• 08123070905
  • mutupendidikan.info@gmail.com

Kegagalan Tinjauan Manajemen

Kegagalan Tinjauan Manajemen

Kegagalan Tinjauan Manajemen

Kegagalan Tinjauan Manajemen

Tinjauan manajemen (TM) atau sering disebut RTM (rapat tinjauan manajemen)  adalah proses penting dalam pengelolaan organisasi. TM melibatkan evaluasi kinerja organisasi secara keseluruhan, termasuk pencapaian tujuan /standar, efektivitas operasional, efisiensi, dan kesesuaian dengan persyaratan hukum dan peraturan. 

Baca juga: SPMI dan Tinjauan Manajemen

Kegagalan TM dapat mengakibatkan berbagai masalah yang merugikan organisasi, termasuk kerugian finansial, penurunan produktivitas, kegagalan mutu, dan bahkan pelanggaran aturan hukum.

Lembaga pendidikan (perguruan tinggi, sekolah dan madrasah) yang menerapkan SPMI (sistem penjaminan mutu internal) juga perlu melakukan kegiatan TM. Dengan TM yang terkelola dengan baik, upaya perbaikan berkesinambungan (kaizen), akan dapat mudah dicapai.

Sebaliknya bila TM diadakan kurang tepat sasaran, diadakan asal asalan, maka kegiatan yang sekedar “formalitas” tersebut akan mubazir, gagal dan tidak ada nilai tambah.

Kegagalan Tinjauan Manajemen

Berikut beberapa contoh kegagalan Tinjauan Manajemen di Lembaga Pendidikan:

  1. Tinjauan Manajemen Tidak Diadakan Teratur: Bila TM tidak dilakukan secara teratur, maka problem yang terjadi di dalam Lembaga Pendidikan tidak akan terdeteksi dan diatasi tepat waktu. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kinerja Lembaga, upaya pencapaian standar pendidikan menjadi kurang efektif.
  2. Tidak Adanya Partisipasi: Tinjauan Manajemen harus melibatkan seluruh pihak yang terlibat dalam Lembaga Pendidikan, seperti Rektor, Dekan, Kaprodi dan Semua Kepala Unit Kerja. Jika ada pihak yang tidak terlibat dalam TM, maka masalah yang terjadi di dalam lembaga akan berlarut larut dan tidak diatasi secara tepat waktu.
  3. Rencana Aksi Tidak Jelas: TM harus mampu menghasilkan rencana aksi yang jelas dan terukur. Rencana aksi disusun untuk mengatasi masalah-masalah yang teridentifikasi. Jika TM tidak dapat menyusun rencana aksi yang jelas, maka masalah lembaga tidak akan teratasi dengan efektif. 
  4. Tindak Lanjut Rencana Aksi: Rencana aksi yang telah dibuat harus dapat ditindak lanjuti dengan konkret. Perlu ada komitmen yang kuat dari semua unsur untuk bersinergi melakukan tindakan koreksi, korektif dan preventif. Masalah harus dapat diselesaikan dengan cepat, dan dipastikan tidak terulang lagi dikemudian hari.
  5. Tidak Ada Evaluasi: Setelah dilakukan tindak lanjut, TM harus melakukan evaluasi terhadap hasil dari tindak lanjut tersebut. Bila tidak ada evaluasi terhadap tindak lanjut, maka tidak akan ada pembelajaran dari pengalaman & masalah yang sama dapat terulang lagi di kemudian hari.

Kesimpulan, kegagalan TM dapat memiliki dampak negatif yang serius pada lembaga Pendidikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan TM secara periodik dan memastikan bahwa semua pihak terlibat dalam proses tersebut. Stay Relevant !


Instagram: @mutupendidikan

Info Pelatihan Mutu Pendidikan

admin

MOTTO: Senantiasa bergerak dan berempati untuk menebar manfaat bagi Mutu Pendidikan di Indonesia

    ×

    Layanan Informasi

    × Hubungi Kami