• 08123070905
  • mutupendidikan.info@gmail.com

Tag Archive Peningkatan

Sekolah Model SPMI Indonesia

IWA 2 Klausul 7: Realisasi Jasa Pendidikan

IWA 2: Panduan Implementasi ISO 9001

International Workshop Agreement 2 edisi I yaitu IWA-2 : 2003 pertama kali diterbitkan pada tahun 2003 dan di setujui pada suatu workshop yang diselenggarakan di Kota Acapulco, Mexico, bulan Oktober 2002. Kemudian muncul edisi I yaitu IWA2 : 2007. Edisi ini disetujui pada workshop yang diadakan di Kota Busan, Korea pada bulan November 2006. Edisi II ini menggantikan edisi I (IWA-2: 2003). Edisi I dari IWA-2 ini dikembangkan oleh anggota workshop yang terdiri dari 47 pakar dibidang pendidikan dan pakar penjaminan mutu meliputi kepala sekolah, dosen, guru, konsultan mutu, profesor, praktisi, pengamat Pendidikan, auditor dan tim konsultan pendidikan.

IWA2 adalah sebuah panduan penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 bagi institusi pendidikan. IWA adalah kependekan dari International Workshop Agreement. Panduan  ini dipublikasikan oleh International Organization for Standardization serta dikembangkan melalui mekanisme workshop (bukan melalui proses komite). IWA2 ini disetujui melalui kesepakatan diantara para partisipan. Panduan ini ditinjau ulang setiap 3 tahun untuk memastikan kesesuaiannya dengan standar sistem manajemen mutu yang berlaku.

IWA2 dapat menjadi panduan yang cukup menarik bagi para praktisi pendidikan dalam upaya menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001. Adapun yang harus diperhatikan bahwa IWA2 adalah sebagai panduan, IWA2 bukanlah suatu persyaratan (requirements) seperti standar ISO 9001. IWA2 tidak dapat dijadikan acuan kontrak dalam peninjauan kesesuaian maupun untuk tujuan sertifikasi.

Walaupun ISO 9000 berlaku generik, namun panduan IWA2 dikeluarkan guna memudahkan lembaga pendidikan mulai dari level pendidikan dasar, menengah, atas, universitas untuk menerapkan ISO 9001 secara efektif dan efisien. Dengan mengimplementasikan IWA2, lembaga pendidikan dapat memiliki efektifitas yang tinggi untuk dapat memenuhi persyaratan pelanggan. IWA2 dapat memperjelas implementasi ISO 9001, IWA2 dapat membantu mencapai pengembangan dan keberhasilan yang berkelanjutan.

Berikut kami upload materi IWA 2 klausul 7

Dalam materi tersebut, akan dibahas 6 hal penting yang meliputi:

  1. Perencanaan Realisasi Jasa Pendidikan
  2. Proses-proses yang berhubungan dengan siswa/pelajar
  3. Desain dan pengembangan dalam organisasi pendidikan
  4. Proses Pembelian
  5. Penyediaan Jasa Pendidikan
  6. Pengendalian alat pemantauan dan pengukuran

Untuk lebih jelasnya, silahkan diunduh materi presentasi berikut ini:

Klik disini:

IWA2 klausul 7 untuk SPMI SPMP

Demikian, semoga bermanfaat.

Salam hormat,

mutupendidikan.com


Untuk Informasi In-house Training ISO 9001:2015 & IWA 2

Hubungi Customer Service kami


Penjelasan IWA 2 : 2007 Klausul 6

IWA 2 adalah panduan implementasi ISO 9001 untuk bidang pendidikan. Pada Posting artikel sebelumnya, telah disampaikan materi IWA 2 untuk klausul 4 dan 5. Kali ini kami sampaikan posting materi IWA 2 klausul 6, yang khusus membahas tentang manajemen sumber daya.

  • Bagaimana mengelola sumber daya pada organisasi pendidikan?
  • Apa saja yang harus dikelola dan dipastikan keberhasilan nya?
  • Bagaimana mengelola sumber daya manusia untuk institusi pendidikan?
  • Bagaimana mengelola sarana-sarana yang diperlukan ?
  • Apa saja yang harus diperhatikan untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman?

Nah, untuk lebih jelasnya, silahkan diunduh Slide presentasi berikut, selamat menikmati dan tetap semangat:

IWA2 klausul 6 untuk SPMI / SPMP

Catatan:

Saat ini telah ada standar Internasional ISO 21001 : 2018. Sejak ISO 21001 disosialisasikan pada tanggal 1 Mei 2018, kini telah banyak lembaga pendidikan yang menerapkan standar tersebut.

Semoga bermanfaat & Salam mutu,

mutupendidikan.com

IWA 2 dan Tanggung Jawab Manajemen

IWA2 Klausul 5: Tanggung Jawab Manajemen

“Tanggung Jawab Manajemen”

IWA-2 (International Workshop Agreement) merupakan panduan penerapan Sistem Manajemen Mutu  ISO 9001 bagi lembaga pendidikanDengan panduan IWA-2, lembaga pendidikan akan lebih mudah memahami isi standar ISO 9001.

Berikut dapat diunduh materi presentasi dalam bentuk powerpoint:

Klik dibawah ini:

IWA2 klausul 5 untuk SPMI

Catatan:

Saat ini telah ada standar Internasional ISO 21001 : 2018. Sejak ISO 21001 disosialisasikan pada tanggal 1 Mei 2018, kini telah banyak lembaga pendidikan yang menerapkan standar tersebut.

Demikian, semoga bermanfaat.

Hormat kami,

mutupendidikan.com

Pelatihan, Pendampingan & Bimtek


Untuk In-House Training Manajemen Mutu ISO 9001 & SPMI
Hubungi Customer Service Kami

Perencanaan Audit Mutu Internal (AMI)

Perencanaan Audit Mutu Internal

“Perencanaan Audit Mutu Internal”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

If you fail to prepare, you are preparing to fail

Quotes diatas menjelaskan tentang pentingnya perencanaan. Kalau kita gagal dalam membuat perencanaan berarti kita mempersiapkan untuk gagal. Demikian juga dalam kegiatan Audit, perencanaan perlu disiapkan sebaik mungkin agar proses audit yang diselenggarakan tepat sasaran dan dapat terlaksana dengan baik.

Dalam membuat perencanaan Audit Mutu Internal (AMI), hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sbb:

  • Visi, Misi  & Struktur organisasi.
  • Ruang lingkup kegiatan
  • Ruang lingkup produk dan pelayanan.
  • Ukuran dan lokasi.
  • Harapan pelanggan/stakeholders.
  • Tujuan dan kebijakan organisasi.
  • Jumlah & pengalaman auditor dll.
Memilih Tim Auditor
  • Ditunjuk oleh Manajer Program Audit Mutu Internal (MP-AMI), disetujui teraudit, dan diangkat oleh manajemen (Rektor/Dekan).
  • Terdiri dari Ketua Tim dan lainnya sebagai anggota.
  • Jumlah anggota Tim bisa bertambah bila ruang lingkupnya semakin besar
Peran Pimpinan (Rektor/Dekan)
  • Memberi mandat  staf senior sebagai MP-AMI.
  • Mengesahkan rencana audit tahunan.
  • Melaksanakan kajiulang dan menyempurnakan kebijakan manajemen.
  • Mendukung dan menyediakan sumberdaya untuk pengauditan.
  • Memastikan  jalannya proses Audit berjalan efektif & efisien

Untuk dapat memahami apa saja yang perlu dipersiapkan dalam perencanaan AMAI/AMI, berikut kami sampaikan file slideshare sbb, silahkan diunduh:

______________________

Perencanaan Audit SPMI

Instagram: @mutupendidikan

______________________

Peran Manajer Program-AMI
  • Membuat rencana audit tahunan.
  • Memilih, melatih dan menetapkan kualifikasi auditor.
  • Menunjuk & menetapkan Tim Audit.
  • Melaksanakan kegiatan audit.
  • Membuat & mengelola laporan audit.
  • Melaporkan hasil audit untuk kajiulang oleh manajemen.
Ketua Tim Auditor
  • Membuka rapat.
  • Menetapkan anggota tim audit (jika prodi lebih dari satu).
  • Membuat jadwal dan program audit.
  • Memimpin kegiatan audit.
  • Membuat keputusan akhir atas hasil temuan audit.
  • Memantau tindak lanjut hasil temuan Audit
  • Menyerahkan laporan audit.
  • Menutup rapat.
Peran dan Tanggung Jawab Auditor
  • Mengaudit sesuai lingkup audit.
  • Melaksanakan tugas secara obyektif.
  • Mengumpulkan dan menganalisis bukti.
  • Melaksanakan tugas sesuai kode etik.
  • Mampu menjawab pertanyaan.
Peran dan Tanggung Jawab Manajemen Teraudit
  • Menginformasikan kepada pejabat yang relevan tentang rencana, tujuan dan lingkup audit.
  • Mendampingi tim audit bila melakukan kunjungan
  • Menyediakan sumber informasi yang diperlukan oleh tim audit.
  • Memberikan akses fasilitas dan bahan yang diminta oleh auditor.
  • Menentukan dan memprakarsai tindakan koreksi berdasarkan laporan audit.

Demikian, semoga bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ

________________________

mutupendidikan.com

Explore: Training & Development

Kualitas

TQM, Biaya Pencegahan dan Biaya Kegagalan

Biaya Pencegahan & Biaya Kegagalan

Dear Pejuang Penjaminan Mutu Pendidikan dimanapun berada…

Berikut materi lanjutan TQM (Total Quality Management), yang membahas tentang “Biaya Pencegahan” dan “Biaya Kegagalan”. Dengan menyadari kedua jenis komponen biaya ini, Institusi Pendidikan diharapkan dapat mengelola kedua biaya tersebut agar dapat ditekan serendah mungkin. Untuk lebih jelasnya, silahkan diunduh materi pada tautan dibawah ini:

PDF TQM untuk Lembaga Pendidikan bag-5

Salam Hormat,

admin,

mutupendidikan.com


Untuk informasi Pelatihan/ In-House Training:

“Pelatihan Dokumentasi SPMI”

Hubungi Customer Service Anda (Klik disini)

INFO PUBLIC TRAINING :

 Silahkan di Klik : Public Training


Kosakata dalam pelatihan AMI

Kosakata dalam Pelatihan AMI

“Kosakata dalam Pelatihan AMI”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Untuk dapat memahami proses audit mutu internal (AMI), pertama yang harus dipelajari adalah masalah kosakata atau peristilahan dalam praktek-praktek Audit. Dengan memahami kosakata ini, kita akan terhindar dari masalah komunikasi. Pemahaman yang sama dapat memperlancar proses audit dan kesalahan akibat perbedaan persepsi dapat dihindari.

Untuk memahami lebih dalam tentang kosakata dalam kegiatan audit, silahkan diunduh materi presentasi berikut ini:


Slide PDF:

Kosa Kata dalam Audit SPMI


Pentingnya Pemahaman Kosakata

Untuk menghindari  miscommunication, calon auditor harus paham benar tentang berbagai istilah/kosakata yang sering digunakan dalam proses auditor.

Seringkali dalam proses audit, terjadi kesalahpahaman dalam memaknai kasus yang terjadi. Akar masalah yang muncul, umumnya karena perbedaan persepsi antara auditor dan auditee.

Pengertian Auditor, Teraudit & Klien
  • Auditor:  seorang yang memiliki kualifikasi untuk menjalankan audit mutu
  • Teraudit:  suatu organisasi yang diaudit (Auditee)
  • Klien: seseorang atau organisasi yang meminta audit
Apakah Temuan itu?

Temuan adalah pernyataan yang berisi fakta yang dicatat selama audit dan didukung dengan bukti-bukti obyektif. Temuan ada bebera jenis, temuan positif, temuan negatif (KTS) dan saran-saran perbaikan.

Pengertian bukti obyektif
  • Catatan/dokumen/arsip bersifat kualitatif ataupun kuantitatif.
  • Pernyataan responden tentang: fakta mutu pelayanan, eksistensi dan implementasi elemen-elemen sistem mutu.
Pengertian KTS
  • Adalah KeTidakSesuaian atau Ketidakpatuhan
  • Tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan.
  • Setiap KTS, harus ditindak lanjut dengan upaya perbaikan yang sungguh-sungguh. Upaya perbaikan dapat berbentuk tindakan koreksi (menyelesaikan gejala), tindakan korektif ( menyelesaikan akar masalah) dan tindakan preventif (melakukan tindakan pencegahan agar masalah tidak muncul).
Pengertian Observasi (OB)
  • Temuan yang bersifat positif. Yaitu, saran dari auditor terhadap sasaran pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan efektivitas dari mutu pelaksanaan kegiatan terkait.
  • Tidak bisa dijadikan dimasukan kedalam kategori ketidaksesuaian .
  • Tidak melanggar dokumentasi sistem manajemen yang telah ditetapkan.
  • Saran untuk peningkatan.
PermintaanTindakan Koreksi (PTK)

Adalah permintaan perbaikan oleh manajemen kepada teraudit atas dasar laporan audit agar teraudit memperbaiki KTS atau penyebab KTS.

Ketidaksesuaian Mayor

Temuan termasuk ketidaksesuaian Mayor jika berdampak yang serius terhadap pencapaian mutu atau efektivitas sistem mutu.

Ketidaksesuaian Minor

Temuan termasuk ketidaksesuaian Minor jika tidak mempunyai dampak serius terhadap mutu.

Demikian, semoga uraian singkat tentang Kosakata dalam Pelatihan AMI ini dapat bermanfaat.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

mutupendidikan.com

_____________________________

IG: @mutupendidikan

Explore: Training & Development

Daftar Pengecekan Audit SPMI

Daftar Pengecekan AMI SPMI

“Daftar Pengecekan AMI SPMI”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Seorang auditor seringkali memerlukan checklist (daftar pengecekan) dalam menjalankan tugasnya. Tujuannya agar dalam proses audit yang sedang berjalan, hasilnya dapat lebih terarah, efektif dan efisien.

Instagram: @mutupendidikan

Daftar pengecekan memiliki kelebihan sekaligus juga punya beberapa kelemahan.

Kelebihan adanya checklist adalah:
  1. Auditor menjadi lebih siap. Auditor lebih percaya diri karena telah memiliki topik-topik yang perlu ditanyakan. Auditor lebih menguasai permasalahan karena telah belajar lebih awal.
  2. Efisiensi waktu. Proses audit menjadi lebih cepat karena bahan-bahan yang akan ditanyakan telah tersedia.
  3. Lebih sistematis. Tentu saja proses audit akan berlangsung lebih sistematis karena daftar pertanyaan telah disusun dalam kerangka kerja tertentu.
  4. Memorisasi/pengingat. Adanya daftar pertanyaan yang telah dibuat, menjadi alat bukti /dokumen yang membantu mengingat.
  5. Memberi gambaran sistem mutu secara menyeluruh (Big Picture). Daftar pertanyaan yang disusun lengkap akan membantu memahami ruang lingkup bahasan yang akan di audit.
Adapun kelemahannya adalah:
  1. Dapat mengabaikan hal-hal yang tidak tercantum dalam daftar pengecekan. Auditor dikuatirkan akan terlalu fokus pada isi daftar pertanyaan (kacamata kuda). Padahal sering kali ada hal-hal lain (diluar checklist) yang menarik untuk ditanyakan pada saat proses audit.
  2. Audit menjadi kaku & Kurang fleksibel. Benar sekali, bila terlalu fokus pada daftar check list, proses audit akan kaku dan kurang menghasilkan temuan-temuan yang baru.
  3. Dipersiapkan berdasarkan imajinasi/persepsi auditor dan mungkin kurang realistik. Daftar pertanyaan, sering kali disusun pada saat audit sistem (desk evaluation). Penyusun daftar pengecekan sering dilakukan di kantor auditor (bukan di lokasi teraudit), sehingga sering kurang realistis.
Contoh Daftar Pengecekan

Berikut contoh sederhana daftar pengecekan, tentu perlu dikembangkan oleh masing-masing lembaga sesuai standar yang dipakai:

Bagaimana mengoptimalkan fungsi daftar pengecekan (checklist) ? Daftar pengecekan dapat dikembangkan dari data:

  • Visi dan Misi
  • Restra, Renop atau Statuta
  • SNP, BAN-PT, BAN-SM atau Standar Internasional
  • Kebijakan, Standar, Manual PPEPP, SOP dan Formulir

Demikian, semoga info tentang “Daftar Pengecekan AMI SPMI” ini, dapat bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


mutupendidikan.com

Courses, Training & Development


TQM untuk Sekolah

TQM untuk Lembaga Pendidikan bag. 1

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

“Mutu lebih menekankan pada kegembiraan dan kebahagiaan pelanggan dan bukan sekedar kepuasan pelanggan”

(Tony Henry, Rektor East Birmingham College, dikutip dalam Sallis dan Hingley,
Total Quality Management, 1992)

Begitu dalam makna  kutipan diatas. Agar manajemen dapat memahami filosofi penjaminan mutu yang benar, institusi pendidikan sangat dianjurkan untuk mendalami konsep Total Quality Management (TQM).

TQM memberikan falsafah dasar bagi pengembangan SPMI/ SPMP yang sekarang banyak dilakukan.

Berikut Slideshare materi TQM untuk diunduh :

TQM untuk Lembaga Pendidikan bag-1

Salam mutu dan kompak selalu,

mutupendidikan.com


Untuk informasi Pelatihan/ In-House Training/ Pendampingan :

Hubungi Customer Service Anda (Klik disini)

INFO PUBLIC TRAINING :

 Silahkan di Klik : Public Training


IWA 2 Panduan Mutu Pendidikan

IWA 2: Implementasi ISO 9001 untuk Pendidikan

Dewasa ini, beberapa Perguruan Tinggi/Sekolah & Madrasah, telah menerapkan SMM ISO 9001 di masing-masing institusi mereka. Dalam prakteknya, sering ada kendala dalam memahami isi persyaratan standar ISO 9001 yang sifatnya “generik”. Oleh karena itu, bagi lembaga pendidikan yang ingin menerapkan ISO 9001, berikut kami sampaikan materi IWA2 agar dapat dijadikan sebagai bahan referensi.

IWA-2 merupakan panduan penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 bagi lembaga pendidikan. IWA adalah singkatan dari International Workshop Agreement. Panduan ini dipublikasikan oleh ISO (International Organization for Standardization). 

Berikut kami share materi presentasi (power point) tentang IWA 2, semoga bermanfaat:

Klik dibawah ini:

PDF IWA2 klausul 4 untuk SPMI

Catatan:

Saat ini telah ada standar Internasional ISO 21001 : 2018. Sejak ISO 21001 disosialisasikan pada tanggal 1 Mei 2018, kini telah banyak lembaga pendidikan yang menerapkan standar tersebut.

Tetap Semangat & Salam Mutu,

mutupendidikan.com

Pelatihan, Pendampingan  & Bimtek


Pembuatan Formulir SPMI bag.1

FORMULIR SPMI:

Pengembangan dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), perlu memperhatikan keberadaan formulir-formulir. Formulir/ Form/ Borang sangat diperlukan sebagai wadah menyimpanan data & informasi. Formulir-formulir tersebut perlu didesain sedemikian rupa agar berfungsi secara efektif dan efisien.

Membuat formulir (form) yang baik, tentu tidak mudah, perlu memperhatikan beberapa hal seperti, kebutuhan lembaga, kualitas isi dan desain formulir, kejelasan informasi, cross reference dll.

Untuk lebih jelas bagaimana membuat formulir untuk dokumentasi SPMI, silahkan diunduh materi powerpoint berikut ini:

Pembuatan Formulir SPMI bag. 1

Hormat kami,

Tetap Semangat & Salam Mutu,

mutupendidikan.com


INFO PUBLIC TRAINING:

 Silahkan di Klik : Public Training Pendidikan


×

Layanan Informasi

× Hubungi Kami