
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Instagram: @mutupendidikan
Pernah nggak sih, kamu ngerasa kuliah itu kadang kayak lari maraton tapi nggak tahu garis finish-nya di mana? Setiap hari datang ke kelas, ngerjain tugas, ikut UTS dan UAS, tapi kamu sendiri bingung: ujung-ujungnya gue bakal jadi apa ya? Skill apa sih yang sebenernya harus gue kuasai sebelum lulus?
Nah, jawaban dari semua kebingungan itu sebenernya udah ada di satu dokumen penting yang sering banget dilupain: Standar Kompetensi Lulusan—alias SKL. Ini tuh kayak blueprint hidup kamu selama jadi mahasiswa. Kalau diibaratkan sama Stephen Covey dalam bukunya 7 Habits of Highly Effective People, SKL itu adalah bentuk nyata dari prinsip “begin with the end in mind”. Kita harus tahu dulu tujuannya, baru bisa ngerancang langkahnya.
Buat kamu yang sekarang masih aktif kuliah, penting banget buat ngerti SKL dari prodi kamu. Karena SKL itu bukan cuma urusan dosen atau admin kampus, tapi peta jalan kamu sebagai mahasiswa.
Di dalam SKL, udah dijelasin lho: kamu itu lulusannya harus bisa apa aja, ngerti apa, dan punya sikap kayak gimana. Itu semua bakal jadi bekal kamu buat masuk ke dunia kerja.
Misalnya kamu kuliah di Prodi Manajemen. SKL-nya pasti nyebutin hal-hal kayak: lulusan harus bisa bikin keputusan bisnis berdasarkan data, ngerti konsep manajemen strategik, punya skill komunikasi, dan bisa kerja bareng tim. Jadi, kalau sekarang kamu cuma ngejar nilai A tapi nggak ngerti gimana cara analisis pasar atau pitching ke investor, ya kamu belum nyampe ke SKL-mu. Lulus, sih, bisa. Tapi siap kerja? Belum tentu.
SKL itu ibarat paket komplit: ada hard skill, soft skill, dan career readiness di dalamnya. Hard skill itu kayak kemampuan teknis: bisa ngitung ROI, ngerti analisis SWOT, bikin laporan keuangan, dan sebagainya. Sementara soft skill itu soal kemampuan komunikasi, kepemimpinan, kerja tim, manajemen waktu, sampai critical thinking.
Yang keren, SKL udah ngerangkum semuanya. Jadi kamu tinggal rajin baca CPL (Capaian Pembelajaran Lulusan) yang udah diturunkan dari SKL, terus petakan deh: dari semua kompetensi itu, kamu udah kuat di mana, dan lemah di bagian apa.
Mulai dari situ, kamu bisa bikin rencana belajar versi kamu sendiri. Bikin target, ikut pelatihan tambahan, gabung organisasi, atau ambil proyek MBKM yang cocok buat nutup kekurangan kamu.
Kalau kamu mau jadi mahasiswa yang nggak cuma sibuk tapi juga visioner, coba deh mulai dari bikin daftar SKL prodi kamu—lalu turunkan jadi skill map versi kamu.
Ini mirip kayak bikin bucket list, tapi isinya skill yang kamu harus kuasai sebelum wisuda. Misalnya:
Kalau perlu, kamu bisa buat infografis pribadi. Bisa pakai Canva, lalu print dan tempel di kamar. Ini jadi pengingat kamu setiap hari: gue kuliah bukan buat sekadar lulus, tapi buat jadi lulusan yang siap sukses.
Kamu juga perlu tahu, kampus nggak ngasal kok dalam nentuin SKL itu. Ada sistem yang namanya SPMI – Sistem Penjaminan Mutu Internal. Sistem ini diatur dalam Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023 dan jadi fondasi kampus buat ngatur peningkatan standar, termasuk SKL. Jadi, kampus kamu seharusnya udah nentuin: lulusan prodi ini harus kayak apa, dan pembelajarannya harus ngarah ke sana.
SPMI ini ngebantu supaya kampus nggak cuma fokus ke akreditasi, tapi juga ke kualitas lulusan.
Artinya, kamu juga bisa tanya ke dosen atau kaprodi: “Pak/Bu, SKL saya itu gimana sih? Saya harus kuasai skill apa aja biar lulusannya sesuai standar prodi?”
Ini bukti kamu mahasiswa yang peduli sama kualitas diri. Dan trust me, dosen bakal seneng banget dapet pertanyaan kayak gitu.
Nah, biar sistem kayak SPMI ini nggak mandek, ada yang namanya siklus PPEPP: Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan. Ini tuh cara kampus buat terus berbenah alias kaizen.
Jadi misalnya lulusan Manajemen dari kampus kamu ternyata lemah di bidang digital marketing, maka prodi bisa evaluasi dan memperbarui kurikulum—nambahin mata kuliah baru, workshop, atau modul digital tools kekinian.
Sebagai mahasiswa, kamu juga bisa jadi bagian dari proses kaizen ini. Ikut survey tracer study, kasih feedback jujur di evaluasi pembelajaran, atau aktif dalam diskusi forum akademik. Kampus nggak bisa improve sendirian. Perubahan butuh suara kamu juga.
Kalau kamu pengin sukses setelah lulus kuliah, kuncinya bukan cuma IPK tinggi atau ikut banyak organisasi. Kamu harus tahu dulu: aku mau jadi seperti apa? Apa yang dibutuhkan untuk sampai ke sana? Dan di sinilah SKL jadi tiket utamanya.
Dengan ngerti SKL, kamu bisa bikin peta jalan hidup akademikmu. Kamu tahu harus belajar apa, skill mana yang perlu diasah, dan ke mana harus melangkah. Kampus udah nyiapin sistemnya lewat SPMI, dan terus menyempurnakannya lewat PPEPP. Tinggal kamu yang harus take action dan own your future. Karena masa depan nggak datang ke kamu—kamu yang harus jemput dia dengan persiapan terbaik. Stay Relevant!
Referensi
Oleh: Bagus Suminar, wakil ketua ICMI Orwil Jatim, dosen UHW Perbanas Surabaya, dan direktur mutupendidikan.com
Instagram: @mutupendidikan