Perguruan tinggi di Indonesia menghadapi tantangan yang semakin kompleks seiring dengan meningkatnya persaingan global dan tuntutan kualitas pendidikan yang lebih tinggi.
Dalam era yang penuh ketidakpastian ini (VUCA), perguruan tinggi dituntut untuk terus mengembangkan strategi agar tetap relevan.
Baca juga: Dampak VUCA Terhadap SPMI
Untuk tetap relevan dan unggul, lembaga pendidikan perlu mengadopsi pendekatan inovatif dalam sistem penjaminan mutu internal (SPMI).
Salah satu pendekatan “yang potensial” adalah mengintegrasikan Blue Ocean Strategy ke dalam SPMI, untuk menciptakan nilai baru dan ruang pasar baru yang belum terjamah.
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) adalah serangkaian proses yang dirancang untuk memastikan bahwa semua aspek pendidikan, mulai dari kurikulum, proses belajar mengajar hingga layanan mahasiswa, memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan.
SPMI bertujuan untuk menciptakan budaya peningkatan berkelanjutan (kaizen) melalui siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan standar).
Ketentuan SPMI diatur dalam Permendikbudristek nomor 53 tahun 2023 pasal 67 sampai pasal 70.
Blue Ocean Strategy, dikembangkan oleh W. Chan Kim dan Renée Mauborgne, adalah strategi bisnis yang menekankan penciptaan ruang pasar baru yang bebas dari persaingan.
Alih-alih bersaing di pasar yang sudah jenuh (red ocean), strategi ini mendorong organisasi untuk mengeksplorasi peluang baru melalui inovasi nilai, yang melibatkan pengurangan biaya sekaligus meningkatkan nilai (value) bagi pelanggan.
Integrasi Blue Ocean Strategy ke dalam SPMI dapat dilakukan dengan beberapa langkah-langkah strategis yang menciptakan nilai baru dan meningkatkan mutu pendidikan di perguruan tinggi.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah langkah-langkah integrasi tersebut:
SPMI harus menetapkan standar yang tidak hanya berfokus pada pemenuhan “minimum requirement“, tetapi juga mendorong inovasi dan diferensiasi. Perguruan tinggi harus melakukan transformasi secara terus menerus dan memperbaiki proses diferensiasinya (penciri, kekhasan, keunikan)
Perguruan tinggi dapat mengidentifikasi area-area yang belum dimanfaatkan sepenuhnya dan menetapkan “standar tinggi” untuk menciptakan program-program unik yang menarik.
Mengembangkan kurikulum yang unik dan inovatif merupakan kunci dalam Blue Ocean Strategy. Perguruan tinggi harus menciptakan program studi baru yang relevan dengan perkembangan industri dan teknologi, seperti misalnya program studi kesehatan digital, kewirausahaan sosial, atau teknologi hijau.
Program-program ini harus dirancang dengan masukan dari pemangku kepentingan industri untuk memastikan relevansi dan aplikasi praktisnya.
Menerapkan metode pembelajaran yang inovatif dan interaktif adalah langkah penting lainnya. Perguruan tinggi dapat mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, seperti e-learning, LMS, virtual labs, dan simulasi dan lain sebagainya.
Selain itu, pembelajaran berbasis proyek dan kolaborasi dengan industri akan dapat memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa (seperti program MBKM).
Evaluasi dalam SPMI harus berfokus pada dampak nyata dari program studi dan kegiatan akademik. Menggunakan prinsip Pareto, perguruan tinggi dapat mengidentifikasi 20% program studi yang memberikan 80% dampak terhadap kualitas dan reputasi institusi.
Fokus evaluasi dan peningkatan pada program-program ini akan memberikan dampak signifikan.
Pengendalian mutu harus fleksibel untuk mengakomodasi inovasi dan perubahan. Perguruan tinggi perlu mengembangkan mekanisme pengendalian yang memungkinkan adaptasi cepat terhadap kebutuhan pasar dan tren industri.
Ini termasuk kemampuan untuk memodifikasi kurikulum, metode pembelajaran, dan evaluasi berdasarkan umpan balik dan hasil analisis data.
Mendorong budaya inovasi dan peningkatan berkelanjutan adalah esensi dari Blue Ocean Strategy. Perguruan tinggi harus membangun ekosistem yang mendukung penelitian dan pengembangan, baik di tingkat fakultas maupun mahasiswa.
Pusat inovasi dan inkubasi bisnis dapat menjadi sarana untuk mengeksplorasi dan mengembangkan ide-ide baru.
Universitas XYZ berhasil mengintegrasikan Blue Ocean Strategy ke dalam SPMI dengan beberapa langkah strategis berikut:
A. Penetapan Standar Inovatif: Universitas XYZ menetapkan “standar mutu tinggi” untuk program studi teknologi kesehatan digital yang belum banyak ditawarkan oleh institusi lain. Program ini dirancang dengan masukan dari ahli industri dan memiliki kurikulum yang dinamis.
B. Pengembangan Kurikulum Berbasis Inovasi: Universitas XYZ mengembangkan program studi kewirausahaan sosial yang menggabungkan teori dan praktik dengan kerjasama industri. Program ini berhasil menarik minat mahasiswa dan mendapatkan pengakuan dari berbagai lembaga.
C. Pelaksanaan Pembelajaran yang Menarik: Universitas XYZ mengintegrasikan pembelajaran berbasis proyek dan teknologi e-learning dalam semua program studi. Mahasiswa diajak untuk berpartisipasi dalam proyek nyata yang relevan dengan industri, meningkatkan keterampilan praktis mereka.
D. Evaluasi Berdasarkan Dampak: Universitas XYZ menggunakan prinsip Pareto untuk fokus pada program studi yang memberikan dampak signifikan terhadap reputasi institusi. Evaluasi berkala dan umpan balik dari pemangku kepentingan memastikan peningkatan berkelanjutan.
E. Pengendalian Mutu yang Adaptif: Universitas XYZ mengembangkan sistem pengendalian mutu yang memungkinkan perubahan cepat dalam kurikulum dan metode pembelajaran berdasarkan analisis data dan umpan balik.
F. Peningkatan Berkelanjutan Melalui Inovasi: Universitas XYZ mendirikan pusat inovasi yang mendukung penelitian dan pengembangan di semua tingkat. Pusat ini menyediakan sumber daya dan bimbingan untuk mengembangkan ide-ide baru dari mahasiswa dan dosen.
Integrasi Blue Ocean Strategy ke dalam SPMI memungkinkan perguruan tinggi untuk tidak hanya memastikan tercapainya target mutu pendidikan tetapi juga menciptakan nilai baru dan keunggulan kompetitif.
Dengan mengadopsi pendekatan ini, perguruan tinggi dapat mengeksplorasi peluang baru, mengembangkan program studi inovatif, dan menciptakan pengalaman belajar yang menarik bagi mahasiswa.
Selain itu, integrasi ini juga membantu institusi perguruan tinggi untuk tetap adaptif terhadap perubahan pasar dan kebutuhan industri, serta mendorong peningkatan berkelanjutan melalui inovasi. Stay Relevant!
Instagram: @mutupendidikan
Layanan Informasi