• 08123070905
  • mutupendidikan.info@gmail.com

Author Archive admin

Pengawasan Evaluasi Mutu Pendidikan

TQM, Pengawasan dan Evaluasi

Pengawasan & Evaluasi Mutu

Yang Terhormat Tim SPMI di Tempat,

Pengawasan & Evaluasi sering digunakan untuk memperbaiki masa depan, bukan masa sekarang, akibatnya tentu akan ada siswa yang dirugikan. Siswa/ mahasiswa tidak boleh dibiarkan menderita kerugian akibat sistem evaluasi yang tidak tepat. Perbaikan atau tindakan koreksi yang dilakukan hanya untuk masa depan sama sekali tidak membantu mereka. Mereka membutuhkan aksi korektif secepatnya untuk meningkatkan hasil belajar mereka atau untuk menghindari mereka dari kegagalan.

Bagaimana Top Manajemen dapat mengelola persoalan ini?

Berikut kami upload materi yang berjudul : TQM, Pengawasan dan Evaluasi. Dalam materi ini dibahas pengawasan mendesak/segera, pengawasan jangka pendek dan pengawasan jangka panjang.

Untuk lebih jelasnya silahkan diunduh file berikut ini:

TQM, Pengawasan dan Evaluasi

Salam Kompak dan Tetap Semangat,

admin,

mutupendidikan.com


Untuk informasi Pelatihan/ In-House Training/ Pendampingan:
“Pelatihan Dokumentasi SPMI”
Hubungi Customer Service Anda (Klik disini)

INFO PUBLIC TRAINING :

 Silahkan di Klik : Public Training


Menghadirkan informasi terkait: Pelatihan, Pengembangan, Training, Training Center, Pelatihan Kerja, TQM, Evaluasi, Kualitas, Pendidikan, Sekolah, SMA, SMP, Sekolah Model, Sekolah SPMI,  Perguruan Tinggi, Sekolah Unggulan, Sekolah rujukan, Pengawasan, Pengendalian, Monitoring SMEA, Evaluasi di Stikes


 

SOP Permenpan no.35 tahun 2012


Dapatkan slideshare disini:

Penyusunan SOP sesuai Permenpan no.35 tahun 2012


Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan.

Dijelaskan manfaat adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai standarisasi pegawai/karyawan/aparatur pemerintah dalam menyelesaikan pekerjaan.
  2. Untuk mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan oleh aparatur pelaksana dalam melaksanakan tugas masing-masing.
  3. Meningkatkan produktifitas, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab individual aparatur dan organisasi secara keseluruhan.
  4. Membantu karyawan/pegawai/aparatur menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari.
  5. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas.
  6. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai/karyawan/aparatur cara konkrit untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan.
  7. Memastikan pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan dapat berlangsung dalam berbagai situasi.
  8. Menjamin konsistensi pelayanan kepada masyarakat, baik dari sisi mutu, waktu, dan prosedur.
  9. Memberikan informasi mengenai kualifikasi kompetensi yang harus dikuasai oleh pegawai/karyawan/aparatur dalam melaksanakan tugasnya.
  10. Memberikan informasi bagi upaya peningkatan kompetensi pegawai/karyawan/aparatur

Penjelasan lebih lanjut tentang prinsip-prinsip dan format pembuat SOP sesuai Permenpan no. 35 Tahun 2012, silahkan diunduh file slideshare diatas.

Demikian semoga bermanfaat.

Hormat kami,

mutupendidikan.com

Pelatihan & Pendampingan


Untuk Informasi In-House Training Teknik Pembuatan SOP Pendidikan

Hubungi Customer Service kami (disini)


Kata kunci untuk membantu penelusuran: SOP Permenpan no 23 tahun 2012, Juknis, Petunjuk Teknis SOP, Lokakarya SOP, Workshop SOP, Training SOP, Pelatihan SOP, Standar Operasional Prosedur, Pembuatan Manual Prosedur, Pendampingan pembuatan prosedur mutu, pelatihan penyusunan SOP yang efektif, mutu pendidikan

Pembuatan Prosedur Mutu

Alternatif Model pembuatan SOP

Berbagai Model Prosedur

Berikut kami upload materi tentang Model Pembuatan SOP. Dalam Materi ini akan dijelaskan 4 Model Penulisan SOP, seperti model narasi, model bagan arus, model modular dan model gabungan

Untuk lebih jelasnya, teman-teman yang berminat dapat mengunduh slideshare materi tersebut disini:

Klik disini:

Metode Penyusunan SOP bag 2

Tetap Semangat dan Salam Mutu,

mutupendidikan.com

Pendidikan & Pendampingan


Untuk In-House Training Metode Pembuatan SOP Pendidikan

Hubungi Customer Service Kami


 

SPMI Pendidikan Indonesia

Sulitkan Membuat Kebijakan SPMI?

Kebijakan Mutu SPMI

Bapak Ibu pengelola SPMI/SPMP yang berbahagia, apa kabar?

Membuat dokumen Sistem Penjaminan Mutu, idealnya dimulai dari dokumen level 1 (tertinggi) yaitu dokumen “Kebijakan SPMI”. Kebijakan SPMI dapat dibuat rinci/ komplek, dapat pula dibuat sederhana saja. Bagi Institusi Pendidikan yang baru mengembangkan sistem manajemen mutu, agar tidak kesulitan, sebaiknya dimulai dari model yang sederhana terlebih dahulu dan secara bertahap terus dilakukan penyempurnaan.

Berikut kami unggah/upload bahan panduan beserta template untuk membuat Kebijakan Mutu secara sederhana. Silahkan diunduh disini:

Template Kebijakan SPMI

Demikian, selamat mencoba dan semoga bermanfaat.

Salam mutu dan tetap semangat…

admin,

mutupendidikan.com

Pendidikan & Pendampingan

Sekolah Model SPMI Indonesia

Tautan Youtube: Ekspose SPMI di Sekolah Model

SPMI & Sekolah Model Indonesia

Berikut Tautan (link) Youtube untuk terkait program pengembangan SPMI di SD, SMP dan SMA

Implementasi SPMI di tingkat SD (Sekolah Dasar)

  1. Ekspose Sekolah Model SPMI SD Negeri Maleber Oleh Kepala Sekolah
  2. Ekspose Sekolah Model SPMI SD Negeri Maleber oleh Guru
  3. Ekspose Sekolah Model SPMI SD Negeri Maleber oleh Komite Sekolah
  4. Ekspose Sekolah Model SPMI SD Negeri Maleber oleh anggota TPMPS

Implementasi SPMI di tingkat SMA

  1. TESTIMONI KEPALA SEKOLAH TENTANG SPMI DI SMAN 3 CIMAHI
  2. TESTIMONI GURU TENTANG SPMI DI SMAN 3 CIMAHI
  3. TESTIMONI KOMITE SEKOLAH TENTANG SPMI DI SMAN 3 CIMAHI
  4. PROFIL MUTU SMA NEGERI 3 CIMAHI (SPMI)

Pendampingan SPMI

Pendampingan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

Program LPMP

  1. Sekolah Model SPMI LPMP Jawa Barat
  2. Program Akselerasi Mutu Sekolah LPMP Jawa barat

Demikian, sekilas informasi, semoga bermanfaat.

Salam mutu,

admin,

mutupendidikan.com

Pelatihan & Pendampingan


Untuk Layanan In-House Training SPMI Sekolah Model

Hubungi Customer Service kami disini


 

Audit Mutu Internal dan SPMI Pendidikan

Kendala dalam Tindak Lanjut Temuan Audit

Masalah Seputar Audit Mutu Internal

Masalah sudah diidentifikasi, namun tidak ditindak-lanjuti secara tuntas.

Lembaga Pendidikan sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mengidentifikasi masalah, baik melalui audit internal/eksternal, tinjauan manajemen, survey kepuasan maupun analisis data. Namun setelah masalah berhasil diidentifikasikan, tindak-lanjutnya lemah, tidak tuntas dan tidak bernilai tambah. Inilah problem terbesar SPMI selama ini.

Untuk itu, peran dan komitmen pimpinan PT/ Kepala Sekolah untuk fokus pada upaya perbaikan perlu ditingkatkan. Pimpinan perlu mengawal terus agar upaya perbaikan dapat dilakukan dengan tuntas, mampu menyentuh akar masalah, sehingga temuan tersebut tidak terulang lagi di masa yang akan datang, namun sekali lagi, hal ini tentu tidak mudah.

Untuk informasi lebih lengkat tentang Audit Mutu Internal, silahkan di akses tautan berikut ini:

>>> Audit Mutu Internal SPMI <<<<

Demikian, semoga bermanfaat dan salam mutu

Admin,

mutupendidikan.com

Quote SPMI tindak lanjut masalah

Tes Kepribadian

Tes Psikologi & Tes Kepribadian untuk Anak Didik

Tes Kepribadian

Data Informasi mengenai kondisi peserta didik sangat dibutuhkan untuk tercapainya tujuan dari konseling. Guna mengetahui karakter dari para siswa, salah satu cara yang bisa dilakukan dengan mengadakan tes kepribadian. Kepala Sekolah, pendidik, orang tua, konselor di sekolah sangat perlu untuk mengetahui informasi tentang peserta didiknya, hal ini bisa didapatkan dari tes kepribadian peserta didik tersebut.

Tes Kepribadian

Tes kepribadian (Personality Test)  adalah penggunaan seperangkat alat tes yang disusun untuk mendeskripsikan bagaimana kecenderungan individu bertingkah laku. Tes kepribadian sebenarnya adalah deskripsi kualitatif dari kepribadian, bukannya deskripsi kuantitatif ( berdasarkan angka-angka). Kepribadian tidak dapat diukur, tetapi hanya dapat dideskripsikan. Untuk membantu mengenal kepribadian seseorang, alat tes kepribadian menggunakan bantuan berupa angka-angka dan kemudian hasilnya dideskripsikan ke dalam penjelasan kualitatif. Angka yang didapatkan seorang peserta pada tes kepribadian bukanlah angka sesungguhnya. Angka disini hanyalah sebagai fungsi alat bantu untuk mendeskripsikan kepribadian, misalnya individu X lebih kreatif dalam pekerjaannya dibandingkan dengan individu Y.

Tujuan Tes Kepribadian

Personality Test atau Tes kepribadian adalah tes yang diadakan dengan tujuan mengungkap ciri-ciri khas seseorang yang umumnya bersifat lahiriah, seperti kreatifitas, gaya bicara, cara berbusana, nada suara, hobi / kegemaran, dll. Setiap individu memiliki kepribadian yang unik, sehingga tidak bisa dibandingkan dengan individu-individu lain dalam pendeskripsiannya. Kepribadian tidak mengandung unsur nilai seperti baik buruk, tinggi rendah, dan lain sebagainya.

Metode Tes Kepribadian

Tes kepribadian bertujuan untuk mengungkap kecenderungan kepribadian seseorang. Ada banyak metode tes kepribadian, bisa berbentuk tes proyektif maupun tes non proyektif. Tes proyektif umumnya membutuhkan media khusus untuk memproyeksikan minat, perhatian, dorongan, perasaan, maupun sentimen. Media tes proyektif bisa berupa bercak tinta, kartu/gambar maupun kalimat. Contoh tes kepribadian adalah tes Rorschach, tes grafis, TAT/CAT/SAT, EPPS dan lain-lain.

Guna mempermudah pengukuran kepribadian, disusunlah suatu kriteria kepribadian dalam bentuk pengelompokan. Saat ini, dalam teori psikologi dikenal pengelompokan kepribadian yang disebut DSM atau Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders.

Nah bagaimana dengan kepribadian anak-didik kita? Perlukah dilakukan tes psikologi? Temukan jawaban pada artikel-artikel berikutnya.

Demikian, semoga bermanfaat.

admin,

mutupendidikan.com


Informasi Tes Psikologi untuk pengembangan Mutu Pendidikan


 

Tes Psikologi Pendidikan

Fungsi Tes Psikologi untuk Pendidikan

Fungsi Tes Psikologi

Menurut tinjauan sejumlah literatur, tes psikologi memiliki beberapa fungsi-fungsi. Tes Psikologi dapat memberikan data untuk membantu para siswa/ mahasiswa dalam meningkatkan penerimaan diri (self acceptance), pemahaman diri (self understanding), dan penilaian diri (self evaluation). Hasil yang diperoleh dari psikotes dapat digunakan siswa/ mahasiswa untuk meningkatkan persepsi dirinya secara optimal dan untuk mengembangkan kemampuan individu (eksplorasi) dalam beberapa bidang tertentu. Tes psikologi (psikotes) berfungsi dalam banyak hal yang meliputi fungsi memprediksi, fungsi memperkuat, serta fungsi meyakinkan para siswa.

Fungsi utama Tes psikologi antara lain:

  1. Fungsi Diagnosis : Sebagai alat yang berfungsi mendiagnosis kesehatan dan potensi siswa. Tes psikologi dapat memberikan gambaran mengenai karakteristik, gejala, penyebab maupun tanda-tanda yang mengarah pada bentuk bentuk gangguan, masalah atau penyakit yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar para siswa. Misalkan, seorang pelajar yang mengalami gangguan konsentrasi belajar kemudian diberikan tes psikologi guna menggali penyebab kesulitan belajar tersebut. Dari hasil tes akan diketahui faktor-faktor penyebabnya, misalnya masalah dalam hubungan keluarga, masalah dengan guru dan teman sekolah, masalah penyesuaian diri, atau mungkin ada gangguan pada saraf yang kemudian akan diberi rekomendasi-rekomendasi pemeriksaan medis oleh pihak-pihak yang ahli sesuai profesinya.
  2. Fungsi Prediksi : Tes psikologi bertujuan untuk memprediksi potensi/kemampuan yang dimiliki siswa dalam kaitannya dengan pencapaian hasil belajar di masa yang akan datang. Contoh tes psikologi untuk memprediksi keberhasilan siswa/mahasiswa dalam belajar tugas-tugas pada suatu jurusan tertentu.
  3. Fungsi Monitoring : Tes psikologi akan membantu dalam melihat seberapa jauh perkembangan dan kemajuan siswa/ mahasiswa, mulai dari siswa tersebut diterima di sekolah, saat orientasi, mengikuti pelajaran, maupun beraktivitas dan berkreasi di sekolah. Jika memang siswa tidak mengalami perkembangan atau kemajuan sesuai yang diharapkan, maka perlu ada bimbingan dan penanganan khusus.
  4. Fungsi Evaluasi : Sebagai alat evaluasi, tes psikologi melanjutkan fungsi monitoring, yakni apabila dari hasil tes terdahulu siswa yang dinyatakan bermasalah akan dikenai bimbingan atau penanganan. Setelah bimbingan dan penanganan tersebut, tentunya akan diketahui efektivitas dari pemberian bimbingan dan penanganan itu.

Secara spesifik, tes psikologis mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut :

  1. Fungsi seleksi : Fungsi seleksi ini berguna untuk memutuskan siswa-siswa mana yang akan dipilih, misalnya tes seleksi suatu lembaga kependidikan/ perguruan tinggi atau tes seleksi suatu jenis jabatan/ pekerjaan tertentu.
  2. Fungsi klasifikasi : Fungsi ini bertujuan untuk mengklasifikasikan siswa-siswa dalam kelompok sejenis, misalnya mengelompokkan siswa yang mempunyai masalah yang sejenis, sehingga dapat diberikan bantuan yang sesuai dengan masalahnya.
  3. Fungsi deskripsi : Fungsi deskripsi yaitu hasil tes psikologis yang telah dilakukan tanpa klarifikasi tertentu, misalnya melaporkan profil seseorang yang telah dites inventori minat.
  4. Mengevaluasi suatu treatment : Bertujuan untuk mengetahui suatu tindakan yang telah dilakukan terhadap siswa atau sekelompok siswa telah tercapai atau belum. Misalnya, seorang siswa yang mengalami kesulitan belajar diberikan tugas-tugas remedial. Setelah pelaksanaan remedial kemudian diadakan tes untuk mengetahui apakah tugas remedial tersebut sudah efektif atau belum.
  5. Menguji suatu hipotesis : Bertujuan untuk mengetahui apakah hipotesis yang dikemukakan dari sebuah teori itu terbukti atau tidak terbukti. Untuk menguji hipotesis yang dikemukakan itu dapat dilakukan suatu metode penelitian kuantitatif.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tes psikologis memiliki berbagai fungsi, diantaranya untuk evaluasi, klasifikasi, deskripsi, menguji hipotesis, juga berfungsi untuk seleksi. Semua fungsi-fungsi diatas dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar dan untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan karir di masa yang akan datang.

Demikian semoga bermanfaat.

admin,

mutupendidikan.com


Informasi Tes Psikologi untuk pengembangan Mutu Pendidikan


Pelatihan SOP di Universitas Islam Negeri Malang

Berikut kami upload/unggah materi pelatihan pengenalan pembuatan SOP di kampus UIN Malang yang diselenggarakan tgl 11 Agustus 2015.

Silahkan di unduh disini:

Materi Pelatihan Pengenalan Pembuatan SOP

Salam hormat,

www.mutupendidikan.com

×

Layanan Informasi

× Hubungi Kami