“Pembuatan Laporan Audit Mutu Internal untuk keberhasilan SPMI”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Pembuatan laporan Audit sangat penting sekali, karena dokumen ini akan menjadi acuan untuk kegiatan kajiulang manajemen (management review) dan sebagai arsip penting yang akan digunakan sebagai referensi dimasa yang akan datang.
Oleh karena itu laporan Audit harus dibuat baku, lengkap dan profesional, baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.
Tanpa laporan audit yang baik, pelaksanaan SPMI akan berjalan kurang efektif. Laporan Audit yang baik akan memudahkan masing-masing level manajemen untuk melakukan tindakan koreksi, korektif dan preventif.
Tahukan anda perbedaan tindakan koreksi, korektif dan preventif?
Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan. Fakta-fakta yang disajikan tersebut berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada segenap Tim Auditor.
Apa saja yang perlu dituangkan dalam laporan audit dan kepada siapa laporan audit akan didistribusikan?
Laporan Audit Mutu Internal, minimal berisi:
Setelah laporan selesai disusun, tentu harus didistribusikan pada pihak-pihak yang berkepentingan. Diantaranya:
Baca juga: Klasifikasi Audit Mutu Internal
Untuk uraian dalam bentuk PowerPoint (PDF), silahkan diunduh dalam SlideShare berikut ini :
Demikian semoga bermanfaat.
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
_____________________
mutupendidikan.com
Explore: Training & Development
“Pembuatan Sasaran Mutu SPMI”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Pembuatan Sasaran Mutu SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) bagi lembaga pendidikan (Perguruan Tinggi, Sekolah, Madrasah) merupakan kegiatan yang sangat penting.
Dengan adanya Sasaran Mutu yang jelas dan spesifik, Lembaga Pendidikan akan mengetahui target & arah yang hendak dituju. Dengan adanya sasaran mutu yang SMART, masing-masing unit kerja akan dapat menyusun program kerja yang sesuai, dan dapat menetapkan kebutuhan sumber daya (resources).
Instagram: @mutupendidikan
Sasaran mutu (quality objective) institusi dibuat dengan mengacu pada Renstra, Renop dan Standar Mutu Institusi. Sasaran Mutu Institusi selanjutnya perlu di breakdown ke masing-masing departemen/bidang/unit kerja yang ada dibawahnya secara berjenjang (cascading).
Sasaran Mutu masing-masing bidang/departemen/unit, dibuat dengan mengacu pada Standar Mutu yang telah ditetapkan institusi dan juga mengacu pada pencapaian Job Description masing-masing unit kerja.
Secara teknis, Sasaran Mutu hendaknya memenuhi kriteria SMART, yang merupakan singkatan dari:
Sasaran Mutu disarankan dituangkan kedalam sebuah form, yakni form Sasaran Mutu, selanjutnya formulir tersebut dilengkapi dengan mengisikan:
Apakah unit kerja Anda sudah memiliki sasaran mutu? Sasaran mutu biasanya digunakan organisasi pendidikan yang menerapkan standar mutu ISO 21001 : 2018 dan dapat diintegrasikan dengan SPMI
Silahkan di unduh pada file SlideShare berikut ini: (dapat gunakan sebagai referensi sederhana, Anda dapat melengkapi/menyempurnakan untuk ISO 21001:2018, SPMI Perguruan Tinggi dan SPMI Dikdasmen)
Demikian, semoga artikel singkat tentang Pembuatan Sasaran Mutu ISO 21001:2018/ SPMI ini dapat bermanfaat.
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
mutupendidikan.com
Dapatkan Informasi Terkait: Pelatihan, Training, Pelatihan Kerja, Leadership, Training Center, Bimbingan Teknis, Bimtek, Kepemimpinan, TQM, Manajemen, Pendidikan Tinggi, Madrasah, Islamic Schools, SMA, SMP, SD, Sekolah, Indonesia, sasaran mutu, quality objective, mutu pendidikan, workshop mutu pendidikan
“Ikutilah Pelatihan Pembuatan SOP Lembaga Pendidikan”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Hubungi kami untuk mendapatkan brosur
Dalam era global seperti saat ini, Perguruan Tinggi/ Sekolah/Madrasah sebagai suatu organisasi, harus dikelola secara lebih tersistem. Membangun sistem berarti membangun SOP (Standard Operating Procedure).
SOP berfungsi mengintegrasikan masing masing bagian/unit kerja agar bisa bersinergi mencapai sasaran organisasi. Membangun SOP ternyata bukan pekerjaan yang mudah, perlu proses yang panjang, mulai membentuk tim, mendesain isi, uji coba dan pengesahannya.
Instagram: @mutupendidikan
Dengan adanya SOP yang komprehensif, simpel dan ter-update, kesalahan komunikasi akan dapat dihindari, konflik kerja akan dapat diminimalkan dan pada akhirnya target mutu dan kinerja lembaga pendidikan (terakreditasi BAN-PT/ BAN-S/M atau LAM) akan dapat diraih sesuai harapan stakeholder.
Pelatihan ini dirancang berbentuk kelas kecil, maksinal 20 peserta. Metode yang digunakan meliputi ceramah, studi kasus, workshop, dan konsultasi interaktif. Tersedia fasilitas E-learning untuk melengkapi bahan pelatihan.
Baca juga: Fungsi, Tujuan & Manfaat SOP bagi Sekolah
Pimpinan PT, Rektor, ketua, Direktur, Kepala Sekolah, Dekan, Pengurus Yayasan, Kaprodi, Staf SPMI, Staf SPMP, Management Representative, Wakil manajemen, Kepala Unit, Kepala Bidang, Staf TU, Staf Akademik, Staf SDM, ISO Sekretariat dan Stakeholder.
Pelatihan dilaksanakan 2 hari mulai pukul : 09.00 s.d 16.00 WIB
Kunjungi halaman berikut: Tentang Kami
Sertifikat, Modul softcopy, Training kit, Lunch, dan 2x Coffee Break
Demikian informasi tentang Ikutilah Pelatihan Pembuatan SOP, semoga bermanfaat.
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
Berminat Pelatihan Daring? Klik
Dapatkan Informasi Terkait: Standard Operating Procedure, Pelatihan Pembuatan Prosedur Kerja, Training SOP, Instruksi Kerja, Work Instruction, Menulis Prosedur Kerja, Work Instruction, Standard Operating Procedure, Manual Prosedur, Quality Procedure
“Ikutilah Pelatihan SPMI dan Audit Mutu Internal”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
* Jadwal diatas InsyaAllah akan running apabila jumlah peserta minimal 7 orang. Maksimal 15 peserta untuk Protokol Kesehatan.
Hubungi kami untuk mendapatkan brosur dan undangan
Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Perguruan Tinggi agar dapat memahami konsep SPMI & Total Quality Management (TQM) secara tepat.
Peserta akan dibimbing merumuskan filosofi Continuous Improvement kedalam berbagai dokumen SPMI yang meliputi Kebijakan Mutu, Manual Mutu PPEPP, Prosedur dan formulir.
Institusi Perguruan Tinggi diharapkan mampu menjalankan kegiatan Audit Mutu Internal secara periodik. Untuk itu jumlah dan kualitas tenaga Auditor yang dimiliki harus senantiasa ditingkatkan.
Kompetensi Auditor perlu ditingkatkan secara terus menerus agar hasil audit (AMI) yang dilakukan dapat memberikan nilai tambah yang maksimal bagi organisasi.
Setelah mengikuti Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) pada hari 1 dan 2, peserta diharapkan dapat:
Setelah mengikuti pelatihan Audit Mutu Internal (AMI) pada hari ke 3 dan 4, peserta diharapkan dapat:
Pimpinan PT, Rektor, Dekan, Pengurus Yayasan, Kaprodi, Staf SPMI, Management Representative, Wakil manajemen, Kepala Unit, Kepala Bidang, Staf TU, Staf Akademik, Staf SDM, ISO Sekretariat dan Stakeholder lainnya.
4 hari kerja, Pkl. 09.00 s.d. 16.00 WIB.
Presentasi, diskusi, studi kasus dan praktek latihan. Materi disajikan dalam bahasa Indonesia.
Bagus Suminar SE., SPsi., MM & Tim
Kompetensi Fasilitator:
* Biaya diatas tidak termasuk biaya penginapan
Sertifikat, Modul softcopy, Training kit, Lunch, dan 2x Coffee Break
Courses, Training & Development
Instagram: @mutupendidikan
Kata Kunci untuk memudahkan penelusuran: Bimtek SPMI, Bimbingan Teknis SPMI dan AMI, Lokakarya SPMI dan AMI, Training SPMI dan AMI, Pelatihan SPMI dan Audit Mutu Internal
“Mencermati kendala utama implementasi SPMI Lembaga Pendidikan”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Tidak sedikit lembaga pendidikan (Perguruan Tinggi/ Sekolah/ Madrasah) yang menerapkan sistim penjaminan mutu internal (SPMI), tidak mendapatkan hasil yang diharapkan.
Instagram: @mutupendidikan
Program penjaminan mutu (SPMI) telah dilaksanakan, perangkatnya telah disiapkan, dokumennya telah dibangun, investasi jutaan rupiah telah dikeluarkan, namun perbaikan mutu yang diharapkan tidak kunjung dapat dirasakan dan tidak ada perubahan signifikan, bahkan tragisnya semua pelaksana menjadi apatis, mengapa hal ini dapat terjadi?
SPMI hanya diterapkan secara formalitas belaka, Standar dan dokumen SPMI lainnya disusun sekedarnya, budaya mutu tidak dibangun sesuai kebijakan SPMI yang telah dibangun.
Silahkan diunduh file power point (PDF) berikut ini:
Belajar mudah dengan PowerPoint (PDF):
Dari begitu banyak problem/ kendala implementasi SPMI diantarannya adalah sbb:
Bagi kawan2 yang berminat mendapatkan bahan lebih lengkap, silahkan diunduh file power point (PDF) diatas.
Baca juga:
Demikian sekilas informasi tentang Kendala utama implementasi SPMI, semoga bermanfaat dan salam mutu.
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
________________________
mutupendidikan.com
Explore: Courses, Courses, Training & Development
“Motivasi Kerja & Budaya Mutu”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) pegawai dalam menghadapi situasi kerja di dalam organisasi (lembaga pendidikan). Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri pegawai/karyawan/guru/dosen yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi (lembaga pendidikan).
Instagram: @mutupendidikan
Sikap mental pegawai yang pro dan positif terhadap situasi-kondisi kerja itulah yang memperkuat motivasi pegawai untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal.
______________________________________
Power Point (PDF):
______________________________________
Secara umum, teori-teori motivasi dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar yaitu teori motivasi dengan pendekatan isi/kepuasan (content theory), teori motivasi dengan pendekatan proses (process theory) dan teori motivasi dengan pendekatan penguatan (reinforcement theory)
Teori-teori tersebut dapat diimplementasikan pada berbagai bentuk lembaga pendidikan, baik Perguruan Tinggi, Sekolah maupun madrasah.
Keberhasilan implementasi SPMI, tidak luput dari sejauh mana pimpinan organisasi pendidikan mampu menerapkan teknik-teknik motivasi yang tepat dalam mengelola sumber daya manusia.
Penerapan teknik motivasi yang sesuai akan mampu meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan kualitas Sistem manajemen Mutu pendidikan dan membantu membangun Budaya Mutu pendidikan dan SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal)
Pencapaian Standar SPMI akan sulit dicapai bila anggota organisasi (tenaga struktural, dosen, guru, tenaga kependidikan) tidak memiliki motivasi kerja yang tinggi. Inilah tantangan yang dihadapi organisasi pendidikan saat ini.
Pimpinan lembaga pendidikan, wajib menggerakan seluruh anggota organisasi agar dapat bekerja dengan kinerja yang tinggi. Kinerja ini diwujudkan dalam pencapaian standar SPMI yang telah ditetapkan sebelumnya.
Untuk memahami lebih dalam tentang teori-teori motivasi, berikut dapat di unduh materi SlideShare file power point (PDF) pada tautan diatas.
Baca juga: Perencanaan Karir & Budaya Mutu
Demikian, semoga bermanfaat dan berkah selalu.
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
_______________________
mutupendidikan.com
Dapatkan Slideshare Budaya Mutu:
Silahkan di klik: Membangun Budaya Mutu
Dapatkan informasi terkait: Pelatihan / Bintek / Training / Training Kerja / Pelatihan kerja / Lokakarya / Workshop / Mutu / Pendidikan / Kualitas / Guru / Dosen / karyawan / Pegawai / manajemen / Kepemimpinan / Leadership / Motivasi / Sistem / Budaya / Komunikasi / Teori Motivasi
“Membangun SPMI & Tim Kerja yang Unggul”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Organisasi Pendidikan tidak akan terkelola dengan baik apabila “Tim Kerja” yang ada tidak produktif. Tim yang tidak produktif, pada umumnya memiliki ciri ciri sbb:
Instagram: @mutupendidikan
Merupakan kegiatan yang dilakukan secara kolektif dimana anggotanya bekerja secara sinergi untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam rangka mendukung perbaikan budaya mutu pendidikan melalui optimalisasi Tim Kerja, materi presentasi berikut InsyaAllah dapat bermanfaat sebagai referensi:
Silahkan diunduh ppt/ pdf disini:
Membangun Tim Kerja yang Unggul
Demikian, semoga uraian singkat dengan topik Membangun SPMI & Tim Kerja ini, dapat bermanfaat.
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
mutupendidikan.com
“Standar Manajemen Mutu SPMI, bagaimana pengembangannya?”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Apa kabar Sobat sukses?
Beberapa pertanyaan yang sering muncul: Apakah standar itu? Mengapa Standar diperlukan dalam organisasi termasuk lembaga pendidikan? Bagaimana cara membuat standar yang baik? Berikut adalah penjelasan singkat tentang standar.
Instagram: @mutupendidikan
Standar adalah pernyataan tertulis yang pada umumnya berisi hal berikut ini:
Dalam membuat Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI/ SPMP), tentu saja Institusi Pendidikan perlu berpedoman pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan Institusi. Sebuah Standar dikatakan baik, lengkap dan fungsional apabila :
Selanjutnya dalam merumuskan pernyataan isi standar sebaiknya memenuhi unsur sbb:
Dapat juga lembaga pendidikan mengunakan pendekatan metode KPI atau Key Performance Indicator. Metode ini InsyaAllah akan dibahas pada kesempatan artikel yang akan datang.
Baca juga: Penyusunan Manual SPMI Perguruan Tinggi
Untuk memahami lebih dalam tentang penyusunan Standar Mutu SPMI (bentuk, ketentuan, dan contoh-contohnya), silahkan diunduh file PPT / PDF berikut ini:
Demikian semoga tulisan singkat tentang “Standar Manajemen Mutu SPMI” ini, dapat bermanfaat.
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
mutupendidikan.com
“TQM Pendidikan: Pembangun Visi, Misi, Nilai & Tujuan”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Membangun Pernyataan Visi, Misi dan Nilai-Nilai suatu Lembaga Pendidikan merupakan hal yang sangat penting.
Visi dan Misi yang baik akan memberi panduan dan arah yang jelas bagi anggota organisasi untuk melangkah mencapai cita-cita bersama.
Dalam perencanaan strategik, tugas pimpinan lembaga pendidikan adalah membangun pernyataan Visi, Misi, Nilai dan Tujuan organisasi.
Silahkan diunduh file power point (PDF) berikut:
_____________________
Belajar mudah dengan PowerPoint (PDF):
IG: @mutupendidikan
_____________________
Statemen misi sangat berkaitan dengan visi dan memberikan arahan yang jelas baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Baca juga: SPMI & Peran Penting Kepemimpinan
Slideshare (Power Point) visi, misi & nilai-nilai Organisasi yang kami sarikan dari buku Total Quality Management in Education yang di tulis oleh Edward Sallis. Materi tersebut dapat diunduh (download) pada tautan diatas.
Semoga bermanfaat & Sukses Mutu Pendidikan, Sukses SPMI
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
_________________________
mutupendidikan.com
Explore: Training & Development
“Seberapa Sering Audit Mutu Internal Pendidikan Dilaksanakan?”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Dalam lingkungan organisasi yang berubah cepat seperti saat ini, fungsi audit mutu internal (AMI) dan kegiatan kaji ulang manajemen (management review) sebaiknya semakin sering dilakukan.
Dengan kegiatan AMI yang tepat waktu (interval & frekuensi), diharapkan semua permasalahan yang memerlukan penanganan cepat akan dapat diatasi.
Temuan Ketidak Sesuaian (KTS) dapat secepatnya diatasi dan pada akhirnya institusi pendidikan tidak terlambat dalam mengambil tindakan perbaikan, koreksi maupun pencegahan.
Baca juga: Problem Audit Mutu Internal
Bagaimana jadwal dan frekuensi audit mutu internal (AMI) dan kaji ulang manajemen disusun? Memang tidak ada ketentuan yang berlaku. Lembaga pendidikan (Perguruan Tinggi, Sekolah, Madrasah) secara internal bebas menentukan sendiri frekuensi kegiatan tersebut, apakah akan dilakukan setiap triwulan, semester atau setiap tahun.
Namun demikian waktu 1 tahun tentu saja terlalu lama untuk suatu organisasi yang sangat dinamis. Dalam kurun waktu setahun, telah banyak sekali kejadian-kejadian dalam organisasi. Ada berbagai permasalahan yang muncul, yang memerlukan kajian dan pembahasan cepatnya.
Dalam situasi tersebut, interval AMI dan kegiatan kaji ulang manajemen diharapkan lebih sering dilakukan, misalnya dilakukan tiga bulan sekali. Peran kegiatan Manajemen Resiko diharapkan lebih ditingkatkan.
Perlu dipilah kegiatan-kegiatan yang memiliki resiko yang tinggi atau tidak. Kegiatan organisasi yang beresiko tinggi terhadap keberhasilan organisasi hendaknya dapat di audit lebih sering. Misalnya dalam kasus-kasus yang terkait komplain dari pelajar/ mahasiswa/stakeholder. Kalau hal ini diselesaikan menunggu waktu 6 bulan atau 1 tahun ke depan tentu sudah terlambat, dan akan menyebabkan kekecewaan dari para stakeholder.
Sekali lagi, dalam menetapkan interval pelaksanaan AMI, sangat dianjurkan lembaga pendidikan mempertimbangkan Risk management. Unit kerja dan kegiatan yang memiliki resiko yang tinggi, seharusnya lebih sering diaudit.
Organisasi Pendidikan perlu membuat bagan business Process. Dengan bagan ini, akan dapat diidentifikasi proses-proses mana saja yang beresiko tinggi, sedang dan rendah. Untuk proses-proses yang beresiko rendah, tentu tidak perlu dilakukan proses audit yang terlalu sering.
Baca juga: Audit Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam lembaga pendidikan, proses yang beresiko tinggi, biasanya ternyadi di bidang akademik dan bidang keuangan. Dalam proses bidang tersebut, sangat dianjurkan intensitas kegiatan Audit Mutu Internal dilakukan lebih sering.
Demikian uraian singkat tentang Audit Mutu Internal Pendidikan. Semoga uraian singkat ini dapat bermanfaat.
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
__________________________
mutupendidikan.com
IG: @mutupendidikan
Kunjungi: Pelatihan & Pendampingan
Menjadi partner aktif bagi Perguruan Tinggi/ Sekolah/ Madrasah di Indonesia dalam membangun Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang efektif dan efisien
Copyright © 2021 - mutupendidikan.com