• 08123070905
  • mutupendidikan.info@gmail.com

SPMI dan Servant Leadership

SPMI dan Servant Leadership

SPMI dan Servant Leadership

Pendahuluan

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) merupakan kerangka kerja (framework) yang dirancang untuk memastikan kualitas pendidikan di perguruan tinggi.

Ketentuan tentang SPMI diatur dalam permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023, pasal 67 sampai dengan pasal 70.

Dengan tuntutan yang terus meningkat terhadap kualitas dan akuntabilitas pendidikan tinggi, penting untuk mengeksplorasi pendekatan manajerial alternatif yang dapat memperkuat implementasi SPMI.

Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah pola kepemimpinan “servant leadership“. Artikel ini akan membahas bagaimana prinsip-prinsip servant leadership dapat memperkuat SPMI di perguruan tinggi.

Pengertian Servant Leadership

Servant leadership, atau kepemimpinan pelayanan, adalah filosofi kepemimpinan yang menekankan pada pelayanan kepada orang lain sebagai prioritas utama pemimpin.

Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Robert K. Greenleaf dalam esainya yang berjudul “The Servant as Leader” pada tahun 1970. Berikut adalah penjelasan mengenai servant leadership:

Servant leadership adalah gaya kepemimpinan di mana para leader / pemimpin mengutamakan kebutuhan dan perkembangan orang lain, termasuk anggota tim dan komunitas, di atas kepentingan pribadi atau ambisi organisasi.

Pemimpin yang melayani bertujuan untuk memberdayakan dan mengembangkan individu sehingga mereka mencapai potensi penuh mereka dan pada gilirannya, membantu organisasi mencapai tujuannya.

SPMI dan Servant Leadership

Dalam konteks SPMI, servant leadership dapat memainkan peran penting dalam memastikan bahwa proses penjaminan mutu dilakukan dengan komitmen yang mendalam terhadap kualitas dan pengembangan institusi.

1. Fokus pada Pengembangan Individu

Salah satu prinsip utama servant leadership adalah pengembangan individu. Dalam konteks SPMI, ini berarti bahwa pemimpin perguruan tinggi harus memastikan bahwa setiap anggota staf, dari dosen hingga tenaga administrasi, memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan kompetensi mereka.

Dengan memberikan pelatihan dan dukungan yang sesuai, pemimpin dapat membantu staf untuk lebih memahami, mencintai dan melaksanakan standar mutu yang ditetapkan dalam SPMI.

2. Menciptakan Budaya Kualitas

Servant leadership berfokus pada menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendukung. Dengan membangun budaya yang mengutamakan kualitas dan pengembangan individu, pemimpin perguruan tinggi dapat mengintegrasikan prinsip-prinsip SPMI ke dalam budaya institusi.

Ini melibatkan mendorong partisipasi aktif dalam proses penjaminan mutu dan memastikan bahwa semua anggota merasa memiliki tanggung jawab bersama terhadap kualitas pendidikan.

3. Empati dan Komunikasi

Pemimpin yang melayani sering kali dikenal karena kemampuan mereka dalam berempati dan berkomunikasi dengan baik.

Dalam konteks SPMI, kemampuan ini sangat berharga untuk memahami tantangan yang dihadapi oleh staf akademik dan administratif dalam implementasi standar mutu.

Dengan mendengarkan dan merespons kebutuhan serta kekhawatiran mereka, pemimpin dapat mengidentifikasi area perbaikan dan menyusun strategi yang lebih efektif.

4. Pengambilan Keputusan Partisipatif

Servant leadership mendorong pengambilan keputusan yang melibatkan kontribusi dari berbagai pihak.

Dalam implementasi SPMI, pendekatan ini memastikan bahwa keputusan terkait standar mutu dan prosedur diambil secara inklusif, dengan mempertimbangkan masukan dari semua pihak yang terlibat.

Ini tidak hanya meningkatkan akseptabilitas dan efektivitas proses, tetapi juga memotivasi anggota staf untuk berkomitmen pada pencapaian standar mutu.

5. Pembangunan Komunitas dan Kolaborasi

Servant leadership mempromosikan kolaborasi dan pembangunan komunitas. Dalam konteks SPMI, hal ini berarti memfasilitasi kerja sama antara berbagai departemen dan unit di perguruan tinggi.

Dengan mempromosikan kerja tim dan kolaborasi, pemimpin dapat memastikan bahwa semua bagian dari institusi bekerja menuju tujuan bersama dalam memastikan kualitas pendidikan.

Penutup

Integrasi prinsip servant leadership dalam implementasi SPMI dapat memperkuat efektivitas sistem penjaminan mutu di perguruan tinggi.

Dengan fokus pada pengembangan individu, menciptakan budaya kualitas, berempati, mengambil keputusan secara partisipatif, dan membangun komunitas, pemimpin dapat mengoptimalkan penerapan standar mutu dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Servant leadership menawarkan pendekatan yang berorientasi pada manusia, yang sesuai dengan tujuan SPMI untuk memastikan pendidikan yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan. Stay Relevant!

Instagram: @mutupendidikan

Info Pelatihan Mutu Pendidikan

admin

MOTTO: Senantiasa bergerak dan berempati untuk menebar manfaat bagi Mutu Pendidikan di Indonesia

    ×

    Layanan Informasi

    × Hubungi Kami