• 08123070905
  • mutupendidikan.info@gmail.com

Tag Archive Psikotes

Tes psikologi atau psikotes untuk sekolah dasar dan menengah

Pengertian Psikotes Menurut Para Ahli

Sebelum mengenal serba-serbi tentang tes psikologi atau psikotes, berikut akan sedikit diulas tentang pengertian tes menurut para ahli psikologi.

Kata “Tes” berasal dari bahasa latin, yang berbunyi “testum”,  artinya adalah alat untuk mengukur tanah. Dalam bahasa Perancis kuno,  kata “tes”  memiliki makna ukuran yang digunakan untuk membedakan emas dan perak dari benda atau logam-logam yang lain. Dalam perjalanan waktu, lama kelamaan arti “tes” menjadi lebih umum, dan digunakan dalam berbagai disiplin ilmu.

Dalam disiplin ilmu psikologi,  kata “tes” awalnya digunakan oleh pakar psikologi bernama J.M Cattell (1890). Bagaimana dengan saat ini? Ternyata para ahli memiliki pendapat yang beragam tentang makna dan pengertian tes. Berikut akan di uraikan pengertian tes dari berbagai ahli psikologi:

  1. Philip L. Harriman (tahun 1963) merumuskan makna tes adalah ….. any task (or series of task) that yield a score which may be compared score made by other individuals.
  2. Peters & shetzer (tahun 1974) mendefinisikan arti tes sebagai suatu prosedur / langkah-langkah yang sistematis untuk mengobservasi tingkah laku individu dan menggambarkan tingkah laku itu melalui skala angka atau sistem kategori
  3. Anne anastasi (tahun 1990) menjelaskan pengertian tes sbb: A Psychological test essentially an objective and standardized measure of a sampel of behavior.
  4. Soemadi soeryabrata (tahun 1984) mengartikan bahwa tes merupakan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dan atau perintah-perintah yang harus dijalankan yang berdasar atas bagaimana testi menjawab pertanyaan-pertanyaan dan atau melakukan perintah-perintah itu, selanjutnya penyelidik mengambil kesimpulan dengan cara membandingkan dengan standard atau testi yang lain.
  5. Lee J.Cronbach (tahun 1984) memaknai pengertian tes adalah: A Testis a systematic procedure for comparing the behavior of two or more person

Demikian penjelasan singkat tentang pengertian “Tes” dari berbagai pakar /ahli dibidang psikologi. Bagaimana pengertian”Tes” Menurut Anda?

 

Demikian semoga bermanfaat

admin,

mutupendidikan.com


Layanan Jasa Psikotes (Tes Psikologi)
>>> Informasi Tes Psikologi untuk Mutu Pendidikan <<<

Kata kunci untuk memudahkan pencarian blog ini:

jasa psikotes untuk sma, layanan psikotes untuk sd, tes psikologi untuk sd, tes psikologi untuk perguruan tinggi, konseling dan tes psikologi, biro psikologi, biro tes psikologi, psychology testing for education, cari jasa tes psikologi jakarta, info layanan tes psikologi di surabaya, layanan tes psikologi di bandung, jasa psikotes yogyakarta, layanan psikotes surabaya, layanan psikotes depok, jasa psikotes bekasi dan tangerang

Manfaat Tes Psikologi

Manfaat Tes Psikologi bagi Pendidikan


Layanan Jasa Tes Psikologi
 >>> Informasi Tes Psikologi untuk Mutu Pendidikan <<<

Manfaat Tes Psikologi

Tes Psikologi bermanfaat untuk mengklasifikasi potensi siswa didik sehingga mereka bisa mengambil manfaat dari berbagai jenis jurusan / pelajaran sekolah yang berbeda-beda. Beberapa anak mungkin dapat memahami matematika dengan mudah namun sebagian anak lainnya menganggap matematika adalah mata pelajaran yang rumit. Dengan mengetahui tingkat pemahaman peserta didik, memudahkan guru dalam memberikan pelajaran dan memberikan bimbingan yang lebih intensif pada siswa. Siswa yang memiliki kemampuan yang menonjol pada satu atau beberapa mata pelajaran tertentu dapat lebih memaksimalkan potensi dan kemampuannya. Dalam kasus permasalahan belajar, tes psikologi juga bermanfaat untuk membantu proses konseling, baik pada tingkat pra sekolah, tingkat sekolah dasar /menengah dan perguruan tinggi.

Ragam Tes Psikologi

Cukup banyak ragam tes psikologi yang dapat diterapkan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa di bidang-bidang tertentu. Tes psikologi yang dapat  digunakan untuk mengetahui tingkat inteligensi dan kemampuan pada anak-anak diantaranya, skala wechsler, skala intelegesi Stanford-Binet, skala kaufman, dan skala kemampuan diferensial.

Terdapat 15 tes dalam tes Stanford-Binet yang mewakili 4 bidang kognitif utama yaitu penalaran verbal, penalaran abstrak/visual, penalaran kuantitatif dan memori jangka pendek. Tim Psikolog,  juga memiliki kesempatan untuk menilai karakteristik emosional dan motivasional tertentu seperti kemampuan konsentrasi , tingkat aktivitas, rasa percayaan diri dan ketekunan.

Skala Wechsler, disamping penggunaannya sebagai pengukuran kemampuan inteligensi umum, skala Wechsler dapat pula digunakan dalam diagnosis psikiatris. Contohnya antara lain observasi kerusakan otak, kemerosotan psikosis, dan lain lain. Kemerosotan emosional dapat mempengaruhi sebagian fungsi intelektual individu.

Skala Kaufman, Kaufman Assessment Battery for Children (K-ABC), adalah alat tes inteligensi yang lebih mutakhir dari tes-tes sebelumnya. Skala kaufman memberi label anak didik dengan angka tunggal dan evaluatif seperti misalnya IQ tentu saja diadakan melalui penggunaan skor-skor majemuk, analisis profil, dan interpretasi diagnostik. Pengukuran Skala Kaufman kurang mengandalkan keterampilan verbal sehingga alat ini dapat digunakan sebagai pilihan untuk anak-anak dengan kemahiran bahasa inggris yang terbatas atau yang memiliki gangguan pendengaran. Bentuk skala lain yang bisa digunakan adalah Skala kemampuan diferensial (Differential Ability Scales). Bentuk skala ini akan diuraikan dalam kesempatan lain.

Sering kita menjumpai pelajar yang pandai saat sekolah di SMU kemudian diterima di perguruan tinggi unggulan  namun kemudian justru mengalami kemunduran saat kuliah, mengapa hal ini dapat terjadi? Alasan yang rasional karena yang menjadi pertimbangan saat pemilihan jurusan tidak hanya kemampuan akademis dan kesesuaian minat tetapi juga prestise kampus maupun pertimbangan kemudahan mendapat pekerjaan setelah lulus. Inilah yang menjadi kendala saat membantu siswa memilih jurusan di perguruan tinggi.

Peran Psikolog

Psikolog dapat menginterpretasikan hasil tes dan menyampaikan hasilnya pada pengguna tes (kepala sekolah/ konselor) dan orang tuanya sebagai dasar acuan dalam pemilihan jurusan yang sesuai maupun dalam pemilihan arah karir sehingga siswa tidak akan merasa keliru dalam pemilihan jurusan yang tidak cocok dengan kemampuan, bakat dan minat siswa.

Psikotes atau Tes psikologi juga sering  dipakai untuk penyeleksian siswa yang melamar masuk sekolah-sekolah profesional. Lembaga pendidikan profesional menuntut siswa untuk memiliki keahlian di bidang tertentu sehingga memerlukan seleksi yang lebih ketat dalam penerimaan siswa baru. Contoh untuk sekolah penerbang yang akan mencetak pilot yang handal, membutuhkan calon siswa yang memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi.

Demikian semoga informasi singkat ini dapat bermanfaat, Aamiin.

Salam mutu

admin,

mutupendidikan.com


Layanan Jasa Tes Psikologi
 >>> Informasi Tes Psikologi untuk Mutu Pendidikan <<<

Kata kunci untuk memudahkan pencarian blog ini:

tujuan tes psikologi, manfaat psikotes bagi siswa, penggunaan hasil tes psikologi, tes psikologi untuk anak, tes psikologi anak, manfaat psikologi dalam pendidikan, penggunaan hasil tes psikologis bagi guru mata pelajaran, tes psikologi pendidikan, penggunaan hasil tes psikologi bagi guru mata pelajaran, manfaat psikologi pendidikan, penggunaan hasil psikotes, penggunaan hasil tes psikotes bagi guru pembimbing

Psikotes atau tes psikologi untuk Indonesia merdeka

Keterbatasan Penggunaan Tes Psikologi

“Keterbatasan Penggunaan Tes Psikologi”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Lembaga pendidikan saat ini telah begitu banyak yang menggunakan metode psikotes atau tes psikologi sebagai tool atau alat bantu dalam mengenal aspek-aspek psikologi  siswa yang menjadi testi. Perlu diketahui disini, yang namanya alat tes psikologi bukan merupakan sesuai yang sempurna (bebas keterbatasan). Kita perlu menyadari kelemahan/keterbatasan tersebut dalam rangka untuk mengambil langka-langkah antisipatif dan untuk mengurangi keterbatasan tersebut dengan menggunakan tes lain sebagai pembanding.

Berikut akan diuraikan secara singkat, beberapa ketebatasan alat tes psikologi:

Reaksi testi terhadap situasi testing

Tidak dipungkiri, tentu saja ada individu-individu (testi) di sekolah yang menunjukkan reaksi yang berbeda kepada tester. Hal ini dapat dilihat individu yang pada saat mengerjakan tes mengalami stres, takut atau nervous. Tanggapan emosional masing-masing individu terhadap situasi testing dapat berbeda-beda. Ada testi yang merasakan tes sebagai suatu ancaman terhadap konsep-dirinya, sehingga takut dan defensive, lalu mengubah perilaku-perilakunya yang tentu saja dapat berdampak pada validitas hasil tes.

Keterbatasan instrumen tes

Kemampuan alat tes tentu terbatas, hanya mengungkap aspek tertentu dari perilaku individu. Misal alat tes “X”, meskipun dapat mengidentifikasi kemungkinan keberhasilan akademik, tetapi tidak dapat mengetahui indikasi motivasi individu untuk mencapai sukses.

Pengaruh faktor fisik saat pelaksanaan testing

Secara umum diharapkan agar tes itu dilaksanakan dalam ruangan yang tenang, sejuk dengan penerangan yang cukup memadai, meja yang rata, dan terhindar dari kegaduhan, kebisingan atau gangguan-gangguan lainnya. Apabila kondisi diatas tidak dapat terpenuhi tentu saja akan berdampak pada ketepatan hasil akhir yang akan diperoleh.

Demikian informasi singkat terkait faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan hasil tes. Dengan mengetahui keterbatasan tersebut, pihak sekolah dan psikolog perlu berhati-hati dalam menjalankan kegiatan psikotes. Ketentuan, persyaratan dan aturan tes harus di jalankan dengan benar sesuai prosedur.

Demikian uraian tentang Keterbatasan Penggunaan Tes Psikologi, semoga bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


Layanan Jasa Psikotes

>>> Informasi Tes Psikologi untuk Mutu Pendidikan <<<


Info Pelatihan Mutu Pendidikan

Instagram: @mutupendidikan

Kata kunci untuk memudahkan pencarian blog ini: keterbatasan tes psikologi, prosedur psikotes, kendala tes psikologi, tantangan tes psikologi, lembaga psikotes indonesia, kantor layanan psikotes, lembaga konsultasi psikologi, biro konsultasi psikologi, kelemahan tes psikologi, kelemahan psikotes, psikotes indonesia jakarta surabaya, lembaga konsultasi psikologi bandung yogyakarta dan semarang.

,

Jenis Tes Psikologi / Psikotes

Jenis Tes Psikologi / Psikotes

“Jenis Tes Psikologi / Psikotes”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Secara garis besar, ada dua jenis tes psikologi / psikotes, yaitu :

  1. Test Kemampuan. Test ini dikenal populer sebagai test intelegensi atau test IQ. Tes ini mengungkapkan kondisi intelegensi seseorang, kemampuan mereka dalam memecahkan masalah, proses kognisi, dan semuanya yang berhubungan dengan faktor kognitif.
  2. Test Kepribadian. Tes kepribadian merupakan jenis test psikologi yang digunakan untuk mengungkapkan kepribadian yang ada di dalam diri seseorang, mulai dari dorongan alam bawah sadar, realitas, performa dalam bekerja, tingkat stress, pengalaman traumatis dll.

Instagram: @mutupendidikan

Kedua jenis test diatas terus berkembang dan mengalami penyempurnaan. Berikut beberapa jenis psikotes yang cukup populer. Informasi ini diharapkan dapat menjadi wacana bagi lembaga pendidikan.

Test Kemampuan

Terdapat beberapa jenis test kemampuan, antara lain :

  • TIU (Test Intelegensi Umum). Merupakan test intelegensi yang sederhana, dan tes ini merupakan battery test.  Test ini digunakan untuk melihat kapasitas dan kategori inteligensi saja, dan tidak memunculkan skor intelegensi.
  • APM / CPM / SPM (Advanced / Children / Standard Progressive Matrices). Tes ini dipergunakan untuk melihat kategori IQ, dan tidak menghasilkan skor IQ. Test terdiri dari serangkaian soal-soal yang berbentuk seperti puzzle.
  • IST (Intelligence Structure Scale). Tes ini terdiri dari 9 subtest. Tiap subtest memiliki batas waktu yang sudah ditentukan secara formal (battery test).
  • Test Kemampuan Dasar (TKD). Tes ini terdiri dari 10 buah subtest, yang masing-masing mengukur kemampuan inteligensi yang dikembangkan oleh seorang pakar bernama Thurstone. Tes ini banyak digunakan sebagai tes inteligensi pada sekolah-sekolah.
  • CFIT (Culture Fair Intelligence Test). Merupakan test inteligensi yang bersifat lintas kultural / universal. CFIT ini terdiri dari 4 subtest, yang memberikan gambaran kapasitas Inteligensi seseorang, dan tidak menghasilkan skor IQ.
  • WAIS / WISC (Weschler Adult Intelligence Scale / Weschler Intelligence Scale for Children). Tes ini terdiri dari 11 subtest, yang terbagi menjadi subtest verbal dan juga performance. Tes ini dipergunakan untuk mengukur IQ individu.
Tes Kepribadian
  • EPPS ( Edward’s Preference Personal Schedule). Tes EPPS ini merupakan test kepribadian yang mencermati berbagai kebutuhan dari individu. Test EPPS ini terdiri dari 220 pernyataan, individu diminta untuk memilih A atau B sesuai dengan apa yang dirasakan oleh individu yang bersangkutan.
  • Tes Warteg. Tes Warteg merupakan test yang sering ditemui saat kegiatan rekrutmen & seleksi di perusahaan. Test Warteg ini terdiri dari satu lembar kertas dengan gambar 8 buah kotak yang didalmnya terdapat beberapa macam tanda–tanda kecil. Tugas individu peserta tes adalah melanjutkan pola tersebut menjadi sebuah bentuk atau gambar tertentu. Test Wartegg ini banyak melihat proses adaptasi individu dan juga kemampuan problem solving.
  • SSCT / Sack’s Sentence Completion Test. Tes SSCT ini merupakan test melengkapi kalimat. Dalam alat test ini terdapat 60 kalimat atau pernyataan yang belum lengkap. Individu peserta tes diminta untuk melengkapi kalimat-kalimat tersebut, sesuai dengan apa yang dipikirkan/ dirasakan pertama kali. Test SSCT ini banyak mengungkapkan kasus masalah masa lalu, masa depan, rasa bersalah, masalah terhadap orangtua dan juga tentang relasi sosial.
  • Tes Rorschach. Tes Rorschach ini merupakan test dengan menggunakan sarana bercak tinta. Tes ini menggunakan 10 buah kartu. Dalam kartu-kartu tersebut terdapat pola – pola abstrak yang dibuat menggunakan bercak-bercak tinta. Tugas peserta adalah menyebutkan pandangan mereka bentuk-bentuk apa saja yang muncul pada masing-masing kartu. Test individual ini merupakan tes yang cukup lengkap. Tes ini mampu melihat pengalaman masa lalu, pengalaman traumatis, emosi, kecemasan, dll
  • RMIB. Tes RMIB (Rothwell Miller Interest Blank) ini dikembangkan oleh Rothwell pada tahun 1947. Pada tahun 1950, tes ini kemudian diperbaharui oleh Miller. Tes Rothwell Miller Interest Blank adalah test minat bakat yang sudah terstandarisasi.
  • Tes Pauli dan Kraeplin. Tes Pauli dan Kraeplin merupakan jenis tes kepribadian. Tes ini termasuk kategori battery test yakni test yang menggunakan waktu. Dalam tes ini, individu harus bisa menyelesaikan test dalam waktu tertentu. Tes ini mampu mengukur semangat kerja, kinerja, resistensi terhadap stres dan bakat-bakat lainnya
  • DISC. DISC merupakan alat test psikologi yang terdiri dari 24 nomor, dengan masing-masing nomor memiliki 4 pilihan jawaban. Individu diminta untuk memilih 2 kecendrungan, yaitu yang paling mendekati dirinya (most), dan yang paling tidak mendekati dirinya (least). DISC mengukur 3 macam kondisi atau keadaan, yaitu true self, kepribadian yang ditunjukkan saat berada dalam masalah, dan kepribadian yang ditunjukkan kepada orang lain.
  • Tes Papikostik. Tes ini merupakan tes kepribadian yang cukup populer digunakan dalam kegiatan seleksi pekerjaan. Tes kepribadian Papikostik ini dapat mengungkapkan sifat atau kepribadian seseorang. Aplikasi tes kepribadian ini cukup mudah, peserta hanya perlu mengisi pernyataan-pernyataan yang ada sesuai dengan apa yang dirasakan individu yang bersangkutan.
  • Dragon test. Tes ini disusun oleh J.D Lammerts Van Beuren-Smith (psikolog Swiss). Tes yang ditujukan untuk anak-anak ini termasuk tes proyeksi, digunakan untuk  mengetahui permasalahan emosional, trauma masa lalu yang dialami oleh anak.
  • Draw a Family. Draw a Family test (DAF) ini dikembangkan oleh Hulse pada tahun 1951.   Tes proyeksi ini digunakan untuk mengetahui kepribadian seseorang dengan menggambar keluarga. Tes DAF ini untuk mengetahui hubungan seseorang dengan lingkungan dan sikap mereka terhadap keluarga.
  • Thematic Apperception Test. Tes TAT ini merupakan test kepribadian yang masuk ke dalam test bercerita. Tersedia 20 kartu (versi Murray) atau dapat menggunakan 10 kartu (Versi Bellak). Tugas peserta adalah menceritakan secara lisan kejadian yang muncul pada gambar tersebut, siapa tokoh utama, apa saja penyebab kejadian, dan juga bagaimana ending cerita secara utuh. Test individual ini mampu mengungkap konflik internal, kecemasan, kebutuhan individu & hubungan antar keluarga.
  • Draw A Person. Tes DAP ini, sesuai dengan namanya, peserta hanya diminta untuk menggambarkan manusia. Menggambar bebas, tidak mengikat, peserta boleh menggambar lebih dari satu manusia, jenis kelamin bebas, bentuk tubuh bebas. Tes DAP ini digunakan untuk melihat konsep diri individu yang bersangkutan.
  • BAUM / The Tree Test. Test ini merupakan test yang digunakan untuk melihat struktur kepribadian seseorang. Tes ini untuk melihat kondisi Id, Ego, dan juga Super Ego. Test ini berhubungan dengan Impuls yang ada di dalam diri individu, serta bagaimana individu mampu untuk mengendalikan impuls tersebut. Peserta tes mendapat tugas untuk menggambar pohon yang berkambium. Tes ini untuk melihat seberapa kokohnya individu dalam mengendalikan impuls dan mengontrol dirinya sendiri.
  • House Tree Person (HTP). Dalam tes ini, peserta tes diminta untuk menggambarkan rumah, pohon dan manusia. Peserta bebas menggambar, seberapa banyak, seberapa besar, atau bahkan bisa jadi  tidak menggambar sama sekali. Test ini untuk melihat bagaimana persepsi peserta terhadap sosok ayah, ibu, dan juga dirinya sendiri. Tes ini juga menggambarkan bagaimana penerimaan sosial dari individu yang bersangkutan.

Demikian sekilas informasi tentang “Jenis Tes Psikologi / Psikotes”, semoga bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


Info Pelatihan SPMI


Layanan Tes Psikologi untuk Perguruan Tinggi, Sekolah & Madrasah

Untuk Informasi Klik disini


Prinsip Penting Tes Psikologi atau Psikotes

Prinsip Penting dalam Tes Psikologi

“Mengenal Prinsip Penting dalam Tes Psikologi”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Pada kesempatan ini, tim dari Mutu Pendidikan akan sedikit menguraikan prinsip-prinsip penting dalam tes psikologi. Shultz & Schultz (2010) menekankan pentingnya prinsip yang berlaku pada alat ukur psikologi, tujuannya untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pengukuran.

Kekeliruan dalam pengukuran psikologi dapat berakibat fatal bagi klien. Berikut akan diuraikan sekilas tentang prinsip penting yang digunakan dalam alat ukur tes psikologi, yaitu:

1. Pentingnya Norma Pengujian

Standar / norma diperlukan agar pengguna dapat mengerti arti suatu skor yang diperoleh pada test tertentu. Dengan adanya norma, seseorang dapat membandingkan kedudukan skor dengan populasi di mana test itu distandarkan. Dalam pengukuran psikologi, penggunaan acuan norma dilakukan untuk menyeleksi dan mengetahui dimana posisi seseorang terhadap kelompoknya. Contoh apabila seseorang mengikuti tes tertentu, maka hasil tes harus memberikan gambaran “posisi” jika dibandingkan dengan populasi yang mengikuti tes tersebut.

2. Pentingnya Objektivitas Tes Psikologi

Objektivitas tes psikologi bertujuan menjauhkan tes psikologi dari pemaknaan-pemaknaan yang sifatnya personal. Nilai-nilai yang kurang tepat, atau bias harus dicegah & dihilangkan pada fase penilaian (scoring). Dengan prinsip objektivitas, penilaian tes dilakukan dengan cara terstandar sehingga diperoleh hasil yang  benar-benar objektif.

3. Standardisasi alat ukur psikologi

Konsistensi penerapan alat ukur harus diberlakukan selama proses asesmen & tes psikologi. Konsistensi juga meliputi standarisasi pada prosedur, tahapan-tahapan dan mekanisme pelaksanaan penilaian. Tes psikologi harus dijalankan pada lingkup yang sama jika dilakukan secara massal (umum), dengan demikian dapat menghasilkan gambaran yang setara.

4. Validitas & Reliabilitas

Alat tes yang digunakan untuk tes psikologi, harus memenuhi kriteria valid dan reliabel.

Validitas adalah kesesuaian penggunaan alat ukur dengan tujuan pengukuran itu sendiri. Mengingat satu alat ukur memiliki tujuan dan lingkup pengukuran, maka alat ukur harus dapat digunakan pada konteks yang benar.

Reliabilitas terkait dengan masalah keajegan. Alat ukur perlu menunjukkan performa/ hasil yang konsisten setelah diterapkan  pada beberapa tes yang menggunakan alat ukur yang sama.

Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Psikotes

Demikian sekilas informasi tentang penting menegakkan  prinsip-prinsip tes psikologi.

Demikian semoga bermanfaat, dan sukses selalu.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ

______________________________

Layanan Tes Psikologi

___________________________________

mutupendidikan.com

Explore: Training & Development

___________________________________

Kunjungi Lembaga Pelatihan SDM Indonesia:

Tes Psikologi bagi Layanan BK

Tes Psikologi bagi Layanan BK

“Manfaat Tes Psikologi bagi Layanan BK”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

_______________________________

Follow Instagram: @mutupendidikan

_______________________________

Selamat pagi dan salam mutu pendidikan…

Dalam kesempatan ini, tim mutupendidikan.com akan sedikit menguraikan  beberapa fungsi dan manfaat tes psikologis bagi layanan bimbingan & konseling (BK). Manfaat-manfaat psikotes tersebut diantaranya:

Untuk Mengetahui kecerdasan

Setiap siswa tentu memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. Oleh karena itu agar bisa terlihat seberapa besar kecerdasan yangdimiliki oleh siswa-siswi tersebut, dapat dilakukan tes yang nantinya akan terlihat dari hasil perhitungan yang dilakukan tim psikolog.

Untuk Mengetahui Bakat

Setiap siswa tentu memiliki bakat dan minat yangberbeda-beda. Untuk melihat dan mengetahui bakat apa saja yang dimiliki oleh siswa, biasanya diketahui melalui tes-tes psikologi yang dilakukan. Dengan mengetahui minat dan bakat siswa sejak dini, para guru akan mudah mengarahkan pada kegiatan-kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan “passion” masing-masing siswa.

Tautan Penting: Klasifikasi jenis-jenis psikotes

Untuk mengetahui kepribadian

Tes kepribadian umumnya memiliki tujuan untuk  dapat melihat  kecenderungan kepribadian seseorang. Metode tes psikologi yang digunakan bisa dalam bentuk tes proyektif dan sejenisnya. Dalam tes tersebut dapat dilihat kecenderungan ciri-ciri karakter/ kepribadian yang dimiliki oleh siswa tersebut. Informasi yang valid tentang kepribadian siswa dapat membantu guru untuk memberikan pola bimbingan yang sesuai bagi para siswa.

Untuk penjurusan

Tes Psikologi juga dapat dipergunakan untuk proses penjurusan siswa. Tes yang dilakukan untuk membantu penjurusan bahasa, IPA ataukah IPS bagi setiap siswa. Dengan proses tes yang valid dan reliable, diharapkan setiap siswa akan mendapatkan jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.

Untuk seleksi calon anak didik.

Sebelum seorang anak didik masuk diterima ke dalam institusi sekolah atau universitas, sekolah-sekolah tertentu, sering melakukan tes psikologi. Tujuan tes psikologi ini, agar lembaga pendidikan yang bersangkutan dapat menampung siswa-siswi yang sesuai standar kriteria calon siswa.

Untuk pemilihan program studi

Pada beberapa kampus atau sekolah sering dilakukan tes psikologi untuk penjurusan atau pemilihan program studi.  Tujuannya agar siswa / mahasiswa tersebut cocok masuk ke dalam sebuah program studi /jurusan sesuai kriteria tertentu.  Salah dalam memilih jurusan atau program studi tentu akan sangat merugikan siswa, orang tua maupun sekolah/ universitas yang bersangkutan.

Tautan penting: Mengenal jenis-jenis psikotes 

Demikian penjelasan singkat terkait apa saja fungsi tes psikologi bagi kegiatan layanan BK.

Salam sukses, salam dahsyat dan semoga bermanfaat.

______________________________

Layanan Tes Psikologi

______________________________

mutupendidikan.com

Explore: Training & Development

8 Manfaat Psikotes dalam Bidang Pendidikan

8 Manfaat Psikotes dalam Bidang Pendidikan

“Mengenal 8 Manfaat Psikotes dalam Bidang Pendidikan”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Berbagai manfaat tes psikologi /psikotes memang telah terbukti dirasakan oleh berbagai klien. Psikotes/ tes psikologi bertujuan untuk mengetahui kebiasaan & perilaku siswa / mahasiswa terutama pada saat menghadapi berbagai situasi. Melalui psikotes tertentu, siswa bisa diketahui gambaran karakteristiknya. Walaupun belum bisa secara utuh menggambarkan karakter seseorang, namun tes psikologi sangat membantu untuk memberikan informasi yang penting dan menonjol dari siswa.

_______________________________

Follow Instagram: @mutupendidikan

_______________________________

Dibawah  ini akan diuraikan beberapa manfaat tes psikologi yang bisa menjadi bahan informasi penting, khususnya untuk membantu tim Perguruan Tinggi/ Sekolah dalam memperlancar jalannya proses pendidikan  dan proses belajar mengajar.

Beberapa Manfaat Psikotes (Tes Psikologi):
  1. Memahami Gambaran Umum Karakteristik Siswa. Karakteristik siswa dapat digambarkan dengan menggunakan tes psikologi. Ini juga merupakan salah satu kelebihan tersendiri dari tes psikologi. Gambaran umum seseorang bisa diketahui melalui tes psikologi tertentu dengan mengacu teori-teori psikologi kepribadian.
  2. Memahami Gambaran Umum Kebiasaan Siswa. Psikotes dapat pula digunakan untuk mengetahui gambaran umum kebiasaan siswa. Psikologi itu sendiri sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku seseorang, maka kemudian kebiasaan siswa bisa diidentifikasi melalui beberapa macam tes psikologi. Dengan psikotes dapat pula melihat bagaimana reaksi siswa saat menghadapi permasalahan tertentu.
  3. Mengukur Kemampuan & Potensi Siswa. Potensi dan kemampuan siswa dapat diukur melalui tes psikologi. Dengan tes tertentu dapat diketahui di bagian mana saja siswa lebih unggul dan memiliki potensi. Melalui tes psikologi, siswa dapat diukur minat dan bakat masing-masing.
  4. Menilai Motivasi Siswa. Motivasi siswa pada obyek dan pekerjaan tertentu dapat diukur melalui tes psikologi. Tingkat kemauan siswa yang cenderung berubah-ubah atau stabil dapat disimpulkan melalui beberapa macam tes psikologi.
  5. Manfaat untuk Persiapan Konseling. Sebagai Konselor tentu memerlukan informasi tentang karakteristik siswa. Tes psikologi digunakan untuk mendapatkan data-data tersebut. Hasil dari psikotes akan ditelaah oleh konselor sebagai persiapan dari konseling.
  6. Pemeriksaan Diagnosa Kejiwaan. Psikotes merupakan salah satu bentuk pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan pada siswa yang mengalami masalah kejiwaan. Beragam tes psikologi diagnostik, dapat dipilih yang paling sesuai. Ini akan sangat berguna sekali terutama untuk menentukan diagnosa kejiwaan yang paling sesuai.
  7. Bermanfaat dalam Persiapan Konsultasi. Konsultasi dilakukan untuk membantu siswa menemukan pemecahan masalah. Psikotes dapat membantu untuk mengetahui jenis konsultasi yang tepat yang akan diberikan kepada klien (siswa).
  8. Membantu Menyusun Metode Konseling. Dengan diketahuinya masalah-masalah yang ada, maka akan dapat dirancang strategi konseling yang tepat. Tes psikologi diberikan sesuai dengan kasus atau permasalahan yang sedang dihadapi, sehingga strategi konseling yang digunakan dapat tepat sasaran.

Demikian informasi singkat tentang manfaat tes psikologi bagi dunia pendidikan. Penggunaan tes psikologi yang tepat akan dapat membantu proses pendidikan di sekolah maupun perguruan tinggi.

Baca juga: Tujuan Penggunaan Tes Psikologi

Demikian uraian singkat tentang 8 Manfaat Psikotes dalam Bidang Pendidikan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat.

__________________________________

Layanan Tes Psikologi

__________________________________

mutupendidikan.com

Explore: Training & Development

Aplikasi Psikotes di Masyarakat

Aplikasi Psikotes di Masyarakat

“Aplikasi Psikotes di Masyarakat”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Psikotes atau Tes Psikologi diselenggarakan untuk mengukur dan menguji berbagai kemungkinan atas bermacam kemampuan secara mental dan faktor-faktor yang mendukungnya, termasuk prestasi dan kemampuan, kepribadian, intelegensi, atau bahkan fungsi neurologis. Tes psikologi luas diterapkan dalam berbagai situasi kebutuhan masyarakat.

Aplikasi Psikotes di Masyarakat

Psikotes  (Tes Psikologi) dapat dilakukan untuk berbagai macam keperluan, antara lain untuk mengetahui minat dan bakat anak / siswa, untuk tujuan klinis, untuk rekrutmen dalam perusahaan, untuk terapi perkembangan anak, atau kustomisasi desain / penyusunan modul dalam kegiatan pelatihan. Berikut akan diuraikan beberapa aplikasi yang populer:

Aplikasi Psikotes di Masyarakat:

Pendidikan

Layanan tes psikologis juga meliputi bimbingan konseling, pengukuran dan training untuk pendidikan. Kegiatan psikotes dapat dilakukan dimulai dari tingkat Playgroup, TK, SD, SMP, maupun SMA. Tujuan dan arah pemeriksaan dapat berupa pengukuran minat dan bakat, mengukur intelegensi (IQ), keajegan belajar, konsentrasi, interaksi sosial, kepercayaan diri, kematangan emosional dll.

Industri

Dunia industri membutuhkan tenaga SDM yang kompeten dan memiliki motivasi kerja yang tinggi. Psikotes dapat diterapkan dalam kegiatan perekrutan pegawai, eskalasi dan mutasi karyawan, peningkatan prestasi karyawan atau sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang beraneka ragam. Pemeriksaan psikotes (tes psikologi) dapat dilakukan secara individual maupun secara kelompok (klasikal). Penerapan pengukuran SDM yang tepat dapat membantu organisasi dalam merencanakan perbaikan man power di dalam perusahaan.

Pelatihan Manajemen

Psilotes atau Tes psikologi dapat pula dilakukan untuk memetakan kebutuhan organisasi atau individu dalam perencanaan pelatihan manajemen. Seringkali kegiatan psikotes ini dilakukan disaat diadakan program-program seperti “Outbound Management Training”  atau kegiatan In Class Training. Program pelatihan ini direncanakan terukur, dengan menyertakan tes psikologi dalam format pre-test dan post-test. Umumnya tujuan training ini untuk membangun team building dan organisasi, didalamnya terkandung materi-materi seperti mengelola perubahan, leadership, communication skills, planning, stres kerja, motivation, delegation, teamwork, atau apa saja sesuai kebutuhan /permintaan organisasi.

Keunggulan pelatihan ini, seluruh aspek perilaku dan kebutuhan akan diungkap melalui tes psikologi. Modul-modul yang digunakan disesuai dengan kebutuhan yang muncul dari hasil tes psikologi tersebut. Melalui pelatihan outbound & experimental learning, para peserta akan merasakan insight & proses belajar yang lebih efektif.

Demikian informasi singkat terkait tujuan dan aplikasi berbagai jenis tes psikologi. Dengan memahami aplikasi tes psikologi ini, lembaga pendidikan seperti Perguruan Tinggi, SMK, SMA, SMP dan Sekolah dasar dapat menggunakan secara tepat sesuai kebutuhan masing-masing.

Demikian uraian singkat tentang Aplikasi Psikotes di Masyarakat. Semoga informasi singkat ini dapat bermanfaat dan senantiasa merdeka.

___________________________________

Layanan Jasa Psikotes

KLIK DISINI

___________________________________

mutupendidikan.com

Explore: Training & Development

Klasifikasi Jenis Tes Psikologi

Klasifikasi Jenis Tes Psikologi

“Klasifikasi Jenis Tes Psikologi”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Lembaga Pendidikan, baik sekolah dasar, sekolah menengah maupun perguruan tinggi, telah rutin mengadakan tes psikologi /psikotest bagi segenap siswa yang memerlukannya.  Tes psikologi sangat banyak jenis ragamnya sehingga untuk mendapatkan orientasi yang baik mengenai alat-alat tes tersebut perlu dilakukan proses pengelompokan (klasifikasi).

_____________________________

Follow Instagram: @mutupendidikan

_____________________________

Untuk membuat klasifikasi tes yang komprehensif, hendaklah dilihat dari beberapa segi. Berikut uraian singkat tentang berbagai klasifikasi psikotes (tes psikologi):

Klasifikasi Tes Psikologi
  1. Tes psikologi ditinjau dari segi aspek mental individu yang dites:
    • Tes intelegensi
    • Tes bakat
    • Tes prestasi belajar
    • Tes kepribadian seperti tes Rorschach, Wartegg dan sebagainya
  2. Tes psikologi ditinjau dari segi pembuatnya:
    • Tes Kraepelin
    • Tes Binet-Simon
    • Tes Rorschach
    • Tes Wechsler
    • Tes Kuder dan lain-lain
  3. Tes psikologi ditinjau dari banyaknya peserta yang mengikuti tes
    • Tes individual: Merupakan jenis tes yang hanya dapat melayani untuk seseorang individu saja dalam satu waktu, contohnya test WISC dan tes WAIS.
    • Tes kelompok: Merupakan jenis tes yang dapat melayani sekelompok testi dalam suatu waktu. Dari segi biaya, tes kelompok lebih ekonomis jika dibandingkan dengan tes individual.
  4. Tes Psikologi ditinjau dari segi waktu yang disediakan:
    • Tes kecepatan (speed test): Merupakan tes yang mengutamakan kecepatan (waktu) dalam mengerjakan sebuah tes. Contoh jenis tes ini arithemitical reasoning, tes klerikal dan sejenisnya.
    • Tes kemampuan (power test): Merupakan jenis tes untuk mengetahui sampai dimana kemampuan seseorang dalam mengerjakan tes. Lamanya pengerjaan (waktu) tidak dituntut terlalu ketat. Jenis tes ini misalnya general comprehension test, tes SPM dan sejenisnya.
  5. Tes Psikologi ditinjau dari segi materi tes:
    • Tes verbal: Merupakan tes yang menggunakan bahasa (baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan). Oleh karena itu testi harus bisa membaca dan menulis dengan baik.
    • Tes non verbal: Merupakan tes yang item-item soalnya tidak terdiri dari bahasa, akan tetapi terdiri dari gambar-gambar, garis-garis, bentuk-bentuk dan sejenisnyanya. Jenis tes ini misalnya adalah tes CFIT, Tes SPM, tes Army Beta dan sejenisnya.
  6. Tes Psikologi ditinjau dari segi aspek manusia yang dites (Testi):
    • Tes fisik: Merupakan alat tes untuk mengetahui kemampuan & keadaan fisik testi misalnya: tes aerobik.
    • Tes psikis: Merupakan alat tes yang digunakan untuk mengetahui keadaan atau kemampuan mental individu (testi), misalnya tes intelegensi, tes bakat dan sejenisnya.

Tautan Penting: Prinsip Penting dalam Tes Psikologi

Demikian sekilas informasi tentang pengelompokan (klasifikasi) alat tes psikologi, semoga bermanfaat dan salam sukses!

_________________________________

Layanan Tes Psikologi

_________________________________

mutupendidikan.com

Explore: Training & Development

Biro psikotes atau tes psikologi Indonesia

Mengenal Tujuan Tes Psikologi atau Psikotes

“Mengenal Tujuan Tes Psikologi atau Psikotes”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Lembaga Pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi, saat ini sudah cukup sering melaksanakan kegiatan tes psikologi dengan berbagai maksud dan tujuan masing-masing. Tujuan penggunaan tes psikologi pada garis besarnya terbagi atas dua yaitu tujuan riset dan tujuan diagnosis psikologi.

_____________________________

Informasi Tes Psikologi

_____________________________

Berikut akan diuraikan secara garis besar tujuan diselenggarakannya psikotes (tes psikologi).

Psikotes (Tes psikologi) untuk tujuan riset

Tujuan tes psikologi untuk keperluan riset (penelitian) itu ada bermacam-macam. misalnyanya  riset untuk penyusunan alat tes, riset untuk mengenal sifat-sifat psikologis tertentu pada sekelompok individu, riset untuk pengabdian pada masyarakat, riset untuk pemecahan persoalan-persoalan sosial masyarakat tertentu dan lain sebagainya.

Psikotes (Tes psikologi) untuk tujuan diagnosis

Pada umumnya tujuan tes psikologi atau psikotes adalah untuk membuat diagnosis psikologis. Diagnosis psikologis dilakukan dengan maksud-maksud tertentu sesuai kebutuhan. Misalnya untuk tujuan pengembangan prestasi siswa di sekolah, tujuan penelusuran minat dan bakat, tujuan mendiaknosis kecenderungan bawaan dan kepribadian individu siswa yang bersangkutan, dll.

Baca juga: Prinsip Penting dalam Tes Psikologi

Uraian singkat tujuan diagnosis psikologi:
  1. Diagnosis untuk seleksi: Misal untuk seleksi penerimaan siswa / mahasiswa baru, tes untuk membantu pegambilan keputusan saat kegiatan penjurusan siswa/ mahasiswa.  Dengan alat tes tertentu akan dapat di diagnosis potensi calon siswa untuk mengikuti materi mata pelajaran tertentu.
  2. Diagnosis untuk keperluan bimbingan & konseling: Misal dalam dalam institusi pendidikan, seringkali dihadapkan dengan berbagai permasalahan siswa seperti kasus; gangguan belajar, keluarga broken home, kenakalan siswa, dsb.
  3. Diagnosis untuk keperluan terapi: Problematik di lembaga pendidikan, terkadang dihadapkan pada khasus-khasus tertentu yang menuntut pihak konselor/ psikolog mendapatkan informasi diagnosis untuk keperluan terapi. Misalnya kasus klinis seperti depresi dan sejenisnya.
  4. Diagnosis untuk pemilihan jabatan: Misalnya untuk tujuan seleksi pemilihan manajer atau rekruitmen pegawai di dalam organisasi pemerintah atau organisasi bisnis. Dengan metode tes psikologi tertentu atau dengan alat-alat tertentu akan diperoleh informasi tentang potensi calon pegawai yang memenuhi persyaratan/kriteria tertentu.

Baca juga: 8 Manfaat Tes Psikologi dalam Bidang Pendidikan

Demikian uraian singkat tentang Mengenal Tujuan Tes Psikologi atau Psikotes. Semoga bermanfaat dan sukses selalu.

________________________________

mutupendidikan.com

Follow Instagram: @mutupendidikan

________________________________

Iklan makanan sehat diabetes:

Sedia Cookies Manis Legit Diabetes

12
×

Layanan Informasi

× Hubungi Kami