• 08123070905
  • mutupendidikan.info@gmail.com

Tag Archive Budaya mutu

Peran Komunikasi Dalam SPMI

Peran Komunikasi Dalam SPMI

Peran Komunikasi Dalam SPMI

Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam mencapai tujuan dari sebuah organisasi. Komunikasi terjadi ketika seseorang ingin menyampaikan informasi kepada orang lain. Informasi yang disampaikan dapat membuat orang lain memiliki persamaan maupun perbedaan maknanya. Komunikasi berfungsi untuk mengendalikan banyaknya pesan yang disampaikan, memotivasi untuk menyampaikan pesan, ekspresi perasaan dan yang paling utama adalah menyampaikan informasi.

Sistem Penjaminan Mutu Internal

Perlu diketahui bahwa Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) merupakan bagian dari Total Quality Management (TQM) yang memiliki tujuan yang sama yakni memaksimumkan daya saing organisasi melalui proses perbaikan secara terus menerus (Kaizen).

SPMI wajib diimplementasikan pada setiap komponen lembaga Pendidikan di Indonesia, hal ini ditujukan agar Pendidikan di Indonesia memiliki daya saing yang tinggi serta memiliki kualitas / mutu Pendidikan yang baik.

SPMI merupakan kegiatan sistemik penjaminan mutu Pendidikan Tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. 

Agar sebuah organisasi Lembaga Pendidikan sukses dalam menjalankan harus berkonsentrasi pada 8 (delapan) elemen kunci yaitu: Etika (etics), Integritas (Integrity), Kepercayaan (trust), Pelatihan (training), Kerja Tim (team work), Kepemimpinan (leadership), Penghargaan (recognition) dan Komunikasi (Communication).

Peran Komunikasi Dalam SPMI

Kesuksesan SPMI membutuhkan peran komunikasi untuk menghubungkan seluruh rantai penghubung semua elemen SPMI. Para pihak yang terlibat haruslah memelihara keterbukaan dari arus komunikasi, dimana seluruh komponen yang terlibat dapat mengirim dan menerima semua informasi tentang proses-proses SPMI.

Supaya komunikasi bisa menjadi sesuatu yang dapat dipercaya maka pesan yang disampaikan harus jelas dan penerima informasi harus memiliki penafsiran yang sama dengan apa yang dimaksud pengirimnya.

Kesuksesan sebuah Lembaga Pendidikan dalam Mengimplementasikan SPMI sangat berpengaruh terhadap keterlibatan seluruh individu untuk berkomitmen dalam mengembangkan organisasinya. Dengan komunikasi yang terbuka dan jujur maka niscaya SPMI akan dapat dilaksanakan dengan baik.

Komunikasi Berdasarkan Arahnya
Komunikasi kebawah

Merupakan komunikasi dominan yang sering terjadi di sebuah organisasi, dimana Rektor, Kepala Sekolah atau ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) menjelaskan mengenai strategi kesuksesan SPMI kepada seluruh unit yang terlibat.

Komunikasi keatas

Komunikasi yang memungkinkan karyawan pada level bawah menyampaikan saran serta usulan kepada manajemen yang lebih tinggi terkait proses implementasi SPMI di Lembaga Pendidikan.

Komunikasi kesamping

Jenis komunikasi ini juga penting sebab ia sangat berguna untuk mematahkan penghalang antar departemen. Ia juga memudahkan urusan dengan pelanggan dan pemasok dalam cara yang lebih profesional.

SPMI berisi berbagai dokumen-dokumen penting yang harus diimplementasikan dengan baik. Tanpa komunikasi yang efektif, niscaya upaya kaizen (perbaikan secara terus menerus) tidak dapat berjalan dengan baik.

Demikian uraian singkat tentang Peran Komunikasi Dalam SPMI, semoga bermanfaat.


Instagram: @mutupendidikan

Info Pelatihan Mutu Pendidikan

SPMI dan Perubahan Generasi

SPMI dan Perubahan Generasi

SPMI dan Perubahan Generasi, bagaimana menyikapinya?

Perbedaan zaman dan peristiwa yang terjadi di setiap generasi mempengaruhi seseorang dalam menjalani hidupnya. Oleh karena itu, secara tidak langsung dapat memberi pengaruh terhadap pembentukan karakter maupun cara pandang seseorang mengenai segala sesuatu.

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dibangun untuk dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan Stakeholder. Upaya ini dituangkan dalam berbagai bentuk standar dan dokumen mutu pendidikan yang relevan. Agar dapat unggul, Isi pernyataan standar-standar SPMI harus terus disesuaikan dan ditingkatkan, sehingga dapat memenuhi tuntutan perkembangan zaman.

Isi standar SPMI diharapkan adaptif dengan perubahan perilaku masing-masing generasi yang dilayani. Setiap generasi memiliki pola perilaku yang unik dan berbeda. Berbagai generasi dengan berbagai karakternya akan diuraikan dalam penjelasan berikut ini.

Seorang pakar pengelompokan generasi yang Bernama Dr. Alexis Abramson dalam laman BBC, menjelaskan jika setiap generasi memiliki karakternya masing-masing. Di Indonesia pembagian generasi didasarkan pada tahun kelahiran setiap orang. Hasil Sensus Penduduk 2022 per Juni 2022 terdapat 275,36 juta jiwa penduduk Indonesia. Penduduk tersebut terbagi kedalam 6 generasi berdasarkan tahun lahirnya.


Pre Boomer

Generasi ini lahir tahun 1945, jumlah generasi ini sebanyak 5,03 juta jiwa atau sekitar 1,87% dari total penduduk Indonesia pada tahun 2022. Generasi pre boomers lahir di zaman ‘The Greatest Depression’ atau kekacauan ekonomi global, sehingga memiliki karakter berikut:

  • Jiwa kepemimpinan yang tinggi & bertanggung jawab
  • Kurang berani dalam berpendapat
  • Taat hukum dan kewajiban
  • Sangat berhati-hati dalam membelanjakan uang

Baby Boomers

Generasi ini lahir tahun 1946-1964, jumlah generasi ini sebanyak 31,01 juta jiwa atau sekitar 11,56% dari total penduduk Indonesia pada tahun 2022.  Generasi ini lahir dan tumbuh ketika zaman belum modern dan minim lapangan pekerjaan akibat pasca Perang Dunia II, sehingga memiliki karakter berikut:

  • Berkomitmen, mandiri, positif
  • Tidak suka terhadap kritik
  • Mempertahankan adat istiadat
  • Workaholic atau pekerja keras

Generasi X

Generasi ini lahir tahun 1965-1980, jumlah generasi ini sebanyak 58,65 juta jiwa atau sekitar 21,88% dari total penduduk Indonesia pada tahun 2022.  Generasi ini lahir Ketika teknologi sedang berkembang, sehingga memiliki karakter berikut:

  • Individualistis dan pemalas
  • Toleran terhadap gaya hidup
  • Senang mengambil risiko
  • Logis dan cenderung tidak puas

Generasi Y

Generasi ini lahir tahun 1981-1996, jumlah generasi ini sebanyak 58,65 juta jiwa atau sekitar 21,88% dari total penduduk Indonesia pada tahun 2022. Generasi ini lahir Ketika teknologi sudah maju, sehingga memiliki karakter berikut

  • Ambisius serta rasa percaya diri tinggi
  • Lebih terbuka dalam menerima perubahan
  • Rentan mengalami stres dan depresi
  • Tidak bisa lepas dari gadged

Generasi Z

Generasi ini lahir tahun 1997-2012, jumlah generasi ini sangat banyak yakni 74,93 juta jiwa atau sekitar 27,94% dari total penduduk Indonesia pada tahun 2022. Generasi ini sering disebut sebagai penduduk asli pada era digital, sehingga memiliki ciri sebagai berikut:

  • Suka mengumbar privasi dan berkomunikasi secara maya
  • Menyukai hal instan dan cenderung keras kepala
  • Tech savvy (mahir teknologi)
  • Sangat termotivasi akan pencapaian

Post Gen Z

Generasi ini lahir tahun 2013-Seterusnya, Generation Alpha adalah anak-anak dari para Millenials. Generasi ini tumbuh dengan dikelilingi oleh teknologi sebagai hiburan saat mereka berusia masih sangat dini. Kebanyakan dari orang tua mereka adalah pengguna teknologi dan media sosial, sehingga generasi ini akan mengenali masa kecil mereka dengan tren-tren yang terjadi belakangan ini

  • Menyukai permainan berbasis aplikasi
  • Pembelajaran berfokus pada skill
  • Suka membuat identitasnya sendiri
  • Tidak membutuhkan struktur otoritas dan kekuasaan

Setelah memahami karakter dari berbagai generasi diatas, lalu bagaimana Kebijakan SPMI dibangun? Bagaimana standar-standar SPMI ditingkatkan dan dilaksanakan? Tentu kembali pada kecakapan manajemen dalam memahami perilaku stakeholder yang dilayani. Semangat!

Demikian uraian singkat tentang SPMI dan Perubahan Generasi, semoga bermanfaat.


Instagram: @mutupendidikan

Info Pelatihan Mutu Pendidikan

Pelaporan Data PDDIKTI

Pelaporan Data PDDIKTI

Pelaporan Data PDDIKTI

Rumitnya pengelolaan data akademik dan administrasi kampus, membuat para staf operator dan administrator akan berhadapan dengan berbagai informasi yang perlu digarap. Jumlahnya bisa dibilang tidak sedikit dan membutuhkan ketelitian sekaligus waktu yang bisa dibilang tidak singkat untuk menatanya. Terlebih lagi, jika jumlah mahasiswanya cukup besar.

Akan dapat menjadi lebih kompleks apabila dihadapkan dengan kewajiban untuk melaporkan sejumlah data tersebut ke PDDIKTI (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi) Dirjen Dikti sebagai regulator institusi pendidikan di Indonesia. Dibutuhkan usaha untuk membuat efektivitas dari pelaporan data ini tetap terjaga karena apabila hal tersebut tidak dilakukan, maka dikhawatirkan akan dapat mengganggu proses pemasukan data itu.

Data yang dibutuhkan oleh PDDIKTI bentuknya beragam. Mulai dari data akademik hingga kemahasiswaan, bahkan termasuk biaya studi. Secara umum data dari pihak kampus yang perlu dilaporkan ke pihak stakeholder Dirjen Dikti ini dibedakan menjadi dua, yaitu data Master dan data Transaksional. Data Master sendiri adalah data yang relatif statis dan kecenderungan berubahnya relatif lebih minim dibanding data transaksional yang dapat berganti dalam kurun waktu tertentu. berikut tips pelaporan data kampus ke PDDIKTI:

Melaporkan Data Akademik yang Lebih Sederhana

Data-data akademik yang perlu dilaporkan bentuknya meliputi berbagai informasi. Salah satunya program kurikulum dari tiap program studi. Dokumen kurikulum perlu dimasukkan ke pangkalan data Dikti secara manual maupun otomatis. Cara pelaporannya pun dapat dilakukan dengan praktis karena data dari format yang biasanya diolah di spreadsheet Microsoft Excel kemudian diteruskan ke PDDIKTI.

Satu Data Mahasiswa Bisa Dipakai Seterusnya

Data lain yang diminta untuk dilaporkan ke PDDIKTI adalah data tentang mahasiswa yang belajar di suatu perguruan tinggi. Pihak kampus perlu melaporkan secara detail mengenai data tiap-tiap mahasiswa yang terdaftar. Penggunaan google form data memungkinkan yang terekam sejak awal bisa dipakai untuk waktu dan keperluan selanjutnya. Misalnya, biodata yang ditulis oleh mahasiswa sendiri sejak masa PMB (Pendaftaran Mahasiswa Baru) bisa diteruskan ke database kampus setelah dilakukan proses seleksi. Data tersebut juga dapat diteruskan ke PDDIKTI. Dengan demikian, staf administrator kampus tidak perlu meminta ulang data serupa kepada mahasiswa yang menyita waktu saat akan melakukan pelaporan.

Melaporkan Data Lainnya

Ada pula data lain yang perlu dilaporkan ke PDDIKTI seperti biaya studi. Selain itu, data yang lengkap dan tunggal juga memudahkan proses koordinasi. Setidaknya beberapa bagian dari manajemen kampus seperti panitia PMB, Bagian Akademik, Bagian Kemahasiswaan hingga Bagian Keuangan bisa berbagi data yang sama. Sehingga PDDIKTI mendapatkan data yang lebih akurat secara lebih cepat.

Demikian sekilas info tentang Pelaporan Data PDDIKTI, semoga bermanfaat.


Instagram: @mutupendidikan

Info Pelatihan Mutu Pendidikan

Akreditasi Keteknikan IABEE

Mengenal Akreditasi Keteknikan IABEE

“Mengenal Akreditasi Keteknikan IABEE”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Halo sobat, pada kesempatan ini yuk kita mengenal salah satu lembaga akreditasi yang disingkat IABEE atau Indonesian Accreditation Board for Engineering Education.

IABEE adalah organisasi independen nirlaba yang dikembangkan oleh lembaga Persatuan Insinyur Indonesia (PII). IABEE bertujuan untuk menumbuhkembangkan quality culture / budaya mutu lembaga pendidikan tinggi khususnya prodi bidang teknik & computing.

Baca juga: Membangun Budaya Mutu Organisasi

Quality Culture ini dibangun melalui upaya penjaminan pihak III yang menyatakan bahwa prodi / program studi  lembaga perguruan tinggi telah memenuhi standar-standar minimum yang dipersyaratkan. Prodi juga dinilai kemampuannya dalam mempergiat peningkatan mutu secara terus menerus.

Pembentukan IABEE memperoleh bimbingan dan pembinaan oleh JABEE (Japan Accreditation Board for Engineering Education). IABEE telah menandatangan Washington Accord, yaitu perjanjian multilateral yang bertujuan mengatur kesetaraan lembaga akreditasi mandiri dari berbagai negara. Negara-negara yang ikut menanda tangani Washington Accord antara lain Amerika Serikat, Turki, Malaysia, Jepang, Rusia, Inggris, Irlandia, Australia, New Zealand, Afrika Selatan, India, Hong Kong, Taiwan, dan China.

IABEE telah mendapat pengakuan dari Kementerian Riset, Teknologi & Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sebagai lembaga yang bertanggungjawab untuk akreditasi program studi yang memberikan gelar sarjana di bidang teknik & computing.

Tentu saja Akreditasi Nasional oleh BAN-PT atau LAM-PT bersifat wajib bagi program studi sesuai  peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, adapun akreditasi bertaraf internasional oleh IABEE bersifat opsional. Prodi dapat mengambil opsi ini bila ingin mendapatkan akreditasi bertaraf internasional.

Baca juga: Kendala Budaya Mutu Pendidikan

Saat ini, IABEE juga telah berupaya menjadi anggota dari Seoul Accord. Seoul Accord merupakan perjanjian multilateral seperti Washington Accord,  Seoul Accord membidangi akreditasi bertaraf internasional untuk prodi sistem informasi, sistem komputer, computing, seperti informatika/ilmu komputer, teknologi informasi,  dan software engineering. Pada saat kegiatan IEA Meeting di Hong Kong, IABEE juga aktif mengikuti Sidang Tahunan Seoul Accord sebagai peserta observer.

Misi IABEE

IABEE memiliki misi sebagai berikut:

  • Menumbuhkan pendidikan tinggi teknik yang terbuka pada masyarakat, dengan asas peningkatan mutu berkelanjutan.
  • Mengantisipasi dinamika perubahan lingkungan pendidikan, kebutuhan masa depan pemangku kepentingan dan masyarakat, serta mempersiapkan pengembangan strategi pendidikan keteknikan yang sesuai.
  • Menyebarluaskan informasi peningkatan kualitas yang berkelanjutan dan inovasi-inovasi di bidang pekerjaan keteknikan, untuk menjadi tambahan rujukan dalam peningkatan mutu pendidkan tinggi teknik.
  • Mengakreditasi program studi keteknikan yang berorientasi pada dihasilkannya tenaga professional yang mandiri dan mampu mengidentifkasi persoalan serta membuat solusinya.
  • Mendorong terciptanya komunikasi dan kemitraan antara perguruan tinggi teknik dengan pemangku kepentingan.
  • Memfasilitasi penyiapan pendidikan tinggi teknik untuk mencapai kesetaraan mutu global yang berkelanjutan.
  • Mendorong pengembangan pendidikan tinggi teknik yang memberdayakan sumber daya dan kearifan lokal, berorientasi pada kepentingan nasional dan memberi kontribusi besar pada solusi permasalahan global.
  • Mengelola sumber daya serta menjalankan operasi yang efektif dan akuntabel

Demikian uraian singkat tentang Mengenal Akreditasi Keteknikan IABEE, semoga bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ

___________________________________

mutupendidikan.com

Instagram: @mutupendidikan

Kunjungi: Pelatihan & Pendampinan

Pelatihan SPMI dan Budaya Mutu Pendidikan

Membangun Budaya Mutu Organisasi

“Membangun Budaya Mutu Organisasi”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Budaya Mutu merupakan sistem nilai dari sebuah organisasi yang menghasilkan keadaan lingkungan yang kondusif dalam pembentukan perbaikan yang berkelanjutan dalam segi mutu. 

Budaya Mutu terdiri dari nilai-nilai, tradisi, prosedur, dan harapan yang mengedepankan mutu. Lembaga pendidikan seperti Perguruan Tinggi, Sekolah dan Madrasah, yang ingin menerapkan manajemen Total Quality, penting sekali untuk membangun budaya mutu sedini mungkin.

Silahkan diunduh file PowerPoint / PDF berikut:

_________________________________

Belajar Mudah dengan PowerPoint (PDF):

Membangun Budaya Mutu

Follow Instagram: @mutupendidikan

_________________________________

Poin-Poin Bahasan:

Budaya Mutu & Peran Penting Pemimpin

Perubahan budaya adalah salah satu tantangan yang paling sulit bagi banyak organisasi. Budaya organisasi akan sulit untuk dirubah /diperbaiki tanpa perubahan  terlebih dahulu dari seorang pemimpin. Sebagaimana Ki Hajar Dewantoro mengajarkan:

“Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mbangun karso, tut wuri handayani”

Petuah tokoh pendidikan ini menjelaskan bagaimana peran penting figur pemimpin. Pemimpin memainkan peran sentral dalam membangun budaya mutu. Bawahan sudah tentu punya kecenderungan meniru perilaku pemimpin sebagai “role model“.

Pemimpin yang punya kepedulian pada mutu, akan ditiru oleh para bawahan. Sebaliknya pemimpin yang acuh pada kegiatan menjaga mutu akan ditiru pula oleh para bawahan.

Contoh & Pengertian Budaya Mutu
  • Secara luas terbagi dalam filosofi manajemen
  • Menekankan pada sumber daya manusia organisasi
  • Menyelenggarakan  acara perayaan  organisasi/ ritual.
  • Pengakuan dan penghargaan bagi karyawan yang sukses
  • Jaringan internal yang efektif untuk mengkomunikasikan  budaya
  • Aturan perilaku informal 
  • Sistem nilai yang kuat
  • Standar kinerja yang lebih tinggi
  • Karakter organisasi  yang didefinisikan.
Strategi Membangun Budaya Mutu
  • Mengidentifikasi perubahan /perbaikan yang dibutuhkan
  • Masukkan perubahan yang direncanakan secara tertulis
  • Mengembangkan rencana untuk membuat perubahan
  • Memahami proses transisi emosional
  • Mengidentifikasi orang-orang dan mendukung mereka
  • Mengambil pendekatan hati dan pikiran
  • Menerapkan strategi courtship
  • Mendukung program Budaya Mutu

________________________________________

Pertanyaan:
  1. Bagaimana lembaga pendidikan ditempat Anda membangun budaya mutu?
  2. Bagaimana pendapat Anda tentang kutipan berikut: “Your Culture is Your Brand“.
  3. Tantangan apa yang dihadapi lembaga pendidikan dalam membangun budaya mutu?

________________________________________

Langkah Mempertahankan Budaya Mutu
  • Mempertahankan kesadaran mutu sebagai kunci penting
  • Pastikan bahwa ada banyak bukti kepemimpinan manajemen
  • Memberdayakan dan mendorong pengembangan diri dan inisiatif diri karyawan
  • Kenali dan hargai perilaku yang cenderung memelihara dan mempertahankan budaya mutu

Baca juga: Membangun Mutu dengan Karakter

Bagaimana ulasan selanjutnya? Silahkan diunduh tautan PowerPoint (ppt) diatas.

Demikian uraian singkat tentang Membangun Budaya Mutu Organisasi. Semoga bermanfaat & Salam Mutu Pendidikan.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

___________________________

mutupendidikan.com

Explore: Training & Development

Pembuatan Prosedur Mutu

Metode & Cara Pengukuran Kepuasan Pelanggan

8 Dimensi Mutu

Untuk dapat memberikan pelayanan terbaik bagi segenap stakeholder (pemangku kepentingan), Institusi Pendidikan (Perguruan Tinggi, Sekolah, Madrasah) perlu untuk melakukan pengukuran kepuasan pelanggan/ Stakeholder (Mahasiswa/ Siswa/Ortu, Pengguna lulusan/ Masyarakat) secara berkesinambungan.

Hasil pengukuran diharapkan dapat menjadi salah satu acuan untuk menentukan langkah-langkah perbaikan/ pengembangan kualitas pada institusi pendidikan di masa yang akan datang.

Untuk pengukuran kepuasan pelanggan, dapat menggunakan indikator 8 dimensi mutu sbb:

  • Penampilan (performance), suatu karakter utama hasil produk
  • Gambaran atau keistimewaan (features)
  • Ketahanan (reliability)
  • Kesesuaian (conformance)
  • Lama bertahan (durability)
  • Kemampuan diperbaiki(serviceability)
  • Estetika (Asthetics)
  • Mutu yang dirasakan (perceived quality)

Untuk mendapatkan materi tentang metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan, berikut kami share materi sbb:

Klik Disini :

Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Demikian, semoga bermanfaat, Aamiin..3X YRA

Hormat kami & Salam mutu

admin,

MutuPendidikan.com

Pelatihan & Pendampingan

Lembaga Training, In-House Training, Bimbingan Teknis, Lokakarya, Seminar, Workshop Mutu Pendidikan


Untuk Informasi In-House Training Pengukuran Kepuasan Pelanggan & Pelayanan Prima

Hubungi Customer Service Kami


SPMI

Membangun Budaya Mutu Pendidikan


Budaya Mutu yang Unggul merupakan tantangan terberat bagi Institusi Pendididikan (Perguruan Tinggi/ Sekolah/ Madrasah). Mampukah lembaga pendidikan membangun budaya mutu yang handal?

Karakteristik Budaya mutu unggul
  1. Berorientasi terhadap kepuasan stakeholder.
  2. Obsesi terhadap perbaikan terus menerus.
  3. Keinginan yang tulus akan masukan dan umpan balik.
  4. Pendekatan kerja tim terhadap masalah dan proses.
  5. Kemitraan internal yang saling mendukung.
  6. Rekan kerja dipandang sebagai konsumen internal.
  7. Pelibatan dan pemberian wewenang karyawan secara luas.
  8. Pendidikan dan pelatihan disediakan untuk karyawan pada semua level.
  9. Memiliki standar kerja yang tinggi.
  10. Penghargaan atas prestasi pekerja

Membangun Budaya Mutu Pendidikan


Pengertian Budaya Mutu

Adalah sistem nilai organisasi (Lembaga Pendidikan) yang menciptakan lingkungan yang kondusif untuk keberlangsungan perbaikan mutu yang berkesinambungan. Budaya mutu terdiri dari nilai-nilai, tradisi, prosedur dan harapan tentang promosi mutu.

Tujuan Budaya Mutu

untuk membentuk suatu lingkungan organisasi (Lembaga Pendidikan) yang memiliki sistem nilai, tradisi, dan aturan-aturan yang mendukung untuk mencapai perbaikan mutu secara terus menerus.

  • Unsur-unsur Budaya Mutu
  • Peningkatan terhadap layanan Pendidikan
  • Nilai-nilai organisasi pendidikan
  • “Peran Model” dalam organisasi pendidikan
  • Tradisi organisasi
  • Penyebaran budaya
Tantangan…

Perubahan budaya merupakan salah satu tantangan paling sulit yang akan dihadapai oleh organisasi (Lembaga Pendidikan). Peran pimpinan puncak menjadi sangat penting. Kadang-kadang, budaya organisasi tidak bisa diubah tanpa perubahan dalam kepemimpinan. Perubahan budaya memerlukan dukungan, ide, dan kepemimpinan dari karyawan di semua tingkatan.

Membangun Budaya Mutu

Membangun budaya mutu seperti membangun sebuah bangunan. Menurut Peter Scholtes, manajemen harus dimulai dengan mengembangkan pemahaman tentang “Hukum” dari perbaikan organisasi, yaitu:

  • Memahami sejarah dari budaya yang saat ini ada.
  • Jangan menyalahkan sistem, namun meningkatkannya.
  • Bersiaplah untuk mendengar dan mengamati.
  • Libatkan semua orang yang terkena dampak dari perubahan.
Tahapan Perubahan

Menurut Goetch & Davis, tahapan dalam melakukan perubahan / perbaikan budaya mutu dalam organisasi (Institusi Pendidikan), antara lain:

  • Identifikasi perubahan yang dibutuhkan
  • Tulis rencana perubahan
  • Mengembangkan rencana perubahan
  • Memahami proses transisi emosional
  • Mengidentifikasi orang yang berpengaruh dan buat mereka menjadi pendukung
  • Lakukan pendekatan persuasif
  • Terapkan strategi pengenalan (sosialisasi)

Demikian, semoga bermanfaat…


mutupendidikan.com


Quotes Hari Ini…

Komunikasi

Manajemen SDM Tenaga Pendidik Perguruan Tinggi

Peningkatan Kinerja Tenaga Pendidik & Kependidikan


Dapatkan Materi Power Point disini:

Peningkatan Kinerja Tenaga Kependidikan ppt


Istilah tenaga kependidikan pada institusi perguruan tinggi sering disebut sebagai “tenaga administrasi ataupun karyawan”. Peran tenaga kependidikan disamping sebagai pendukung proses pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi, tenaga kependidikan memegang peranan penting dalam merencanakan kegiatan perguruan tinggi secara penuh baik pada ruang lingkup perencanaan kegiatan anggaran, evaluasi kegiatan, pelaporan kegitan tahunan, penyediaan sarana prasarana, hingga peningkatan mutu lembaga melalui akreditasi program studi  dan institusi ataupun aplikasi SPMI, standar mutu ISO dan jenis standar mutu  lainnya.

Tenaga pendidik disetiap perguruan tinggi selain memiliki   tanggungjawab yang berat juga memperoleh tunjangan sertifikasi senalai satu kali besaran gaji atas konsekuensi menjalankan tugas beratnya itu. Poses ini tentunya tidak terlepas dari bebarapa persyaratan secara ilmiah maupun administrative dalam program sertifikasi sehingga tenaga pendidik memiliki sertifikasi sebagai pendidik professional.

Menurut Abdus Salam Manajemen insani adalah “sebuah kegiatan  mengelola sumber daya manusia (tenaga kependidikan) dalam suatu institusi perguruan tinggi guna meningkatkan mutu kinerja melalui proses pengadaan atau rekruitmen tenag kependidikan secara selektif, pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan, penilaian pegawai, promosi dan mutasi, pemberhentian pegawai, serta kompensasi”.

ASPEK MANJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
  1. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut para calon tenaga kerja
  2. Menyeleksi para calon pekerja
  3. Memberikan orientasi dan pelatihan bagi karyawan baru
  4. Menata pengelolaan upah dan gaji
  5. Menyediakan insentif dan kesejahteraan
  6. Menilai kinerja
  7. Mengkomunikasikan
  8. Melakukan analisis
  9. Pelatihan dan pengembangan
  10. Membangun komiten karyawan
  11. Peluang yang adil dan tidak afirmatif
  12. Keluhan dan hubungan relasi karyawan

Baca juga: Membangun Komunikasi & Budaya Mutu

FUNGSI DAN AKTIVITAS MANAJEMEN MUTU SDM
  1. Perencanaan kebutuhan SDM tenaga kerja kependidikan
  2. Pengadaan / Rekruitmen tenaga kependidikan
  3. Pengarahan (Directing)
  4. Penilaian prestasi kerja dan kompensasi
  5. Pelatihan dan pengembangan SDM tenaga kependidikan
  6. Penciptaan dan pembinaan hubungan kerja yang efektif
PROSES PERENCANAAN SDM
  1. Perencanaan untuk kebetuhan masa depan
  2. Perencanaan untuk keseimbangan masa depan
  3. Perencanaan untuk perekrutan dan seleksi atau untuk pemberhentian sementara
  4. Perencanaan untuk pengembangan
TEKNIK SELEKSI DALAM REKRUTMEN TENAGA KEPENDIDIKAN
  1. Penyelidikan latar belakang dan pemeriksaan rekomendasi
  2. Seleksi dengan menggunakan mesin poligraf (alat deteksi kebohongan).
  3. Grapologi
  4. Pemeriksaan kesehatan
  5. Pewawancaraan calon pegawai
TUJUAN REKRUTMEN
  1. Menetapkan kebutuhan rekrutmen tenaga kerja
  2. Meningkatkan jumlah tenaga pendidik
  3. Membantu meningkatkan angka keberhasilan dari proses seleksi dengan menurunkan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang bermutu rendah
  4. Membantu menurnkan kemungkinan tenaga pendidik dan kependidikan yang setelah direkrut dan diseleksi akan hengkang dari sekolahan
  5. Memenuhi tanggung jawab sekolahan bagi program tindakan persetujuan dan hokum lain
  6. Mengawali identifikasi dan menyiapkan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
  7. Meningkatkan ke efektifan sekolah dan individu dalam jangka pendekdan panjang
  8. Mengevaluasi keefektifan teknik dan pencarian rekrutmen
Pengarahan (Directing)

            Pelaksanaan kegiatan dalam institusi perguruan tinggi berjalan secara efektif, setiap tenaga kependidikan memrlukan arahan dari pengelola lembaga, pimpinan atau unsur manajemen yang lain.

Penilaian prestasi kerja dan kompetensi

Preformance appraisal  adalah suatu system pengukuran formal,tersetruktur, untuk menilai dan mempengaruhi sifat-sifat karyawan dalam bekerja, tingkah laku dan hasil pekerjaan,  tingkat ketidakhadiran,untuk menemukan seberapa jauh karyawan tersebut melaksanakan tugas pekerjaannya.

Fungsi penilaian prestasi
  1. Mempengaruhi nilai penghasilan
  2. Aspek promosi jabatan
  3. Pemberian insentif
  4. Memperoleh pelatihan
  5. Short course
  6. Studi lanjut melalui pemberian beasiswa
Contoh Penilaian kinerja untuk tenaga pendidik
  1. Teknis dengan pendekatan presepsi
  2. Keprilakuan
  3. Hasil kaerja yang berwujud dan terukur
Cara Mendapatkan Tindakan Koreksi
  1. Aspek Kedisiplinan
  2. Aspek komitmen
  3. Aspek Penampilan
  4. Aspek Etika
  5. Aspek Kejujuran
  6. Loyalitas
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN

Pelatihan dan pengembangan adalah dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dan harus berjalan secara bersama-sama. Apabila tenaga kependidikan sebatas memperoleh pelatihan tanpa pengembangan dipastikan tidak mampu mengembangankan potensi yang dimilikinya secara optimal.

Baca juga: Kendala Utama Implementasi SPMI

PRINSIP PENGEMBANGAN SDM
  1. Pengembangan tenaga kependidikan patut dilakukan untuk tenaga struktural, fungsional, dan teknis penyelenggara pendidikan.
  2. Perubahan tingkah laku dalam rangka peningkatan kemampuan professional
  3. Mendorong meningkatnya kontribusi setiap individu.
  4. Mendidik dan melatih seseorang yang sebelum maupun sesudah menduduki jabatan.
PENCIPTAAN DAN PEMBINAAN HUBUNGAN KERJA

Dalam konteks hubungan sosial, penciptaan dan pembinaan hubungan kerja yang efektif pada hakikatnya melahirkan rasa persaudaraan, persamaan, serta melekatnya hubungan baik antara tenaga kependidikan, dosen, mahasiswa, ataupun pejabat yang sedang memegang tampuk kekuasaan.

Demikian semoga informasi singkat ini dapat bermanfaat…Aamiin.

Salah hormat,

mutupendidikan.com

Pelatihan & Pendampingan SPMI


INFO PUBLIC TRAINING:

 Silahkan di Klik : Public Training


Untuk informasi Pelatihan/ In-House

 Training Audit Mutu Internal (AMI) dapat menghubungi:

Customer Service Anda disini

Email: info@mutupendidikan.com

Website: mutupendidikan.com

Klinik SPMI – Penguatan Budaya Mutu Pendidikan Tinggi

PENGUATAN BUDAYA MUTU

Jakarta – Pendidikan Tinggi memiliki peran penting untuk mencetak lulusan unggul yang berdaya saing dan memiliki kompetensi. Mengingat pentingnya kualitas lulusan tersebut, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melalui Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan meluncurkan program inovatif-kreatif bernama “Klinik SPMI” (Sistem Penjaminan Mutu Internal) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas program studi pendidikan tinggi di Bumi Pertiwi Indonesia.

Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Intan Ahmad menjelasakan bahwa upaya peningkatan kualitas program studi harus dimulai dari internal organisasi pendidikan tinggi itu sendiri. Beliau menjelaskan “Mutu/kualitas bukan sesuatu yang didapatkan universitas dari pemerintah saja, namun harus disadari bahwa internal pendidikan tinggi, baik dari segi kualitas dosen hingga sistem pembelajaran, juga perlu diperhatikan oleh universitas. Oleh sebab itu, Klinik SPMI ini akan berusaha membantu pendidikan tinggi untuk meningkatkan mutu program studinya,” ujar Intan kala menyampaikan kata sambutannya dalam acara Coffee Morning sekaligus soft-launching Klinik SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) di Gedung D Kemristekdikti Senayan, Jakarta.

Klinik SPMI merupakan program layanan masyarakat berupa bimbingan teknis (Bimtek) yang diperuntukkan bagi lembaga perguruan tinggi agar lebih memahami SPMI dan SPM-Dikti, serta yang lebih urgent lagi adalah untuk meningkatkan kesadaran membangun budaya mutu (Quality Awareness). Klinik SPMI memiliki program memberikan layanan informasi berupa FAQ/ tanya jawab melalui sarana online maupun offline dan interaktif tentang bagaimana membangun budaya mutu (Quality Culture) di perguruan tinggi Indonesia, serta memberikan berbagai solusi yang efektif terhadap segala permasalahan yang dihadapi dalam mensosialisasikan budaya mutu pendidikan tinggi.

Selain itu, Direktur Penjaminan Mutu Ditjen Belmawa Aris Junaidi mengutarakan bahwa untuk meningkatkan kualitas  hidup manusia Indonesia, hal penting yang harus dilakukan ialah melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran. “Dalam revolusi mental nawacita Presiden RI Joko Widodo, sangat jelas disampaikan bahwa peningkatan mutu SDM harus dimulai dari mutu pendidikan tinggi. Jika kita ingin mengharapkan lulusan yang unggul dan berdaya saing, maka peningkatan mutu pendidikan inilah yang harus kita utamakan”, ujar Aris Junaidi dalam paparannya.

Kurang lebih 14 fasilitator di tingkat pusat dan 200 fasilitator di berbagai wilayah akan memberikan layanan Klinik SPMI dan juga audit internal (AMI). Penerima/ Klien layanan Klinik SPMI cukup luas, dapat meliputi pengelola perguruan tinggi, yayasan, dosen, mahasiswa hingga masyarakat umum.

Diharapkan seluruh komponen masyarakat dapat mendukung program Klinik SPMI ini. PT. FIAS, sebagai mengelola Media Website: mutupendidikan.com menyambut baik program Klinik SPMI ini. Media mutupendidikan.com ikut berpartisipasi memberikan dukungan berupa penyediaan materi Slideshare terkait budaya mutu /SPMI yang dapat diakses dengan mudah di tautan:

Membangun Budaya Mutu Pendidikan

Demikian, semoga progam Klinik SPMI yang dikembangkan pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi berjalan dengan optimal, lancar, manfaat, efektif serta efisien. Aamiin 3x Yaa Rabb.

Salam mutu,

mutupendidikan.com


INFO PUBLIC TRAINING:

 Silahkan di Klik : Public Training


 

×

Layanan Informasi

× Hubungi Kami