• 08123070905
  • mutupendidikan.info@gmail.com

Kepemimpinan dalam SPMI Dikdasmen

Kepemimpinan dalam SPMI Dikdasmen

Kepemimpinan dalam SPMI Dikdasmen

Kepemimpinan dalam SPMI Dikdasmen

Untuk melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang baik dan benar, tentu memerlukan pola kepemimpinan yang tepat. Pemimpin yang paham benar konsep SPMI dan mampu mengimplementasikan siklus Plan-Do-Check-Action (PDCA) dalam rangka perbaikan terus menerus (Kaizen).

Kepemimpinan yang tepat dalam implementasi SPMI Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), memiliki karakteristik sbb:

  1. Memiliki Visi yang jelas dan komitmen untuk meningkatkan mutu sekolah. Dapat melakukan evaluasi diri (SWOT Analysis) menetapkan strategi yang tepat dalam rangka mencapai standar Mutu yang diharapkan para pemangku kepentingan (Stakeholder)
  2. Kemampuan melibatkan seluruh stakeholder dalam proses pengembangan dan implementasi SPMI. Merupakan maksimal untuk memenuhi harapan stakeholder dengan sebaik-baiknya. Stakeholder disini diantaranya pemerintah, masyarakat dan ulama, dunia usaha dan Industri, wali murid, siswa, dan pemangku kepentingan lainnya.
  3. Kemampuan untuk memotivasi dan menggerakkan para guru dan staf sekolah (Dikdasmen) untuk berpartisipasi dalam proses peningkatan mutu. Membangun tim yang handal dan menumbuhkan sinergi bersama.
  4. Keterbukaan dan transparansi dalam mengelola dan mengawasi pelaksanaan SPMI. Setiap problem dibicarakan dengan stakeholder terkait, saling bekerjasama, saling memperkuat untuk berupaya mencari solusi-solusi terbaik.
  5. Kemampuan untuk problem solving dan memecahkan hambatan dalam implementasi SPMI. Kemampuan mencari akar masalah secara tepat, kemampuan mencari tindakan perbaikan, koreksi, korektif dan preventif. 
  6. Ketrampilan untuk melakukan monitoring – evaluasi dan pemantauan secara berkala untuk memastikan bahwa sistem yang ada berjalan dengan efektif dan memberikan hasil yang diharapkan.
Peran Kepala Sekolah

Kepala Sekolah Dikdasmen merupakan manajer, pemimpin sekaligus penggerak proses perbaikan pada satuan pendidikan yang dipimpinnya. Terkait Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), kepala sekolah dituntut untuk mampu menjadi penggerak utama, team building, motivator, bahkan mampu memberikan teladan bagi para pendidik dan tenaga kependidikan.

Sesuai tupoksinya, kepala sekolah dapat memprakarsai pembentukan TPMPS, Membantu menyusun jobdesk/uraian kerja dari TPMPS. Kepala Sekolah dapat membangun komitmen dari semua warga sekolah dalam melaksanakan SPMI. Kepala Sekolah dapat memberi  arahan, pembinaan dan pengawasan agar SPMI dapat berjalan efektif dan efisien. 

Kepala sekolah sebagai pribadi, juga perlu menampilkan dirinya sebagai pembelajar yang kompeten. Kepala sekolah hendaknya menguasai serba serbi masalah SPMI, paham Kaizen dan PDCA. Sebagai pemimpin, kepala sekolah wajib memberi pengarahan, motivasi dan bimbingan dalam implementasi SPMI. 

Sebagai figur teladan, kepala sekolah harus mampu mendengarkan berbagai keluhan, aspirasi dan harapan dari stakeholder, khususnya para guru dan staf. Berkoordinasi dengan anggota tim berkaitan berbagai program untuk menyukseskan SPMI.

Demikian uraian singkat tentang Kepemimpinan dalam SPMI Dikdasmen, semoga bermanfaat.


Instagram: @mutupendidikan

Info Pelatihan Mutu Pendidikan

admin

MOTTO: Senantiasa bergerak dan berempati untuk menebar manfaat bagi Mutu Pendidikan di Indonesia

×

Layanan Informasi

× Hubungi Kami