" Your Path to Quality Education "
Pegertian “Just In Time”, apabila diterjemahkan langsung ke dalam bahasa Indonesia berarti “Tepat Waktu”. Tepat Waktu disini berarti semua persedian bahan baku yang akan diolah menjadi barang jadi harus datang sesuai waktunya dengan jumlah yang sesuai juga. Adapun barang jadi, juga harus siap diproduksi sesuai dengan jumlah yang diminta oleh pelanggan pada waktu yang tepat pula. Oleh sebab itu tingkat persedian bahan baku, bahan pendukung, komponen, bahan semi jadi dan juga barang jadi akan diupayakan pada tingkat atau jumlah yang paling sedikit. Hal ini penting untuk mengoptimalkan aliran kas dan menghindari biaya-biaya akibat pemborosan.
Dalam menjalankan sistem produksi JIT ini, dibutuhkan ketelitian dalam merencanakan jadwal-jadwal produksi mulai jadwal pembelian bahan-bahan produksi, jadwal penerimaan bahan, jadwal operasional/produksi, jadwal kesiapan produk hingga ke jadwal pengiriman (delivery).
Ketepatan waktu pengiriman bahan produksi sangat dibutuhkan dalam Sistem JIT. Misalnya pada sebuah perusahaan produksi Handphone, targetnya harus dapat menerima model LCD display yang benar dan dalam jumlah yang dibutuhkan untuk satu hari produksi. Penyedia LCD Display tersebut diharapkan dapat mengirim bahan dan tiba di gudang dalam batas waktu sesuai permintaan. Sistem ini biasanya disebut dengan “Sistem Tarik” atau “Pull System”.
Keunggulan Sistem Just In Time (JIT)
Keterbatasan sistem Just In Time (JIT)
Masih ingin penjelasan dan bahan-bahan tentang Just In Time? Untuk lebih enaknya, silahkan diunduh slideshare/ download ppt berikut ini:
Klik PPT disini : JUST IN TIME
Demikian semoga bermanfaat.
Salam Mutu,
admin,
mutupendidikan.com
Pelatihan / Konsultasi / In-House Training / Manajemen / Training Center / Pelatihan Kerja / Manajemen Kualitas / Perguruan Tinggi / SMA / SMP / SD / Madrasah
Kepemimpinan berbasis mutu pada Institusi Perguruan Tinggi
Seiring dengan semakin pesatnya ilmu pengetahuan serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadikan setiap manusia dituntut untuk siap menghadapi kancah persaingan dan menguasai infomasi secara lengkap, tepat dan akurat.
Teori Kepemimpinan Menurut “Wages dan Davies” kepemimpinan adalah aktivitas terkait dengan pemanfaatan kekuatan orang untuk mancapai tujuan organisasi. Dari beberapa definisi mengenai kepemimpinan secara teoritik lebih mengarah pada model kepemimpinan manajerial yakni dengan mengarahkan, memperdayakan kemampuan yang dimiliki, membangkitkan rasa percaya diri, serta senantiasa memberi dukungan, motivasi, kepada setiap bawahan untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan.
Baca juga: Kepemimpinan, TQM & Budaya Mutu
Gaya kepemimpinan Secara aplikatif dipahami sebagai sebuah cara yang digunakan seorang pemimpin dala menjalin interaksi dengan bawahannya.terdapat lima gaya kepemimpinan yaitu;
Pemimpin Otokratis kerap disebut sebagai kepemimpinan diktator atau direktif. Pemimpin yang menganut gaya kepemimpinan otokratis biasanya saat mengambil keputusan tanpa berkonsultasi dengan para karyawan yang harus melaksanakannya atau karyawan yang dipengaruhi keputusan tersebut.
Menurut “Association of Supervision and Curriculum Development” kepemimpinan pendidikan merupakan tindakan atau tingkah laku diantara individu-individu dan kelompok-kelompok yang menyebabkan mereka bergerak kearah tercapainya tujuan-tujuan pendidikan yang menambahkan penerimaan bersama bagi mereka. Aspek-aspek kepemimpinan berbasis peningkatan mutu pada level institusi. Pertama, Menetapkan Visi dan Misi Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Kedua, menetapkan organisasi dan tata kerja unit penjaminan mutu. Ketiga, Pemilihan dan penentuan model manajemen kendali. Keempat, Melakukan evaluasi dan revisi standar mutu melalui benchmarking secara berkelanjutan. Kelima, Melaksanakan sosialisasi tentang sistem penjaminan mutu pedidikan tinggi kepada seluruh pelaksana pendidikan secara terprogram.
Seorang pemimpin dalam institusi perguruan tinggi baik pada level tertinggi maupun level terendah secara khusus harus memiliki keterampilan teknis dalam menjalankan aktivitas kepemimpinannya.
Terkait dengan PERMENRISTEKDIKTI NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SPMI , Top management, Institusi Perguruan Tinggi juga dituntut agar memahami filosofi Manajemen Mutu secara benar. Untuk lebih jelasnya silahkan diunduh file power point tersebut diatas.
Demikian, semoga uraian singkat tentang leadership ini dapat bermanfaat.
Salam hormat,
mutupendidikan.com
Pelatihan & Pendampingan
Demikian semoga uraian singkat ini bermanfaat… Aamiin.
Sumber Literatur: Manajemen Mutu Perguruan Tinggi, Koreksi & Implementasi Oleh: Safrudin Aziz, M.Pd.I. Penerbit Gava Media, Cetakan 1, 2016
Salam hormat,
Admin,
MutuPendidikan.com
Pendampingan, training & Pelatihan SPMI & AMI
Untuk informasi Pelatihan/ In-House Training/ Pendampingan:
Hubungi Customer Service Anda (Klik disini)
INFO PUBLIC TRAINING :
Silahkan di Klik : Public Training
Menghadirkan informasi terkait: Pelatihan kepemimpinan, Training leadership, Training Center, Pelatihan Kerja, Perguruan Tinggi, sekolah dan madrasah, kepemimpinan lembaga pendidikan
Manajemen Mutu Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perkebangan ilmu pengetahuan, teknologi serta berbagai perteuan riset ilmiah dan mutakhir dalam kehidupan manusia tidak lepas dari kerja keras yang diperankan oleh perguruan tinggi. Kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan secara profesional dan berkualitas selain didukung oleh kucuran dana yang cukup, sarana prasarana yang lengkap, dosen dan tenaga pendidik yang berorientasi pada mutu pendidikan, tidak akan berjalan sempurna tanpa adanya perpustakaan perguruan tinggi yang memiliki literatur dan sumber rujukan lengkap serta dikelola secara profesional.
Merupakan salah satu pusat sumber informasi yang berada pada setiap institusi perguruan tinggi yang dikelola dengan menggunakan manajemen baik mencakup manajemen kepemimpinan perpustakaan, manajemen koleksi, manajemen tenaga perpustakaan, manajemen pengelolaan koleksi, serta manajemen layanan informasi yang secara khusus diberikan kepada seluruh civitas akademika dengan tujuan turut mensukseskan kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi.
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan bagian pokok dalam kegiatan akademik di perguruan tinggi dan secara mutlak tidak boleh disepelekan. Perpustakaan juga bisa dijadikan slogan sebagai jantungnya perguruan tinggi yang berfungsi sebagai pemompa kualitas pendidikan disetiap perguruan tinggi.
Mutu secara teknis dapat didasarkan pada upaya memenuhi kebutuhan pelanggan dengan sebaik-baiknya dalam setiap jenis kegiatan layanan. Untuk memenuhi kebutuhan pemustaka sebagai pelanggan secara berkualitas tentu diperlukan berbagai upaya diantaranya: menciptakan budaya kerja yang bermutu, adanya motivasi peningkatan mutu dll.
Baca juga: Penghambat Budaya Mutu Pendidikan di Perguruan Tinggi
Menurut “Bryson”
Perpustakaan perguruan tinggi sebagai salah satu pusat informasi harus mampu menyedikan kinerja secara berkualitas dan terukur sehingga mampu menyediakan jasa layanan informasi secara cepat, tepat, dan akurat.
Demikian semoga uraian singkat ini bermanfaat… Aamiin.
Sumber Literatur: Manajemen Mutu Perguruan Tinggi, Koreksi & Implementasi Oleh: Safrudin Aziz, M.Pd.I. Penerbit Gava Media, Cetakan 1, 2016
Salam hormat,
Admin,
MutuPendidikan.com
Pendampingan & Pelatihan SPMI
Untuk informasi Pelatihan/ In-House Training/ Pendampingan:
Hubungi Customer Service Anda (Klik disini)
INFO PUBLIC TRAINING :
Silahkan di Klik : Public Training
Menghadirkan informasi terkait: Pelatihan, Pengembangan, Training, Training Center, Pelatihan Kerja, manajemen mutu perpustakaan perguruan tinggi, iso 9001, standar perpustakaan
Unduh SlideShare:
Benar jika dikatakan bahwa tidak ada topik lain dalam manajemen yang berdampak pada keseluruham operasi organisasi selain topik tentang “Perkembangan Organisasi” atau Organizational Development (OD). Topik ini membahas isu-isu besar seperti perencanaan strategi organisasi, proses-proses operasional/ jasa, proses perbaikan, sistem kualitas, dan pemasaran lewat manajemen hubungan pelanggan, dari sudut pandang anggota yang meliputi kinerja individu maupun kinerja tim.
Topik OD ini harusnya tidak hanya dianggap sebagai bentuk intervensi strukturisasi organisasi, namun lebih dari itu. Perkembangan Organisasi (Organizational Developments) melibatkan pemahaman tentang budaya perusahaan, mengidentifikasi kekuatan dan kesempatannya serta berusaha meminimalisir kelemahan dan ancaman yang nyata (atau tidak nyata) yang ada di organisasi secara keseluruhan.
Sebagai disiplin ilmu manajemen, Organization development berkembang menjadi topik 60 tahun yang lalu, walaupun hal ini memiliki tolak ukur historis yang penting, yang paling terkenal adalah yang menjadi percobaan antara tahun 1924-1932 oleh Profesor Harvard, Elton Mayo dan Frotz Roethlisberger dan tim mereka dalam karya Hawthorne, yang dimilik oleh Western Electric Company dan bertempat di luar Chicago USA. Percobaan ini melihat reaksi-reaksi psikologi individu dalam menyesuaikan perubahan dengan kondisi kerja mereka, misalnya pencahayaan yang beragam, istirahat, dll serta mengungkap kaitan yang menarik menyangkut tingkat produktivitas oleh mereka yang bukan bagian dari kelompok percobaan ini.
Walaupun percobaan Howthorne ini mungkin dianggap kuno, harus dicatat bahwa percobaan pada tingkat ini dan untuk durasi ini belum pernah dilakukan dan hasilnya mempengaruhi bentuk-bentuk desain organisasi setelahnya. Dari penelitian Elton Mayo, terdapat hubungan yang jelas antara perkembangan organisasi dan manajemen perubahan ketika mempertahankan dan memperbaiki kinerja individu dan kinerja organisasi.
Sambil menghubungkan peran sumber daya manusia dengan perkembangan organisasi, model manajemen kinerja menggambarkan hubungan antara misi, strategi, budaya, kinerja dan orang-orang lewat rangkaian perencanaan, rekruitmen, penghargaan, dan pembuatan sasaran kinerja. Model terpisah oleh Hannangan dan Dawson yang ditujukan pada topik ini untuk memberikan pemikiran tentang masalah budaya organisasi secara keseluruhan dan kecocokan budaya dengan visi dan misi organisasi.
Dalam kontek pendidikan, agar tetap bertahan, organisasi pendidikan seperti perguruan tinggi, sekolah dasar menengah, perlu terus mepelajari bagaimana bentuk desain organisasi mereka bila dikaitkan tuntutan perubahan era digital sekarang ini. Revolusi 4.0 menuntut organisasi untuk terus memperhatikan faktor ekternal dan internal yang terus berubah.
Demikian, semoga bermanfaat.
Salam mutu,
mutupendidikan.com
Lembaga Pelatihan & Pendampingan
“SPMI dan Pengendalian Proses Statistik”
Dalam implementasi SPMI, Proses perbaikannya melalui mekanisme PDCA atau dalam istilah Dikti dikenal dengan PPEPP. Proses yang nomor 3 yaitu “E” atau evaluasi pelaksanaan standar SPMI.
Dalam proses evaluasi pelaksanaan standar SPMI, kadang-kadang diperlukan tool statistik untuk mengolah data yang ada sehingga dapat memberikan saran-saran akurat untuk pengambilan keputusan manajemen. Tools ini kita sebut “Pengendalian proses statistik”.
Beberapa pakar menjelaskan manfaat Pengendalian Proses Statistik bagi organisasi antara lain :
___________________________________
Power Point (PDF):
___________________________________
Sementara pakar lain menjelaskan beberapa manfaat lain pengendalian proses statistik. Manfaat-manfaat tersebut adalah:
Baca juga: Key Performance Indicator (KPI)
Beberapa kesulitan/ kendala yang dihadapi dalam penerapan pengendalian proses statistik. Kendala-kendala tersebut antara lain (Antony, 2000):
Baca juga: Mutu & Benchmarking untuk Lembaga Pendidikan
Tertarik mengetahui lebih dalam? Berikut materi power point PPT tentang Statistical Process Control. Untuk itu silahkan diunduh slideshare pada tautan diatas.
Demikian uraian singkat tentang SPMI dan Pengendalian Proses Statistik, semoga bermanfaat.
_____________________________________
mutupendidikan.com
Kunjungi: Pelatihan & Pendampingan
Dapatkan Informasi terkait: Statistical Process control / pengendalian proses statistik / Pareto charts / Cause-and-effect diagram / Stratification / Check sheets / Histogram / Scatter diagram / Run charts and control charts / Flowcharts / Design of experiments / pelatihan / training
Dalam menyusun SOP yang baik, ada 7 Kriteria penting yang perlu diperhatikan. Apa saja ketujuh kriteria tersebut?
Berikut kriteria Standard Operating Procedure (SOP) yang baik, yaitu:
Bagaimana penjelasan masing-masing ?
Silahkan diunduh materi presentasi/ slideshare berikut ini:
Tetap Semangat & Salam Mutu,
mutupendidikan.com
Silahkan di klik: Slide SOP Pendidikan
Silahkan di klik : Public Training
Visi: Menjadi partner aktif Perguruan Tinggi dalam Penguatan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang efektif dan efisien.
Misi: Penguatan SPMI, Siklus PPEPP dan Budaya Mutu Pendidikan
Badan Hukum: PT. Fokus Inovasi Andalan Sejahtera. Kemenkumham no. AHU-0065119.AH.01.02. Perijinan berusaha, Sertifikat: 12092200264270005
Copyright © 2024 | mutupendidikan.com