Sikap Mental Penyelenggaraan SPMI
Keberhasilan implementasi SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) lembaga pendidikan tentu tidak lepas dari pentingnya membangun budaya mutu. Tanpa budaya mutu yang kokoh yang dipakai sebagai nilai-nilai bersama (shared values), tentu implementasi SPMI berisiko akan mengalami kegagalan.
Dalam membangun budaya mutu yang kokoh, perlu diawali dengan membangun sikap mental yang menjadi landasan berpijak budaya mutu. Berikut uraian 5 sikap mental yang penting untuk menjadi teladan bersama.
Semua pikiran dan tindakan pengelola Perguruan Tinggi (PT) harus memprioritaskan mutu. Kesadaran akan pentingnya mutu harus ditanamkan pada setiap anggota organisasi di Perguruan Tinggi.
Menerapkan pendekatan “quality first” melibatkan menetapkan dan mematuhi standar yang ketat untuk setiap tahapan proses pada PT. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan stakeholder, memperbaiki reputasi lembaga, serta meminimalkan biaya operasional proses-proses pada lembaga pendidikan.
Semua pikiran dan tindakan pengelola PT harus ditujukan pada kepuasan para pemangku kepentingan (stakeholder), baik dari internal maupun eksternal.
Stakeholders-in adalah kelompok stakeholders yang secara langsung terlibat dalam kegiatan PT. Mereka memiliki hubungan & kepentingan yang lebih dekat & dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh keputusan PT. Contoh stakeholders-in mungkin termasuk karyawan, mitra kerjasama, dan pemangku kepentingan lain seperti mahasiswa, orang tua, dunia usaha dll.
Setiap pihak (unit kerja) yang menjalankan tugasnya dalam proses pendidikan pada PT harus menganggap pihak lain yang menggunakan output pelaksanaan tugasnya, sebagai pemangku kepentingan yang wajib dipuaskan.
Stakeholders (pemangku kepentingan) adalah perseorangan, kelompok, atau organisasi yang memiliki kepentingan dalam suatu program, proyek, atau bisnis. Mereka dapat mempengaruhi / dipengaruhi oleh keputusan dan tindakan yang diambil oleh organisasi atau entitas lainnya. Stakeholders dapat beragam jenisnya, termasuk karyawan, pelanggan, mahasiswa, wali mahasiswa, pemerintah, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya.
Setiap pengambilan keputusan/ kebijakan dalam proses pendidikan pada Perguruan Tinggi wajib didasarkan pada analisis data yang akurat, bukan berdasarkan pada asumsi atau rekayasa.
Budaya “speak with data” sangat penting dalam pengambilan keputusan (decision making) dan pengembangan strategi. Speak with data, memungkinkan PT untuk membuat keputusan yang didasarkan pada data-data dan bukti yang akurat, bukan hanya berdasarkan dugaan, intuisi atau asumsi semata.
Setiap pengambilan keputusan / kebijakan dalam proses pendidikan pada perguruan tinggi harus dilakukan secara partisipatif dan kolegial; bukan otoritatif.
Demikian uraian singkat tentang Sikap Mental Penyelenggaraan SPMI, semoga bermanfaat. Stay Relevant!
Instagram: @mutupendidikan
“Mengaitkan visi dan misi perguruan tinggi dengan perubahan lingkungan“
Mengaitkan visi dan misi perguruan tinggi dengan perubahan lingkungan adalah langkah penting untuk memastikan bahwa lembaga tetap relevan dan responsif terhadap perkembangan yang terjadi di lingkungan eksternal.
Dalam rangka menghubungkan visi dan misi dengan perubahan lingkungan, organisasi perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang dinamika lingkungan, serta kemampuan untuk mengadaptasi strategi dan taktik mereka sesuai dengan perubahan tersebut.
Proses perencanaan strategis yang terus menerus dan fleksibel menjadi penting dalam menjaga keterkaitan antara visi, misi, dan lingkungan yang selalu berubah.
Berikut adalah beberapa cara untuk menghubungkan visi dan misi perguruan tinggi dengan perubahan lingkungan:
Lakukan analisis secara mendalam terhadap perubahan tren, tantangan, dan peluang yang muncul dalam lingkungan eksternal perguruan tinggi.
Identifikasi faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kebutuhan dan harapan masyarakat, industri, dan pihak-pihak terkait.
Misalnya: Perubahan teknologi informasi dengan munculnya kecerdasan buatan atau AI. Apakah perubahan ini akan mempengaruhi kebutuhan dan harapan masyarakat? Lalu peluang apa yang dapat ditangkap oleh dunia pendidikan tinggi.
Jika perubahan lingkungan menunjukkan adanya pergeseran tren baru, maka perlu mempertimbangkan merevisi atau menyesuaikan misi perguruan tinggi.
Pastikan bahwa misi lembaga pendidikan mencerminkan tujuan utama dan kontribusi lembaga terhadap masyarakat luas.
Contoh: Ketika tren perubahan kearah pembelajaran online, apakah perguruan tinggi perlu penyesuaian terhadap misi mereka?
Visi perguruan tinggi sebaiknya mencerminkan aspirasi jangka panjang yang sesuai dengan perkembangan lingkungan dan kebutuhan masyarakat.
Visi ini harus menginspirasi dan memberi semangat. Visi menjadi landasan untuk tujuan jangka panjang. Visi adalah cita-cita ingin ingin diraih organisasi dalam jangka panjang.
Pilih dan tentukan prioritas strategis yang sesuai dengan perubahan lingkungan. Fokus pada bidang-bidang yang memiliki dampak besar terhadap lembaga dan masyarakat.
Pilih yang sesuai dengan kekuatan-kekuatan atau keunggulan (Strengths) lembaga pendidikan.
Baca juga: SPMI dan Market Positioning
Libatkan pihak-pihak terkait (stakeholder) seperti alumni, industri, dan masyarakat dalam proses merumuskan visi dan misi baru atau yang diperbarui.
Melalui cara diatas, tentu dapat memastikan bahwa aspirasi semua pihak telah diakomodasi.
Kembangkan program akademik / penelitian dengan kebutuhan yang muncul dari perubahan lingkungan eksternal.
Pastikan bahwa kurikulum dan program penelitian yang dikembangkan dapat mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi peluang dan tantangan masa depan.
Bangun kerjasama dengan organisasi dan lembaga lain yang relevan dengan bidang keahlian perguruan tinggi. Ini dapat memperluas citra lembaga dan memfasilitasi pertukaran pengetahuan.
Tetapkan indikator kinerja untuk memantau sejauh mana lembaga pendidikan tinggi telah berhasil menghubungkan visi dan misi dengan perubahan lingkungan. Lakukan evaluasi berkala untuk mengidentifikasi perbaikan yang mungkin diperlukan.
Pastikan bahwa visi dan misi tidak bersifat kaku. Lembaga pendidikan harus tetap fleksibel dan responsif terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan.
Baca juga: Pentingnya Inovasi dalam SPMI
Dengan menghubungkan visi dan misi perguruan tinggi dengan perubahan lingkungan, lembaga dapat tetap relevan, berkontribusi pada masyarakat, dan menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik. Stay Relevant!
Instagram: @mutupendidikan
Tips Keberhasilan Tinjauan Manajemen
Tinjauan Manajemen (TM) adalah suatu proses evaluasi terhadap kesesuaian dan efektifitas pelaksanaan sistem manajemen mutu, dengan cara melakukan kajian dan pembahasan secara berkala dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait.
Proses TM atau management review yang ada selama ini, ada yang berhasil dan ada pula yang kurang efektif. Ke depan agar proses TM semakin produktif perlu ada upaya untuk meningkatkan efektivitasnya melalui berbagai upaya perbaikan.
Lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi, sekolah dan madrasah yang menerapkan SPMI (sistem penjaminan mutu internal) juga dianjurkan mengadakan TM secara periodik. Dengan kegiatan TM yang efektif, InsyaAllah lembaga pendidikan akan dapat melakukan tindakan perbaikan secara terus menerus (kaizen).
Berikut adalah beberapa tips untuk memastikan keberhasilan TM lembaga pendidikan:
Demikian uraian singkat tentang Tips Keberhasilan Tinjauan Manajemen, semoga bermanfaat, Stay Relevant !
Instagram: @mutupendidikan
Layanan Informasi