• 08123070905
  • mutupendidikan.info@gmail.com

Author Archive admin

SPMI dan Sasaran Mutu

Pembuatan Sasaran Mutu SPMI

“Pembuatan Sasaran Mutu SPMI”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Pembuatan Sasaran Mutu SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) bagi lembaga pendidikan (Perguruan Tinggi, Sekolah, Madrasah)  merupakan kegiatan yang sangat penting.

Sasaran Mutu

Dengan adanya Sasaran Mutu yang jelas dan spesifik, Lembaga Pendidikan akan mengetahui target & arah yang hendak dituju. Dengan adanya sasaran mutu yang SMART, masing-masing unit kerja akan dapat menyusun program kerja yang sesuai, dan dapat menetapkan kebutuhan sumber daya (resources).

Instagram: @mutupendidikan

Sasaran mutu (quality objective) institusi dibuat dengan mengacu pada Renstra, Renop dan Standar Mutu Institusi. Sasaran Mutu Institusi selanjutnya perlu di breakdown ke masing-masing departemen/bidang/unit kerja yang ada dibawahnya secara berjenjang (cascading).

Sasaran Mutu masing-masing bidang/departemen/unit, dibuat dengan mengacu pada Standar Mutu yang telah ditetapkan institusi dan juga mengacu pada pencapaian Job Description masing-masing unit kerja.

Kriteria SMART

Secara teknis, Sasaran Mutu hendaknya memenuhi kriteria SMART, yang merupakan singkatan dari:

  • Spesific. Sasaran mutu yang baik apabila disusun spesifik, jelas, mengenai hal tertentu, topik tertentu.
  • Measurable. Sasaran mutu yang baik, apabila bisa dievaluasi dan bisa diukur.
  • Attainable. Sasaran mutu yang baik apabila bisa dicapai dengan kerjakeras dan upaya yang maksimal. Cukup menantang dan memotivasi anggota organisasi.
  • Relevant. Sasaran mutu yang baik apabila relevan dengan visi dan misi organisasi, mendukup RIP, Renstra dan Renop organisasi.
  • Timed. Sasaran mutu yang baik apabila ada target waktu yang terukur. Misalnya 1 bulan, 6 bulan, 12 bulan dll.

Sasaran Mutu disarankan dituangkan kedalam sebuah form, yakni form Sasaran Mutu, selanjutnya formulir tersebut dilengkapi dengan mengisikan:

  • Sasaran Mutu. Dirumuskan SMART, dan diambil dari Standar dan Job Description.
  • Cara Pengukuran dan Media Monitoring. Tetapkan cara mengukuran yang efektif dan efisien. Dapat dilakukan di awal proses, ditengah proses atau di akhir proses.
  • Target. Tetapkan target yang terukur, usahakan kwantitatif.
  • Hasil pengukuran. Dalam kolom hasil pengukuran, dapat diisi hasil yang diperoleh disaat kegiatan monev.
  • Ketercapaian. Informasikan apakah target sasaran mutu dapat dicapai? Hasilnya untuk masukan kegiatan perbaikan dimasa yang akan datang.

Apakah unit kerja Anda sudah memiliki sasaran mutu? Sasaran mutu biasanya digunakan organisasi pendidikan yang menerapkan standar mutu ISO 21001 : 2018 dan dapat diintegrasikan dengan SPMI

Tertarik ingin mempelajari lebih dalam?

Silahkan di unduh pada file SlideShare berikut ini: (dapat gunakan sebagai referensi sederhana, Anda dapat melengkapi/menyempurnakan untuk ISO 21001:2018, SPMI Perguruan Tinggi dan SPMI Dikdasmen)

Demikian, semoga artikel singkat tentang Pembuatan Sasaran Mutu ISO 21001:2018/ SPMI ini dapat bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


mutupendidikan.com

Info Pelatihan SPMI


Dapatkan Informasi Terkait: Pelatihan, Training, Pelatihan Kerja, Leadership, Training Center, Bimbingan Teknis, Bimtek, Kepemimpinan, TQM, Manajemen, Pendidikan Tinggi, Madrasah, Islamic Schools, SMA, SMP, SD, Sekolah, Indonesia, sasaran mutu, quality objective, mutu pendidikan, workshop mutu pendidikan

Mutu, SPMI, Etika dan Tanggung jawab sosial

Mutu, Etika & Tanggung Jawab Sosial

“Mutu, Etika & Tanggung Jawab Sosial”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Etika adalah sesuatu hal yang dianggap benar dalam konteks moral. Dengan kata lain, Etika adalah bentuk implementasi dari moralitas. Etika dalam organisasi memiliki peran penting dalam manajemen total quality.

Manajemen Total Quality (baca : SPMI) akan gagal apabila suatu organisasi ( seperti Institusi Pendidikan) tidak berhasil mengimplementasikan standar perilaku yang etis. Perilaku etika yang terimplementasi dengan baik dapat membangun kepercayaan. Kepercayaan (trust) adalah unsur penting dalam Total Quality Management.

____________________________________

Power Point (PDF):

Etika dan tanggung jawab sosial

____________________________________

Hambatan paling umum untuk bisa berperilaku secara etis adalah sifat dasar manusia, dimana mereka cenderung untuk berperilaku sesuai dengan apa yang mereka inginkan dan rasakan.

Pendekatan Total Quality (baca: SPMI) tidak dapat berhasil dilaksanakan dalam suatu organisasi yang gagal untuk mengimplementasikan standar perilaku yang etis. karena perilaku etika ini dapat membangun kepercayaan, dan kepercayaan adalah unsur penting dalam Total Quality.

Unsur Total Quality yang bergantung pada kepercayaan (trust):
  1. Komunikasi
  2. Hubungan interpersonal
  3. Manajemen konflik
  4. Pemecahan masalah
  5. Kerja tim
  6. keterlibatan karyawan dan pemberdayaan
  7. Fokus pelanggan
Nilai & Tanggung Jawab

Nilai adalah keyakinan-keyakinan inti yang memandu perilaku kita. Individu dan organisasi menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka percayai benar.

Tanggung Jawab adalah bagian dari perilaku etis. Orang-orang yang melemparkan kesalahan kepada orang lain berarti tidak berperilaku etis. Secara Total Quality, orang yang bertanggung jawab atas kinerjanya Ketika berbicara tentang organisasi mereka, maka akan mengatakan ‘kita’ bukan ‘mereka’.

Baca juga: Pemberdayaan Karyawan & Sistem Manajemen Mutu

Para Pimpinan (Baca: pimpinan institusi pendidikan) dapat berperan dalam membangun iklim organisasi yang etis dan bertanggung jawab sosial melalui cara-cara seperti:

  1. Memberikan contoh perilaku etis
  2. Mendorong karyawan untuk membuat pilihan etis
  3. Membantu karyawan menindak lanjuti dan menunjukkan perilaku etis setelah pilihan yang tepat telah dibuat.
Pertanyaan Kritis:
  1. Bagaimana Lembaga Pendidikan Anda membangun budaya mutu yang etis dan bertanggung jawab sosial yang benar?
  2. Bagaimana organisasi mengintegrasikan sistem etika dalam standar-standar SPMI (Misal standar Pengelolaan)

Demikian, semoga bermanfaat.

__________________________

mutupendidikan.com

Follow Instagram: @mutupendidikan

Explore: Training & Development

Dokumen Wajib ISO 9001:2015

ISO 9001 : 2015

Setiap periodik, Standar Internasional Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 mengalami perbaikan untuk menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan zaman. Standar mutu ISO 9001:2008 telah direvisi menjadi standar ISO 9001:2015.

Dokumen wajib apa saja yang perlu dimiliki institusi pendidikan (Perguruan Tinggi, Sekolah, Madrasah) yang ingin mendapatkan sertifikat ISO 9001:2015 ?

Lembaga pendidikan  yang berencana meng up-grade Sertifikasi dari standar lama ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015 juga perlu mengidentifikasi dokumen2 yang perlu disiapkan.

Berikut terlampir informasi dokumen wajib ISO 9001:2015, bagi yang berminat, silahkan di unduh dibawah ini:

Dokumen Wajib ISO 9001:2015 

Demikian, semoga bermanfaat.

Salam mutu,

mutupendidikan.com


INFO PUBLIC TRAINING 2016:

 Silahkan di Klik : Public Training 2016


Audit Mutu Internal

AMI Audit Mutu Internal

AMI: Audit Mutu Internal

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Audit Mutu adalah suatu pemeriksaan yang sistematis dan independen untuk menentukan apakah kegiatan menjaga mutu serta hasilnya telah dilaksanakan secara efektif sesuai dengan rencana yang ditetapkan untuk mencapai tujuan.

Tujuan Audit Mutu

Tujuan diselenggarakan Audit Mutu untuk pendidikan (Perguruan Tinggi, Sekolah, Madrasah) antara lain untuk:

  • Menentukan kesesuaian atau ketidaksesuaian elemen-elemen Sistem Mutu (SM) dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan.
  • Menentukan keefektifan pencapaian dari tujuan-tujuan mutu yang telah ditetapkan (Indikator Kinerja Kunci).
  • Menyempurnakan SM.
  • Memenuhi persyaratan peraturan.
  • Memantau SM sebagaimana tercantum dalam program atau kebijakan organisasi.

Untuk memahami dan mengenal bagaimana pelaksanaan AMI (Audit Mutu Internal) lebih dalam, berikut kami sampaikan materi slideshare pengenalan Audit Mutu Internal yang bisa diunduh:


Slide share PDF:

Pengenalan Audit Mutu Internal (AMI)


Pengertian Audit Mutu

Suatu pemeriksaan yang sistematis dan independen untuk menentukan apakah kegiatanmenjagamutu serta hasilnya telah dilaksanakan secara efektif sesuai dengan rencana yang ditetapkan untuk mencapai tujuan.

Pengertian Sistem Mutu

Sistem yang mencakup struktur organisasi, tanggungjawab, prosedur, proses dan sumber daya untuk melaksanakan manajemen mutu.

Sistem Mutu harus dirancang sebaik mungkin agar dapat menjamin keberhasil organisasi untuk mencapai kepuasan stakeholder (pemangku pepentingan yang maksimal).

3 Tipe penjaminan mutu
  1. Jaminan Mutu untuk Produk: Memastikan mutu produk.
  2. Jaminan Mutu untuk Proses: Memastikan mutu proses.
  3. Jaminan Mutu untuk Sistem: Memastikan mutu sistem (semua proses).
3 Tipe utama Audit Mutu
  1. Audit Mutu Produk/Jasa: Berdasar atas karakteristik produk/pelayanan tersebut.
  2. Audit Mutu Proses:  Berdasar atas indikator kinerja kunci.
  3. Audit Mutu Sistem: Berdasar pada elemen-elemen dari sistem.
Tipe Evaluasi yang lain
  1. Audit Pengamatan: Untuk memantau kendali proses.
  2. Inspeksi: Untuk penerimaan produk.
  3. Penilaian: Untuk pertimbangan berdasar hasil evaluasi, seberapa baik pencapaian tingkat mutu.
Lingkup Audit Mutu

Lingkup Audit: Aktivitas-aktivitas yang perlu didesain untuk audit tertentu agar mencapai target atau tujuan audit. (Klien harus menentukan standar yang dipakai atau referensi dokumennya).

Baca juga: Klasifikasi Audit Mutu Internal untuk Lembaga

Demikian penjelasan singkat tentang AMI: Audit Lembaga Pendidikan, semoga bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


mutupendidikan.com

Info Pelatihan SPMI


Instagram: @mutupendidikan

Tips komunikasi audit SPMI

Tips Komunikasi Auditor SPMI

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Seorang auditor mutu internal (AMI) sebaiknya dibekali ketrampilan komunikasi agar dalam pelaksanaan proses AMI, dapat berjalan dengan baik. Dengan ketrampilan komunikasi yang baik, diharapkan proses AMI akan terhindar dari adanya kesalahpahaman (miscommunication). Contoh ketrampilan komunikasi seperti ketrampilan mendengar, ketrampilan berbicara, ketrampilan menulis cepat, memahami bahasa tubuh dan lain sebagainya.

Untuk itu agar lebih memahami ketrampilan komunikasi dalam kegiatan Audit Mutu Internal (AMI), berikut kami sampaikan bahan file Slideshare sbb:


Unduh:

Kiat Komunikasi Auditor SPMI


Syarat Sukses AMI

Agar proses audit dapat berjalan dengan baik, beberapa syarat penting sbb:

  • Auditor harus berpengalaman. Tanpa pengalaman yang cukup, proses auditor tidak dapat maksimal. Oleh karena itu auditor pemula harus didampingi auditor senior yang sudah memiliki pengalaman.
  • Auditor harus terlatih. Audit wajib telah mengikuti pelatihan Audit Mutu Internal, agar trampil dalam menjalankan kegiatan audit dengan baik.
  • Program audit lengkap. Misalkan, ada proses perencanaan, ada audit sistem (desk evaluation), ada audit visitasi, dll.
  • Jumlah auditor harus mencukupi. Bila tim auditor terlalu sedikit, maka perlu diadakan kegiatan pelatihan untuk mencetak calon-calon auditor baru. Berikut link info tentang pelatihan calon auditor: Info Pelatihan
  • Harus ada komitmen dari pihak manajemen. Benar sekali, tanpa adanya komitmen dari semua pihak, khususnya dari pimpinan, proses audit mutu internal akan mengalami kegagalan.
Kegagalan  komunikasi

Apa saja yang dapat menyebabkan proses audit mutu internal terhambat? Berikut poin-poin penting yang perlu direnungkan:

  • Auditor merespon Auditee  terlalu cepat.
  • Auditor merespon  Auditee dengan emosi.
  • Auditor tidak dapat menulis dengan cepat
  • Auditor hanya mendengarkan pada bagian tertentu.
  • Auditor tidak dapat mengklasifikasi persoalan dalam pembahasan/diskusi.
  • Auditor menghindar mengkaji persoalan yang terlalu sulit.
  • Auditor membiarkan teraudit berbicara terlalu lama.
  • Adanya suara bising dan gaduh pada saat proses audit.
Pentingnya Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Auditor yang baik adalah auditor yang dapat menggabungkan / kombinasikan komunikasi verbal dan non verbal. Signal-signal nonverbal, seperti tersenyum, mengangguk, gerakan tangan, dan sikap duduk saat mendengarkan, sangat membantu tercapainya hasil komunikasi yang efektif.

Komunikasi nonverbal, ditambah penjelasan lengkap melalui komunikasi verbal, tentu akan sangat membantu dalam menyampaikan pesan-pesan yang diinginkan.

Baca juga: 12 Kendala Pelaksanaan Audit Mutu Internal

Tips berkomunikasi Bagi Auditor

Berikut bebapa tips komunikasi yang perlu ditingkatkan bagi para auditor:

  • Auditor sebaiknya tidak terlalu banyak bicara.
  • Auditor sebaiknya tidak takut untuk diam & mendengarkan penjelasan teraudit.
  • Auditor sebaiknya memperhatikan bahasa tubuh teraudit
  • Auditor sebaiknya mengawali menggunakan pertanyaan terbuka (open question), dilanjutkan dengan pertanyaan tertutup dalam upaya menggali informasi lebih dalam.
  • Auditor sebaiknya merespon jawaban teraudit pada waktu yang tepat.
  • Auditor sebaiknya kreatif menggunakan beberapa cara/media komunikasi
Diskusi

Dalam mendukung keberhasilan proses Audit, bagaimana kiat menjadi pendengar yang baik?

Demikan, uraian singkat tentang Tips Komunikasi Auditor SPMI, semoga bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ

___________________________________

mutupendidikan.com

Instagram: @mutupendidikan

Kunjungi: Pelatihan & Pendampinan

Keberhasilan Audit Mutu Internal

“Keberhasilan Audit Mutu Internal”

Bapak Ibu pengerak SPMI yang berbahagia…

Perguruan Tinggi, Sekolah maupun Madrasah yang menerapkan sistem penjaminan mutu pendidikan, perlu terus menerus meningkatkan  ketrampilan dan kompetensi Auditor yang mereka miliki.

Dengan adanya tenaga auditor internal yang cakap & berpengalaman, institusi pendidikan akan dapat merencanakan dan menjalankan kegiatan audit dengan baik.

Berikut kami sampaikan slideshare terkait Tips dan kiat-kiat sukses audit mutu internal. Didalamnya dibahas tentang :

  • Bagaimana membuat perencanaan audit yang lengkap
  • Teknik bertanya dan wawancara
  • Metode audit
  • Audit Kepatuhan & Kecukupan
  • Menyusun jadwal Audit  Mutu Internal
  • Menyusun Tim Auditor
  • Menyusun rencana audit
  • Membuat alat bantu berupa checklist audit
  • Teknik menyusun temuan (finding)
  • Menyusun rencana tindak lanjut dari hasil-hasil temuan audit
  • Sofkskill dan ketrampilan auditor

Untuk mendapatkan slideshare tersebut, silahkan diunduh file berikut ini:

Tips Keberhasilan Audit Mutu Internal.

Semoga bermanfaat… Semangat!

Hormat kami,

admin,

mutupendidikan.com


Dapatkan slideshare AMI di tautan berikut ini:
(Audit Mutu Internal)

Audit Mutu Internal Perguruan Tinggi

Problem Audit Mutu Internal

Salah satu problem dalam kegiatan audit mutu internal (AMI) adalah:

“Anggota Tim audit kurang dibekali dengan berbagai pengetahuan dan skill tentang proses audit”

Institusi pendidikan sangat dianjurkan untuk memberi pembekalan yang cukup agar tenaga auditor mereka dapat terjun ke lapangan secara memadai. Tenaga auditor yang tidak terampil, tentu saja dapat merusak tatanan sistem manajemen mutu yang telah dibangun selama ini. Lembaga penjaminan mutu akan berkurang wibawanya apabila tenaga auditor tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Seorang Auditor yang cakap/terlatih umumnya memiliki ketrampilan audit seperti:

  1. Memiliki rasa percaya diri dan kewenangan yang cukup dalam menjalankan fungsinya.
  2. Menguasai teknik-teknik dan sikap yang tepat untuk menjalankan audit mutu internal
  3. Menguasai konsep-konsep penting dalam audit mutu internal
  4. Memahami proses-proses inti dan proses-proses pendukung yang ada dalam organisasi pendidikan
  5. Memahapi konsep P-D-C-A atau “PPEPP” dan cara beroperasi sistem manajemen mutu (SPMI)
  6. Memahami standar-standar yang dimiliki lembaga pendidikan yang di audit
  7. Memahami proses pendokumentasian sistem manajemen mutu.

Demikian kriteria penting yang harus dimiliki tenaga auditor internal. Kegiatan audit mutu internal bukan pekerjaan yang mudah, bukan pekerjaan yang remeh, bukan pekerjaan sambilan. Pembekalan yang cukup dan memadai sangat diperlukan bagi semua calon auditor.

Demikian, tetap semangat dan selamat berjuang.

admin,

mutupendidikan.com

Memberi Solusi bagi Pengembangan Mutu Pendidikan & SPMI

Sukses SPMI Pendidikan Unggul

“Sukses SPMI Pendidikan Unggul”


Tips Sukses SPMI #7:

“Jadilah Bagian dari Solusi…”

Pepatah mengatakan “Jika Anda bukan bagian dari solusi, Anda bagian dari masalah“. Ya, ide ini berlaku bagi tim kerja dan juga sejumlah solusi lain dalam kehidupan. Tim SPMI mengandalkan masukan dan usaha dari semua anggota organisasi dalam lembaga pendidikan.

Baca juga: Kerjasama Tim & Sinergi Mencapai Target

Menjadi “bagian dari solusi” berarti bahwa Anda datang di kantor tiba tepat pada waktunya, siap dan berkeinginan untuk bekerja, mendengarkan ide orang lain, berbagi ide Anda sendiri dan terfokus pada kerja tim.

Dalam menjalankan tugas-tugas pencapaian Standar SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal). Sering kali kita dituntut untuk bekerja dengan sekuat tenaga untuk  pencapaian target-target standar pendidikan. Sinergi akan diperoleh bila masing-masing anggota tim (unit kerja) bisa menjadi bagian dari solusi.

Pertemuan rapat mungkin berlangsung pada waktu yang tidak tepat bagi Anda, atau Anda mungkin merasa bosan atau tidak termotivasi oleh tugas-tugas yang diberikan. Sikap Anda benar-benar mempengaruhi efektivitas Anda. Ya, hanya Anda yang dapat mengendalikan sikap Anda. Bangunlah sikap yang positif, kembangkan sikap empati pada kesulitan-kesulitan tim anda. SPMI akan berhasil bila anggota organisasi memiliki motivasi kerja yang unggul.

Mutu Pendidikan

Apabila standar SPMI sudah ditetapkan, maka Anda dan tim anda harus fokus pada upaya pencapaian target standar tersebut. Tim kerja laksana satu tubuh, dimana masing-masing anggota tubuh berkontribusi pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Jangan menjadi “free rider” atau pembonceng gratis. Free Rider adalah anggota tim yang tidak ikut memberi solusi, tidak ikut bekerja, tidak ikut berkontribusi namun ikut menikmati hasil yang diperoleh anggota tim.

Baca juga: Tolong menolong, Kerjasama & Bersinergi dalam SPMI

Apa yang perlu Anda lakukan? Buatlah standar SPMI yang SMART (Spesific, Measurable, Attainable, Relevant, Timed). Berkontribusilah dengan senang hati untuk pencapaian standar tersebut. Jadilah bagian dari solusi, berikan ide-ide dan pemikiran terbaik. Kerjakan tugas-tugas Anda tepat waktu dengan hasil yang unggul, bantulah anggota tim yang mengalami kesulitan,  rayakan dan syukuri keberhasilan tim Anda.

APAKAH ANDA BAGIAN DARI SOLUSI?
  • Bagaimana Anda, secara khusus, dapat menggunakan waktu pertemuan tim Anda untuk memastikan bahwa Anda adalah “bagian dari solusi”?
  • Apa pengertian menjadi “bagian dari solusi” bagi tim Anda, bagi departemen Anda dan bagi organisasi Anda?
  • Apa langkah-langkah inovasi Anda agar SPMI menjadi Unggul?

Demikian uraian singkat tentang “Sukses SPMI Pendidikan Unggul” semoga bermanfaat.


mutupendidikan.com

Instagram: @mutupendidikan

Kunjungi: Pelatihan & Pendampingan

Kerjasama Sinergi dalam SPMI

Kerjasama Sinergi dalam SPMI

“Kerjasama Sinergi dalam SPMI”


Tips Sukses SPMI #4:

“Bangun Budaya Saling Tolong Menolong dan Bersinergi…”


Membangun tim kerja yang handal merupakan keniscayaan dalam pelaksanaan SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal). Tolong menolong, bantu membantu merupakan tuntutan kerja yang tidak bisa diabaikan. Beban kerja yang berfluktuasi sesuai tanggal dan bulan-bulan tertentu, mengharuskan Anda untuk siap menolong dan siap ditolong. Itulah Budaya Mutu yang harus dibangun dalam SPMI.

Baca juga: Kerjasama Tim & Sinergi Mencapai Target

“Sinergi” pencapaian Standar Mutu Pendidikan merupakan tuntutan dalam pelaksanaan SPMI. Menggabungkan kekuatan dan keahlian dari masing-masing anggota organisasi bertujuan untuk meningkatkan produktifitas & menumbuhkan sinergi positif. Apakah Anda siap memberi bantuan pada tim kerja Anda? Apakah pimpinan lembaga pendidikan telah merencanakan program sinergi dengan baik?

Membangun sinergi positif secara terus menerus merupakan bagian & tuntutan dari Budaya Mutu SPMI

Kadang-kadang, terasa sulit untuk menerima pertolongan/bantuan dari orang lain, karena Anda berpikir itu membuat Anda tidak efektif atau lemah. Dalam organisasi SPMI, menawarkan dan menerima bantuan ketika diperlukan merupakan bagian dari budaya dan kerja tim. Konsep Lean & Agile (ramping dan lincah) merupakan satu keharusan dalam lingkungan yang sangat kompetitif dan bergejolak (disrupsi) seperti saat ini.

Tidak menerima bantuan dan kemudian menghadapi tenggat waktu atau harus mencari alasan karena tidak menyelesaikan satu tugas, tentu itu lebih tidak efektif dalam pekerjaan.

Meminta bantuan itu bukan stigma kegagalan, itu adalah suatu afirmasi bahwa Anda memiliki komitmen yang Anda buat pada tim Anda dan organisasi Anda. Anda ingin melihat bahwa indikator Standar SPMI tercapai, tenggat (target) waktunya terpenuhi, pekerjaan diserahkan sesuai janji. Sebagai anggota tim Anda dapat merasa bebas untuk meminta bantuan dan mengetahui  bahwa disaat lain, kemudian Anda akan sebaliknya dimintai bantuan juga. Itulah makna budaya tolong menolong yang sangat penting dalam SPMI.

Baca juga: Sukses SPMI, Jadilah Bagian Dari Solusi

Jika Anda menjumpai diri Anda sendiri terus-terus mencari bantuan dari orang lain, berbicaralah dengan penyelia Anda atau anggota tim lain tentang bagaimana Anda mungkin meningkatkan produktivitas Anda, atau mengorganisasikan beban kerja Anda. Dari sini akan dicari akar masalah dan direncanakan tindakan solusi yang tepat.

Periksalah apakah ada hal-hal berikut yang berlaku pada Anda:
  • Dalam pelaksanaan standar SPMI, apakah Anda terlalu banyak meminta bantuan unit lain (orang lain)?
  • Apakah proses perkiraan (target capaian standar) Anda terlalu optimis? Atau sebaliknya terlalu mudah?
  • Apakah Anda membutuhkan beberapa bantuan menyangkut manajemen waktu?

Yes….Sekali lagi, meminta bantuan adalah langkah pertama dalam mengatasi ketidakefisian pekerjaan.

Bagaimana Budaya Tolong Menolong dalam Implementasi SPMI di tempat Anda?

Pikirkan tentang saat ketika Anda ingin meminta bantuan, tetapi masih prihatin tentang bagaimana orang lain akan melihatnya. Kapan Anda meminta bantuan dan ditolak? Mengapa itu terjadi?

Diskusi:

Diskusikan dalam tim Anda, bagaimana proses pemberian beban kerja dan permintaan bantuan jika dibutuhkan.

Demikan, uraian singkat tentang Kerjasama Sinergi dalam SPMI, semoga bermanfaat.

___________________________________

mutupendidikan.com

Instagram: @mutupendidikan

Kunjungi: Pelatihan & Pendampinan


Hubungi Customer Service Anda untuk:

Outbound & Pelatihan Membangun Budaya Mutu Pendidikan /SPMI

Pelatihan SPMI & Membangun “Team Work” dalam Organisasi Pendidikan


Audit Mutu Internal Pendidikan

Seberapa Sering Audit Mutu Internal dilaksanakan?

“Seberapa Sering Audit Mutu Internal Pendidikan Dilaksanakan?”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Dalam lingkungan organisasi yang berubah cepat seperti saat ini, fungsi audit mutu internal (AMI) dan kegiatan kaji ulang manajemen (management review) sebaiknya semakin sering dilakukan.

Dengan kegiatan AMI yang tepat waktu (interval & frekuensi), diharapkan semua permasalahan yang memerlukan penanganan cepat akan dapat diatasi.

Temuan Ketidak Sesuaian (KTS) dapat secepatnya diatasi  dan pada akhirnya institusi pendidikan tidak terlambat dalam mengambil tindakan perbaikan, koreksi maupun pencegahan.

Baca juga: Problem Audit Mutu Internal

Bagaimana jadwal dan frekuensi audit mutu internal (AMI) dan kaji ulang manajemen disusun? Memang tidak ada ketentuan yang berlaku. Lembaga pendidikan (Perguruan Tinggi, Sekolah, Madrasah) secara internal bebas menentukan sendiri frekuensi kegiatan tersebut, apakah akan dilakukan setiap triwulan, semester atau setiap tahun.

Namun demikian waktu 1 tahun tentu saja terlalu lama untuk suatu organisasi yang sangat dinamis. Dalam kurun waktu setahun, telah banyak sekali kejadian-kejadian dalam organisasi. Ada berbagai permasalahan yang muncul, yang memerlukan kajian dan pembahasan cepatnya.

Dalam situasi tersebut, interval AMI dan kegiatan kaji ulang manajemen diharapkan lebih sering dilakukan, misalnya dilakukan tiga bulan sekali. Peran kegiatan Manajemen Resiko diharapkan lebih ditingkatkan.

Perlu dipilah kegiatan-kegiatan yang memiliki resiko yang tinggi atau tidak. Kegiatan organisasi yang beresiko tinggi terhadap keberhasilan organisasi hendaknya dapat di audit lebih sering. Misalnya dalam kasus-kasus yang terkait komplain dari pelajar/ mahasiswa/stakeholder. Kalau hal ini diselesaikan menunggu waktu 6 bulan atau 1 tahun ke depan tentu sudah terlambat, dan akan menyebabkan kekecewaan dari para stakeholder.

Sekali lagi, dalam menetapkan interval pelaksanaan AMI, sangat dianjurkan lembaga pendidikan mempertimbangkan Risk management. Unit kerja dan kegiatan yang memiliki resiko yang tinggi, seharusnya lebih sering diaudit.

Organisasi Pendidikan perlu membuat bagan business Process. Dengan bagan ini, akan dapat diidentifikasi proses-proses mana saja yang beresiko tinggi, sedang dan rendah. Untuk proses-proses yang beresiko rendah, tentu tidak perlu dilakukan proses audit yang terlalu sering.

Baca juga: Audit Sumber Daya Manusia (SDM)

Dalam lembaga pendidikan, proses yang beresiko tinggi, biasanya ternyadi di bidang akademik dan bidang keuangan. Dalam proses bidang tersebut, sangat dianjurkan intensitas kegiatan Audit Mutu Internal dilakukan lebih sering.

Demikian uraian singkat tentang Audit Mutu Internal Pendidikan. Semoga uraian singkat ini dapat bermanfaat.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

__________________________

mutupendidikan.com

IG: @mutupendidikan

Kunjungi: Pelatihan & Pendampingan

×

Layanan Informasi

× Hubungi Kami