“Ciri-Ciri Sekolah Bermutu”
: بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Tentu saja kita semua berharap dapat menyekolahkan anak-anak di sekolah yang bermutu. Melalui sekolah yang bermutu, capaian pembelajaran akan sesuai dengan harapan setiap pemangku kepentingan (Stakeholder).
Slide pdf / ppt: Karakteristik Sekolah Bermutu
Apa karakeristik atau ciri-ciri sekolah bermutu? Untuk menjawabnya, berikut info karakteristik/ ciri-ciri sekolah bermutu yang disarikan dari beberapa pendapat pakar pendidikan.
Demikan sekilas informasi tentang ciri-ciri sekolah bermutu, bagaimana pendapat Anda?
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
mutupendidikan.com
Instagram: @mutupendidikan
Dapatkan informasi terkait: Pelatihan, In-House Training, Pengembangan Mutu Pendidikan, Pelatihan SPMI dan AMI, Budaya Mutu.
“Gugus Kendali Mutu SPMI”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Gugus Kendali Mutu (GKM) adalah sekelompok kecil karyawan (Dosen, Guru, Pegawai) yang terdiri dari 3-8 orang dari unit kerja/ pelaksana proses yang sama, yang dengan sukarela secara berkala dan berkesinambungan mengadakan pertemuan untuk melakukan kegiatan pengendalian mutu di tempat kerjanya dengan menggunakan alat kendali mutu dan proses pemecahan masalah.
Institusi pendidikan (Perguruan Tinggi/ Sekolah/ Madrasah) dapat meningkatkan kualitas sistem penjaminan mutu dengan menambahkan peran GKM (Gugus Kendali Mutu).
Slide ppt/pdf: Gugus Kendali Mutu
Tentu tidak mudah untuk membangun Tim KGM yang handal, perlu komitmen, kesadaran mutu prima dan sistem manajemen yang tepat dengan didukung standar dan SOP yang benar.
Nah.. bagaimana bentuknya, mekanisme kerjanya, tupoksinya? Silahkan diunduh file PPT pada tautan diatas.
Demikian uraian singkat tentang Gugus Kendali Mutu SPMI, semoga bermanfaat. Tetap semangat dan Salam Mutu…
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
mutupendidikan.com
Instagram: @mutupendidikan
Kata kunci untuk memudahkan pencarian: Bimtek, Bimbingan Teknis, Quality Circle, GKM untuk Pendidikan, Gugus Kendali Mutu, Penjaminan Mutu Pendidikan, Nasional, SPMI, SPMP, Manajemen Mutu Terpadu, TQM, Team Work, Quality circle, Training Gugus Kendali Mutu, Pelatihan Gugus Kendali Mutu
“Jenis-Jenis Temuan dalam Audit Mutu Internal”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Dalam pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), Lembaga Pendidikan diwajibkan menjalankan kegiatan Audit Mutu Internal (AMI).
IG: @mutupendidikan
Ketika menjalankan tugas audit, seringkali auditor mendapatkan beberapa temuan (finding). Jenis temuan dapat bermacam-macam, diantaranya:
_________________________________
_________________________________
Ketika mendapatkan temuan positif. Auditor harus mencatat segala prestasi, keberhasilan, kesuksesan, kesesuaian yang ditemukan. Jadi jangan hanya temuan negatif (non-conformities) saja yang dicatat, namun juga temuan-temuan positif.
Temuan-temuan positif harus dicatat dan disampaikan dalam laporan audit mutu internal.
Untuk memperkuat perilaku-perilaku positif agar diulang lagi dikemudian hari. sangat dianjurkan, untuk memberi penghargaaan (reward) bagi unit kerja yang berhasil mendapatkan temuan positif. Hal ini sesuai dengan teori motivasi B.F. Skinner (Reinforcement Theory)
Baca juga: Klasifikasi Audit Mutu
Untuk mengenal lebih dalam tentang temuan-temuan audit dan aspek-aspeknya, silahkan diunduh file Slideshare diatas.
Demikian uraian singkat tentang Jenis-Jenis Temuan dalam Audit Mutu Internal. Semoga bermanfaat & salam sukses selalu.
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
_________________________________
mutupendidikan.com
Pelatihan & Pendampingan SPMI, AMI dan ISO 21001
Menghadirkan informasi terkait: Pelatihan Daring /Pelatihan Kerja / TQM / PDCA / Pendidikan / Sekolah / SMA / SMP / Sekolah Model / Sekolah SPMI /
“Pembuatan Sasaran Mutu SPMI”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Pembuatan Sasaran Mutu SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) bagi lembaga pendidikan (Perguruan Tinggi, Sekolah, Madrasah) merupakan kegiatan yang sangat penting.
Dengan adanya Sasaran Mutu yang jelas dan spesifik, Lembaga Pendidikan akan mengetahui target & arah yang hendak dituju. Dengan adanya sasaran mutu yang SMART, masing-masing unit kerja akan dapat menyusun program kerja yang sesuai, dan dapat menetapkan kebutuhan sumber daya (resources).
Instagram: @mutupendidikan
Sasaran mutu (quality objective) institusi dibuat dengan mengacu pada Renstra, Renop dan Standar Mutu Institusi. Sasaran Mutu Institusi selanjutnya perlu di breakdown ke masing-masing departemen/bidang/unit kerja yang ada dibawahnya secara berjenjang (cascading).
Sasaran Mutu masing-masing bidang/departemen/unit, dibuat dengan mengacu pada Standar Mutu yang telah ditetapkan institusi dan juga mengacu pada pencapaian Job Description masing-masing unit kerja.
Secara teknis, Sasaran Mutu hendaknya memenuhi kriteria SMART, yang merupakan singkatan dari:
Sasaran Mutu disarankan dituangkan kedalam sebuah form, yakni form Sasaran Mutu, selanjutnya formulir tersebut dilengkapi dengan mengisikan:
Apakah unit kerja Anda sudah memiliki sasaran mutu? Sasaran mutu biasanya digunakan organisasi pendidikan yang menerapkan standar mutu ISO 21001 : 2018 dan dapat diintegrasikan dengan SPMI
Silahkan di unduh pada file SlideShare berikut ini: (dapat gunakan sebagai referensi sederhana, Anda dapat melengkapi/menyempurnakan untuk ISO 21001:2018, SPMI Perguruan Tinggi dan SPMI Dikdasmen)
Demikian, semoga artikel singkat tentang Pembuatan Sasaran Mutu ISO 21001:2018/ SPMI ini dapat bermanfaat.
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
mutupendidikan.com
Dapatkan Informasi Terkait: Pelatihan, Training, Pelatihan Kerja, Leadership, Training Center, Bimbingan Teknis, Bimtek, Kepemimpinan, TQM, Manajemen, Pendidikan Tinggi, Madrasah, Islamic Schools, SMA, SMP, SD, Sekolah, Indonesia, sasaran mutu, quality objective, mutu pendidikan, workshop mutu pendidikan
“Ikutilah Pelatihan Pembuatan SOP Lembaga Pendidikan”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Hubungi kami untuk mendapatkan brosur
Dalam era global seperti saat ini, Perguruan Tinggi/ Sekolah/Madrasah sebagai suatu organisasi, harus dikelola secara lebih tersistem. Membangun sistem berarti membangun SOP (Standard Operating Procedure).
SOP berfungsi mengintegrasikan masing masing bagian/unit kerja agar bisa bersinergi mencapai sasaran organisasi. Membangun SOP ternyata bukan pekerjaan yang mudah, perlu proses yang panjang, mulai membentuk tim, mendesain isi, uji coba dan pengesahannya.
Instagram: @mutupendidikan
Dengan adanya SOP yang komprehensif, simpel dan ter-update, kesalahan komunikasi akan dapat dihindari, konflik kerja akan dapat diminimalkan dan pada akhirnya target mutu dan kinerja lembaga pendidikan (terakreditasi BAN-PT/ BAN-S/M atau LAM) akan dapat diraih sesuai harapan stakeholder.
Pelatihan ini dirancang berbentuk kelas kecil, maksinal 20 peserta. Metode yang digunakan meliputi ceramah, studi kasus, workshop, dan konsultasi interaktif. Tersedia fasilitas E-learning untuk melengkapi bahan pelatihan.
Baca juga: Fungsi, Tujuan & Manfaat SOP bagi Sekolah
Pimpinan PT, Rektor, ketua, Direktur, Kepala Sekolah, Dekan, Pengurus Yayasan, Kaprodi, Staf SPMI, Staf SPMP, Management Representative, Wakil manajemen, Kepala Unit, Kepala Bidang, Staf TU, Staf Akademik, Staf SDM, ISO Sekretariat dan Stakeholder.
Pelatihan dilaksanakan 2 hari mulai pukul : 09.00 s.d 16.00 WIB
Kunjungi halaman berikut: Tentang Kami
Sertifikat, Modul softcopy, Training kit, Lunch, dan 2x Coffee Break
Demikian informasi tentang Ikutilah Pelatihan Pembuatan SOP, semoga bermanfaat.
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
Berminat Pelatihan Daring? Klik
Dapatkan Informasi Terkait: Standard Operating Procedure, Pelatihan Pembuatan Prosedur Kerja, Training SOP, Instruksi Kerja, Work Instruction, Menulis Prosedur Kerja, Work Instruction, Standard Operating Procedure, Manual Prosedur, Quality Procedure
“Motivasi Kerja & Budaya Mutu”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) pegawai dalam menghadapi situasi kerja di dalam organisasi (lembaga pendidikan). Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri pegawai/karyawan/guru/dosen yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi (lembaga pendidikan).
Instagram: @mutupendidikan
Sikap mental pegawai yang pro dan positif terhadap situasi-kondisi kerja itulah yang memperkuat motivasi pegawai untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal.
______________________________________
Power Point (PDF):
______________________________________
Secara umum, teori-teori motivasi dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar yaitu teori motivasi dengan pendekatan isi/kepuasan (content theory), teori motivasi dengan pendekatan proses (process theory) dan teori motivasi dengan pendekatan penguatan (reinforcement theory)
Teori-teori tersebut dapat diimplementasikan pada berbagai bentuk lembaga pendidikan, baik Perguruan Tinggi, Sekolah maupun madrasah.
Keberhasilan implementasi SPMI, tidak luput dari sejauh mana pimpinan organisasi pendidikan mampu menerapkan teknik-teknik motivasi yang tepat dalam mengelola sumber daya manusia.
Penerapan teknik motivasi yang sesuai akan mampu meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan kualitas Sistem manajemen Mutu pendidikan dan membantu membangun Budaya Mutu pendidikan dan SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal)
Pencapaian Standar SPMI akan sulit dicapai bila anggota organisasi (tenaga struktural, dosen, guru, tenaga kependidikan) tidak memiliki motivasi kerja yang tinggi. Inilah tantangan yang dihadapi organisasi pendidikan saat ini.
Pimpinan lembaga pendidikan, wajib menggerakan seluruh anggota organisasi agar dapat bekerja dengan kinerja yang tinggi. Kinerja ini diwujudkan dalam pencapaian standar SPMI yang telah ditetapkan sebelumnya.
Untuk memahami lebih dalam tentang teori-teori motivasi, berikut dapat di unduh materi SlideShare file power point (PDF) pada tautan diatas.
Baca juga: Perencanaan Karir & Budaya Mutu
Demikian, semoga bermanfaat dan berkah selalu.
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
_______________________
mutupendidikan.com
Dapatkan Slideshare Budaya Mutu:
Silahkan di klik: Membangun Budaya Mutu
Dapatkan informasi terkait: Pelatihan / Bintek / Training / Training Kerja / Pelatihan kerja / Lokakarya / Workshop / Mutu / Pendidikan / Kualitas / Guru / Dosen / karyawan / Pegawai / manajemen / Kepemimpinan / Leadership / Motivasi / Sistem / Budaya / Komunikasi / Teori Motivasi
“Membangun SPMI & Tim Kerja yang Unggul”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Organisasi Pendidikan tidak akan terkelola dengan baik apabila “Tim Kerja” yang ada tidak produktif. Tim yang tidak produktif, pada umumnya memiliki ciri ciri sbb:
Instagram: @mutupendidikan
Merupakan kegiatan yang dilakukan secara kolektif dimana anggotanya bekerja secara sinergi untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam rangka mendukung perbaikan budaya mutu pendidikan melalui optimalisasi Tim Kerja, materi presentasi berikut InsyaAllah dapat bermanfaat sebagai referensi:
Silahkan diunduh ppt/ pdf disini:
Membangun Tim Kerja yang Unggul
Demikian, semoga uraian singkat dengan topik Membangun SPMI & Tim Kerja ini, dapat bermanfaat.
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
mutupendidikan.com
“Seberapa Sering Audit Mutu Internal Pendidikan Dilaksanakan?”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Dalam lingkungan organisasi yang berubah cepat seperti saat ini, fungsi audit mutu internal (AMI) dan kegiatan kaji ulang manajemen (management review) sebaiknya semakin sering dilakukan.
Dengan kegiatan AMI yang tepat waktu (interval & frekuensi), diharapkan semua permasalahan yang memerlukan penanganan cepat akan dapat diatasi.
Temuan Ketidak Sesuaian (KTS) dapat secepatnya diatasi dan pada akhirnya institusi pendidikan tidak terlambat dalam mengambil tindakan perbaikan, koreksi maupun pencegahan.
Baca juga: Problem Audit Mutu Internal
Bagaimana jadwal dan frekuensi audit mutu internal (AMI) dan kaji ulang manajemen disusun? Memang tidak ada ketentuan yang berlaku. Lembaga pendidikan (Perguruan Tinggi, Sekolah, Madrasah) secara internal bebas menentukan sendiri frekuensi kegiatan tersebut, apakah akan dilakukan setiap triwulan, semester atau setiap tahun.
Namun demikian waktu 1 tahun tentu saja terlalu lama untuk suatu organisasi yang sangat dinamis. Dalam kurun waktu setahun, telah banyak sekali kejadian-kejadian dalam organisasi. Ada berbagai permasalahan yang muncul, yang memerlukan kajian dan pembahasan cepatnya.
Dalam situasi tersebut, interval AMI dan kegiatan kaji ulang manajemen diharapkan lebih sering dilakukan, misalnya dilakukan tiga bulan sekali. Peran kegiatan Manajemen Resiko diharapkan lebih ditingkatkan.
Perlu dipilah kegiatan-kegiatan yang memiliki resiko yang tinggi atau tidak. Kegiatan organisasi yang beresiko tinggi terhadap keberhasilan organisasi hendaknya dapat di audit lebih sering. Misalnya dalam kasus-kasus yang terkait komplain dari pelajar/ mahasiswa/stakeholder. Kalau hal ini diselesaikan menunggu waktu 6 bulan atau 1 tahun ke depan tentu sudah terlambat, dan akan menyebabkan kekecewaan dari para stakeholder.
Sekali lagi, dalam menetapkan interval pelaksanaan AMI, sangat dianjurkan lembaga pendidikan mempertimbangkan Risk management. Unit kerja dan kegiatan yang memiliki resiko yang tinggi, seharusnya lebih sering diaudit.
Organisasi Pendidikan perlu membuat bagan business Process. Dengan bagan ini, akan dapat diidentifikasi proses-proses mana saja yang beresiko tinggi, sedang dan rendah. Untuk proses-proses yang beresiko rendah, tentu tidak perlu dilakukan proses audit yang terlalu sering.
Baca juga: Audit Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam lembaga pendidikan, proses yang beresiko tinggi, biasanya ternyadi di bidang akademik dan bidang keuangan. Dalam proses bidang tersebut, sangat dianjurkan intensitas kegiatan Audit Mutu Internal dilakukan lebih sering.
Demikian uraian singkat tentang Audit Mutu Internal Pendidikan. Semoga uraian singkat ini dapat bermanfaat.
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
__________________________
mutupendidikan.com
IG: @mutupendidikan
Kunjungi: Pelatihan & Pendampingan
“Kebijakan SPMI dan Permasalahannya”
Kebijakan SPMI adalah dokumentasi/ pedoman tertulis berisi garis besar penjelasan tentang bagaimana suatu institusi pendidikan (Perguruan Tinggi, Sekolah, Madrasah) memahami, merancang, dan melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan kepada masyarakat sehingga terwujud budaya mutu pada Institusi tersebut.
Untuk memahami pengertian, fungsi dan berbagai permasalahan terkait pembuatan Kebijakan Mutu SPMI Perguruan Tinggi/ sekolah/ Madrasah, silahkan diunduh materi powerpoint berikut ini:
_______________________________
Klik disini:
_______________________________
mutupendidikan.com
Pelatihan dan Pendampingan
Silahkan di Klik : Public Training
Assalaamu’alaikum. Wr.Wb.
Dear Penggerak SPMI/SPMP yang berbahagia, salam mutu…
Laporan audit yang lengkap dan komprehensif, akan memberikan manfaat besar bagi organisasi / manajemen. Dengan laporan yang lengkap dan komprehensif, maka manajemen lembaga pendidikan akan memperolah data-data yang lengkap untuk mengambil langkah-langkah tindakan perbaikan yang diperlukan.
Tautan penting: E-learning Audit Mutu Internal Pendidikan
Daftar periksa (Checklist) berikut diharapkan dapat membantu Tim Audit untuk mengetahui apa saja yang perlu di dipersiapkan dalam menyusun laporan hasil Audit Mutu Internal yang baik. Untuk mendapatkannya, silahkan diunduh disini:
“Tetaplah semangat untuk membangun sistem manajemen mutu pendidikan yang efektif dan efisien”
Hormat kami,
admin,
mutupendidikan.com
Pelatihan & Pendampingan
Untuk Informasi Pelatihan dan In-House Training
Hubungi Customer Service Anda (Klik disini)
Menjadi partner aktif bagi Perguruan Tinggi/ Sekolah/ Madrasah di Indonesia dalam membangun Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang efektif dan efisien
Copyright © 2021 - mutupendidikan.com