“Komunikasi, SPMI & Budaya Mutu”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Keberhasilan implementasi SPMI pada lembaga pendidikan di Perguruan Tinggi, Madrasah dan sekolah-sekolah tentu saja terletak pada keberhasilan “proses komunikasi” yang terjadi dalam organisasi, baik dalam bentuk komunikasi antar individu, antar kelompok maupun antar organisasi.
Kegagalan pencapaian standar SPMI, sangat besar dipengaruhi karena kegagalan lembaga dalam membangun proses komunikasi yang efektif.
______________________
Power Point (PDF):
IG: @mutupendidikan
______________________
Komunikasi merupakan pondasi penting dari “rumah” Total Quality Management / SPMI, Dengan ketrampilan komunikasi, koordinasi antar individu dalam organisasi akan berjalan dengan baik dan sinergi untuk mencapai sasaran SPMI/ TQM akan dapat dicapai.
Dalam lembaga pendidikan yang menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), ketrampilan komunikasi tentu merupakan kebutuhan yang mutlak diperlukan.
Dalam mewujudkan indikator standar SPMI tentu memerlukan ketrampilan dalam melaksanakan manual PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, Peningkatan). Pelaksanaan PPEPP, tentu tidak dapat berjalan optimal tanpa didukung ketrampilan komunikasi yang efektif.
Proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain
Budaya mutu adalah sistem nilai organisasi yang menciptakan lingkungan yang kondusif untuk keberlangsungan perbaikan mutu yang berkesinambungan. Budaya mutu terdiri dari nilai-nilai, tradisi, prosedur dan harapan tentang promosi mutu.
Inti keberhasilan SPMI terletak pada komunikasi yang efektif. Komunikasi berperan menjadi urat nadi merekat dalam “rumah” SPMI
Baca juga: TQM & Komunikasi yang Efektif
Bagaimana bentuk detail proses komunikasi dalam organisasi? Bagaimana memahami unsur-unsur penting proses komunikasi beserta upaya peningkatannya? Untuk lebih jelasnya silahkan di unduh file power point (PDF) pada tautan diatas.
Demikian uraian singkat tentang Komunikasi, SPMI & Budaya Mutu, semoga bermanfaat.
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
______________________
mutupendidikan.com
“TQM & Komunikasi yang Efektif”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Sejak usia bayi, manusia telah diberi Allah S.W.T. kemampuan alami untuk berkomunikasi. Bayi berkomunikasi melalui beberapa cara seperti tangisan, celoteh serta ekspresi wajah.
Komunikasi merupakan “bakat” manusia yang dimiliki secara alami, itulah sebabnya banyak kalangan yang menganggap komunikasi adalah sesuatu yang semua orang bisa melakukan dan tidak perlu dipelajari.
______________________________________
Power Point (PDF):
______________________________________
Namun fakta menjelaskan, komunikasi merupakan proses yang sangat kompleks. Banyak hal yang berperan dalam menentukan keberhasilan suatu komunikasi. Hal ini terjadi karena komunikasi tidak melibatkan satu individu, namun juga melibatkan individu-individu lain dengan sifat dan latar belakang situasi yang berbeda beda.
Satu hal yang sering membuat banyak orang berselisih paham (konflik) adalah karena kurangnya ketrampilan komunikasi (communication skills).
Komunikasi sering kali menjadi hal yang dianggap remeh, padahal kesalahan dalam komunikasi dapat menimbulkan problem/konflik yang mengganggu dalam hubungan dua orang atau lebih.
Pemahaman konsep komunikasi yang paling sederhana adalah proses penyampaian pesan (message) dari komunikator kepada penerima pesan (komunikan). Proses ini dapat menghasilkan umpan balik (feedback) dari komunikan sehingga komunikasi dapat berlangsung secara dua arah (two way) antara komunikator dan komunikan.
Setiap individu dapat berkomunikasi dengan gaya dan caranya masing-masing, tetapi tidak semua individu mampu berkomunikasi secara efektif (tepat guna).
Nah, sekarang apa yang dimaksud dengan komunikasi yang efektif? Komunikasi yang efektif (tetap guna) dapat diartikan sebagai komunikasi yang dapat menghasilkan perubahan sikap pada orang lain. Perubahan sikap ini (attitude change), biasanya terlihat pada saat proses komunikasi berlangsung, maupun pada saat setelah proses komunikasi berlangsung (pasca komunikasi).
Komunikasi yang efektif biasanya memiliki tujuan (goals) untuk memudahkan orang lain dalam memahami isi atau pesan yang disampaikan oleh komunikator (pemberi pesan).
Komunikasi yang efektif juga bertujuan agar informasi/pesan yang disampaikan dapat menghasilkan umpan balik (feedback) dari si penerima pesan (komunikan). Karena faktor-faktor itulah, maka proses komunikasi yang efektif harus dilakukan dengan menggunakan bahasa yang jelas, tidak ambigu / dapat dipahami oleh orang lain.
Demikian juga dalam lembaga pendidikan yang mengembangkan Total Quality Management (TQM). Implementasi TQM diwujudkan dalam bentuk Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Organisasi pendidikan yang menerapkan SPMI, wajib pula memperbaiki kualitas komunikasi dalam organisasi mereka. Semua saluran komunikasi organisasi arus terkelola dengan baik.
Agar Implementasi SPMI dapat berjalan baik, komunikasi organisasi yang perlu diperbaiki dapat berbentuk komunikasi atasan dan bawahan (komunikasi vertikal), komunikasi antar sejawat (komunikasi horizontal) dan komunikasi diagonal/silang.
Baca juga: Komunikasi, SPMI & Budaya Mutu
Demikian uraian singkat tentang TQM & Komunikasi yang Efektif. Penjelasan dalam bentuk Power Point (PDF) dapat diunduh pada tautan diatas. Semoga bermanfaat.
_____________________________________
mutupendidikan.com
Follow Instagram: @mutupendidikan
Layanan Informasi