• 08123070905
  • mutupendidikan.info@gmail.com

Author Archive admin

Komitmen PPEPP dalam SPMI

Pentingnya Komitmen Pimpinan bagi Keberhasilan SPMI

“Pentingnya Komitmen Pimpinan bagi Keberhasilan SPMI”


Tips Sukses SPMI #2:

“Hormatilah Komitmen Anda”


Dalam membangun SPMI yang handal, salah satu persyaratan utama adalah komitmen dari segenap jajaran manajemen. Apakah mereka berkomitmen untuk meningkatkan standar SNP secara terus menerus atau tidak? Apakah mereka berkomitmen menjalankan manual PPEPP secara benar dan terus menerus?

Cara Anda menangani komitmen yang Anda buat “bercerita banyak” tentang prioritas Anda. Pepatah lama mengatakan “Kekuasaan didefinisikan sebagai siapa yang membuat siapa menunggu” yang didasarkan pada fakta bahwa seseorang yang terlambat untuk suatu kencan atau janji bertemu (appointment), mengandaikan dia lebih penting daripada orang yang menunggu. Mengapa orang selalu datang terlambat 10 menit setelah waktu yang ditetapkan? Orang yang datang terlambat mengandaikan bahwa apa pun yang mereka lakukan, yang menyebabkan mereka terlambat itu jauh lebih penting daripada apa pun yang dilakukan orang-orang lain, walaupun mereka juga harus menghentikan pekerjaan itu karena harus memenuhi appointment.

Baca juga: Key Performance Indicator (KPI)

Jika Anda sering terlambat untuk sebuah appointment, coba pikirkan, mengapa. Kebanyakan orang yang secara kronis terlambat menyalahkan situasi: “lalu lintasnya macet,” atau “saya lama berbicara di telepon dengan orang dari pembelian itu lagi” namun faktanya mereka terlambat karena tepat waktu bukan merupakan prioritas mereka.

Ada dua jenis komitmen: komitmen yang “jelas dan komitmen yang “samar-samar”. Komitmen yang jelas adalah janji-janji verbal atau tertulis yang dipahami dan disepakati oleh kedua pijak untuk ditepati, seperti kontrak pekerjaan, undang-undang pemerintah dan ikrar pernikahan.

Komitmen yang samar-samar adalah komitmen budaya dan organisasional yang Anda harapkan untuk “sekedar tau” dan taat. Sebagai contoh, ada perilaku tertentu yang diharapkan karyawan terhadap penyelia, pria terhadap wanita (dan sebaliknya), dan dari anak-anak pada fungsi-fungsi sosial dewasa.

Banyak orang mengalami kesulitan untuk menjaga komitmen yang samar-samar. Dalam banyak contoh standar yang diharapkan ini tidak sejalan dengan nilai-nilai personal mereka. Dalam beberapa masyarakat, orang mungkin memiliki kebebasan untuk tidak menjaga komitmen samar-samar (tapi mereka masih harus menderita konsekuensi sosial).

Komitmen yang jelas adalah cerita lain lagi. Ia merupakan imperatif agar Anda mengetahui dan menjaga komitmen yang didefinisikan secara jelas, yang Anda buat untuk organisasi Anda dan untuk anggota tim Anda. Jika Anda tidak membuat komitmen dalam kepercayaan yang baik, lebih baik untuk tidak membuatnya sejak awal daripada kemudian melanggarnya.

Baca juga: Tolong menolong, Kerjasama & Bersinergi dalam SPMI

Perhatikan komitmen jelas (clear commitments) Anda. Apakah Anda melakukan apa yang Anda komit karena menghargai waktu dan usaha dari orang lain pada tim Anda? Atau apakah Anda memiliki agenda pribadi yang membuat Anda terus-menerus secara konstan meminta maaf, karena terlambat datang pada waktunya atau tidak menyelesaikan bagian proyek Anda?

DAFTAR PERIKSA KOMITMEN ANDA:
  1. Jika Anda punya kesulitan untuk menjaga kesepakatan Anda yang didefinisikan secara jelas, apa yang dapat Anda lakukan untuk mengubahnya?
  2. Bagaimana dengan orang lain pada tima Anda? Daftarkan komitmen-komitmen jelas (clear commitments) yang sering dilanggar oleh salah satu atau lebih anggota Anda.

Gunakan proses tiga langkah untuk membantu menjamin pemahaman dan kerjasama dalam memenuhi komitmen.

  1. Buatlah semua komitmen menjadi jelas – tuliskan.
  2. Mintalah setiap anggota tim untuk menyepakati komitmen secara pribadi, mintalah tanda tangan.
  3. Tindak lanjuti satu komitmen yang dilanggar dengan mengakuinya dan meminta orang yang bertanggung jawab untuk menemukan cara menghindari agar tidak terjadi lagi, dan sajikan pilihan itu bagi tim. (Perhatikan bahwa ini bukan salah satu aktivitas untuk membebankan kesalahan tapi fokusnya adalah pada menyelesaikan masalah).

Demikian uraian singkat tentang Pentingnya Komitmen Pimpinan bagi Keberhasilan SPMI, semoga bermanfaat.

__________________________________

mutupendidikan.com

Kunjungi: Pendampingan & Pelatihan

Budaya Mutu, SPMI dan Sikap Kerja

Budaya SPMI & Sikap Kerja Produktif

“Budaya SPMI & Sikap Kerja Produktif”


Tips Sukses SPMI #8:

“Akuilah Kesalahan Anda…”

Bolehkah karyawan dalam organisasi melakukan kesalahan dalam kegiatannya? Tentu hal ini menarik untuk dikaji. Kita tahu bahwa semua orang tentu pernah membuat kesalahan, hal ini merupakan kewajaran. Fenomena yang sering dijumpai adalah banyak karyawan yang takut membuat kesalahan. Mereka takut menjadi gunjingan teman-temannya, mereka takut mendapat hukuman, mereka takut diberhentikan sebagai pegawai. Sehatkah ini?

Adakah orang yang tidak pernah melakukan kesalahan dalam kehidupannya? Tentu saja tidak. Setiap orang sejak kecil melakukan kesalahan dan terus berproses sampai mereka dewasa. Mereka belajar dari kesalahan tersebut.

Dalam organisasi, tentu saja proses itu terus berlangsung. Pimpinan Institusi Pendidikan, perlu memberi toleransi pada bawahan untuk melakukan kesalahan dalam  pekerjaan. Pegawai sulit akan bisa berkembang apabila tidak ada ruang gerak untuk mencoba, berkreasi dan belajar. Pegawai akan sulit untuk bisa berkembang apabila mereka dirasuki perasaan takut melakukan kesalahan.

Baca juga: Employee Engagement dalam Organisasi Pendidikan

Apabila organisasi ingin budaya mutu & Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) berjalan baik, tentu prinsip-prinsip Total Quality Management perlu terus-menerus dikembangkan.

Salah satu dari 14 point Deming:

Keluarlah dari ketakutan. Banyak karyawan takut untuk mengajukan pertanyaan, bahkan ketika mereka tidak memahami apa pekerjaan mereka, atau apa yang benar, atau apa yang salah. Mereka takut bertanya karena tidak ada ruang komunikasi yang nyaman bagi mereka.

Apa akibatnya, karyawan akan terus melakukan segala sesuatu dengan cara yang salah, atau mereka menjadi pasif tidak melakukannya sama sekali. Kerugian ekonomi dan produktifitas dari ketakutan ini sangat besar. Organisasi tidak dapat berkembang dengan baik, sinergi tidak diperoleh, biaya pengelolaan SDM menjadi besar.

“Untuk memastikan mutu dan produktivitas yang lebih baik, karyawan harus merasa nyaman dan aman”.

DAFTAR PERIKSA APAKAH ANDA SIAP PENGAKUAN KESALAHAN

  • Apakah Anda pernah merasa perlu “menutupi” satu kesalahan yang Anda lakukan pada pekerjaan Anda, karena takut akan konsekuensinya?
  • Bagaimana mengubahnya?
  • Sebutkan beberapa manfaat yang di dapatkan, karena Anda mampu mengakui kesalahan?

Demikian, semoga uraian singkat tentang Budaya SPMI & Sikap Kerja Produktif, ini bermanfaat.

Salam hormat,

admin,

mutupendidikan.com

Workshop, Training, Pelatihan & Pendampingan


Hubungi Customer Service Kami untuk info:

“Pelatihan Memangun Budaya Mutu & SPMI”

Penyusunan Manual SPMI Perguruan Tinggi

“Penyusunan Manual SPMI Perguruan Tinggi”

Bapak Ibu penggerak SPMI di manapun berada…

Manual SPMI sangat diperlukan dalam mengelola standar-standar penting yang diperlukan lembaga pendidikan (Perguruan Tinggi, Sekolah maupun Madrasah). Melalui lima (5) manual “PPEPP” yang terdiri dari:

  1. Manual Penetapan Standar
  2. Manual Pelaksanaan Standar
  3. Manual Evaluasi Standar
  4. Manual Pengendalian Standar dan
  5. Manual Peningkatan Standar

berbagai standar penting yang diperlukan institusi pendidikan akan dapat dikembangkan secara efektif dan efisien.

Baca juga: Pembuatan Formulir SPMI bag.2

Dengan adanya Menual SPMI, institusi pendidikan memiliki pedoman yang yang jelas untuk mengelola proses PDCA (Plan, Do, Check dan Act) secara berkesinanbungan.

Untuk lebih memahami bagaimana Penyusunan Manual SPMI Perguruan Tinggi, silahkan diunduh materi powerpoint (PDF) berikut ini:

PPT Manual SPMI

Demikian semoga bermanfaat,

Salam Mutu,

mutupendidikan.com


INFO PUBLIC TRAINING:

 Silahkan di Klik : Public Training


mengikuti kelas online webinar

Mengikuti Kelas Online Webinar

“Kiat Mengikuti Kelas Online Webinar”

Apa yang dimaksud dengan Webiner? Webinar berasal dari 2 kata, yaitu Web dan Seminar, digabung menjadi istilah baru “Webinar”. Jadi kelas Webinar adalah suatu presentasi, seminar, pelatihan atau workshop yang dilakukan secara online. Webiner dapat diartikan sebuah pertemuan online yang dilakukan melalui media Internet. Webinar dapat diikuti oleh sejumlah orang yang saling berjauhan. Hal ini tentu saja mendatangkan banyak manfaat.

Manfaat Mengikuti Webinar

Apa saja manfaat mengikuti seminar Webinar? (Misal mengikuti di Mutu Pendidikan). Ya, tentu saja ada sejumlah manfaat penting yang bisa Anda rasakan.

  • Anda dapat belajar langsung dari para Ahli. Dengan adanya internet, anda dapat ikut belajar, walaupun Anda berada di rumah masing-masing. Anda dapat memutar ulang materi  Webinar, bila memerlukan. Umumnya setiap Webinar ada fasilitas replynya.
  • Praktis & Fleksibel. Anda dapat mengikuti pelatihan Webinar dimanapun Anda tinggal. Anda tinggal di pegunungan, di pantai, didaerah terpencil, di pulau kecil dll., Anda tetap bisa mengikuti Webiner asalkan di tempat Anda ada koneksi internet yang signalnya bagus/kuat.
  • Efisien biaya. Mengikuti pelatihan Webinar di Mutu Pendidikan, tentu sangat efisien. Belajar dapat dilakukan di rumah masing-masing, dan tentu saja dapat menghemat biasa transport.
  • Interaktif. Anda dapat berinteraksi dengan banyak orang walaupun Anda tidak bertemu secara langsung. Walau hanya bertatap muka di dunia maya, Anda dapat bertanya, berdiskusi, menyampaikan ide dll.
Apa Saja Yang Perlu Disiapkan?

5 hal penting yang perlu Anda siapkan adalah sbb:

  • Sambungan Internet yang cepat / stabil. Direkomendasikan Anda berlangganan koneksi internet dengan broadband yang lebih cepat / stabil. Webinar memerlukan kecepatan akses yang tinggi agar hasilnya jernih dan jelas. (suara tidak patah-patah, gambar tidak tersendat).
  • Laptop atau Komputer. Apakah boleh memakai Smartphone? Tentu saja Anda boleh menggunakan Smartphone, namun Laptop memiliki fitur yang lebih lengkap dibandingkan Smartphone.
  • Heatset atau Speaker Aktif. Bila Anda memakai Laptop, pastinya ada speaker built in didalamnya. Untuk alternatif, Anda dapat memakai headset untuk mendengarkan pelatihan Webinar. Dengan headset, terasa lebih privasi, tidak mengganggu oran lain di sekitar kita.
  • Browser Internet. Direkomendasi Anda menggunakan browser Chrome, Safari atau Firefox.
  • Memiliki akun Email.  Email sering digunakan untuk melakukan pendaftaran Webinar. Terkadang dapat juga mendaftar menggunakan nomor WA, dll.
Tahapan Mengikuti Webinar

Ada 6 tahap yang perlu diperhatikan:

  1. Melakukan Pendaftaran. Untuk mengikuti kelas Webinar, Anda harus melakukan pendaftaran (registrasi). Daftarkan nama, no telpon, email Anda.
  1. Transfer Sejumlah Biaya Tertentu. Bila kelas tersebut berbayar, tentu Anda perlu melakukan pembayaran. Ada kalanya, juga ada kelas-kelas lain yang gratis.
  1. Mencatat Link. Setelah mendaftar, Anda harus mencatat / menyimpan Link (tautan) kelas Webinar tersebut. Link tersebut, berfungsi sebagai “pintu masuk” pada saat Webinar berlangsung. Anda akan mendapatkan email konfirmasi dari lembaga penyelenggara (misal : Mutu Pendidikan),Email tersebut berisi kode tautan (Link) Webinar.
  1. Mencatat Tanggal. Jangan lupa catat tanggal dan jam pelaksanaan Webinar. Agar Anda tidak terlupa, Anda dapat menulis di buku agenda atau membuat reminder di Smartphone.
  1. Saat kegiatan Webinar. Pastikan Anda online di jadwal yang telah ditentukan. Klik Link Webinar yang sudah diberikan dan Anda siap mengikuti Webinar.
  1. Mengikuti Kelas. Ikuti kelas Webinar dengan tertib dan taati peraturan yang disampaikan moderator.
Software Aplikasi Webinar.

Untuk mengadakan Webinar, penyelanggarakan menggunakan aplikasi software tertentu. Untuk itu laptop/ computer anda juga harus di install dgn aplikasi yang sama. Ada banyak aplikasi yang dapat digunakan di pasaran. Misalnya: MS Teams, Google Hangout, Zoom dll.

Demikian uraian singkat tentang Mengikuti Kelas Online Webinar. Kunjungi secara berkala web mutupendidikan.com untuk mendapatkan info terbaru kelas webinar. Terima kasih.

_______________________________

mutupendidikan.com

Kunjungi: Pendidikan & Pendampingan

Kepemimpinan, budaya mutu & manajemen SPMI

Kepemimpinan, budaya mutu & manajemen SPMI


Tips Sukses SPMI #5:

“Pimpinlah! bila diperlukan seorang Pemimpin…”


Implemantasi SPMI memerlukan figure pemimpin yang dapat memandu kelompok (unit kerja) dengan baik. Lembaga Pendidikan (Perguruan Tinggi/ Sekolah/ Madrasah) diharapkan dapat melaksanakan SPMI dengan baik sehingga mempu menjadi lembaga pendidikan yang terakreditasi unggul.

Apakah siap bila mendengar bahwa Anda mendapat tugas/amanah baru menjadi bagian dari tim di unit kerja baru? Apakah Anda menyadari bahwa konsensus akan menjadi metode pengambilan keputusan, dan selanjurnya bahwa “kepemimpinan” adalah proritas tinggi dalam Manajemen SPMI? Siapkah Anda memimpin tim Anda?

Mengapa dibutuhkan pemimpin, bukankah setiap orang dalam tim itu memiliki suara yang sama dan semua keputusan akan diambil sebagai kelompok? Jawabannya terletak dalam definisi kata “pemimpin”. Seorang pemimpin pada standar TQM adalah orang yang “memandu kelompok”. Ini tidak berarti “mengatur kerjaan kelompok” atau “mendikte kelompok”.

Seorang pemimpin dapat menjadi seorang anggota kelompok yang memiliki pengalaman pribadi atau keahlian teknis dalam bidangnya. Sebagai contoh, andaikan tim Anda diputuskan untuk mempublikasikan satu laporan berkala dua-bulanan, untuk mengkomunikasikan apa yang terjadi dalam departemen Anda kepada anggota lain dari institusi Anda. Salah satu dari anggota tim Anda cakap dalam dekstop publishing dan berharap ada “peran kepemimpinan yang memandu dalam membuat laporan berkala itu agar siap dicetak. Anggota tim lain memiliki ide-ide dan akan membantu membuat laporan berkala itu siap, tetapi orang yang mempunyai keahlian akan “memandu” kelompok melalui keputusan-keputusan yang perlu dilakukan menyangkut tata letak, dan selanjutnya barangkali akan bertanggung jawab untuk mengawasi bahwa itu sudah dilakukan dengan benar.

Inisiatif dan kesiapan untuk memimpin sangat diperlukan dalam pelaksanaan SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal). SPMI tidak akan dapat berjalan baik bila tidak didukung Leadership yang kokoh. Ketrampilan untuk memandu anggota tim lain untuk bersama-sama mencapai target-target standar Dikti yang telah ditetapkan.

Ketrampilan Kepemimpinan dapat dilatih dan dikembangkan. Seorang pemimpin yang baik diharapkan memiliki lima karakteristik penting yakni:

  1. Mempunyai keterampilan komunikasi yang baik, pemimpin yang baik harus bisa menyampaikan ide-idenya secara ringkas dan jelas, serta dengan cara yang tepat. Mampu mengkomunikasikan target dan standar-standar SPMI dengan baik dan benar.
  2. Memiliki pengaruh positif, pemimpin yang baik memiliki pengaruh dan menggunakan pengaruh tersebut untuk hal-hal yang positif. Mampu menggerakkan dan memberi motivasi agar mampu melampaui target dan standar pendidikan (SNP) yang telah ditetapkan.
  3. Memiliki tanggung jawab seimbang, keseimbangan disini adalah antara tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan dan tanggung jawab terhadap orang yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Memahami manual PPEPP dalam mengembangkan dan meningkatkan Standar SPMI.
  4. Model peranan yang positif, peranan disini adalah tanggung jawab, perilaku, atau prestasi yang diharapkan dari seseorang yang memiliki posisi khusus tertentu. Menjadi role model dalam kelompoknya. Menjadi teladan dan panutan.
  5. Memiliki kemampuan untuk meyakinkan (mempersuasi) orang lain, pemimpin sukses adalah pemimpin yang dapat menggunakan keterampilan komunikasi dan pengaruhnya untuk meyakinkan orang lain terhadap sudut pandangnya serta mengarahkan mereka pada tanggung jawab total terhadap sudut pandang tersebut. Menetapkan metode dan cara-cara yang tepat dalam mencapai target standar mutu yang telah ditetapkan.

Praktek Latihan:

APAKAH ANDA SIAP MEMIMPIN?
  • Pikirkan tentang keahlian atau pengalaman yang Anda bawa ke dalam tim. Tuliskan satu atau dua bidang atau situasi di mana Anda dapat memimpin.
  • Bagaimana tim Anda menyeleksi orang untuk mengandaikan peran kepemimpinan pada satu proyek?

Demikan, semoga uraian singkat ini dapat bermanfaat…Aamiin Yaa Rabb.

Salam Mutu,

Admin

Mutupendidikan.com


Hubungi Customer Service Kami untuk:

Pelatihan/ workshop Kepemimpinan & Budaya Mutu SPMI


 

Manajemen Waktu untuk sukses SPMI Lembaga Pendidikan

Manajemen Waktu untuk keberhasilan SPMI


Tips Sukses SPMI #3:

“Buatlah Daftar “Apa yang Harus Dilakukan” Setiap Hari”


Keberhasilan SPMI sangat terkantung dari sejauh mana pimpinan lembaga pendidikan dan kepala unit kerja berhasil mencapai target-target yang telah ditetapkan. Standar-standar Dikti, disusun sedemikian rupa bukan untuk sekedar pajangan atau memiliki dokumen dalam lemari, tetapi merupakan target indikator yang harus dicapai secara efektif dan efisien.

Untuk itu pembekalan “time management“, merupakan ketrampilan penting yang harus dimiliki segenap pimpinan lembaga pendidikan. Dengan manajemen waktu yang baik, tentu saja pemanfaatan waktu yang ada dapat dilakukan secara lebih produktif.

Penting untuk mendisiplinkan diri Anda agar selalu sesuai target setiap hari. Banyak dari kita membuat daftar ketika kita sudah kewalahan, tetapi tidak sungguh-sungguh untuk melakukannya ketika kita berhadapan hanya dengan masalah-masalah harian.

Daftar “apa yang harus dilakukan setiap hari (To Do List)” membantu Anda melihat bagaimana menghabiskan waktu Anda, apakah Anda mencapai atau tidak tujuan Anda. Waktu adalah satu hal yang tak pernah tampak cukup, dan itu harus dikelola dengan baik untuk digunakan secara bijaksana.

Dalam atmosfer perbaikan terus-menerus, daftar “apa yang harus dilakukan” merupakan satu potret dari tugas dan tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Anda mungkin ingin menyimpan daftar harian Anda dalam sebuah buku catatan kecil atau kalender, sehingga Anda dapat menengok kembali dan melihat berapa banyak yang sudah Anda selesaikan selama satu periode waktu tertentu. Ini memberikan Anda kepercayaan bahwa Anda melakukan kemajuan dan bahwa perbaikan sudah merupakan satu proses yang berlanjut bagi Anda. Dapatkah Anda melihat bagaimana daftar harian itu dapat membantu Anda menjadi lebih terorganisir dan efisien?

Dalam situasi kerja Anda, hal macam apa yang akan ada pada daftar “apa yang harus dilakukan” setiap hari?

  • _________________________________________________
  • _________________________________________________
  • _________________________________________________
  • _________________________________________________
  • _________________________________________________

 

Dengan menggunakan contoh berikut, rancanglah sebuah “Daftar Apa yang Harus Dilakukan” yang dapat Anda salin dan gunakan untuk menjaga diri Anda tetap pada sasaran.

 

(Sampel)

DAFTAR APA YANG HARUS DILAKUKAN

Tanggal: _____________

___________________________________________________________________________

Prioritas Tugas Status/Selesai
1 Standar A In-Progress
2 Standar B Closed
3 Sasaran A Open
4 Sasaran B Closed
….. ….
….. ….

Dapatkah Anda melihat bagaimana sebuah daftar ‘apa yang dilakukan” mingguan bagi tim Anda, mungkin merupakan perluasan yang bermanfaat dari proses ini?

Demikian semoga uraian singkat ini bermanfaat…Aamiin.

Salam Mutu,

Admin

mutupendidikan.com


Hubungi Kami untuk:

Pelatihan & Pendampingan Membangun Budaya Mutu SPMI

Pelatihan Manajemen Waktu untuk Lembaga Pendidikan


 

Mutu Pendidikan & SPMI

Manajemen Mutu Perguruan Tinggi

“Manajemen Mutu Perguruan Tinggi”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Era globalisasi adalah era persaingan mutu atau kualitas. Maka perguruan tinggi di era globalisasi hendaknya berbasis pada mutu. Dalam menyediakan jasa pendidikan dan mengembangkan sumber daya manusia, perguruan tinggi hendaknya memperhatikan bahwa keunggulan merupakan hal yang sangat penting saat ini.

Para mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi pada dasarnya mengharapkan hasil berlipat yaitu ilmu pengetahuan, gelar, keterampilan, pengalaman, keyakinan dan perilaku berbudi luhur. Semua itu diperlukan dalam rangka mempersiapkan diri memasuki lapangan kerja dengan mengharapkan kehidupan yang lebih baik dan sejahtera secara lahir dan batin

Tautan Penting: Kendala Utama Implementasi SPMI

Menurut Anda, apa itu management atau manajemen? Dan jika Anda diminta menyebut dua macam manajemen yang pernah Anda pelajari dalam keseharian, manajemen apakah tersebut? Mungkin ada di antara Anda yang menjawab manajemen pemasaran dan manajemen keuangan.

Kedua manajemen yang Anda sebutkan bisa jadi memang beberapa dari konsep manajemen. Karena manajemen yang anda ketahui tidak selamanya akan membahas pemasaran dan keuangan akan tetapi dalam contant ini kita akan lebih cenderung untuk membahas manajemen mutu pendidikan perguruan tinggi. Karena manajemen mutu tidak selalu sama dengan tahun sebelumnya melainkan kita harus selalu memperbaikinya.

Bab 1: Manajemen Mutu Pendidikan Perguruan Tinggi

Lalu, apa definisi hakikat manajemen? Karena semakin banyaknya pendidikan perguruan tinggi yang memiliki kualitas mutu yang bagus, tapi bagaimana sebuah perguruan tinggi tersebut bisa menjadi perguruan tinggi yang memiliki mutu yang bagus jika tidak tahu arti dari ‘pendidikan bermutu’ yang sebenarnya. Ini penting karena jika definisi Anda tentang pendidikan bermutu salah maka semua upaya Anda untuk menjadi perguruan tinggi yang berkembang/ bermutu akan salah sasaran.

Tantangannya, jika Anda mencari definisi manajemen mutu di Google, misalnya dengan menulis ‘manajemen mutu’ akan muncul hasil sekitar 1.240.000,- ini artinya, banyak definisi kepemimpinan. Sebagai contoh, beberapa orang berpikir pendidikan bermutu berarti pendidikan yang mampu melakukan proses pematangan kualitas peserta didik yang dikembangkan dengan cara membebaskan peserta didik  dari ketidaktahuan, ketidakmampuan, ketidakberdayaan, ketidakbenaran, ketidakjujuran dan dari buruknya akhlaq dan iman.

Dari semua definisi pendidikan bermutu ialah berarti pendidikan yang mampu melakukan proses pematangan kualitas peserta didik yang dikembangkan dengan cara membebaskan peserta didik  dari ketidaktahuan, ketidakmampuan, ketidakberdayaan, ketidakbenaran, ketidakjujuran dan dari buruknya akhlaq dan iman.

Ruang lingkup perguruan tinggi yang bermutu harus mampu mengantar output lulusan memiliki seperangkat pengetahuan, skill, berkarakter atau memiliki kematangan secara intelektual, emosional dan spiritual serta mampu mengusai dan diterima dalam persaingan dunia kerja yang semakin kompetitif, atau bahkan mampu menciptakan lapangan kerja sacara kreatif dan produktif. Dalam Dalam mengelola mutu, ada sebuah siklus yang disampaikan Deming untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu. Siklus ini terkenal dengan sebutan “Roda Deming”.

Demikian, sekilas informasi tentang Manajemen Mutu Pendidikan Perguruan Tinggi, semoga bermanfaat.

Sumber Literatur: Manajemen Mutu Perguruan Tinggi, Koreksi & Implementasi Oleh: Safrudin Aziz, M.Pd.I. Penerbit Gava Media, Cetakan 1, 2016

Sumber Literatur: Manajemen Mutu Perguruan Tinggi, Koreksi & Implementasi Oleh: Safrudin Aziz, M.Pd.I. Penerbit Gava Media, Cetakan 1, 2016

Salam hormat,

Admin,

MutuPendidikan.com

Pendampingan, training & Pelatihan SPMI & AMI

Kinerja Dosen

Penilaian Kinerja Dosen Berbasis Peningkatan Mutu Akademik


Silahkan unduh materi power point dibawah ini:

PPT Penilaian Kenerja Dosen


Lembaga pendidikan dari sekolah tinggi menjadi institut atau bahkan universitas tidak sebatas dibuktikan dengan megahnya sarana fisik dan mewahnya alat transportasi yang dimilki setiap dosen. Akan tetapi perbaikan dan pengembangan mutu akademik harus senantiasa dikembangkan secara dinamis guna menghadapi tantangan masa depan. Dalam istilah lain perbaikan dan pengembangan mutu harus dilakukan melalui penciptaan iklim dan tradisi akademik setiap dosen dan mahasiswanya.

Secara analogis mengembangkan  mutu perguruan tinggi pada prinsipnya sama dengan mengembangkan perangkat teknologi informasi yang memerlukan hardware, software dan brainware.

Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Pasal 1, UU Dikti 12/2012)

Misi dosen (tugas pokok dan fungsi): Tridharma Perguruan Tinggi
  • Pendidikan
  • Pengabdian kepada Masyarakat
  • Penelitian
Macam-macam kompetensi pendidik
  • Kompetensi Pedagogik
  • Kompetensi Kepribadian
  • Kompetensi Sosial
  • Kompetensi Profesional
  •  
Kompetensi Pedagogik

Pemahaman guru termasuk dosen terhadap peserta didik, perancangan dan  pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimilikinya.

Kompetensi Kepribadian

Kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlaq mulia.

Kompetensi Sosial

Kemampuan pendidik untuk berkomunikasi dan bergaul sacara efektif  dengan  peserta didik, sesama pendidik, tenaga pendidik, orang tua / wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Kompetensi profesional

Penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup     penguasaan materi kurikulum mata pelajaran disekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi   keilmuannya.

Baca juga: Kendala Utama Implementasi SPMI

PENILAIAN KINERJA DOSEN

Penilaian kinerja dosen pada hakikatnya merupakan proses analisis intristik dalam pelaksanaan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat secara berkualitas. Pengajaran bermutu  tentunya membantu mahasiswa untuk mencapai pembelajaran berkualitas baik.

KOMPONEN PENILAIAN KINERJA DOSEN  
  1. Persiapan atau Perencanaan Pembelajaran Yang Dilakukan Dosen
  2. Pelaksanaan Pembelajaran
  3. Evaluasi hasil Pembelajaran
BENTUK DAN BOBOT INDEK PENILAIAN KINERJA DOSEN

Penilaian kinerja dosen secara teknis dilakukan oleh petugas gugus  mutu fakultas artinya petugas  gugus mutu fakultas bertugas melakukan pencatatan perhitungan skor sesuai dengan aturan yang telah ditentukan.

KENDALA-KENDALA PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA DOSEN
  1. Kendala dari pihak yang dinilai
  2. Adanya beberapa dosen yang kontra terhadap publikasi penilaian
  3. Kendala secara teknis
  4. Belum adanya reward yang jelas
  5. Kendala program digital online IKD
UPAYA PENGEMBANGAN MUTU AKADEMIK BAGI DOSEN

Seorang dosen dituntut harus mampu mengembangankan diri semaksimal mungkin sehingga senantiasa memberikan sumbangan  ilmiah kepada peserta didik dan masyarakat. Adapun pengembangan akademik setiap dosen dapat dilakukan lembaga melalui workshop,  pelatihan, seminar, studi banding, studi lanjut melalui perguruan tinggi unggulan negeri baik di dalam maupun luar negeri, pemberian reward dan punishment atas prestasi atas  kinerja dosen.

Demikian semoga bermanfaat.

Salam Mutu,

mutupendidikan.com

Pelatihan & Pendampingan


 Info Public Training

Silahkan Klik : Public Training


 

mutu layanan akademik perguruan tinggi

Manajemen Mutu Layanan Akademik Perguruan Tinggi


Dapatkan File PPT Show disini:

Mutu Layanan Akademik


Buruknya layanan administrasi akademik pada institusi pendidikan tinggi sudah menjadi momok yang cukup memprihatinkan. Layanan akademik didominasi oleh sebagian pegawai yang tidak memiliki karakter mulia, mereka juga umumnya memiliki standar kompetensi rendah yakni berijazah rendah, tidak pernah diberikan pelatihan serta tidak diperhatikan sistem reward dan punishment yang baik secara internal maupun eksternal. Selain buruknya layanan akademik, persyaratan yang dituntut lembaga ketika mengurus suatu hal masih bertele-tele dan terasa membebani  mahasiswa dengan sekian lembar persyaratan sebagai harga mati yang harus dipenuhi. Berikut contoh problem layanan akademik:

“Ketika seorang mahasiswa mendaftar ujian skripsi, ia diwajibkan melampirkan kurang dari10 item dokumen  persyaratan terlegalisasi”

MANAJEMEN PELAYANAN AKADEMIK YANG EXCELLENT
  1. Setiap staf memahami nilai kegunaan pelanggan.
  2. Staf memahami bagaimana organisasi bekerja termasuk didalamnya mencakup SDM, teknologi, sistem dan kualitas pelayanan
  3. Memahami bagaimana organisasi harus dikembangan dan dikelola sehingga nilai keunggulan atau kualitas dapat tercapai
  4. Melaksanakan fungsi-fungsi organisasi sehingga nilai kegunaan pelayanan atau kualitas dapat tercapai dan tujuan-tujuan dari mereka yang terlibat dalam pelayanan tersebut tercapai .
Upaya Menjaga Kualitas Layanan Akademik
  1. Perguruan tinggi harus melakukan investasi dalam proses rekrutmen seleksi, pemotivasian, pelatihan dan pengembangan tenaga kependidikan.
  2. Melakukan standarisasi proses pelaksanaan jasa atau industrialisasi jasa dengan cara mempromosikan program-program pendidikan, meningkatkan kualifikasi dan profesionalisme tenaga kependidikan
  3. Melakukan service customization
  4. Melakukan tracer study, monitoring kepuasan pelanggan baik secara pasif maupun dengan penelitian dan survey ke lapangan.
SISTEM LAYANAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Pelaksanaan sistem layanan akademik yang berkualitas secara teoritis maupun secara praktis hakikatnya dapat dilakukan dengan mengadaptasi sistem layanan yang dilakukan dalam dunia bisnis.

Sistem layanan administrasi akademik
  1. Total Quality Service
  2. Layanan Akademik Berbasis Elektronik
  3. One Stop Service
  4. Quality work of life
Total Quality Service(TQS)

Secara sederhana “TQS” dapat didefinisikan sebagai sistem manajemen strategik dan integratif yang melibatkan semua manajer dan karyawan serta menggunakan metode-metode kualitatif dan kuantitatif untuk memperbaiki secara berkesinambungan proses-proses organisasi, agar setiap institusi memenuhi dan melebihi kebutuhan, keinginan serta harapan pelanggan.

Lima Aspek Utama “TQS”
  1. Fokus kepada pelanggan
  2. Keterlibatan total (Total Involvement)
  3. Sistem pengukuran (Measurement)
  4. Dukungan sistem (sistematic support)
  5. Perbaikan berkesinambungan
 Langkah Merealisasikan “TQS”
  1. Mengidentifikasi setiap customer yang dilayani
  2. Mengidentifikasi kebutuhan, keinginan harapan, serta prilaku customer
  3. Merancang sistem jasa yang dapat memberikan nilai yang dapat memenuhi tuntutan tsb.
  4. Mengumpulkan dan memanfaatkan inforasi terbuka berupa masukan dan umpan balik dari pelanggan secar reguler
  5. Menjalin hubungan kemitraan dengan kelompok publik kunci atas dasar win-win solution.
  6. Menerapkan prinsip-prinsip pemasaran yang benar
KETERLIBATAN TOTAL  (TOTAL INVOLVMENT)

Layanan elektronik pada dasarnya merupakan pola layanan yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang bersifat online. Dalam perguruan tinggi, layanan akademik berbasis elektronik disebut  academic electronic service merupakan implementasi sistem layanan akademik  dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

ONE STEP SERVICE

One step service adalah bentuk layanan yang dilakukan oleh suatu institusi pendidikan tinggi, dimana keperluan customer  dapat diayani melalui satu kali layanan selesai. Jenis layanan ini selain menekan pada efektifitas dan efesiensi kerja juga menjadikan customer perguruan tinggi memperoleh titik kenyamanan dan kepuasan terhadap pelayanan yang disediakan.

Pelayan terpadu satu pintu one stop service pada institusi perguruan tinggi merupakan sebuah           strategi memberikan pelayanan akademik yang dilakukan oleh setiap lembaga diperguruan tinggi yang proses pengelolaannya dimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap terbitnya dokumen akademik.

QUALITY OF WORK LIFE

Quality work of life pada institusi perguruan tinggi pada prinsipnya dapat dipahami sebagai usaha yang sistematis dari organisasi untuk memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mempengaruhi pekerjaan mereka dan kesempatan untuk berkontribusi terhadap efektifitas organisasi secara keseluruhan.

Selain empat jenis layanan akademik diatas, penyediaan layanan akademik perguruan tinggi seharusnya berbasis data dan dilakukan sesuai prosedur (SOP). Layanan berbasis data mengedepankan data-data up to date yang dimiliki perguruan tinggi baik tersimpan dalam pengelolaan penyimpanan dan temu kembali secara arsip secara cepat, tepat, akurat dan memuaskan pelanggan perguruan tinggi

MANAJEMEN MUTU LAYANAN AKADEMIK

Untuk menciptakan kondisi layanan akademik yang baik dan memuaskan, setiap perguruan tinggi harus menerapkan sistem manajemen layanan yang bermutu melalui berbagai rangkaian kegiatan yang tersusun dalam rencana induk pengembangan layanan perguruan tinggi. Fungsi manajemen tersebut meliputi: pengorganisasian, pengawasan, pembinaan, dan pengembangan kualitas SDM, motivasi secara berkesinambungan, serta diperlukan evaluasi layanan akademik dengan mengungkapkan kekurangan sekaligus alternatif solutif terhadap layanan yang akan diselenggarakan di masa yang akan datang.

Secara teoritik, kualitas output layanan akademik pada perguruan tinggi pada hakikatnya ditentukan oleh aspek input dan proses. Input  SDM yang akan difungsikan sebagai staf layanan akademik harus dilakukan secara selektif baik dari sisi kepribadian, performance, usia, kecerdasan, serta skill dalam melayani. Sedangkan kualitas produk layanan akademik ditentukan oleh faktor desain proses yang memenuhi standar, seperti: mengikuti pelatihan layanan prima, memiliki sertifikat kompetensi, berijazah sarjana, menandatangani perjanjian komitmen, dan sebagainya.

Demikian semoga uraian singkat ini bermanfaat… Aamiin.

Salam hormat,

Admin,

MutuPendidikan.com

Pendampingan, training & Pelatihan SPMI

Sumber Literatur: Manajemen Mutu Perguruan Tinggi, Koreksi & Implementasi Oleh: Safrudin Aziz, M.Pd.I. Penerbit Gava Media, Cetakan 1, 2016


Untuk informasi Pelatihan/ In-House Training/ Pendampingan:
Hubungi Customer Service Anda (Klik disini)

INFO PUBLIC TRAINING :

 Silahkan di Klik : Public Training


Menghadirkan informasi terkait: Pelatihan, Pengembangan, Training, Training Center, Pelatihan Kerja, mutu layanan akademik perguruan tinggi, sekolah dan madrasah

 

Quotes Minggu Ini…

Masalah Sistem Organisasi

×

Layanan Informasi

× Hubungi Kami