• 08123070905
  • mutupendidikan.info@gmail.com

Author Archive admin

kompetensi auditor mutu internal

Kompetensi Auditor Mutu Internal

“Kompetensi Auditor Mutu Internal”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Sulitkah menjadi Auditor AMI? Apa saja kompetensi yang harus dimiliki seorang auditor?

Berikut atribut yang perlu dimiliki seorang auditor:

  • Memiliki berkepribadian yang positif.
  • Memiliki pengetahuan/ pendidikan dalam bidang yang akan diaudit.
  • Memiliki pengalaman teknis audit .
  • Memiliki kemampuan manajerial.
  • Berwibawa dan disegani dalam organisasi
  • Trampil berkomunikasi dan berbahasa
  • Bersikap adil, jujur & tidak bias
  • Independen, tidak terlibat dalam pekerjaan teraudit.
Kompetensi dan Softskills Auditor Mutu Internal

Paling tidak ada beberapa karakteristik terkait softskills yang perlu dimiliki calon auditor:

  • Sikap Profesional.
  • Trampil berkomunikasi.
  • Cakap dalam menjelaskan dan mengikuti aturan.
  • Diplomatis.
  • Jujur dan tidak bias dalam melakukan penilaian.
  • Punya rasa ingin tahu dan pengamat yang baik.
  • Ramah, santun & dapat bekerjasama.
  • Penuh pengertian.
  • Rajin bekerja.
  • Dapat mengendalikan diri.
  • Mampu menjadi pemimpin maupun follower/ anak buah.
  • Pendengar yang baik.
Tanggung Jawab Auditor

Apa saja yang menjadi tanggung jawab seorang auditor mutu internal? Berikut bebera contoh:

  • Pemenuhan persyaratan pelaksanaan audit;
  • Berkomunikasi dan menjelaskan persyaratan pelaksanaan audit;
  • Merencanakan dan melaksanakan tugas yang diberikan;
  • Mencatat hasil temuan audit (jika ada);
  • Memverifikasi efektivitas dari tindakan perbaikan;
  • Bekerja sama dan mendukung tugas Ketua Tim Auditor;
  • Menjaga kerahasiaan dokumen yang diaudit

Baca juga: Kode Etik Auditor Mutu Internal (AMI)

Atribut Auditor Mutu Internal

Autribut apa saja yang perlu dimiliki seorang auditor? Berikut beberapa contoh:

  • Memiliki berkepribadian yang positif.
  • Memiliki pengetahuan/ pendidikan dalam bidang yang akan diaudit.
  • Memiliki pengalaman teknis audit .
  • Memiliki kemampuan manajerial.
  • Berwibawa dan disegani dalam organisasi
  • Trampil berkomunikasi dan berbahasa
  • Bersikap adil, jujur & tidak bias
  • Independen, tidak terlibat dalam pekerjaan teraudit.
Sikap Etis Auditor

Berikut beberapa contoh sikap etis yang perlu dimiliki para Auditor:

  • Bersikap dewasa.
  • Bersikap profesional.
  • Berpikir realistik
  • Tidak bias.
  • Tidak mengungkapkan rahasia organisasi
  • Bersahabat & kolegial.
  • Open mind & objektif.
Hal yang perlu diingat

Para auditor hendaknya memberhatikan hal-hal sebagai berikut:

  • Tidak mengaudit pekerjaan /bidang/departemen yang menjadi tanggung jawabnya sendiri.
  • Senantiasa bersikap jujur & menjaga agar tidak bias.
  • Memiliki pengetahuan / wawasan yang cukup atas topik-topik yang dibahas dalam audit.
  • Mempunyai pengalaman mengenai lokasi dan tempat audit.
  • Tidak ada conflict of interest dengan teraudit.
  • (Jika tidak memungkinkan mendapatkan kondisi diatas, libatkan pakar atau pengamat.)

Untuk mengenal kompetensi auditor lebih dalam, berikut kami sampaikan bahan SlideShare yang dapat diunduh. Dalam slideshare tersebut akan dibahas tugas dan kompetensi auditor yang meliputi; tanggungjawab auditor, softskill, kode etik, atribut dll.

Untuk lebih jelasnya, silahkan diunduh materi dibawah ini:

Kompetensi Auditor AMI

Demikian uraian singkat tentang Kompetensi Auditor Mutu Internal, semoga bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


mutupendidikan.com

Instagram: @mutupendidikan


Info Pelatihan Mutu Pendidikan

TQM & Manajemen Strategik

“TQM & Manajemen Strategik”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Manajemen strategik adalah manajemen yang mendasarkan semua tindakan, kegiatan, dan keputusan tentang apa yang paling mungkin untuk memastikan kinerja terbaik.

Perencanaan strategik adalah proses dimana organisasi mengembangkan visi, misi, prinsip-prinsip, tujuan yang luas, dan taktik untuk mencapai tujuan.

Tujuan strategi kompetitif adalah menciptakan keuntungan dan mencari posisi yang mendukung dari  kekuatan yang dimiliki dari banyaknya persaingan industri.

Silahkan di unduh materi power point berikut:
Manajemen Strategik 

Topik-topik Manajemen Strategik :

  • Apa itu Manajemen Strategik
  • Strategi kompetitif
  • Kompetensi inti dan Keunggulan Kompetitif
  • Komponen Manajemen Strategis
  • Perencanaan Strategis
  • Berpikir Kreatif dalam Perencanaan Strategis
  • Melakukan Analisis SWOT
  • Mengembangkan Visi
  • Mengembangkan Misi
  • Mengembangkan Prinsip-Prinsip Panduan
  • Mengembangkan Tujuan Strategis yang luas
  • Mengembangkan Taktik (Action Plan)
  • Melaksanakan Rencana Strategis
Berpikir Kreatif dalam Perencanaan Strategik
  • Mulailah dengan membuat beberapa cerita tentang ide-ide kreatif
  • Buatlah ide yang paling konyol
  • Buatlah dengan beberapa pendekatan yang ada
  • Berikan waktu untuk membuat ide, jangan mencoba untuk menyelesaikan proses perencanaan terlalu cepat.
Pentingnya Analisis SWOT

Dalam penyusunan rencana strategi, lembaga pendidikan perlu melakukan evaluasi diri atau analisis SWOT, yang meliputi:

  • Faktor Internal : Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness)
  • Faktor Eksternal : Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threat)

Pengembangan Visi & Misi:

  • Visi adalah gambaran dan tujuan suatu organisasi di masa yang akan datang
  • Misi adalah langkah berikutnya untuk mencapai tujuan, apa yang dilakukannya, dan di mana organisasi akan pergi.
Pelaksanaan Perencanaan Strategis
  • Ciptakan komunikasi
  • Membangun keterampilan
  • Memberikan insentif, reward, dll
  • Menghilangkan hambatan administratif
  • Identifikasi pendukung dan penentang
  • Mengalokasikan sumber daya berdasarkan prioritas
  • Flexible dan berimprovisasi
  • Memantau dan menyesuaikan dengan kebutuhan
SPMI & Manajemen Strategik

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMI) tidak lepas dari proses manajemen strategik. Perguruan Tinggi, Sekolah Dasar dan Menengah, dituntut untuk mampu menjalankan proses manajemen strategik agar rumusan dokumen SPMI yang dihasilkan tepat dan relevan.

Dengan manajemen strategik yang benar, proses evaluasi diri (Analisis SWOT) akan dihasilkan data-data yang akurat untuk penetapan tujuan organisasi jangka panjang, menengah dan pendek.

Dengan Manajemen strategik, Penyusunan Standar SPMI akan lebih SMART (Spesific, Measurable, Attainable, Relevant & Timed)

Baca juga: SPMI & Manajemen Konflik

Pertanyaan Penutup
  1. Bagaimana peran manajemen strategik dalam implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) lembaga pendidikan?
  2. Bagaimana peran analisis SWOT dalam penetapan Kebijakan SPMI?

Demikian point-point singkat tentang TQM & manajemen strategik, semoga bermanfaat.

________________________________

mutupendidikan.com

Explore: Training & Development
Standar Manajemen Mutu SPMI

Standar Manajemen Mutu SPMI

“Standar Manajemen Mutu SPMI, bagaimana pengembangannya?”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apa kabar Sobat sukses?

Beberapa pertanyaan yang sering muncul: Apakah standar itu? Mengapa Standar diperlukan dalam organisasi termasuk lembaga pendidikan? Bagaimana cara membuat standar yang baik? Berikut adalah penjelasan singkat tentang standar.

Instagram: @mutupendidikan

Standar adalah pernyataan tertulis yang pada umumnya berisi hal berikut ini:

  • Spesifikasi atau rincian tentang sesuatu hal khusus, yang memperlihatkan sebuah tujuan, cita-cita, keinginan, kriteria, ukuran, patokan, pedoman;
  • Perintah agar melakukan sesuatu untuk mencapai atau memenuhi spesifikasi diatas.

Dalam membuat Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI/ SPMP), tentu saja Institusi Pendidikan perlu berpedoman pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan Institusi.  Sebuah Standar dikatakan  baik, lengkap dan fungsional apabila :

  1. Menjadikan Visi, Misi, dan Tujuan institusi/ Perguruan Tinggi/ Madrasah /Sekolah sebagai sumber motivasi dan inspirasi.
  2. Menjadikan peraturan perundang-undangan (mulai dari UU, Kepmen) yang berlaku sebagai rambu-rambu dan batasan-batasan yang tidak boleh diabaikan atau dilanggar.
  3. Menjadikan usulan, harapan, masukan dan saran dari pemangku kepentingan eksternal Perguruan Tinggi / Madrasah/ Sekolah yaitu pengguna lulusan, asosiasi profesi, alumni, orang tua / wali mahasiswa, dan masyarakat luas, sebagai bahan pertimbangan.
  4. Melibatkan sedapat mungkin semua pemangku kepentingan internal Perguruan Tinggi seperti para guru, dosen, karyawan bukan dosen, siswa dan mahasiswa.
  5. Menggunakan berbagai standar dalam SPMI dari sekolah-sekolah / Perguruan Tinggi ternama, lembaga akreditasi yang kredibel, atau asosiasi beberapa sekolah/ PT, baik dari dalam maupun luar negeri, dan publikasi tentang SPMI yang diterbitkan oleh Pemerintah / Kementrian dll, hanya sebagai contoh atau sumber inspirasi. Tidak untuk ditiru mentah-mentah, karena perlu disesuaikan dengan budaya kerja lembaga setempat.

Selanjutnya dalam merumuskan pernyataan isi  standar sebaiknya memenuhi unsur sbb:

  • Audience: subyek yang harus melakukan sesuatu; atau pihak yang harus melaksanakan dan mencapai isi standar.
  • Behaviour: apa yang harus dilakukan, diukur / dicapai / dibuktikan.
  • Competence: kompetensi / kemampuan / spesifikasi / target / kriteria yang harus dicapai.
  • Degree: tingkat / periode / frekuensi / waktu

Dapat juga lembaga pendidikan mengunakan pendekatan metode KPI atau Key Performance Indicator. Metode ini InsyaAllah akan dibahas pada kesempatan artikel yang akan datang.

Baca juga: Penyusunan Manual SPMI Perguruan Tinggi

Untuk memahami lebih dalam tentang penyusunan Standar Mutu SPMI (bentuk, ketentuan, dan contoh-contohnya), silahkan diunduh file PPT / PDF berikut ini:

Pembuatan Standar Mutu SPMI

Demikian semoga tulisan singkat tentang “Standar Manajemen Mutu SPMI” ini, dapat bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


mutupendidikan.com

Training & Development


spmi & metode perbaikan

SPMI & Metode Perbaikan

“SPMI & Metode Perbaikan”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Dalam implementasi Total Quality Management atau kalau dalam lembaga pendidikan memakai Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMI), tentu saja anggota organisasi/institusi pendidikan dihadapkan pada banyak persoalan yang membutuhkan pengambilan keputusan yang tepat. Untuk membuat keputusan yang baik, organisasi harus didasarkan pada data-data dan analisis yang tepat.

_________________________________

Power Point (PDF):

Overview of Total Quality Tools

Follow Instagram: @mutupendidikan

_________________________________

Ada beberapa tools/ alat yang biasa digunakan dalam proses pengambilan keputusan diantaranya:

  • The Pareto Chart
  • Cause-and-Effect Diagrams
  • Check Sheets
  • Histograms
  • Scatter Diagrams / diagram tebar
  • Run Charts and Control Charts / diagram kontrol /peta kendali
  • Stratification
  • Five S /  5R
  • Survey
  • Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
  • Design of Experiments (DEO)
  • Beberapa Tools Lainnya
Diagram Pareto
  • Diagram Pareto merupakan salah satu tools (alat) dari QC 7 Tools yang sering digunakan dalam hal pengendalian Mutu.
  • Pada dasarnya, Diagram Pareto adalah grafik batang yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya jumlah kejadian.
Langkah-Langkah Penyusunan Diagram Pareto
  1. Mengidentifikasikan permasalahan yang akan diteliti dan penyebab-penyebab kejadian.
  2. Menentukan Periode waktu yang diperlukan untuk analisis (misalnya per Bulanan, Mingguan atau per harian).
  3. Membuat catatan frekuensi kejadian pada lembaran periksa (check sheet)
  4. Membuat daftar masalah sesuai dengan urutan frekuensi kejadian (dari tertinggi sampai terendah).
  5. Menghitung Frekuensi kumulatif dan Persentase kumulatif
  1. Gambarkan Frekuensi dalam bentuk grafik batang
  2. Gambarkan kumulatif Persentase dalam bentuk grafik garis
  3. Intepretasikan (terjemahkan) Pareto Chart tersebut
  4. Mengambil tindakan berdasarkan prioritas kejadian / permasalahan
  5. Ulangi lagi langkah-langkah diatas meng-implementasikan tindakan improvement (tindakan peningkatan) untuk melakukan perbandingan hasil.
Diagram Tulang Ikan (Ishikawa)
  • Diagram Tulang Ikan (fishbone diagram) , atau cause-and-effect matrix adalah diagram yang menunjukkan penyebab-penyebab dari sebuah even yang spesifik.
  • Diagram ini pertama kali diperkenalkan oleh Kaoru Ishikawa (1968). 
  • Pemakaian diagram ishikawa yang paling umum adalah untuk mencegah defek serta mengembangkan kualitas produk.
Langkah-Langkah Pembuatan Tulang Ikan
  1. Fokuskan pada satu hal akibat yang diamati, di ruang lingkup yang lebih kecil dahulu. Kemudian hal yang besar jika sudah terlatih.
  2. Sebab lebih dari satu. Sehingga jangan berhenti untuk bertanya mengapa? Penentuan sebab-sebab juga bisa dengan branstorming.
  3. Buatlah usulan perbaikan jangka pendek dan jangka panjang dari sebab-sebab permasalahan.
  4. Kerja tim dan dukungan kepemimpinan adalah hal penting.
  5. Teruslah berlatih.
Manfaat Diagram Tulang Ikan (Ishikawa)
  • Memfokuskan pada permasalahan utama.
  • Memudahkan dalam mengilustrasikan gambaran singkat permasalahan tim/organisasi.
  • Menentukan kesepakatan mengenai penyebab suatu masalah.
  • Membangun dukungan anggota tim untuk menghasilkan solusi.
  • Memfokuskan tim pada penyebab masalah.
  • Memudahkan visualisasi hubungan antara penyebab dengan masalah.
  • Memudahkan tim beserta anggota tim untuk melakukan diskusi dan menjadikan diskusi lebih terarah pada masalah dan penyebabnya.

___________________________________________________

Pertanyaan Penutup:
  1. Apakah lembaga pendidikan telah menggunakan Total Quality Tools (Management Tools) dalam proses pengambilan keputusan SPMI?
  2. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pemakaian total quality tools dan bagaimana solusinya?

___________________________________________________

Bagaimana penjelasan dari alat-alat (tools) yang lain? Untuk penjelasan tools yang lain, silahkan di download file power point pada tautan diatas.

Baca juga: Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan

Demikian uraian singkat tentang SPMI & Metode Perbaikan, semoga bermanfaat.

________________________________

Untuk In-House Training:
“Menerapkan Total Quality Tools dalam dunia pendidikan”

________________________________

MutuPendidikan.com

Explore: Training & Development

________________________________

Iklan Makanan sehat diabetes:

Sedia Cookies Manis Legit Diabetes

Program 5-R untuk Pendidikan

Sarana Prasarana & Program Tata Graha 5 S (bag.1)

Tata Graha 5 S / 5 R

Salah satu pondasi penting dalam membangun Sistem Penjaminan Mutu yang handal adalah membangun budaya mutu berbasis 5 S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke). Program yang berkembang di Jepang ini telah diadopsi banyak bisnis dan terbukti sangat efektif untuk membangun tempat kerja, sarana prasarana yang nyaman, bersih, teratur, indah dan efisien.

Demikian halnya dengan institusi pendidikan, seperti Perguruan Tinggi/ Sekolah/ Madrasah, perlu juga memiliki metode yang tepat untuk mengelola Tata Graha/ lingkungan belajar agar nyaman, efektif dan efisien. Dosen, pejabat dan para karyawan akan bekerja lebih nyaman dan termotivasi bilamana tempat ruang kerja mereka nyaman. Kenyamanan yang dimaksud adalah ruang kerja yang bersih, tata letak perkakas sangat rapi dan mudah dijangkau. Ruang bersih dan ergonomis, warna cat serasi indah dipandang mata, para bekerja sangat disiplin dll.

Apakah Program 5 S itu?

  • 5-S lays the foundation for continuous improvement (TQM,Kaizen, Lean Manufacturing).
  • A Management philosophy devoted to the proper arrangement and orderliness of the workplace.
  • A tool used to eliminate waste.

Bagaimana Sejarah 5 S Muncul?

  • Kata Meiji berarti kekuasaan pencerahan. Semangat Kaisar Meiji waktu itu bertujuan menggabungkan “kemajuan Barat” dengan nilai-nilai “Timur” tradisional.
  • Semasa Restorasi Meiji, feodalisme Jepang secara perlahan-lahan digantikan oleh ekonomi pasar.
  • Restorasi Meiji muncul sejak tahun 1858 dan sejak itu mulailah industrialisasi dan ekonomi pasar dibangun
  • Awalnya, industri Jepang terkenal dengan produk yang bermutu rendah
  • Sistem budaya Pride & Tata Graha 5 S mulai dikembangkan

Manfaat Penerapan 5 S

  • Meningkatkan Kualitas Kerja Institusi Pendidikan
  • Meningkatkan Produktifitas Kerja Dosen /Pegawai/ Siswa & Mahasiswa
  • Meningkatkan Efisiensi kerja
  • Meningkatkan Self Discipline
  • Meningkatkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
  • Meningkatkan Citra Lembaga Pendidikan

Bagaimana implementasi Program Tata Graha 5-S untuk lembaga pendidikan?

  1. Perlukan Institusi Pendidikan mengimplementasikan Program 5-S?
  2. Darimana harus memulai?
  3. Kapan dimulai?
  4. Dimana mulai diterapkan?
  5. Siapa yang bertugas menjalankan?
  6. Bagimana caranya?

Bagi yang berminat mempelajari lebih jauh, silahkan diunduh file powerpoint berikut ini:

Sarana Prasarana & Implementasi Program Tata Gaha 5 S

Demikian, semoga bermanfaat.

Salam Hormat,

mutupendidikan.com


Untuk Informasi In-House Training Program 5 R (Bidang Pendidikan)
Silahkan hubungi Customer Service Kami

Pelatihan ISO 9001 2015

Perbedaan ISO 9001 versi 2008 dan 2015

Perbedaan ISO versi 2008 dan 2015

Apakah perbedaan standar ISO 9001:2008 dengan standar terbaru ISO 9001:2015?

Berikut dapat diunduh matrik korelasi yang menampilkan kedua standar tersebut:

Klik disini:

Perbedaan ISO 9001 versi 2008 dan versi 2015

Demikian, semoga bermanfaat.

Salam mutu,

mutupendidikan.com

Pelatihan, Pendampingan & Bimtek


Untuk Informasi In-House Training ISO 9001:2015
Hubungi Customer Service kami

ISO 9001 :2015 Klausul 4

Klausul 4 dalam standar ISO 9001: 2015 berisi tentang Konteks Organisasi. Didalamnya terdiri dari 4 pasal yaitu:

4.1 Memahami organisasi dan konteksnya

4.2 Memahami kebutuhan dan harapan dari pihak-pihak yang berkepentingan (Stakeholder)

4.3 Menentukan ruang lingkup Sistem Manajemen Mutu

4.4 Sistem Manajemen Mutu dan proses-prosesnya.

Untuk mengenal lebih dalam dari klausul 4, berikut dapat diunduh file slide berikut ini:

ISO 9001:2015 Pasal 4

Demikian, semoga bermafaat,

mutupendidikan.com


INFO PUBLIC TRAINING:

 Silahkan di Klik : Public Training


Kepuasan Pelanggan

Kepuasan Pelanggan

Membangun Kepuasan Pelanggan

Lembaga Pendidikan perlu sekali berorientasi pada kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction). Pelanggan yang puas akan layanan pendidikan, akan meningkatkan keberhasilan lembaga, loyalitas dan retensi stakeholder.

Ada beberapa langkah untuk membangun kepuasan pelanggan diantaranya:

  1. Tentukan siapa pelanggan Anda.
  2. Tentukan apa saja atribut dari produk atau layanan yang paling penting untuk pelanggan Anda.
  3. Mengatur atribut ini dalam urutan kepentingan.
  4. Menentukan tingkat kepuasan pelanggan Anda dengan setiap atribut.
  5. Tampung umpan balik pelanggan untuk perbaikan proses Anda.
  6. Mengembangkan satu set metrik (pengukuran) yang memberitahu bagaimana Anda akan melakukan perbaikan.
  7. Melaksanakan pengukuran pada tingkat terendah dalam organisasi.
  8. Bekerja pada proses-proses yang berhubungan dengan atribut yang memiliki kepentingan tinggi namun peringkat kepuasan pelanggan yang rendah.
  9. Bekerja pada proses yang menawarkan kesempatan terbesar untuk ditingkatkan.
  10. Memperbarui masukan pelanggan dan umpan balik secara terus menerus.
  11. Menjaga, komunikasi terus-menerus, terbuka dengan semua pemangku kepentingan.
  12. Metrik agregat seluruh organisasi ke dalam format untuk tinjauan manajemen

Bagaimana penjelasan selanjutnya, silahkan diunduh slideshare berikut ini:

Bab 7: Kepuasan Pelanggan

Demikian, semoga bermanfaat.

Salam hormat,

mutupendidikan.com

Kebersihan Sarana Prasarana Sekolah

Program Tata Graha 5-S bag.3

Tempat Belajar yang Bersih & Nyaman

Tempat belajar  dan tempat kerja yang nyaman, bersih dan teratur akan membuat Dosen/Guru/Siswa menjadi senang dan bersemangat. Tempat belajar yang nyaman tentu saja akan meningkatkan prestasi akademik siswa. Ruang kantor yang tertata, barang-barang mudah disimpan/ dicari akan mendukung meningkatkan produktifitas segenap guru, dosen maupun karyawan. Oleh karena itu, pengelolaan standar mutu “Sarana dan Prasarana” (SarPras) institusi pendidikan harus terus ditingkatkan baik secara kualitas dan kuantitas.

Salah satu metode Tata Graha yang bisa diadopsi adalah Metode Kerja 5S. Untuk itu berikut kami upload materi presentasi dalam bentuk file PDF, Silahkan diunduh  :

Klik Disini:

Menata Tempat Belajar berbasis 5-S

Demikian, Semoga Bermanfaat dan Berkah Selalu.

Hormat kami,

Admin,

mutupendidikan.com

Pelatihan & Pendampingan


Untuk Informasi In-House Training Tata Graha 5 S untuk Sarpras Sekolah

Hubungi Customer Service Kami


Pemberdayaan Karyawan & Sistem Manajemen Mutu

TQM, Motivasi dan Pemberdayaan Karyawan

“TQM, Motivasi dan Pemberdayaan Karyawan”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Pemberdayaan karyawan (Employee Empowerment) merupakan filosofi dan strategi yang digunakan organisasi untuk memberi ruang bagi dosen/ guru/ karyawannya membuat keputusan dan berperilaku sesuai tujuan organisasi.

Instagram: @mutupendidikan

Pemberdayaan karyawan mampu membuat karyawan lebih punya rasa bangga dan ownership terhadap pekerjaan mereka.

Dengan pemberdayaan karyawan, ada ruang untuk mengambil keputusan sendiri juga mendorong mereka berpikir kreatif serta berinovasi.

Pengertian Pemberdayaan Karyawan
  • Pemberdayaan karyawan (Employee Empowerment) yang dimaksud berarti proses berfikir dari sebuah organisasi menuju cara-cara yang lebih baik.
  • Pemberdayaan dimaksudkan sebagai masukan dari karyawan yang didengarkan dan diimplementasikan, dan itu akan membuat karyawan senang atas pekerjaan mereka dan akan merasa memilikinya.
  • Pemberdayaan mensyaratkan sebuah perubahan dalam sebuah budaya organisasi, tapi bukan berarti  pimpinan melepaskan tanggungjawab dan wewenangnya.

Silahkan diunduh file power point (PDF) berikut ini:

_________________________________

_________________________________

Pentingnya pemberdayaan karyawan
  • Meningkatkan kreatifitas berfikir dan inisiatif karyawan yang dampaknya akan meningkatkan daya saing organisasi.
  • Dapat menjadi motivator yang luar biasa bagi karyawan.
Hambatan Pemberdayaan

Hambatan utama pemberdayaan adalah adanya penolakan untuk berubah. Penolakan bisa saja datang dari karyawan, perserikatan, dan manajemen.

Hambatan-hambatan manajemen termasuk
  • Rasa tidak aman. Pegawai atau karyawan dapat merasa tidak aman bila tidak ada kejelasan dan ketentuan peraturan. Rasa tidak aman dapat menurunkan motivasi kerja dan menghanbat pencapaian mutu organisasi yang telah ditetapkan. Bagaimana pimpinan lembaga pendidikan menciptakan rasa aman dalam iklim organisasi?
  • Ego, Karakter dan Nilai-nilai pribadi. Nilai-nilai dapat membentuk ego dan keprobadian seseorang. Tantangan bagi pimpinan lembaga pendidikan untuk membangun nilai-nilai positif yang sesuai budaya mutu.
  • Pelatihan manajemen. Sudah barang tentu pelatihan dan pengembangan merupakan unsur penting dalam konsep total quality management. Membangun mutu perlu didukung SDM yang kompeten. SDM yang mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang sesuai kebutuhan organisasi.
  • Pemecatan/exclusion. Unsur keadilan merupakan faktor penting dalam organisasi yg menerapkan sistem mutu. Nilai-nilai keadilan harus dijaga dan diimplementasikan dengan sungguh-sungguh. Penerapan reward dan punishment harus dilandaskan dengan nilai keadilan yang hakiki.
  • Struktur organisasi. Struktur organisasi sangat mempengaruhi efektifitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan organisasi. Struktur organisasi mempengaruhi organisasi untuk bertindak lincah dan cepat (lean & agile). Struktur organisasi mengatur tentang formalitas, kewenangan & kompleksitas organisasi.
  • Praktek manajemen. Bagaimana pimpinan organisasi menjalankan fungsi-fungsi manajemen? Tentu nilai-nilai total quality ( budaya mutu) harus senantiasa dikedepankan.
Catatan untuk Lembaga Pendidikan

Lembaga Pendidikan (Perguruan Tinggi, Sekolah dan Madrasah) perlu mengembangkan program pemberdayaan karyawan yang tepat sasaran. Dosen, Guru dan Pegawai tenaga kependidikan perlu ditingkatkan partisipasinya agar SDM yang ada dapat lebih produktif bagi pencapaian Visi dan Misi Organisasi.

__________________________________

Pertanyaan Diskusi:

  1. Uraikan contoh-contoh penerapan pemberdayaan karyawan pada lembaga pendidikan?
  2. Bagaimana pemberdayaan karyawan (dosen, guru & tenaga kependidikan) berpengaruh pada implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)?

Demikian uraian singkat tentang TQM, Motivasi & Pemberdayaan Karyawan, semoga bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ

______________________________

mutupendidikan.com

Info Pelatihan SPMI

×

Layanan Informasi

× Hubungi Kami