• 08123070905
  • mutupendidikan.info@gmail.com

Author Archive admin

Pelatihan ISO 9001 2015

Perbedaan ISO 9001 versi 2008 dan 2015

Perbedaan ISO versi 2008 dan 2015

Apakah perbedaan standar ISO 9001:2008 dengan standar terbaru ISO 9001:2015?

Berikut dapat diunduh matrik korelasi yang menampilkan kedua standar tersebut:

Klik disini:

Perbedaan ISO 9001 versi 2008 dan versi 2015

Demikian, semoga bermanfaat.

Salam mutu,

mutupendidikan.com

Pelatihan, Pendampingan & Bimtek


Untuk Informasi In-House Training ISO 9001:2015
Hubungi Customer Service kami

ISO 9001 :2015 Klausul 4

Klausul 4 dalam standar ISO 9001: 2015 berisi tentang Konteks Organisasi. Didalamnya terdiri dari 4 pasal yaitu:

4.1 Memahami organisasi dan konteksnya

4.2 Memahami kebutuhan dan harapan dari pihak-pihak yang berkepentingan (Stakeholder)

4.3 Menentukan ruang lingkup Sistem Manajemen Mutu

4.4 Sistem Manajemen Mutu dan proses-prosesnya.

Untuk mengenal lebih dalam dari klausul 4, berikut dapat diunduh file slide berikut ini:

ISO 9001:2015 Pasal 4

Demikian, semoga bermafaat,

mutupendidikan.com


INFO PUBLIC TRAINING:

 Silahkan di Klik : Public Training


Kepuasan Pelanggan

Kepuasan Pelanggan

Membangun Kepuasan Pelanggan

Lembaga Pendidikan perlu sekali berorientasi pada kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction). Pelanggan yang puas akan layanan pendidikan, akan meningkatkan keberhasilan lembaga, loyalitas dan retensi stakeholder.

Ada beberapa langkah untuk membangun kepuasan pelanggan diantaranya:

  1. Tentukan siapa pelanggan Anda.
  2. Tentukan apa saja atribut dari produk atau layanan yang paling penting untuk pelanggan Anda.
  3. Mengatur atribut ini dalam urutan kepentingan.
  4. Menentukan tingkat kepuasan pelanggan Anda dengan setiap atribut.
  5. Tampung umpan balik pelanggan untuk perbaikan proses Anda.
  6. Mengembangkan satu set metrik (pengukuran) yang memberitahu bagaimana Anda akan melakukan perbaikan.
  7. Melaksanakan pengukuran pada tingkat terendah dalam organisasi.
  8. Bekerja pada proses-proses yang berhubungan dengan atribut yang memiliki kepentingan tinggi namun peringkat kepuasan pelanggan yang rendah.
  9. Bekerja pada proses yang menawarkan kesempatan terbesar untuk ditingkatkan.
  10. Memperbarui masukan pelanggan dan umpan balik secara terus menerus.
  11. Menjaga, komunikasi terus-menerus, terbuka dengan semua pemangku kepentingan.
  12. Metrik agregat seluruh organisasi ke dalam format untuk tinjauan manajemen

Bagaimana penjelasan selanjutnya, silahkan diunduh slideshare berikut ini:

Bab 7: Kepuasan Pelanggan

Demikian, semoga bermanfaat.

Salam hormat,

mutupendidikan.com

Kebersihan Sarana Prasarana Sekolah

Program Tata Graha 5-S bag.3

Tempat Belajar yang Bersih & Nyaman

Tempat belajar  dan tempat kerja yang nyaman, bersih dan teratur akan membuat Dosen/Guru/Siswa menjadi senang dan bersemangat. Tempat belajar yang nyaman tentu saja akan meningkatkan prestasi akademik siswa. Ruang kantor yang tertata, barang-barang mudah disimpan/ dicari akan mendukung meningkatkan produktifitas segenap guru, dosen maupun karyawan. Oleh karena itu, pengelolaan standar mutu “Sarana dan Prasarana” (SarPras) institusi pendidikan harus terus ditingkatkan baik secara kualitas dan kuantitas.

Salah satu metode Tata Graha yang bisa diadopsi adalah Metode Kerja 5S. Untuk itu berikut kami upload materi presentasi dalam bentuk file PDF, Silahkan diunduh  :

Klik Disini:

Menata Tempat Belajar berbasis 5-S

Demikian, Semoga Bermanfaat dan Berkah Selalu.

Hormat kami,

Admin,

mutupendidikan.com

Pelatihan & Pendampingan


Untuk Informasi In-House Training Tata Graha 5 S untuk Sarpras Sekolah

Hubungi Customer Service Kami


Pemberdayaan Karyawan & Sistem Manajemen Mutu

TQM, Motivasi dan Pemberdayaan Karyawan

“TQM, Motivasi dan Pemberdayaan Karyawan”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Pemberdayaan karyawan (Employee Empowerment) merupakan filosofi dan strategi yang digunakan organisasi untuk memberi ruang bagi dosen/ guru/ karyawannya membuat keputusan dan berperilaku sesuai tujuan organisasi.

Instagram: @mutupendidikan

Pemberdayaan karyawan mampu membuat karyawan lebih punya rasa bangga dan ownership terhadap pekerjaan mereka.

Dengan pemberdayaan karyawan, ada ruang untuk mengambil keputusan sendiri juga mendorong mereka berpikir kreatif serta berinovasi.

Pengertian Pemberdayaan Karyawan
  • Pemberdayaan karyawan (Employee Empowerment) yang dimaksud berarti proses berfikir dari sebuah organisasi menuju cara-cara yang lebih baik.
  • Pemberdayaan dimaksudkan sebagai masukan dari karyawan yang didengarkan dan diimplementasikan, dan itu akan membuat karyawan senang atas pekerjaan mereka dan akan merasa memilikinya.
  • Pemberdayaan mensyaratkan sebuah perubahan dalam sebuah budaya organisasi, tapi bukan berarti  pimpinan melepaskan tanggungjawab dan wewenangnya.

Silahkan diunduh file power point (PDF) berikut ini:

_________________________________

_________________________________

Pentingnya pemberdayaan karyawan
  • Meningkatkan kreatifitas berfikir dan inisiatif karyawan yang dampaknya akan meningkatkan daya saing organisasi.
  • Dapat menjadi motivator yang luar biasa bagi karyawan.
Hambatan Pemberdayaan

Hambatan utama pemberdayaan adalah adanya penolakan untuk berubah. Penolakan bisa saja datang dari karyawan, perserikatan, dan manajemen.

Hambatan-hambatan manajemen termasuk
  • Rasa tidak aman. Pegawai atau karyawan dapat merasa tidak aman bila tidak ada kejelasan dan ketentuan peraturan. Rasa tidak aman dapat menurunkan motivasi kerja dan menghanbat pencapaian mutu organisasi yang telah ditetapkan. Bagaimana pimpinan lembaga pendidikan menciptakan rasa aman dalam iklim organisasi?
  • Ego, Karakter dan Nilai-nilai pribadi. Nilai-nilai dapat membentuk ego dan keprobadian seseorang. Tantangan bagi pimpinan lembaga pendidikan untuk membangun nilai-nilai positif yang sesuai budaya mutu.
  • Pelatihan manajemen. Sudah barang tentu pelatihan dan pengembangan merupakan unsur penting dalam konsep total quality management. Membangun mutu perlu didukung SDM yang kompeten. SDM yang mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang sesuai kebutuhan organisasi.
  • Pemecatan/exclusion. Unsur keadilan merupakan faktor penting dalam organisasi yg menerapkan sistem mutu. Nilai-nilai keadilan harus dijaga dan diimplementasikan dengan sungguh-sungguh. Penerapan reward dan punishment harus dilandaskan dengan nilai keadilan yang hakiki.
  • Struktur organisasi. Struktur organisasi sangat mempengaruhi efektifitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan organisasi. Struktur organisasi mempengaruhi organisasi untuk bertindak lincah dan cepat (lean & agile). Struktur organisasi mengatur tentang formalitas, kewenangan & kompleksitas organisasi.
  • Praktek manajemen. Bagaimana pimpinan organisasi menjalankan fungsi-fungsi manajemen? Tentu nilai-nilai total quality ( budaya mutu) harus senantiasa dikedepankan.
Catatan untuk Lembaga Pendidikan

Lembaga Pendidikan (Perguruan Tinggi, Sekolah dan Madrasah) perlu mengembangkan program pemberdayaan karyawan yang tepat sasaran. Dosen, Guru dan Pegawai tenaga kependidikan perlu ditingkatkan partisipasinya agar SDM yang ada dapat lebih produktif bagi pencapaian Visi dan Misi Organisasi.

__________________________________

Pertanyaan Diskusi:

  1. Uraikan contoh-contoh penerapan pemberdayaan karyawan pada lembaga pendidikan?
  2. Bagaimana pemberdayaan karyawan (dosen, guru & tenaga kependidikan) berpengaruh pada implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)?

Demikian uraian singkat tentang TQM, Motivasi & Pemberdayaan Karyawan, semoga bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ

______________________________

mutupendidikan.com

Info Pelatihan SPMI

Menjaga Kebersihan di Sekolah

Metode 5S Kebersihan Sekolah

“Metode 5S Kebersihan Sekolah : Penerapan Seiso di Lembaga Pendidikan”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan pendidikan (kampus, sekolah, madrasah) merupakan hal sangat penting dan pondasi dasar dalam membangun mutu pendidikan. Lingkungan yang bersih, akan menciptakan kenyamanan dan motivasi belajar siswa/ mahasiswa. Sarana prasarana yang bersih akan mendukung lingkungan yang tertib dan sehat. Sarana prasarana yang senantiasa rapi dan bersih akan lebih tahan lama (awet) dan dapat menekan biaya berawatan (maintenance)

Seiso

Setelah semua barang/ perkakas/ peralatan memiliki tempat penyimpanan masing-masing, maka langkah berikutnya adalah membersihkan & memastikan tercapainya kebersihan semua barang dan area kerja pada kondisi terbaik/ ideal. Usahakan Bersih, cemerlang dan bersinar seperti ruang-ruang pameran.

Area kerja di lingkungan lembaga pendidikan (kampus, sekolah, laboratorium dll) yang bersih, dapat menjadikan lingkungan lembaga pendidikan sehat, bersih dan nyaman.

Lingkungan yang bersih, juga sangat berpengaruh pada motivasi kerja dan motivasi belajar siswa siswi. Sebaliknya lingkungan yang kotor dan tidak terawat (tidak bersinar/ cemerlang) akan menyebabkan semangat kerja serta motivasi menjadi turun.

Seiso (resik) menekankan pentingnya kebersihan dengan menjaga segala sesuatu tetap bersih dan bersinar. Lingkungan kampus/ sekolah/ madrasah yang bersih/ nyaman dapat mencegah perlengkapan sarana prasarana tidak cepat rusak. Secara psikologi, akan muncul rasa cinta dan tanggung jawab untuk merawat semua sarana dan prasarana yang ada.

Untuk implementasi seiso perlu ditetapkan petugas yang bertanggung jawab. Dibuat standar, SOP dan formulir yang diperlukan. Perlu juga disiapkan dan didukung dengan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan seiso, seperti sapu, lap, sabun dll.

Siswa-siswa perlu dilatih untuk membersihkan area belajar, seperti ruang kelas, laboratorium, bengkel dan ruang belajar lainnya. Siswa siswi dilatih membersihkan mesin/peralatan setelah dipakai, dilatih membersihkan benda kerja / peralatan bengkel/ lab serta hasil-hasil pembelajaran praktek

Untuk menjamin / memastikan terwujudnya kondisi yang bersih bersinar tersebut, perlu ditunjuk penanggung jawabnya. Secara bergantian, siswa siswi yang bertugas mengawasi/ mengontrol/ membersihkan apakah peralatan/ sarana prasarana telah benar benar bersih cemerlang.

Baca juga: Sarana Prasarana & Program Tata Graha 5 S (bag.1)

Proses seiso atau pembersihan area kerja/ pendidikan dapat diatur dalam bentuk kerja piket. Pengaturan tim kerja untuk pembersihan ruang-ruang belajar termasuk halaman, teras, selasar, taman di lingkungan kampus/ sekolah.

Proses Seiso ini akan membiasakan siswa siswi untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan belajar. Mereka akan mengerti pentingnya lingkungan, peralatan kerja dan diri sendiri yang bersih. Mereka akan trampil dalam melaksanakan kebersihan serta termotivasi menciptakan kondisi lingkungan yang bersih.

Berikut konsep 5 S, metode tatagraha asal Jepang  yang bisa diadopsi lembaga pendidikan, silahkan di unduh disini:

Menjaga Kebersihan Lingkungan Belajar (Metode Seiso)

Demikian, semoga uraian singkat tentang Metode 5S Kebersihan Sekolah ini, dapat bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


mutupendidikan.com

Info Pelatihan Mutu Pendidikan


Untuk Informasi In-house Training 5S/5R, Hubungi Customer Service Kami

Instagram: @mutupendidikan

Peran Penting SPMI untuk Pendidikan

Problematik Pendidikan dan Peran SPMI

Peran Penting SPMI

Berikut kami upload materi power point yang membahas berbagai permasalahan pendidikan saat ini dan bagaimana peran SPMI sebagai salah satu sistem manajemen mutu yang bisa dioptimalkan pengelolaannya.

Bagi kawan-kawan  yang berminat mendapatkan bahan tersebut, dapat di unduh SlideShare disini:

Klik disini

Problematik Pendidikan & Peran SPMI

Demikian, semoga bermanfaat.

Salam Mutu,

mutupendidikan.com

Pendidikan & Pendampingan


Untuk In-House Training SPMI dan Audit Mutu Internal

Hubungi Customer Service kami untuk informasi lengkap


Gugus Kendali Mutu untuk SPMI

Gugus Kendali Mutu SPMI

“Gugus Kendali Mutu SPMI”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Gugus Kendali Mutu (GKM) adalah sekelompok kecil karyawan (Dosen, Guru, Pegawai) yang terdiri dari 3-8 orang dari unit kerja/ pelaksana proses yang sama, yang dengan sukarela secara berkala dan berkesinambungan mengadakan pertemuan untuk melakukan kegiatan pengendalian mutu di tempat kerjanya dengan menggunakan alat kendali mutu dan proses pemecahan masalah.

Institusi pendidikan (Perguruan Tinggi/ Sekolah/ Madrasah) dapat meningkatkan kualitas sistem penjaminan mutu dengan menambahkan peran GKM (Gugus Kendali Mutu).


Unduh disini:

Gugus Kendali Mutu

Instagram: @mutupendidikan


Tentu tidak mudah untuk membangun Tim KGM yang handal, perlu komitmen, kesadaran mutu prima dan sistem manajemen yang tepat dengan didukung standar dan SOP yang benar. Namun demikian upaya yang serius untuk membangun tim GKM tentu akan menghasilkan banyak manfaat.

Manfaat GKM
  • Mendorong setiap dosen/ guru/pegawai  untuk terlibat aktif dlm suatu bentuk kerjasama yang dinamis.
  • Mendorong setiap dosen/ guru/pegawai mencari pemecahan masalah atas pencapaian mutu pelayanan/produk/mutu kerja
  • Mendorong setiap karyawan untuk mampu memberikan sumbangan pikiran yg berkaitan dg pengendalian & perbaikan mutu.
  • Meningkatkan semangat & moral karyawan dg membuka kesempatan untuk berperan serta dlm mengembangkan mutu di unit kerjanya masing masing.
Tujuan GKM
  • Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dari anggota /tim KGM
  • Meningkatkan keterlibatan dosen/guru/pegawai anggota GKM pd persoalan pekerjaan dan pemecahannya
  • Menggalang kerjasama tim yang lebih efektif
  • Menanamkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan masalah (preventive)
  • Meningkatkan kualitas komunikasi dlm tim
  • Mengurangi kesalahan dalam pekerjaan
  • Meningkatkan motivasi dosen/ guru/ pegawai
  • Hubungan atasan-bawahan yang lebih sinergis
  • Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan & keselamatan kerja
Mekanisme Kerja GKM
  • Anggota tim berasal dari unit kerja yang sama
  • Jumlah anggota dapat terdiri dari 3-10 orang (ideal 7-8 orang)
  • Anggota memilih pimpinan kelompok/ tim
  • Bersama sama menetapkan waktu pertemuan dan diketahui atasan
  • Isu/ masalah yang dipilih hendaknya berkaitan dg tugas
  • Anggota didorong untuk terlibat aktif
  • Masalah dipilih dan dipecahkan bersama dengan menggunakan teknik kendali mutu
  • Hasil pertemuan dicatat secara singkat & didokumentasikan

Nah.. bagaimana bentuknya, mekanisme kerjanya, tupoksinya? Silahkan diunduh file PPT pada tautan diatas.

Demikian uraian singkat tentang Gugus Kendali Mutu SPMI, semoga bermanfaat. Tetap semangat dan Salam Mutu…

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


mutupendidikan.com

Info Pelatihan SPMI

qfd

Quality Function Deployment


Dapatkan slideshare Quality Function Deployment disini


Quality Function Deployment (QFD) awal mulanya dikembangkan di Negara Jepang oleh Mitshubishi’s Kobe Shipyard tahun 1972, yang kemudian diadopsi dan dipergunakan oleh Toyota. Penerapan konsep ini, tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki kualitas komunikasi, pengembangan produk, pengembangan proses produksi  dan serta sistem pengukuran. Filosofi yang mendasari QFD adalah bahwa pelanggan/ konsumen tidak akan puas dengan layanan suatu produk, jika konsumen memang tidak membutuhkan/ menginginkannya.

Menurut Akau (1990), Quality Function Deployment (QFD) adalah metodologi untuk memahami /menterjemahkan keinginan dan kebutuhan pelanggan kedalam suatu rancangan produk/ jasa yang memiliki persyaratan teknis / karakteristik kualitas tertentu.

Menurut Cohen (1995), QDF merupakan metodologi terstruktur yang diterapkan dalam proses perancangan / pengembangan produk untuk menetapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan. QFD membantu mengevaluasi secara sistematis kapabilitas sebuah produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Menurut Djati (2003), QDF adalah sistem pengembangan produk yang dimulai dari proses merancang produk, proses bagaimana produk tersebut diproduksi (manufaktur), sampai produk tersebut ketangan konsumen. Pengembangan produk tersebut dibuat berdasarkan keinginan/ kebutuhan/ harapan dari konsumen.

Dengan kata lain QFD merupakan taktik untuk merancang suatu proses sebagai tanggapan terhadap adanya keinginan/ kebutuhan pelanggan. QFD mampu merealisasikan apa yang dibutuhkan pelanggan menjadi sebuah produk/ jasa yang dihasilkan oleh produsen. Dengan teknik QFD akan membantu organisasi/perusahaan untuk memprioritaskan kebutuhan pelanggan, mengembangkan tanggapan inovatif terhadap kebutuhan konsumen serta memperbaiki proses sehingga mencapai efektifitas maksimum. QFD bahkan seringkali mampu melampaui ekspektasi/ harapan dari konsumen.

Walaupun awal mulanya QFD disusun untuk organisasi manufaktur, namun dalam perkembangannya, QFD juga dapat diterapkan untuk lembaga jasa termasuk untuk lembaga pendidikan.

Untuk lebih jelasnya, silahkan diunduh slideshare/ download ppt berikut ini:

Klik disini : PPT Quality Function Deployment

Demikian semoga bermanfaat.

Salam Mutu,

admin,

mutupendidikan.com

Pelatihan, Konsultasi, In-House Training, Manajemen, Training Center, Pelatihan Kerja, Manajemen Kualitas, Perguruan Tinggi, SMA, SMP, SD, Madrasah, download ppt, Quality Function Deployment, QFD, Mutu, Kualitas, Perancangan Produk, Desain Produk, Keinginan, Kebutuhan, Harapan, Konsumen, Pelanggan


Dapatkan Slideshare Pengembangan Budaya Mutu
(Klik Disini)

Untuk Informasi Pelatihan dan In-House Training
Hubungi Customer Service Anda (Klik disini)

Kiat Penyusunan SPMI Pendidikan

Prinsip & Kiat Sukses Pengembangan SPMI

Strategi & Taktis Pengembangan SPMI

Teman-teman Penjaminan Mutu Pendidikan,

Tujuan penjaminan mutu Perguruan Tinggi adalah memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan (continuous improvement), yang dijalankan oleh suatu perguruan tinggi secara internal untuk mewujudkan visi dan misinya, serta memenuhi kebutuhan stakeholders melalui penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi.

Untuk mencapai tujuan diatas, diperlukan kepemimpinan, prinsip-prinsip dan kiat-kiat sukses. Untuk mengenal hal tersebut, silahkan diunduh file Slideshare berikut ini:

Klik disini:

Prinsip dan Kiat Sukses Pengembangan SPMI

Demikian, semoga bermanfaat.

Hormat kami,

mutupendidikan.com

Pelatihan & Pendampingan


VISI

Menjadi partner aktif bagi Perguruan Tinggi/ Sekolah/ Madrasah di Indonesia dalam membangun Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan yang efektif dan efisien

×

Layanan Informasi

× Hubungi Kami