• 08123070905
  • mutupendidikan.info@gmail.com

Author Archive admin

Kinerja Dosen

Penilaian Kinerja Dosen Berbasis Peningkatan Mutu Akademik


Silahkan unduh materi power point dibawah ini:

PPT Penilaian Kenerja Dosen


Lembaga pendidikan dari sekolah tinggi menjadi institut atau bahkan universitas tidak sebatas dibuktikan dengan megahnya sarana fisik dan mewahnya alat transportasi yang dimilki setiap dosen. Akan tetapi perbaikan dan pengembangan mutu akademik harus senantiasa dikembangkan secara dinamis guna menghadapi tantangan masa depan. Dalam istilah lain perbaikan dan pengembangan mutu harus dilakukan melalui penciptaan iklim dan tradisi akademik setiap dosen dan mahasiswanya.

Secara analogis mengembangkan  mutu perguruan tinggi pada prinsipnya sama dengan mengembangkan perangkat teknologi informasi yang memerlukan hardware, software dan brainware.

Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Pasal 1, UU Dikti 12/2012)

Misi dosen (tugas pokok dan fungsi): Tridharma Perguruan Tinggi
  • Pendidikan
  • Pengabdian kepada Masyarakat
  • Penelitian
Macam-macam kompetensi pendidik
  • Kompetensi Pedagogik
  • Kompetensi Kepribadian
  • Kompetensi Sosial
  • Kompetensi Profesional
  •  
Kompetensi Pedagogik

Pemahaman guru termasuk dosen terhadap peserta didik, perancangan dan  pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimilikinya.

Kompetensi Kepribadian

Kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlaq mulia.

Kompetensi Sosial

Kemampuan pendidik untuk berkomunikasi dan bergaul sacara efektif  dengan  peserta didik, sesama pendidik, tenaga pendidik, orang tua / wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Kompetensi profesional

Penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup     penguasaan materi kurikulum mata pelajaran disekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi   keilmuannya.

Baca juga: Kendala Utama Implementasi SPMI

PENILAIAN KINERJA DOSEN

Penilaian kinerja dosen pada hakikatnya merupakan proses analisis intristik dalam pelaksanaan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat secara berkualitas. Pengajaran bermutu  tentunya membantu mahasiswa untuk mencapai pembelajaran berkualitas baik.

KOMPONEN PENILAIAN KINERJA DOSEN  
  1. Persiapan atau Perencanaan Pembelajaran Yang Dilakukan Dosen
  2. Pelaksanaan Pembelajaran
  3. Evaluasi hasil Pembelajaran
BENTUK DAN BOBOT INDEK PENILAIAN KINERJA DOSEN

Penilaian kinerja dosen secara teknis dilakukan oleh petugas gugus  mutu fakultas artinya petugas  gugus mutu fakultas bertugas melakukan pencatatan perhitungan skor sesuai dengan aturan yang telah ditentukan.

KENDALA-KENDALA PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA DOSEN
  1. Kendala dari pihak yang dinilai
  2. Adanya beberapa dosen yang kontra terhadap publikasi penilaian
  3. Kendala secara teknis
  4. Belum adanya reward yang jelas
  5. Kendala program digital online IKD
UPAYA PENGEMBANGAN MUTU AKADEMIK BAGI DOSEN

Seorang dosen dituntut harus mampu mengembangankan diri semaksimal mungkin sehingga senantiasa memberikan sumbangan  ilmiah kepada peserta didik dan masyarakat. Adapun pengembangan akademik setiap dosen dapat dilakukan lembaga melalui workshop,  pelatihan, seminar, studi banding, studi lanjut melalui perguruan tinggi unggulan negeri baik di dalam maupun luar negeri, pemberian reward dan punishment atas prestasi atas  kinerja dosen.

Demikian semoga bermanfaat.

Salam Mutu,

mutupendidikan.com

Pelatihan & Pendampingan


 Info Public Training

Silahkan Klik : Public Training


 

mutu layanan akademik perguruan tinggi

Manajemen Mutu Layanan Akademik Perguruan Tinggi


Dapatkan File PPT Show disini:

Mutu Layanan Akademik


Buruknya layanan administrasi akademik pada institusi pendidikan tinggi sudah menjadi momok yang cukup memprihatinkan. Layanan akademik didominasi oleh sebagian pegawai yang tidak memiliki karakter mulia, mereka juga umumnya memiliki standar kompetensi rendah yakni berijazah rendah, tidak pernah diberikan pelatihan serta tidak diperhatikan sistem reward dan punishment yang baik secara internal maupun eksternal. Selain buruknya layanan akademik, persyaratan yang dituntut lembaga ketika mengurus suatu hal masih bertele-tele dan terasa membebani  mahasiswa dengan sekian lembar persyaratan sebagai harga mati yang harus dipenuhi. Berikut contoh problem layanan akademik:

“Ketika seorang mahasiswa mendaftar ujian skripsi, ia diwajibkan melampirkan kurang dari10 item dokumen  persyaratan terlegalisasi”

MANAJEMEN PELAYANAN AKADEMIK YANG EXCELLENT
  1. Setiap staf memahami nilai kegunaan pelanggan.
  2. Staf memahami bagaimana organisasi bekerja termasuk didalamnya mencakup SDM, teknologi, sistem dan kualitas pelayanan
  3. Memahami bagaimana organisasi harus dikembangan dan dikelola sehingga nilai keunggulan atau kualitas dapat tercapai
  4. Melaksanakan fungsi-fungsi organisasi sehingga nilai kegunaan pelayanan atau kualitas dapat tercapai dan tujuan-tujuan dari mereka yang terlibat dalam pelayanan tersebut tercapai .
Upaya Menjaga Kualitas Layanan Akademik
  1. Perguruan tinggi harus melakukan investasi dalam proses rekrutmen seleksi, pemotivasian, pelatihan dan pengembangan tenaga kependidikan.
  2. Melakukan standarisasi proses pelaksanaan jasa atau industrialisasi jasa dengan cara mempromosikan program-program pendidikan, meningkatkan kualifikasi dan profesionalisme tenaga kependidikan
  3. Melakukan service customization
  4. Melakukan tracer study, monitoring kepuasan pelanggan baik secara pasif maupun dengan penelitian dan survey ke lapangan.
SISTEM LAYANAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Pelaksanaan sistem layanan akademik yang berkualitas secara teoritis maupun secara praktis hakikatnya dapat dilakukan dengan mengadaptasi sistem layanan yang dilakukan dalam dunia bisnis.

Sistem layanan administrasi akademik
  1. Total Quality Service
  2. Layanan Akademik Berbasis Elektronik
  3. One Stop Service
  4. Quality work of life
Total Quality Service(TQS)

Secara sederhana “TQS” dapat didefinisikan sebagai sistem manajemen strategik dan integratif yang melibatkan semua manajer dan karyawan serta menggunakan metode-metode kualitatif dan kuantitatif untuk memperbaiki secara berkesinambungan proses-proses organisasi, agar setiap institusi memenuhi dan melebihi kebutuhan, keinginan serta harapan pelanggan.

Lima Aspek Utama “TQS”
  1. Fokus kepada pelanggan
  2. Keterlibatan total (Total Involvement)
  3. Sistem pengukuran (Measurement)
  4. Dukungan sistem (sistematic support)
  5. Perbaikan berkesinambungan
 Langkah Merealisasikan “TQS”
  1. Mengidentifikasi setiap customer yang dilayani
  2. Mengidentifikasi kebutuhan, keinginan harapan, serta prilaku customer
  3. Merancang sistem jasa yang dapat memberikan nilai yang dapat memenuhi tuntutan tsb.
  4. Mengumpulkan dan memanfaatkan inforasi terbuka berupa masukan dan umpan balik dari pelanggan secar reguler
  5. Menjalin hubungan kemitraan dengan kelompok publik kunci atas dasar win-win solution.
  6. Menerapkan prinsip-prinsip pemasaran yang benar
KETERLIBATAN TOTAL  (TOTAL INVOLVMENT)

Layanan elektronik pada dasarnya merupakan pola layanan yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang bersifat online. Dalam perguruan tinggi, layanan akademik berbasis elektronik disebut  academic electronic service merupakan implementasi sistem layanan akademik  dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

ONE STEP SERVICE

One step service adalah bentuk layanan yang dilakukan oleh suatu institusi pendidikan tinggi, dimana keperluan customer  dapat diayani melalui satu kali layanan selesai. Jenis layanan ini selain menekan pada efektifitas dan efesiensi kerja juga menjadikan customer perguruan tinggi memperoleh titik kenyamanan dan kepuasan terhadap pelayanan yang disediakan.

Pelayan terpadu satu pintu one stop service pada institusi perguruan tinggi merupakan sebuah           strategi memberikan pelayanan akademik yang dilakukan oleh setiap lembaga diperguruan tinggi yang proses pengelolaannya dimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap terbitnya dokumen akademik.

QUALITY OF WORK LIFE

Quality work of life pada institusi perguruan tinggi pada prinsipnya dapat dipahami sebagai usaha yang sistematis dari organisasi untuk memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mempengaruhi pekerjaan mereka dan kesempatan untuk berkontribusi terhadap efektifitas organisasi secara keseluruhan.

Selain empat jenis layanan akademik diatas, penyediaan layanan akademik perguruan tinggi seharusnya berbasis data dan dilakukan sesuai prosedur (SOP). Layanan berbasis data mengedepankan data-data up to date yang dimiliki perguruan tinggi baik tersimpan dalam pengelolaan penyimpanan dan temu kembali secara arsip secara cepat, tepat, akurat dan memuaskan pelanggan perguruan tinggi

MANAJEMEN MUTU LAYANAN AKADEMIK

Untuk menciptakan kondisi layanan akademik yang baik dan memuaskan, setiap perguruan tinggi harus menerapkan sistem manajemen layanan yang bermutu melalui berbagai rangkaian kegiatan yang tersusun dalam rencana induk pengembangan layanan perguruan tinggi. Fungsi manajemen tersebut meliputi: pengorganisasian, pengawasan, pembinaan, dan pengembangan kualitas SDM, motivasi secara berkesinambungan, serta diperlukan evaluasi layanan akademik dengan mengungkapkan kekurangan sekaligus alternatif solutif terhadap layanan yang akan diselenggarakan di masa yang akan datang.

Secara teoritik, kualitas output layanan akademik pada perguruan tinggi pada hakikatnya ditentukan oleh aspek input dan proses. Input  SDM yang akan difungsikan sebagai staf layanan akademik harus dilakukan secara selektif baik dari sisi kepribadian, performance, usia, kecerdasan, serta skill dalam melayani. Sedangkan kualitas produk layanan akademik ditentukan oleh faktor desain proses yang memenuhi standar, seperti: mengikuti pelatihan layanan prima, memiliki sertifikat kompetensi, berijazah sarjana, menandatangani perjanjian komitmen, dan sebagainya.

Demikian semoga uraian singkat ini bermanfaat… Aamiin.

Salam hormat,

Admin,

MutuPendidikan.com

Pendampingan, training & Pelatihan SPMI

Sumber Literatur: Manajemen Mutu Perguruan Tinggi, Koreksi & Implementasi Oleh: Safrudin Aziz, M.Pd.I. Penerbit Gava Media, Cetakan 1, 2016


Untuk informasi Pelatihan/ In-House Training/ Pendampingan:
Hubungi Customer Service Anda (Klik disini)

INFO PUBLIC TRAINING :

 Silahkan di Klik : Public Training


Menghadirkan informasi terkait: Pelatihan, Pengembangan, Training, Training Center, Pelatihan Kerja, mutu layanan akademik perguruan tinggi, sekolah dan madrasah

 

Quotes Minggu Ini…

Masalah Sistem Organisasi

Pengawasan Evaluasi Mutu Pendidikan

TQM, Pengawasan dan Evaluasi

Pengawasan & Evaluasi Mutu

Yang Terhormat Tim SPMI di Tempat,

Pengawasan & Evaluasi sering digunakan untuk memperbaiki masa depan, bukan masa sekarang, akibatnya tentu akan ada siswa yang dirugikan. Siswa/ mahasiswa tidak boleh dibiarkan menderita kerugian akibat sistem evaluasi yang tidak tepat. Perbaikan atau tindakan koreksi yang dilakukan hanya untuk masa depan sama sekali tidak membantu mereka. Mereka membutuhkan aksi korektif secepatnya untuk meningkatkan hasil belajar mereka atau untuk menghindari mereka dari kegagalan.

Bagaimana Top Manajemen dapat mengelola persoalan ini?

Berikut kami upload materi yang berjudul : TQM, Pengawasan dan Evaluasi. Dalam materi ini dibahas pengawasan mendesak/segera, pengawasan jangka pendek dan pengawasan jangka panjang.

Untuk lebih jelasnya silahkan diunduh file berikut ini:

TQM, Pengawasan dan Evaluasi

Salam Kompak dan Tetap Semangat,

admin,

mutupendidikan.com


Untuk informasi Pelatihan/ In-House Training/ Pendampingan:
“Pelatihan Dokumentasi SPMI”
Hubungi Customer Service Anda (Klik disini)

INFO PUBLIC TRAINING :

 Silahkan di Klik : Public Training


Menghadirkan informasi terkait: Pelatihan, Pengembangan, Training, Training Center, Pelatihan Kerja, TQM, Evaluasi, Kualitas, Pendidikan, Sekolah, SMA, SMP, Sekolah Model, Sekolah SPMI,  Perguruan Tinggi, Sekolah Unggulan, Sekolah rujukan, Pengawasan, Pengendalian, Monitoring SMEA, Evaluasi di Stikes


 

SOP Permenpan no.35 tahun 2012


Dapatkan slideshare disini:

Penyusunan SOP sesuai Permenpan no.35 tahun 2012


Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan.

Dijelaskan manfaat adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai standarisasi pegawai/karyawan/aparatur pemerintah dalam menyelesaikan pekerjaan.
  2. Untuk mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan oleh aparatur pelaksana dalam melaksanakan tugas masing-masing.
  3. Meningkatkan produktifitas, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab individual aparatur dan organisasi secara keseluruhan.
  4. Membantu karyawan/pegawai/aparatur menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari.
  5. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas.
  6. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai/karyawan/aparatur cara konkrit untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan.
  7. Memastikan pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan dapat berlangsung dalam berbagai situasi.
  8. Menjamin konsistensi pelayanan kepada masyarakat, baik dari sisi mutu, waktu, dan prosedur.
  9. Memberikan informasi mengenai kualifikasi kompetensi yang harus dikuasai oleh pegawai/karyawan/aparatur dalam melaksanakan tugasnya.
  10. Memberikan informasi bagi upaya peningkatan kompetensi pegawai/karyawan/aparatur

Penjelasan lebih lanjut tentang prinsip-prinsip dan format pembuat SOP sesuai Permenpan no. 35 Tahun 2012, silahkan diunduh file slideshare diatas.

Demikian semoga bermanfaat.

Hormat kami,

mutupendidikan.com

Pelatihan & Pendampingan


Untuk Informasi In-House Training Teknik Pembuatan SOP Pendidikan

Hubungi Customer Service kami (disini)


Kata kunci untuk membantu penelusuran: SOP Permenpan no 23 tahun 2012, Juknis, Petunjuk Teknis SOP, Lokakarya SOP, Workshop SOP, Training SOP, Pelatihan SOP, Standar Operasional Prosedur, Pembuatan Manual Prosedur, Pendampingan pembuatan prosedur mutu, pelatihan penyusunan SOP yang efektif, mutu pendidikan

Pembuatan Prosedur Mutu

Alternatif Model pembuatan SOP

Berbagai Model Prosedur

Berikut kami upload materi tentang Model Pembuatan SOP. Dalam Materi ini akan dijelaskan 4 Model Penulisan SOP, seperti model narasi, model bagan arus, model modular dan model gabungan

Untuk lebih jelasnya, teman-teman yang berminat dapat mengunduh slideshare materi tersebut disini:

Klik disini:

Metode Penyusunan SOP bag 2

Tetap Semangat dan Salam Mutu,

mutupendidikan.com

Pendidikan & Pendampingan


Untuk In-House Training Metode Pembuatan SOP Pendidikan

Hubungi Customer Service Kami


 

SPMI Pendidikan Indonesia

Sulitkan Membuat Kebijakan SPMI?

Kebijakan Mutu SPMI

Bapak Ibu pengelola SPMI/SPMP yang berbahagia, apa kabar?

Membuat dokumen Sistem Penjaminan Mutu, idealnya dimulai dari dokumen level 1 (tertinggi) yaitu dokumen “Kebijakan SPMI”. Kebijakan SPMI dapat dibuat rinci/ komplek, dapat pula dibuat sederhana saja. Bagi Institusi Pendidikan yang baru mengembangkan sistem manajemen mutu, agar tidak kesulitan, sebaiknya dimulai dari model yang sederhana terlebih dahulu dan secara bertahap terus dilakukan penyempurnaan.

Berikut kami unggah/upload bahan panduan beserta template untuk membuat Kebijakan Mutu secara sederhana. Silahkan diunduh disini:

Template Kebijakan SPMI

Demikian, selamat mencoba dan semoga bermanfaat.

Salam mutu dan tetap semangat…

admin,

mutupendidikan.com

Pendidikan & Pendampingan

Sekolah Model SPMI Indonesia

Tautan Youtube: Ekspose SPMI di Sekolah Model

SPMI & Sekolah Model Indonesia

Berikut Tautan (link) Youtube untuk terkait program pengembangan SPMI di SD, SMP dan SMA

Implementasi SPMI di tingkat SD (Sekolah Dasar)

  1. Ekspose Sekolah Model SPMI SD Negeri Maleber Oleh Kepala Sekolah
  2. Ekspose Sekolah Model SPMI SD Negeri Maleber oleh Guru
  3. Ekspose Sekolah Model SPMI SD Negeri Maleber oleh Komite Sekolah
  4. Ekspose Sekolah Model SPMI SD Negeri Maleber oleh anggota TPMPS

Implementasi SPMI di tingkat SMA

  1. TESTIMONI KEPALA SEKOLAH TENTANG SPMI DI SMAN 3 CIMAHI
  2. TESTIMONI GURU TENTANG SPMI DI SMAN 3 CIMAHI
  3. TESTIMONI KOMITE SEKOLAH TENTANG SPMI DI SMAN 3 CIMAHI
  4. PROFIL MUTU SMA NEGERI 3 CIMAHI (SPMI)

Pendampingan SPMI

Pendampingan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

Program LPMP

  1. Sekolah Model SPMI LPMP Jawa Barat
  2. Program Akselerasi Mutu Sekolah LPMP Jawa barat

Demikian, sekilas informasi, semoga bermanfaat.

Salam mutu,

admin,

mutupendidikan.com

Pelatihan & Pendampingan


Untuk Layanan In-House Training SPMI Sekolah Model

Hubungi Customer Service kami disini


 

Audit Mutu Internal dan SPMI Pendidikan

Kendala dalam Tindak Lanjut Temuan Audit

Masalah Seputar Audit Mutu Internal

Masalah sudah diidentifikasi, namun tidak ditindak-lanjuti secara tuntas.

Lembaga Pendidikan sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mengidentifikasi masalah, baik melalui audit internal/eksternal, tinjauan manajemen, survey kepuasan maupun analisis data. Namun setelah masalah berhasil diidentifikasikan, tindak-lanjutnya lemah, tidak tuntas dan tidak bernilai tambah. Inilah problem terbesar SPMI selama ini.

Untuk itu, peran dan komitmen pimpinan PT/ Kepala Sekolah untuk fokus pada upaya perbaikan perlu ditingkatkan. Pimpinan perlu mengawal terus agar upaya perbaikan dapat dilakukan dengan tuntas, mampu menyentuh akar masalah, sehingga temuan tersebut tidak terulang lagi di masa yang akan datang, namun sekali lagi, hal ini tentu tidak mudah.

Untuk informasi lebih lengkat tentang Audit Mutu Internal, silahkan di akses tautan berikut ini:

>>> Audit Mutu Internal SPMI <<<<

Demikian, semoga bermanfaat dan salam mutu

Admin,

mutupendidikan.com

Quote SPMI tindak lanjut masalah

Tes Kepribadian

Tes Psikologi & Tes Kepribadian untuk Anak Didik

Tes Kepribadian

Data Informasi mengenai kondisi peserta didik sangat dibutuhkan untuk tercapainya tujuan dari konseling. Guna mengetahui karakter dari para siswa, salah satu cara yang bisa dilakukan dengan mengadakan tes kepribadian. Kepala Sekolah, pendidik, orang tua, konselor di sekolah sangat perlu untuk mengetahui informasi tentang peserta didiknya, hal ini bisa didapatkan dari tes kepribadian peserta didik tersebut.

Tes Kepribadian

Tes kepribadian (Personality Test)  adalah penggunaan seperangkat alat tes yang disusun untuk mendeskripsikan bagaimana kecenderungan individu bertingkah laku. Tes kepribadian sebenarnya adalah deskripsi kualitatif dari kepribadian, bukannya deskripsi kuantitatif ( berdasarkan angka-angka). Kepribadian tidak dapat diukur, tetapi hanya dapat dideskripsikan. Untuk membantu mengenal kepribadian seseorang, alat tes kepribadian menggunakan bantuan berupa angka-angka dan kemudian hasilnya dideskripsikan ke dalam penjelasan kualitatif. Angka yang didapatkan seorang peserta pada tes kepribadian bukanlah angka sesungguhnya. Angka disini hanyalah sebagai fungsi alat bantu untuk mendeskripsikan kepribadian, misalnya individu X lebih kreatif dalam pekerjaannya dibandingkan dengan individu Y.

Tujuan Tes Kepribadian

Personality Test atau Tes kepribadian adalah tes yang diadakan dengan tujuan mengungkap ciri-ciri khas seseorang yang umumnya bersifat lahiriah, seperti kreatifitas, gaya bicara, cara berbusana, nada suara, hobi / kegemaran, dll. Setiap individu memiliki kepribadian yang unik, sehingga tidak bisa dibandingkan dengan individu-individu lain dalam pendeskripsiannya. Kepribadian tidak mengandung unsur nilai seperti baik buruk, tinggi rendah, dan lain sebagainya.

Metode Tes Kepribadian

Tes kepribadian bertujuan untuk mengungkap kecenderungan kepribadian seseorang. Ada banyak metode tes kepribadian, bisa berbentuk tes proyektif maupun tes non proyektif. Tes proyektif umumnya membutuhkan media khusus untuk memproyeksikan minat, perhatian, dorongan, perasaan, maupun sentimen. Media tes proyektif bisa berupa bercak tinta, kartu/gambar maupun kalimat. Contoh tes kepribadian adalah tes Rorschach, tes grafis, TAT/CAT/SAT, EPPS dan lain-lain.

Guna mempermudah pengukuran kepribadian, disusunlah suatu kriteria kepribadian dalam bentuk pengelompokan. Saat ini, dalam teori psikologi dikenal pengelompokan kepribadian yang disebut DSM atau Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders.

Nah bagaimana dengan kepribadian anak-didik kita? Perlukah dilakukan tes psikologi? Temukan jawaban pada artikel-artikel berikutnya.

Demikian, semoga bermanfaat.

admin,

mutupendidikan.com


Informasi Tes Psikologi untuk pengembangan Mutu Pendidikan


 

×

Layanan Informasi

× Hubungi Kami