Jenis Temuan dalam Audit
Dalam pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), Lembaga Pendidikan diwajibkan menjalankan kegiatan Audit Mutu Internal (AMI). Ketika menjalankan tugas audit, seringkali auditor mendapatkan beberapa temuan (finding). Jenis temuan dapat bermacam-macam, diantaranya:
_________________________________
_________________________________
Ketika mendapatkan temuan positif. Auditor harus mencatat segala prestasi, keberhasilan, kesuksesan, kesesuaian yang ditemukan. Jadi jangan hanya temuan negatif (non-conformities) saja yang dicatat, namun juga temuan-temuan positif.
Temuan-temuan positif harus dicatat dan disampaikan dalam laporan audit mutu internal.
Untuk memperkuat perilaku-perilaku positif agar diulang lagi dikemudian hari. sangat dianjurkan, untuk memberi penghargaaan (reward) bagi unit kerja yang berhasil mendapatkan temuan positif. Hal ini sesuai dengan teori motivasi B.F. Skinner (Reinforcement Theory)
Baca juga: Klasifikasi Audit Mutu
Untuk mengenal lebih dalam tentang temuan-temuan audit dan aspek-aspeknya, silahkan diunduh file Slideshare diatas.
Demikian uraian singkat tentang Jenis Temuan dalam Audit Mutu Internal. Semoga bermanfaat.
_________________________________
Instagram: @mutupendidikan
“SPMI, Politik & Konflik Organisasi”
mutupendidikan.com – Manajer dalam organisasi yang menerapkan TQM perlu juga memahami tentang perilaku politik dalam organisasi. Perilaku politik internal organisasi, apabila dapat dikelola dengan baik akan membantu pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Sebaliknya apabila tidak terkelola dengan baik akan berdampak pada buruknya kinerja organisasi.
________________________________
________________________________
Dalam organisasi pendidikan, implementasi SPMI juga rentan terhadap masalah politik dan konflik organisasi. Organisasi pendidikan terdiri dari banyak stakeholder yang masing-masing membawa kepentingan yang ingin dicapai.
Tugas pemimpin dalam organisasi pendidikan adalah mencapat tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan dalam Statuta, RIP dan Renstra. Untuk mencapat tujuan organisasi tentu saja akan ada pihak-pihak yang menolak (resistence) untuk mendukung tujuan organisasi.
Konflik dan politik internal dapat terjadi ketika organisasi menyusun kebijakan SPMI, standar dan manual SPMI. Konflik dan politik internal dapat terjadi saat pelaksanaan Standar, Evaluasi Standar dan pengendalian standar.
Baca juga: SPMI & Manajemen Konflik
Pemimpin yang cakap, dapat mengelola konflik dan perilaku politik internal. Pemimpin dapat menciptakan keseimbangan yang etis yang dapat diterima oleh semua pihak. Konflik dan politik internal merupakan keniscayaan yang tidak bisa dihindari, namun perlu dikelola dengan baik sehingga dapat mendukung efektifitas organisasi.
Politik internal terdiri dari kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan atau mempengaruhi pengambilan keputusan organisasi untuk tujuan lain selain kepentingan organisasi.
Ada beberapa metode politik internal yang sering digunakan dalam organisasi diantaranya sbb:
Tentu saja apabila konflik dan politik internal tidak terkelola dengan baik akan berdampat negatif seperti:
Untuk penjelasan lebih lengkap, silahkan di unduh file power point diatas.
Demikian, semoga bermanfaat dan salam mutu.
________________________________
mutupendidikan.com
Kunjungi: Pelatihan & Pendampingan
“Kebijakan SPMI dan Permasalahannya”
Kebijakan SPMI adalah dokumentasi/ pedoman tertulis berisi garis besar penjelasan tentang bagaimana suatu institusi pendidikan (Perguruan Tinggi, Sekolah, Madrasah) memahami, merancang, dan melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan kepada masyarakat sehingga terwujud budaya mutu pada Institusi tersebut.
Untuk memahami pengertian, fungsi dan berbagai permasalahan terkait pembuatan Kebijakan Mutu SPMI Perguruan Tinggi/ sekolah/ Madrasah, silahkan diunduh materi powerpoint berikut ini:
_______________________________
Klik disini:
_______________________________
mutupendidikan.com
Pelatihan dan Pendampingan
Silahkan di Klik : Public Training
Cara paling mudah untuk memahami konsep kemitraan atau aliansi strategis adalah: “Menganggap sebagai bentuk bekerja sama untuk saling menguntungkan”.
Kemitraan dapat mendorong perbaikan secara terus menerus mulai dari produk, hubungan dengan pelanggan, hubungan dengan pemasok dan kepuasan pelanggan.
Lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi, sekolah dan madrasah yang ingin menerapkan manajemen Total Quality, perlu sekali membangun kemitraan/ kerjasama dengan berbagai stakeholder terkait.
Berikut dapat diunduh slideshare yang akan membahas topik sbb:
Bagi yang berminat, silahkan diunduh disini:
Kemitraan atau Aliansi Strategis
Demikian, semoga bermanfaat, terima kasih.
Hormat kami,
mutupendidikan.com
Dalam era kompetitif saat ini, masing-masing lembaga pendidikan sudah harus memperhatikan kualitas layanan yang disajikan kepada stakeholder. Kualitas layanan dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan Pelayanan Prima (service excellence). Kegiatan pelayanan prima dapat dilatih pada segenap dosen/guru/ tenaga kependidikan, misalnya bagaimana menyapa, menyambut, menerima, melayani segenap stakeholder yang ada.
Sulitkah mengimplementasikan kegiatan pelayanan Prima? Untuk lebih jelasnya, bagi kawan-kawan yang berminat silahkan diunduh Slideshare berikut ini:
Pelayanan Prima Institusi Pendidikan 2
Demikian semoga bermanfaat.
Salam hangat,
admin,
www.mutupendidikan.com
Pelatihan & Pendampingan
Silahkan kontak bagian Customer Service kami
“Membangun SPMI & Tim Kerja yang Unggul”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Organisasi Pendidikan tidak akan terkelola dengan baik apabila “Tim Kerja” yang ada tidak produktif. Tim yang tidak produktif, pada umumnya memiliki ciri ciri sbb:
Instagram: @mutupendidikan
Merupakan kegiatan yang dilakukan secara kolektif dimana anggotanya bekerja secara sinergi untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam rangka mendukung perbaikan budaya mutu pendidikan melalui optimalisasi Tim Kerja, materi presentasi berikut InsyaAllah dapat bermanfaat sebagai referensi:
Silahkan diunduh ppt/ pdf disini:
Membangun Tim Kerja yang Unggul
Demikian, semoga uraian singkat dengan topik Membangun SPMI & Tim Kerja ini, dapat bermanfaat.
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
mutupendidikan.com
“Metode 5S Kebersihan Sekolah : Penerapan Seiso di Lembaga Pendidikan”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan pendidikan (kampus, sekolah, madrasah) merupakan hal sangat penting dan pondasi dasar dalam membangun mutu pendidikan. Lingkungan yang bersih, akan menciptakan kenyamanan dan motivasi belajar siswa/ mahasiswa. Sarana prasarana yang bersih akan mendukung lingkungan yang tertib dan sehat. Sarana prasarana yang senantiasa rapi dan bersih akan lebih tahan lama (awet) dan dapat menekan biaya berawatan (maintenance)
Setelah semua barang/ perkakas/ peralatan memiliki tempat penyimpanan masing-masing, maka langkah berikutnya adalah membersihkan & memastikan tercapainya kebersihan semua barang dan area kerja pada kondisi terbaik/ ideal. Usahakan Bersih, cemerlang dan bersinar seperti ruang-ruang pameran.
Area kerja di lingkungan lembaga pendidikan (kampus, sekolah, laboratorium dll) yang bersih, dapat menjadikan lingkungan lembaga pendidikan sehat, bersih dan nyaman.
Lingkungan yang bersih, juga sangat berpengaruh pada motivasi kerja dan motivasi belajar siswa siswi. Sebaliknya lingkungan yang kotor dan tidak terawat (tidak bersinar/ cemerlang) akan menyebabkan semangat kerja serta motivasi menjadi turun.
Seiso (resik) menekankan pentingnya kebersihan dengan menjaga segala sesuatu tetap bersih dan bersinar. Lingkungan kampus/ sekolah/ madrasah yang bersih/ nyaman dapat mencegah perlengkapan sarana prasarana tidak cepat rusak. Secara psikologi, akan muncul rasa cinta dan tanggung jawab untuk merawat semua sarana dan prasarana yang ada.
Untuk implementasi seiso perlu ditetapkan petugas yang bertanggung jawab. Dibuat standar, SOP dan formulir yang diperlukan. Perlu juga disiapkan dan didukung dengan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan seiso, seperti sapu, lap, sabun dll.
Siswa-siswa perlu dilatih untuk membersihkan area belajar, seperti ruang kelas, laboratorium, bengkel dan ruang belajar lainnya. Siswa siswi dilatih membersihkan mesin/peralatan setelah dipakai, dilatih membersihkan benda kerja / peralatan bengkel/ lab serta hasil-hasil pembelajaran praktek
Untuk menjamin / memastikan terwujudnya kondisi yang bersih bersinar tersebut, perlu ditunjuk penanggung jawabnya. Secara bergantian, siswa siswi yang bertugas mengawasi/ mengontrol/ membersihkan apakah peralatan/ sarana prasarana telah benar benar bersih cemerlang.
Baca juga: Sarana Prasarana & Program Tata Graha 5 S (bag.1)
Proses seiso atau pembersihan area kerja/ pendidikan dapat diatur dalam bentuk kerja piket. Pengaturan tim kerja untuk pembersihan ruang-ruang belajar termasuk halaman, teras, selasar, taman di lingkungan kampus/ sekolah.
Proses Seiso ini akan membiasakan siswa siswi untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan belajar. Mereka akan mengerti pentingnya lingkungan, peralatan kerja dan diri sendiri yang bersih. Mereka akan trampil dalam melaksanakan kebersihan serta termotivasi menciptakan kondisi lingkungan yang bersih.
Berikut konsep 5 S, metode tatagraha asal Jepang yang bisa diadopsi lembaga pendidikan, silahkan di unduh disini:
Demikian, semoga uraian singkat tentang Metode 5S Kebersihan Sekolah ini, dapat bermanfaat.
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
mutupendidikan.com
Instagram: @mutupendidikan
Membuat Rencana Mutu (Quality Plan) yang baik tentu saja tidak mudah, perlu pemahaman yang utuh tentang Standar, Business Process maupun peraturan2 pemerintah yang terkait seperti akreditasi BAN-PT, BAN -SM dll.
Dalam business process mapping, proses-proses dalam organisasi pendidikan, dibagi menjadi beberapa bagian utama yang global. Masing-masing bagian utama yang global ini kemudian bisa dipecah menjadi proses-proses yang lebih kecil lagi dan seterusnya.
Dalam Business Process Mapping, dipetakan hal-hal sebagai berikut:
Memahami pemetaan bisnis proses akan memberikan wawasan mengenai keseluruhan proses bisnis yang ada di institusi pendidikan. Penguasaan teknik business process mapping memungkinkan pimpinan institusi pendidikan untuk melakukan perbaikan sistem manajemen agar lebih sistematis dan terarah.
Berikut kami sampaikan materi Business Process dan Quality Plan yang dapat diunduh/ download. Silahkan diunduh disini:
Pembuatan Business Process & Rencana Mutu SPMI
Salam Hormat,
mutupendidikan.com
pelatihan & pendampingan
“Pembuatan Sasaran Mutu SPMI”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Pembuatan Sasaran Mutu SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) bagi lembaga pendidikan (Perguruan Tinggi, Sekolah, Madrasah) merupakan kegiatan yang sangat penting.
Dengan adanya Sasaran Mutu yang jelas dan spesifik, Lembaga Pendidikan akan mengetahui target & arah yang hendak dituju. Dengan adanya sasaran mutu yang SMART, masing-masing unit kerja akan dapat menyusun program kerja yang sesuai, dan dapat menetapkan kebutuhan sumber daya (resources).
Instagram: @mutupendidikan
Sasaran mutu (quality objective) institusi dibuat dengan mengacu pada Renstra, Renop dan Standar Mutu Institusi. Sasaran Mutu Institusi selanjutnya perlu di breakdown ke masing-masing departemen/bidang/unit kerja yang ada dibawahnya secara berjenjang (cascading).
Sasaran Mutu masing-masing bidang/departemen/unit, dibuat dengan mengacu pada Standar Mutu yang telah ditetapkan institusi dan juga mengacu pada pencapaian Job Description masing-masing unit kerja.
Secara teknis, Sasaran Mutu hendaknya memenuhi kriteria SMART, yang merupakan singkatan dari:
Sasaran Mutu disarankan dituangkan kedalam sebuah form, yakni form Sasaran Mutu, selanjutnya formulir tersebut dilengkapi dengan mengisikan:
Apakah unit kerja Anda sudah memiliki sasaran mutu? Sasaran mutu biasanya digunakan organisasi pendidikan yang menerapkan standar mutu ISO 21001 : 2018 dan dapat diintegrasikan dengan SPMI
Silahkan di unduh pada file SlideShare berikut ini: (dapat gunakan sebagai referensi sederhana, Anda dapat melengkapi/menyempurnakan untuk ISO 21001:2018, SPMI Perguruan Tinggi dan SPMI Dikdasmen)
Demikian, semoga artikel singkat tentang Pembuatan Sasaran Mutu ISO 21001:2018/ SPMI ini dapat bermanfaat.
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
mutupendidikan.com
Dapatkan Informasi Terkait: Pelatihan, Training, Pelatihan Kerja, Leadership, Training Center, Bimbingan Teknis, Bimtek, Kepemimpinan, TQM, Manajemen, Pendidikan Tinggi, Madrasah, Islamic Schools, SMA, SMP, SD, Sekolah, Indonesia, sasaran mutu, quality objective, mutu pendidikan, workshop mutu pendidikan
“Keberhasilan Audit Mutu Internal”
Bapak Ibu pengerak SPMI yang berbahagia…
Perguruan Tinggi, Sekolah maupun Madrasah yang menerapkan sistem penjaminan mutu pendidikan, perlu terus menerus meningkatkan ketrampilan dan kompetensi Auditor yang mereka miliki.
Dengan adanya tenaga auditor internal yang cakap & berpengalaman, institusi pendidikan akan dapat merencanakan dan menjalankan kegiatan audit dengan baik.
Berikut kami sampaikan slideshare terkait Tips dan kiat-kiat sukses audit mutu internal. Didalamnya dibahas tentang :
Untuk mendapatkan slideshare tersebut, silahkan diunduh file berikut ini:
Tips Keberhasilan Audit Mutu Internal.
Semoga bermanfaat… Semangat!
Hormat kami,
admin,
mutupendidikan.com
Layanan Informasi