikeluarkan. Pada nilai tinggi atau proyek dengan waktu yang lama, pendekatan yang biasa untuk penyusunan kontrak ini adalah harus memiliki filosofi pembayaran pelunasan bertahap yang berusaha memadukan biaya dan pedapatan untuk mengurangi peminjaman dana dari penyediaan dank arena itu, biaya keselurhannya akan berkurang bagi klien.

Analisis rasio keuangan

Terdapat sejumlah pendekatan standar untuk melaksanakan analisis keuangan perusahaan dan rasio dan perhitungan di bawah ini akan sering muncul dalam penilaian apapun atas komitmen terkini dan sebagai petunjuk terhadap potensi kinerja.

PENDEKATAN PENGURANGAN BIAYA
  1. Pengeluaran Bebas adalah tidak berkepanjangan dan biaya merangkak naik karena peraturan untuk pengeluaran menjadi banyak dan sistem mengendur.
  2. Pengurangan Biaya adalah menampilkan Lompatan yang cepat tetapi merangkak kembali selama periode waktu tertentu, tetapi tidak mencapai level awal.
  3. Pengurangan berbasis proses menampilkan Pengurangan bertahap dari pengenala proses baru.
  4. Manajemen laba berbasis aktivitas adalah Penetapan biaya berbasis aktivitas

Demikian uraian singkat ini, semoga bermanfaat.

Salam hormat,

admin,

mutupendidikan.com

Pelatihan & Pendampingan Manajemen Mutu Pendidikan

Pendampingan & Pengelolaan Standar Pembiayaan

Mutu Pendidikan

Selamat datang di website mutupendidikan.com

Assalaamu’alaikum Wr.Wb.

Bapak Ibu Pengiat Mutu Pendidikan yang kami hormati.

Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan ke Website kami.

Website ini di desain agar komunikatif dan mudah dinavigasi.

Website ini diharapkan dapat menjadi wadah bersama untuk berbagi pengalaman terkait pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP), Pengembangan Manajemen Sekolah dan Pengembangan Kualitas Dosen dan di Indonesia

Masukan, kritik dan saran Bapak, Ibu sangat kami harapkan untuk perbaikan website ini di kemudian hari.

Semoga Allah SWT, meridhoi langkah ini, Aamiin.

Mari bersemangat untuk Membangun Mutu Pendidikan Indonesia.

Alamat resmi website kami:

mutupendidikan.com 

Hormat kami,

Admin,

Dapatkan informasi terkait: SPMI / SPMP / SNP / Mutu Pendidikan / Penjaminan Mutu / Sekolah / SD / SMP / SMA / SMU / Bimtek / Pelatihan / Training / Perguruan Tinggi / Lokakarya / Jakarta / Surabaya / Yogyakarta / Bandung / Audit Mutu Internal / 5 R / Pelayanan Prima / Sasaran Mutu / Balance scorecard / Manajemen / Strategi


VISI KAMI

Menjadi partner aktif bagi Perguruan Tinggi/ Sekolah/ Madrasah di Indonesia dalam membangun Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan yang efektif dan efisien.

MISI:

Menyediakan layanan tepat guna bagi pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal (SPMI / SPME / SPMP) Institusi Pendidikan di Indonesia.

Menyediakan modul-modul praktis guna memudahkan proses pembelajaran SPMI/SPMP Institusi Pendidikan Indonesia.

Menyediakan jasa konsultasi dan pelatihan SPMI/SPMP yang sesuai dengan kebutuhan Perguruan Tinggi/ Sekolah/ Madrasah/ SMA/SMP/SD/Institusi Pendidikan di Indonesia.

MOTTO KAMI:

“Senantiasa bergerak dan berempati untuk menebar manfaat bagi Perguruan Tinggi/ Sekolah/ Madrasah/ Institusi Pendidikan di Indonesia”

KLIEN KAMI:

Meliputi Perguruan Tinggi, SMA, SMP dan Sekolah Dasar di Indonesia

KONTAK:

Untuk informasi Pelatihan & Proposal In-House Training silahkan kontak Customer Service kami (Klik disini)


[contact-form][contact-field label=”Name” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Email” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Website” type=”url” /][contact-field label=”Message” type=”textarea” /][/contact-form]

iso 9000

Hubungan ISO 9000 dengan TQM

Bagaimana hubungan ISO 9000 dengan Total Quality?

Hubungan antara ISO 9000 dengan TQM merupakan topik yang patut dicari titik terangnya, karena  setiap organisasi / institusi dapat menerapkan kedua hal tersebut (TQM dan ISO 9000) dalam waktu yang bersamaan.

Berikut slideshare yang kami sarikan dari Buku Quality Management dari David L. Goetsch.

Silahkan di unduh Slideshare file ppt berikut ini:

Hubungan ISO 9000 dengan Total Quality

Demikian semoga bermanfaat.

Salam Hormat,

admin

mutupendidikan.com


Untuk Pelatihan / In-House Training:
Implementasi ISO 9001 : 2015 bagi Lembaga Pendidikan
Hubungi Customer Service Anda (Klik disini)

Training pembuatan SOP yang efektif

Headings dalam pembuatan SOP

Ketika menyusun SOP (Standard Operating Procedure), pertama-tama perlu memutuskan bentuk “Headings” dari SOP tersebut.

Ada 3 model headings yang bisa dipakai, yaitu

  1. Simple headings
  2. Controllable headings dan
  3. Accountable headings.

Bagaimana perbedaan dari mari masing-masing model tersebut?

Silahkan diunduh pada file berikut ini:

Heading dalam pembuatan SOP

Salam Mutu,

admin

mutupendidikan.com

Pelatihan & Pendampingan

Implementasi ISO 9001 pada Institusi Pendidikan

APA MANFAAT ISO 9001?

Apa saja manfaat penerapan ISO 9001:2015 untuk dunia pendidikan?

Apabila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, melibatkan semua SDM yang ada dalam organisasi, komitmen dibangun disemua lini, maka manfaat yang akan diperoleh adalah sbb:

  1. Menyediakan sistem manajemen yang berfungsi secara efektif dalam mengidentifikasi dan mengelola sumberdaya serta berbagai proses yang saling berhubungan dan berinteraksi yang diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi
  2. Menyediakan ‘kendaraan’ untuk membawa organisasi ke arah perbaikan
  3. Mengurangi perbedaan kapasitas antar unit dalam organisasi
  4. Mencapai dan memelihara mutu luaran lembaga pendidikan (PT, Sekolah, Madrasah)
  5. Meningkatkan atmosfir akademik & pengelolaan pengetahuan
  6. Menyediakan perangkat untuk pengukuran kinerja institusi

Bagaimana proses implementasinya?

Bagaimana proses sertifikasinya?

Apa yang dimaksud dengan “Process Approach”?

Apa kaitannya dengan IWA2?

Untuk lebih jelasnya silahkan diunduh materi SlideShare disini:

Klik disini:

Implementasi ISO 9001 pada Institusi Pendidikan

Demikian, semoga bermanfaat.

Hormat kami,

admin,

mutupendidikan.com


Untuk In-House Training ISO 9001:2015 bidang Pendidikan
Hubungi Customer Service kami

INFO PUBLIC TRAINING:

 Silahkan di Klik : Public Training


 

Riset Pasar untuk Pendidikan

TQM untuk Lembaga Pendidikan bag.3

Perlukah Riset Pasar?

Riset pasar merupakan unsur penting dalam implementasi TQM. Riset ini adalah cara utama untuk mendengarkan pelanggan dan calon pelanggan. Jika pendekatan TQM ingin diterapkan, maka mutu sebagai “menurut apa yang dirasakan pelanggan” harus segera ditetapkan.

Alasan Pentingnya Riset Pasar:

  • Kalimat “mutu yang dirasa” (perceived quality) tersebut, tidak akan berarti apa-apa tanpa riset pasar
  • Riset tersebut akan memberikan data yang akan melengkapi kesan institusi terhadap kelompok pelanggan/ calon pelanggan yang bervariasi.
  • Kelompok pelanggan yang berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda pula sehingga memerlukan pendekatan serta perlakuan yang berbeda pula
  • Riset pasar bukan sesuatu yang dilaksanakan sekali untuk selamanya
  • Riset pasar perlu dilakukan secara periodik
  • Riset pasar dapat memberikan peringatan tentang perubahan persepsi pelanggan yang berpengaruh pada reputasi institusi
  • REPUTASI membutuhkan waktu untuk berkembang & perlu dijaga

Faktor Penting bagi keberhasilan Institusi Pendidikan:

  • Sistem penerimaan siswa baru yang mudah/ praktis
  • Bentuk pembelajaran yang memenuhi kebutuhan pelajar
  • Tim kerja yang berfungsi secara tepat
  • Nilai rata-rata ujian yang meningkat
  • Berkembangnya nilai-nilai sosial, personal, kultural, & etika dalam diri pelajar
  • Meningkatnya strategi pembelajaran & pengajaran
  • Terlibatnya mayoritas staf dalam tim peningkatan kualitas
  • Meningkatnya kemajuan Institusi diberbagai bidang
  • Meningkatnya akses internal dan eksternal terhadap institusi
  • Meningkatnya kepuasan pelanggan yang dibuktikan melalui survei kepuasan
  • Meningkatnya pasar
  • Meningkatnya kepercayaan golongan minoritas / kelompok yang belum maju
  • Reaksi yang semakin besar terhadap kebutuhan komunitas
  • Hubungan kerjasama dan kemitraan yang semakin kuat dengan dunia industri & perdagangan

Key Success Factor:

  • Faktor-faktor penting sebuah kesuksesan,kadangkala disebut peristiwa kunci, adalah indikator-indikator menyangkut hal-hal apa saja yang harus dicapai oleh sebuah institusi yang ingin memenuhi kepuasan pelanggan & statemen misinya
  • Tujuan dari pembuatan daftar faktor-faktor penting kesuksesan tersebut adalah untuk berkonsentrasi pada kata “penting” & “kesuksesan”

Berikut kami sampaikan Slideshare “TQM & Riset Pasar Institusi Pendidikan” dalam bentuk file PPT. Materi ini merupakan hasil rangkuman yang kami sarikan dari buku Total Quality Management in Education yang ditulis oleh Edward Sallis.

Materi dapat diunduh/ download disini:

Klik disini:

PPT TQM untuk Lembaga Pendidikan bag-3

Hormat kami,

mutupendidikan.com

Pelatihan, Pendampingan & Bimtek


Untuk Pelatihan Survey Kepuasan Konsumen

Hubungi Customer Service kami


Pendidikan Just In Time

Just In Time

Pegertian “Just In Time”, apabila diterjemahkan langsung ke dalam bahasa Indonesia berarti “Tepat Waktu”. Tepat Waktu disini berarti semua persedian bahan baku yang akan diolah menjadi barang jadi harus datang sesuai waktunya dengan jumlah yang sesuai juga. Adapun barang jadi, juga harus siap diproduksi sesuai dengan jumlah yang diminta oleh pelanggan pada waktu yang tepat pula.  Oleh sebab itu tingkat persedian bahan baku, bahan pendukung, komponen, bahan semi jadi  dan juga barang jadi akan diupayakan pada tingkat atau jumlah yang paling sedikit. Hal ini penting untuk mengoptimalkan aliran kas dan menghindari biaya-biaya akibat pemborosan.

Dalam menjalankan sistem produksi JIT ini, dibutuhkan ketelitian dalam merencanakan jadwal-jadwal produksi mulai jadwal pembelian bahan-bahan produksi, jadwal penerimaan bahan, jadwal operasional/produksi, jadwal kesiapan produk hingga ke jadwal pengiriman (delivery).

Ketepatan waktu pengiriman bahan produksi sangat dibutuhkan dalam Sistem JIT. Misalnya pada sebuah perusahaan produksi Handphone, targetnya harus dapat menerima model LCD display yang benar dan dalam jumlah yang dibutuhkan untuk satu hari produksi. Penyedia LCD Display tersebut diharapkan dapat mengirim bahan dan tiba di gudang dalam batas waktu sesuai permintaan. Sistem ini biasanya disebut dengan “Sistem Tarik” atau “Pull System”.

Keunggulan Sistem Just In Time (JIT)

  1. Dengan persedian yang rendah, terjadinya pemborosan, lewat kadaluarsa dan rusak atau usang akan menjadi semakin rendah.
  2. Mencegah penumpukan produk jadi yang tidak terjual perubahan perubahan dalam permintaan.
  3. Tingkat Persediaan yang rendah sehingga menghemat tempat penyimpanan dan biaya-biaya lainnya seperti biaya sewa dan biaya asuransi.
  4. Bahan-bahan kebutuhan operasional hanya tersedia saat diperlukan saja sehingga membutuhkan modal kerja yang rendah.
  5. Menekanan pada kualitas bahan-bahan yang dipasok. Hal ini dapat mengurangi waktu pemeriksaan, waktu tunggu dan pengerjaan ulang barang cacat.

Keterbatasan sistem Just In Time (JIT)

  1. Apabila ada keterlambatan pengiriman oleh salah satu supplier maka dapat mengakibatkan keterlambatan semua jadwal operasional.
  2. Biaya Transaksi relatif menjadi lebih tinggi karena frekuensi Transaksi yang tinggi.
  3. Perusahaan yang menerapkan JIT akan sulit untuk memenuhi permintaan yang mendadak karena tidak ada produk jadi yang tersedia lebih.
  4. Sistem JIT tidak memiliki toleransi terhadap kesalahan sehingga akan sangat sulit untuk melakukan perbaikan ulang pada bahan-bahan produksi yang mengalami kecacatan. Hal ini dapat terjadi karena tingkat persediaan bahan-bahan untuk produksi tersedia sangat minimal.
  5. Ketergantungan yang begitu tinggi terhadap Supplier baik dalam kualitas bahan maupun ketepatan pengiriman. Para Supplier sulit di kontrol karena mereka berada diluar lingkup perusahaan.

Masih ingin penjelasan dan bahan-bahan  tentang Just In Time? Untuk lebih enaknya, silahkan diunduh slideshare/ download ppt berikut ini:

Klik PPT disini : JUST IN TIME

Demikian semoga bermanfaat.

Salam Mutu,

admin,

mutupendidikan.com

Pelatihan / Konsultasi / In-House Training / Manajemen / Training Center / Pelatihan Kerja / Manajemen Kualitas / Perguruan Tinggi / SMA / SMP / SD / Madrasah


Dapatkan Slideshare Pengembangan Budaya Mutu
(Klik Disini)

Untuk Informasi Pelatihan dan In-House Training
Hubungi Customer Service Anda (Klik disini)

Kepemimpinan Mutu Pendidikan & SPMI

Kepemimpinan Berbasis Mutu Perguruan Tinggi


Dapatkan file slideshare ppt dibawah ini:

Kepemimpinan berbasis mutu pada Institusi Perguruan Tinggi


Seiring dengan semakin pesatnya ilmu pengetahuan serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadikan setiap manusia dituntut untuk siap menghadapi kancah persaingan dan menguasai infomasi secara lengkap, tepat dan akurat.

Teori Kepemimpinan Menurut “Wages dan Davies” kepemimpinan adalah aktivitas terkait dengan pemanfaatan kekuatan orang untuk mancapai tujuan organisasi. Dari beberapa definisi mengenai kepemimpinan secara teoritik lebih mengarah pada model kepemimpinan manajerial yakni dengan mengarahkan, memperdayakan kemampuan yang dimiliki, membangkitkan rasa percaya diri, serta senantiasa memberi dukungan, motivasi, kepada setiap bawahan untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan.

Aspek kepemimpinan transformasion
  1. Idealized influence (Pengaruh yang ideal )
  2. Inspirational motivation (Motivasi yang inspirational)
  3. Intellectual stimulation (Stimulasi intelektual)
  4. Individualized consideration (Pertibangan yang bersifat individual)
Karakteristik kepemimpinan yang berorientasi pada peningkatan organisasi
  1. Visible, commited dan knowledge
  2. Semangat misionaris
  3. Target yang agresif
  4. Strong driver
  5. Komunikasi nilai-nilai
  6. Organisasi
  7. Kontak dengan pelanggan

Baca juga: Kepemimpinan, TQM & Budaya Mutu

Gaya kepemimpinan Secara aplikatif dipahami sebagai sebuah cara yang digunakan seorang pemimpin dala menjalin interaksi dengan bawahannya.terdapat lima gaya kepemimpinan yaitu;

  1. Gaya Otokratis
  2. Gaya Demokratif
  3. Gaya Partisipatif
  4. Gaya Orientasi pada tujuan
  5. Gaya Situasional

Pemimpin Otokratis kerap disebut sebagai kepemimpinan diktator atau direktif. Pemimpin yang menganut gaya kepemimpinan otokratis biasanya saat mengambil keputusan tanpa berkonsultasi dengan para karyawan yang harus melaksanakannya atau karyawan yang dipengaruhi keputusan tersebut.

Ciri-ciri Gaya Kepemimpinan Paternalistik
  1. dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Atasan menganggap bawahannya sebagai manusia biasa yang belum dewasa dan bersikap terlalu melindungi sehingga bawahannya tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri melalui innovasi .
  2. Atasan jarang sekali memberi kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif
  3. Atasan jarang sekali memberi kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan kreativitasnya.
  4. Atasan bersikap selalu benar dan sedikit sekali dapat menerima masukan dan saran.
Ciri-ciri Gaya Kepemimpinan Militeristik
  1. Lebih banyak menggunakan sistem perintah kepada bawahannya.
  2. Menghendaki kapatuhan mutlak dari bawahannya.
  3. Menyenangi formalitas dan upacara-upacara ritual yang berlebihan.
  4. Menuntut adanya disiplin keras dan kaku dari bawahannya

Menurut “Association of Supervision and Curriculum Development” kepemimpinan pendidikan merupakan tindakan atau tingkah laku diantara individu-individu dan kelompok-kelompok yang menyebabkan mereka bergerak kearah tercapainya tujuan-tujuan pendidikan yang menambahkan penerimaan bersama bagi mereka. Aspek-aspek kepemimpinan berbasis peningkatan mutu pada level institusi. Pertama, Menetapkan Visi dan Misi Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Kedua, menetapkan organisasi dan tata kerja unit penjaminan mutu. Ketiga, Pemilihan dan penentuan model manajemen kendali. Keempat, Melakukan evaluasi dan revisi standar mutu melalui benchmarking secara berkelanjutan. Kelima, Melaksanakan sosialisasi tentang sistem penjaminan mutu pedidikan tinggi kepada seluruh pelaksana pendidikan secara terprogram.

Seorang pemimpin dalam institusi perguruan tinggi baik pada level tertinggi maupun level terendah secara khusus harus memiliki keterampilan teknis dalam menjalankan aktivitas kepemimpinannya.

Terkait dengan PERMENRISTEKDIKTI NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SPMI , Top management, Institusi Perguruan Tinggi juga dituntut agar memahami filosofi Manajemen Mutu secara benar. Untuk lebih jelasnya silahkan diunduh file power point tersebut diatas.

Demikian, semoga uraian singkat tentang leadership ini dapat bermanfaat.

Salam hormat,

mutupendidikan.com

Pelatihan & Pendampingan

Demikian semoga uraian singkat ini bermanfaat… Aamiin.

Sumber Literatur: Manajemen Mutu Perguruan Tinggi, Koreksi & Implementasi Oleh: Safrudin Aziz, M.Pd.I. Penerbit Gava Media, Cetakan 1, 2016

Salam hormat,

Admin,

MutuPendidikan.com

Pendampingan, training & Pelatihan SPMI & AMI


Untuk informasi Pelatihan/ In-House Training/ Pendampingan:
Hubungi Customer Service Anda (Klik disini)

INFO PUBLIC TRAINING :

 Silahkan di Klik : Public Training


Menghadirkan informasi terkait: Pelatihan kepemimpinan, Training leadership, Training Center, Pelatihan Kerja, Perguruan Tinggi, sekolah dan madrasah, kepemimpinan lembaga pendidikan

Manajemen Mutu Perpustakaan Perguruan Tinggi

Manajemen Mutu Perpustakaan Perguruan Tinggi


Silahkan diunduh materi power point berikut:

Manajemen Mutu Perpustakaan Perguruan Tinggi


Perkebangan ilmu pengetahuan, teknologi serta berbagai perteuan riset ilmiah dan mutakhir dalam kehidupan manusia tidak lepas dari kerja keras yang diperankan oleh perguruan tinggi. Kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan secara profesional dan berkualitas  selain didukung oleh kucuran dana yang cukup, sarana prasarana yang lengkap, dosen dan tenaga pendidik yang berorientasi pada mutu pendidikan, tidak akan berjalan  sempurna tanpa adanya perpustakaan perguruan tinggi yang memiliki literatur  dan sumber rujukan lengkap serta dikelola secara profesional.

HAKIKAT PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

Merupakan salah satu pusat sumber informasi yang berada pada setiap institusi perguruan tinggi yang dikelola dengan menggunakan manajemen baik mencakup manajemen kepemimpinan perpustakaan, manajemen koleksi, manajemen tenaga perpustakaan, manajemen pengelolaan koleksi, serta manajemen layanan informasi yang secara khusus diberikan kepada seluruh civitas akademika dengan tujuan turut mensukseskan kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi.

Analogi Perpustakaan

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan bagian pokok dalam kegiatan akademik di perguruan tinggi dan secara mutlak tidak boleh disepelekan. Perpustakaan juga bisa dijadikan slogan sebagai jantungnya perguruan tinggi yang berfungsi sebagai pemompa kualitas pendidikan disetiap perguruan tinggi.

TUJUAN PERPUSTAKAAN DISUSUN SECARA HIRARKI
  1. Memiliki Misi (Mission)
  2. Sasaran (Goals)
  3. Tujuan (Objective)
  4. Kegiatan (Activities)
  5. Program (Programmes)
TUJUAN YANG PERLU DICAPAI OLEH PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI
  1. Perpustakaan perguruan tinggi harus mampu memenuhi keperluan informasi pengajar dan mahasiswa
  2. Perpustakaan perguruan tinggi harus dapat menyediakan bahan pustaka rujukan pada semua tingkat akademis
  3. Perpustakaan perguruan tinggi harus siap dalam menyediakan ruangan untuk pemakai
  4. Perpustakaan perguruan tinggi harus mampu menyediakan jasa peminjaman serta penyediaan jasa infomasi aktif bagi user
MANAJEMEN MUTU PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

Mutu secara teknis dapat didasarkan pada upaya memenuhi kebutuhan pelanggan dengan sebaik-baiknya dalam setiap jenis kegiatan layanan. Untuk memenuhi kebutuhan pemustaka sebagai pelanggan secara berkualitas  tentu diperlukan  berbagai upaya diantaranya: menciptakan budaya kerja yang bermutu, adanya motivasi peningkatan mutu dll.

Baca juga: Penghambat Budaya Mutu Pendidikan di Perguruan Tinggi

Unsur Pokok Menciptakan Mutu Perpustakaan
  1. Mutu input perpustakaan
  2. Mutu Proses
  3. Mutu Output
Perencanaan Strategis Perpustakaan 

Menurut “Bryson”

  1. Pemikiran Strategis
  2. Perencanaan Jangka Panjang
  3. Perencanaan Taktis
Ciri-ciri Perpustakaan Perguruan Tinggi berkualitas
  • Berfokus pada pelanggan
  • Berfokus pada upaya untuk mencegah masalah
  • Memiliki strategi untuk mencapai kualitas
  • Memperlakukan keluhan sebagai umpan balik untuk memperbaiki diri
  • Memiliki kebijakan dalam perencanaan untuk mencapai perpustakaan yang berkualitas
  • Mengupayakan proses perbaikan dengan melibatkan semua orang
  • Membentuk fasilitator yang berkualitas untuk memimpin proses perbaikan
  • Mendorong orang yang dipandang memiliki kreativitas dan mampu menciptakan kualitas
  • Memperjelas peranan dan tanggunjawab setiap orang
  • Memiliki strategi evaluasi yang jelas
  • Memandang kualitas sebagai jalan menuju perbaikan kepuasan layanan
STRATEGI PENINGKATAN MUTU PUSTAKAWAN
  1. Rekrutmen calon pustakwan yang berijazah ilmu perpustakaan dan informasi
  2. Memilki keterampilan computer
  3. Memberikan izin study lanjut
  4. Mengadakan kerjasama dalam perihal pelatihan pustakawan dengan perpustakaan nasional
  5. Kunjungan atau studi banding keperpustakaan  perguruan tinggi yang lebih besar
  6. Peningkatan kompetensi bahasa asing Peningkatan jumlah dan kualitas penelitian terbitan ilmiah
MANAJEMEN MUTU PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

Perpustakaan perguruan tinggi sebagai salah satu pusat informasi harus mampu menyedikan kinerja secara berkualitas dan terukur sehingga mampu menyediakan jasa layanan informasi secara cepat, tepat, dan akurat.

Dua Belas unsur persyaratan
  1. Misi
  2. Tujuan
  3. Koleksi
  4. Pengorganisasian materi perpustakaan
  5. Pelestarian materi perpustakaan
  6. Sumberdaya manusia
  7. Layanan perpustakaan
  8. Penyelenggaraanperpustakaan
  9. Gedung
  10. Anggaran
  11. Teknologi informasi dan komunikasi
  12. Kerjasama perpustakaan
Tahapan Penerapan ISO 9001
  1. Tahapan Persiapan
  2. Tahapan penyusunan dan pengesahan dokumen
  3. Tahapan impelentasi
  4. Tahapan sertifikasi dan pasca sertifikasi
Tahapan Persiapan
  1. Mengadakan pelatihan atau bimbingan teknis penyusunan dokumen
  2. Kunjungan atau studi banding
  3. Penetapan SK implementasi ISO
  4. Pelaksanaan audit internal
  5. Rapat Tinjauan manajemen
Tahapan Penyusunan Dan Pengesahan Dokumen
  • Kebijakan Mutu
  • Sasaran mutu
  • Pedoman Mutu
  • Prosedur Operasional Standar
  • Intruksi kerja
  • Formulir atau Rekaman
TAHAPAN IMPLEMENTASI
  1. Presentasi proposal kepada tim manajemen
  2. Pembentukan sterring commite dan tim kerja sistem manajemen mutu ISO
  3. Pelatihan kesadaran mutu kepada tim kerja sistem manajemen mutu ISO
  4. Sosialisasi kesadaran mutu
  5. Penyusunan kebijakan mutu dan sasaran mutu
  6. Penyusunan pedoman mutu,prosedur dan instruksi kerja
  7. Peaksanaan,evauasi dan revisi dokumen
  8. Pengesahan dokumen mutu
  9. Penetapan pelaksanaan system manajemen mutu
  10. Sosialisasi pelaksanaan secara internal dan eksternal
  11. Pelatihan audit internal
  12. Pelaksanaan audit internal
  13. Pelaksanaan Rapat Tinjauan manajemen
  14. Pelaksanaan pre-audit oleh lembaga akreditasi
  15. Penyempurnaan dan revisi dokumen dan system
  16. Final audit sertifikasi oleh lemabaga audit
  17. Pencegahan sertifikat system manajemen mutu ISO
Tahapan Sertifikasi Dan Pasca Sertifikasi
  1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pemustaka melalui jaminan mutu yang terorganisasi dan sistematik
  2. Institusi perpustakaan perguruan tinggi yang telah bersertifikasi ISO diijinkan mengiklankan pada media bahwa system manajemen mutu dari institusitelah diakui internasional
  3. Audit system manajemen mutu dari sebuah institusi perpustakaan yang telah memperoleh sertifikat ISO dilakukan secara periodic oleh registrar dari lembaga regristasi
  4. Institusi perpustakaan yang telah memperolehsertifikat ISO secara otomatis terdaftar pada lembaga registrasi
  5. Meningkatkan mutu dan produktivitas dari manajemen
  6. Meningkatkan kesadaran mutu dalam institusi perputakaan perguruan tinggi
  7. Memberikan training secara sistematik kepada seluruh staf perpustakaan,pustakawan
  8. Terjadinya perubahan positif dalam hal kultur mutu dari anggota organisasi
Contoh Aspek-aspek Tinjauan Manajemen
  1. Evaluasi melalui hasil audit
  2. Evaluasi dari upan balik
  3. Evaluasi kinerja proses dan kesesuaian produk
  4. Evaluasi penelaahan terhadap status tindakan korektif
  5. Evaluasi hasil tindak lanjut tinajuan manajemen yang lalu
  6. Evaluasi perubahan yang dapat dipengaruhi
  7. Evaluasi erhadap saran-saran untuk perbaikan

Demikian semoga uraian singkat ini bermanfaat… Aamiin.

Sumber Literatur: Manajemen Mutu Perguruan Tinggi, Koreksi & Implementasi Oleh: Safrudin Aziz, M.Pd.I. Penerbit Gava Media, Cetakan 1, 2016

Salam hormat,

Admin,

MutuPendidikan.com

Pendampingan & Pelatihan SPMI


Untuk informasi Pelatihan/ In-House Training/ Pendampingan:
Hubungi Customer Service Anda (Klik disini)

INFO PUBLIC TRAINING :

 Silahkan di Klik : Public Training


Menghadirkan informasi terkait: Pelatihan, Pengembangan, Training, Training Center, Pelatihan Kerja, manajemen mutu perpustakaan perguruan tinggi, iso 9001, standar perpustakaan

×

Layanan Informasi

× Hubungi Kami