“Jenis Tes Psikologi / Psikotes”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Secara garis besar, ada dua jenis tes psikologi / psikotes, yaitu :
Instagram: @mutupendidikan
Kedua jenis test diatas terus berkembang dan mengalami penyempurnaan. Berikut beberapa jenis psikotes yang cukup populer. Informasi ini diharapkan dapat menjadi wacana bagi lembaga pendidikan.
Terdapat beberapa jenis test kemampuan, antara lain :
Demikian sekilas informasi tentang “Jenis Tes Psikologi / Psikotes”, semoga bermanfaat.
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
Untuk Informasi Klik disini
“Mengenal Prinsip Penting dalam Tes Psikologi”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Pada kesempatan ini, tim dari Mutu Pendidikan akan sedikit menguraikan prinsip-prinsip penting dalam tes psikologi. Shultz & Schultz (2010) menekankan pentingnya prinsip yang berlaku pada alat ukur psikologi, tujuannya untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pengukuran.
Kekeliruan dalam pengukuran psikologi dapat berakibat fatal bagi klien. Berikut akan diuraikan sekilas tentang prinsip penting yang digunakan dalam alat ukur tes psikologi, yaitu:
Standar / norma diperlukan agar pengguna dapat mengerti arti suatu skor yang diperoleh pada test tertentu. Dengan adanya norma, seseorang dapat membandingkan kedudukan skor dengan populasi di mana test itu distandarkan. Dalam pengukuran psikologi, penggunaan acuan norma dilakukan untuk menyeleksi dan mengetahui dimana posisi seseorang terhadap kelompoknya. Contoh apabila seseorang mengikuti tes tertentu, maka hasil tes harus memberikan gambaran “posisi” jika dibandingkan dengan populasi yang mengikuti tes tersebut.
Objektivitas tes psikologi bertujuan menjauhkan tes psikologi dari pemaknaan-pemaknaan yang sifatnya personal. Nilai-nilai yang kurang tepat, atau bias harus dicegah & dihilangkan pada fase penilaian (scoring). Dengan prinsip objektivitas, penilaian tes dilakukan dengan cara terstandar sehingga diperoleh hasil yang benar-benar objektif.
Konsistensi penerapan alat ukur harus diberlakukan selama proses asesmen & tes psikologi. Konsistensi juga meliputi standarisasi pada prosedur, tahapan-tahapan dan mekanisme pelaksanaan penilaian. Tes psikologi harus dijalankan pada lingkup yang sama jika dilakukan secara massal (umum), dengan demikian dapat menghasilkan gambaran yang setara.
Alat tes yang digunakan untuk tes psikologi, harus memenuhi kriteria valid dan reliabel.
Validitas adalah kesesuaian penggunaan alat ukur dengan tujuan pengukuran itu sendiri. Mengingat satu alat ukur memiliki tujuan dan lingkup pengukuran, maka alat ukur harus dapat digunakan pada konteks yang benar.
Reliabilitas terkait dengan masalah keajegan. Alat ukur perlu menunjukkan performa/ hasil yang konsisten setelah diterapkan pada beberapa tes yang menggunakan alat ukur yang sama.
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Psikotes
Demikian sekilas informasi tentang penting menegakkan prinsip-prinsip tes psikologi.
Demikian semoga bermanfaat, dan sukses selalu.
خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ
______________________________
___________________________________
mutupendidikan.com
Explore: Training & Development
___________________________________
Kunjungi Lembaga Pelatihan SDM Indonesia:
“Manfaat Tes Psikologi bagi Layanan BK”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
_______________________________
Follow Instagram: @mutupendidikan
_______________________________
Selamat pagi dan salam mutu pendidikan…
Dalam kesempatan ini, tim mutupendidikan.com akan sedikit menguraikan beberapa fungsi dan manfaat tes psikologis bagi layanan bimbingan & konseling (BK). Manfaat-manfaat psikotes tersebut diantaranya:
Setiap siswa tentu memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. Oleh karena itu agar bisa terlihat seberapa besar kecerdasan yangdimiliki oleh siswa-siswi tersebut, dapat dilakukan tes yang nantinya akan terlihat dari hasil perhitungan yang dilakukan tim psikolog.
Setiap siswa tentu memiliki bakat dan minat yangberbeda-beda. Untuk melihat dan mengetahui bakat apa saja yang dimiliki oleh siswa, biasanya diketahui melalui tes-tes psikologi yang dilakukan. Dengan mengetahui minat dan bakat siswa sejak dini, para guru akan mudah mengarahkan pada kegiatan-kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan “passion” masing-masing siswa.
Tautan Penting: Klasifikasi jenis-jenis psikotes
Tes kepribadian umumnya memiliki tujuan untuk dapat melihat kecenderungan kepribadian seseorang. Metode tes psikologi yang digunakan bisa dalam bentuk tes proyektif dan sejenisnya. Dalam tes tersebut dapat dilihat kecenderungan ciri-ciri karakter/ kepribadian yang dimiliki oleh siswa tersebut. Informasi yang valid tentang kepribadian siswa dapat membantu guru untuk memberikan pola bimbingan yang sesuai bagi para siswa.
Tes Psikologi juga dapat dipergunakan untuk proses penjurusan siswa. Tes yang dilakukan untuk membantu penjurusan bahasa, IPA ataukah IPS bagi setiap siswa. Dengan proses tes yang valid dan reliable, diharapkan setiap siswa akan mendapatkan jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.
Sebelum seorang anak didik masuk diterima ke dalam institusi sekolah atau universitas, sekolah-sekolah tertentu, sering melakukan tes psikologi. Tujuan tes psikologi ini, agar lembaga pendidikan yang bersangkutan dapat menampung siswa-siswi yang sesuai standar kriteria calon siswa.
Pada beberapa kampus atau sekolah sering dilakukan tes psikologi untuk penjurusan atau pemilihan program studi. Tujuannya agar siswa / mahasiswa tersebut cocok masuk ke dalam sebuah program studi /jurusan sesuai kriteria tertentu. Salah dalam memilih jurusan atau program studi tentu akan sangat merugikan siswa, orang tua maupun sekolah/ universitas yang bersangkutan.
Tautan penting: Mengenal jenis-jenis psikotes
Demikian penjelasan singkat terkait apa saja fungsi tes psikologi bagi kegiatan layanan BK.
Salam sukses, salam dahsyat dan semoga bermanfaat.
______________________________
______________________________
mutupendidikan.com
Explore: Training & Development
“Mengetahui Kriteria Tes Psikologi Yang Baik”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Lembaga pendidikan baik itu perguruan tinggi, sekolah dan madrasah, menggunakan layanan tes psikologi atau psikotes untuk tujuan membantu mengenal segenap potensi, minat, bakat yang dimiliki siswa. Namun apakah serangkai tes yang telah dilakukan tersebut telah dikatakan baik?
Tes psikologi sebagai alat pembanding atau pengukur agar dapat berfungsi dengan baik haruslah memenuhi persyaratan tertentu. Berikut syarat-syarat yang harus ada dalam kegiatan Psikotes:
Baca juga: 6 Manfaat Tes Psikologi bagi Layanan BK
Demikian uraian singkat tentang Kriteria Tes Psikologi Yang Baik. Semoga bermanfaat.
_____________________________________
_____________________________________
mutupendidikan.com
Explore: Training & Development
“Mengenal Tes Psikologi untuk Minat & Bakat”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Tes minat & bakat adalah salah satu bagian dari psikotes yang kerap kali dilakukan oleh berbagai Institusi pendidikan. Institusi pendidikan, menggunakan tes ini untuk mengenal dan mengembangkan keseluruhan potensi minat dan bakat siswa. Sesuai dengan sebutannya, tes minat & tes bakat ini bertujuan utama untuk mengungkap/ menelusuri bakat dan juga minat siswa. Tes ini juga dapat melihat beberapa kecenderungan kepribadian dan juga melihat potensi inteligensi siswa.
Berikut akan diuraikan mengapa tes minat & tes bakat itu penting untuk mahasiswa maupun siswa siswi sekolah:
Tes minat dan tes bakat membantu siswa siswi sekolah untuk mengenal diri sendiri dengan lebih baik. Seringkali dijumpai siswa siswi sekolah belum mengenal dengan baik siapa dirinya, apa kelebihannya, apa kelemahannya, apa hobinya, dan apa yang menarik dari dirinya.
Di sekolah-sekolah umumnya terdapat berbagai program ekstra kurikuler. Program ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengasah bakat setiap siswa-siswi di Sekolah. Namun kendalanya, seringkali siswa siswi bingung atau tidak tahu ekskul apa yang cocok untuk diikuti. Celakanya siswa-siswi memilih ekskul bukan berdasarkan bakat yang ada, tetapi karena pengaruh ikut-ikutan teman-teman kelompoknya.
Disinilah fungsi utama tes minat dan bakat. Melalui tes minat & tes bakat, akan terlihat pola kecenderungan bakat siswa, dan dapat menjadi bahan pertimbangan atau rekomendasi kegiatan ekskul yang sesuai untuk siswa-siswi tersebut.
Dengan tes minat & tes bakat, akan terlihat secara umum seorang siswa memiliki arah peminatan tertentu. Dengan informasi ini, pihak sekolah akan lebih mudah mengelompokkan peminatan siswa-siswi, seperti misalnya apakah siswa-siswi akan diarahkan masuk ke jurusan IPA, IPS, atau jurusan lainnya.
Baca juga: 8 Manfaat Psikotes dalam bidang pendidikan
Siswa sekolah adalah generasi penerus bangsa masa depan, untuk itu harus dibina dan juga dididik agar bisa menjadi penerus & pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Tes minat dan bakat ini dapat membantu siswa siswi untuk melihat kemampuan dan bakat yang mereka miliki. Kedepan hasil tes minat bakat ini dapat menjadi acuan bagi siswa siswi untuk memilih perguruan tinggi dan jurusan yang tetap sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Demikan beberapa manfaat penting tes psikologi minat dan bakat siswa. Melalui tes minat dan bakat, pihak sekolah, orangtua, dan siswa siswi akan memiliki pemahaman yang lebih baik dan juga mendalam mengenai minat dan juga bakat yang mereka dimiliki.
Demikian, semoga penjelasan singkat ini dapat bermanfaat.
___________________________________
___________________________________
mutupendidikan.com
Explore: Training & Development
“Mengenal 8 Manfaat Psikotes dalam Bidang Pendidikan”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Berbagai manfaat tes psikologi /psikotes memang telah terbukti dirasakan oleh berbagai klien. Psikotes/ tes psikologi bertujuan untuk mengetahui kebiasaan & perilaku siswa / mahasiswa terutama pada saat menghadapi berbagai situasi. Melalui psikotes tertentu, siswa bisa diketahui gambaran karakteristiknya. Walaupun belum bisa secara utuh menggambarkan karakter seseorang, namun tes psikologi sangat membantu untuk memberikan informasi yang penting dan menonjol dari siswa.
_______________________________
Follow Instagram: @mutupendidikan
_______________________________
Dibawah ini akan diuraikan beberapa manfaat tes psikologi yang bisa menjadi bahan informasi penting, khususnya untuk membantu tim Perguruan Tinggi/ Sekolah dalam memperlancar jalannya proses pendidikan dan proses belajar mengajar.
Demikian informasi singkat tentang manfaat tes psikologi bagi dunia pendidikan. Penggunaan tes psikologi yang tepat akan dapat membantu proses pendidikan di sekolah maupun perguruan tinggi.
Baca juga: Tujuan Penggunaan Tes Psikologi
Demikian uraian singkat tentang 8 Manfaat Psikotes dalam Bidang Pendidikan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat.
__________________________________
__________________________________
mutupendidikan.com
Explore: Training & Development
“Aplikasi Psikotes di Masyarakat”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Psikotes atau Tes Psikologi diselenggarakan untuk mengukur dan menguji berbagai kemungkinan atas bermacam kemampuan secara mental dan faktor-faktor yang mendukungnya, termasuk prestasi dan kemampuan, kepribadian, intelegensi, atau bahkan fungsi neurologis. Tes psikologi luas diterapkan dalam berbagai situasi kebutuhan masyarakat.
Psikotes (Tes Psikologi) dapat dilakukan untuk berbagai macam keperluan, antara lain untuk mengetahui minat dan bakat anak / siswa, untuk tujuan klinis, untuk rekrutmen dalam perusahaan, untuk terapi perkembangan anak, atau kustomisasi desain / penyusunan modul dalam kegiatan pelatihan. Berikut akan diuraikan beberapa aplikasi yang populer:
Layanan tes psikologis juga meliputi bimbingan konseling, pengukuran dan training untuk pendidikan. Kegiatan psikotes dapat dilakukan dimulai dari tingkat Playgroup, TK, SD, SMP, maupun SMA. Tujuan dan arah pemeriksaan dapat berupa pengukuran minat dan bakat, mengukur intelegensi (IQ), keajegan belajar, konsentrasi, interaksi sosial, kepercayaan diri, kematangan emosional dll.
Dunia industri membutuhkan tenaga SDM yang kompeten dan memiliki motivasi kerja yang tinggi. Psikotes dapat diterapkan dalam kegiatan perekrutan pegawai, eskalasi dan mutasi karyawan, peningkatan prestasi karyawan atau sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang beraneka ragam. Pemeriksaan psikotes (tes psikologi) dapat dilakukan secara individual maupun secara kelompok (klasikal). Penerapan pengukuran SDM yang tepat dapat membantu organisasi dalam merencanakan perbaikan man power di dalam perusahaan.
Psilotes atau Tes psikologi dapat pula dilakukan untuk memetakan kebutuhan organisasi atau individu dalam perencanaan pelatihan manajemen. Seringkali kegiatan psikotes ini dilakukan disaat diadakan program-program seperti “Outbound Management Training” atau kegiatan In Class Training. Program pelatihan ini direncanakan terukur, dengan menyertakan tes psikologi dalam format pre-test dan post-test. Umumnya tujuan training ini untuk membangun team building dan organisasi, didalamnya terkandung materi-materi seperti mengelola perubahan, leadership, communication skills, planning, stres kerja, motivation, delegation, teamwork, atau apa saja sesuai kebutuhan /permintaan organisasi.
Keunggulan pelatihan ini, seluruh aspek perilaku dan kebutuhan akan diungkap melalui tes psikologi. Modul-modul yang digunakan disesuai dengan kebutuhan yang muncul dari hasil tes psikologi tersebut. Melalui pelatihan outbound & experimental learning, para peserta akan merasakan insight & proses belajar yang lebih efektif.
Demikian informasi singkat terkait tujuan dan aplikasi berbagai jenis tes psikologi. Dengan memahami aplikasi tes psikologi ini, lembaga pendidikan seperti Perguruan Tinggi, SMK, SMA, SMP dan Sekolah dasar dapat menggunakan secara tepat sesuai kebutuhan masing-masing.
Demikian uraian singkat tentang Aplikasi Psikotes di Masyarakat. Semoga informasi singkat ini dapat bermanfaat dan senantiasa merdeka.
___________________________________
___________________________________
mutupendidikan.com
Explore: Training & Development
“Mengenal Jenis Psikotes atau Tes Psikologi”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Sebelum diuraikan secara singkat tentang jenis-jenis psikotes atau tes psikologi, ada baiknya kita coba mengenal beberapa pengertian tes psikologi menurut beberapa sumber:
_______________________________
Follow Instagram: @mutupendidikan
_______________________________
Intelegensi terdiri dari tiga aspek kemampuan, yakni:
Masyarakat umum seringkali menyamakan artikan pengertian intelegensi dengan IQ. Inteligensi dan IQ mempunyai arti yang berbeda. Intelligence Quotient (IQ) adalah nilai skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan.
Kecerdasan / Intelegensi individu dapat diukur dengan memakai beberapa jenis tes intelegensi, diantarannya: Tes Binet, WAIS, WISC, WPPSI, SPM, CPM, APM, IST, CFIT, K-ABC, PPVT, KIT, LIPS, dan sejenisnya. Alat ukur intelegensi juga dapat dibedakan berdasarkan usia testee, bersifat tes individu atau tes kelompok.
Minat adalah keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu secara mendalam dan terus menerus. Dalam kajian ilmu psikologi, antara minat dan bakat memiliki korelasi positif, akan tetapi skor yang tinggi pada bakat belum tentu menghasilkan skor yang tinggi pula pada minat. Individu dengan bakat yang tinggi dalam bidang X belum tentu memiliki minat untuk menekuni bidang X tersebut. Sebaliknya seseorang yang menunjukkan minat tinggi pada seni vokal misalnya, belum tentu pula memiliki bakat yang cukup pada bidang tersebut. Pengukuran kedua jenis variabel tersebut (minat dan bakat) dapat menghasilkan prediksi yang lebih efektif, daripada mengukur satu variabel saja.
Baca juga: 8 Manfaat Psikotes dalam bidang pendidikan
Tes minat diadakan untuk memperkirakan minat seseorang dalam berbagai bidang pekerjaan, seperti: kesusastraan, musik, klerikal, outdoor, mekanik, komputasi, keilmiahan, persuasi, artistik, pelayanan sosial dll. Pengukuran minat sering digunakan untuk membantu siswa pemilih jurusan yang sesuai di bidang pendidikan, baik di SMA, SMK, maupun perguruan tinggi. Tes minat juga sering digunakan untuk keperluan penerimaan pegawai (seleksi pegawai) di berbagai perusahaan.
Tes Bakat terdiri atas beberapa jenis, diantaranya test FACT, DAT dan GATB. Tes Bakat dipakai untuk mengukur faktor-faktor seperti: kemampuan bahasa, kemampuan berfikir, bekerja dengan angka, penalaran, penalaran di bidang mekanik, kecepatan respon, visualisasi dll.
Bakat adalah kemampuan khusus seorang individu yang merupakan potensi dan dapat berubah menjadi prestasi melalui belajar, latihan dan motivasi yang dilakukan.
Dalam bidang pendidikan, dengan mengenal bakat siswa siswi maka mereka dapat diarahkan sesuai dengan bakat tersebut. Tujuannya agar siswa-siswi dapat mencapai prestasi sesuai dengan bakat yang dimiliki. Hasil tes bakat sangat berguna khususnya pada saat penjurusan, baik di level SMP, SMA maupun SMK.
Pada dasarnya setiap person individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Ada yang pandai di bidang IPS, namun kurang dalam bidang IPA. Ada yang mampu di bidang teknik, namun lemah dalam bidang seni musik. Kemampuan yang berbeda-beda ini kurang bisa dijelaskan oleh konsep IQ. Dua individu dengan IQ yang sama (misalnya 105), tapi individu yang satu ternyata lebih mampu dalam bidang ilmu eksak IPA (Kimia, Matematika, Fisika), sedangkan individu yang lain lebih mampu dalam bidang ilmu sosial (geografi, sosiologi, ekonomi). Hal inilah yang kemudian dikenal sebagai “bakat”.
Dalam bidang industri dan pekerjaan, bakat karyawan/ calon karyawan perlu diketahui agar seseorang dapat tepat menduduki jabatan tertentu. Melalui tes bakat akan membantu suatu organisasi atau perusahaan untuk menempatkan karyawan atau calon karyawan pada posisi yang tetap sesuai spesifikasi jabatan yang dipersyaratkan. Dalam upaya memperoleh “The right man in the right place”.
Ada beberapa unsur yang diukur dalam tes kepribadian, diantaranya komitmen, optimisme, kemandirian, pengendalian diri, kepercayaan diri, hubungan interpersonal, motivasi berprestasi, penyesuaian diri dan daya tahan terhadap stres.
Secara difinisi, kepribadian adalah organisasi dinamis dari sistem-sistem psikofisik dalam diri seseorang yang menentukan penyesuaiannya yang unik terhadap lingkungan. Pengertian dinamis disini bermakna bahwa kepribadian bisa berubah.
Pengukuran kepribadian disini bukanlah berarti menerapkan “label” nilai-nilai moral, melainkan lebih untuk mendeskripsikan perilaku individu ada adanya. Ada beberapa metode yang dipergunakan untuk pengukuran kepribadian, diantaranya melalui teknik observasi, teknik proyektif dan teknik inventori.
Demikian informasi singkat terkait jenis-jenis tes psikologi. Dengan memahami jenis-jenis tes psikologi ini, pengguna layanan tes psikologi, khususnya dari lembaga pendidikan seperti Perguruan Tinggi, SMU, SMK, SMP dan Sekolah dasar dapat menggunakan secara tepat sesuai kebutuhan masing-masing.
Baca juga: Tujuan dan Aplikasi Psikotes
Demikian semoga bermanfaat dan salam sukses selalu.
_____________________________
_____________________________
mutupendidikan.com
Explore: Training & Development
“Klasifikasi Jenis Tes Psikologi”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Lembaga Pendidikan, baik sekolah dasar, sekolah menengah maupun perguruan tinggi, telah rutin mengadakan tes psikologi /psikotest bagi segenap siswa yang memerlukannya. Tes psikologi sangat banyak jenis ragamnya sehingga untuk mendapatkan orientasi yang baik mengenai alat-alat tes tersebut perlu dilakukan proses pengelompokan (klasifikasi).
_____________________________
Follow Instagram: @mutupendidikan
_____________________________
Untuk membuat klasifikasi tes yang komprehensif, hendaklah dilihat dari beberapa segi. Berikut uraian singkat tentang berbagai klasifikasi psikotes (tes psikologi):
Tautan Penting: Prinsip Penting dalam Tes Psikologi
Demikian sekilas informasi tentang pengelompokan (klasifikasi) alat tes psikologi, semoga bermanfaat dan salam sukses!
_________________________________
_________________________________
mutupendidikan.com
Explore: Training & Development
“Mengenal Tujuan Tes Psikologi atau Psikotes”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Lembaga Pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi, saat ini sudah cukup sering melaksanakan kegiatan tes psikologi dengan berbagai maksud dan tujuan masing-masing. Tujuan penggunaan tes psikologi pada garis besarnya terbagi atas dua yaitu tujuan riset dan tujuan diagnosis psikologi.
_____________________________
_____________________________
Berikut akan diuraikan secara garis besar tujuan diselenggarakannya psikotes (tes psikologi).
Tujuan tes psikologi untuk keperluan riset (penelitian) itu ada bermacam-macam. misalnyanya riset untuk penyusunan alat tes, riset untuk mengenal sifat-sifat psikologis tertentu pada sekelompok individu, riset untuk pengabdian pada masyarakat, riset untuk pemecahan persoalan-persoalan sosial masyarakat tertentu dan lain sebagainya.
Pada umumnya tujuan tes psikologi atau psikotes adalah untuk membuat diagnosis psikologis. Diagnosis psikologis dilakukan dengan maksud-maksud tertentu sesuai kebutuhan. Misalnya untuk tujuan pengembangan prestasi siswa di sekolah, tujuan penelusuran minat dan bakat, tujuan mendiaknosis kecenderungan bawaan dan kepribadian individu siswa yang bersangkutan, dll.
Baca juga: Prinsip Penting dalam Tes Psikologi
Demikian uraian singkat tentang Mengenal Tujuan Tes Psikologi atau Psikotes. Semoga bermanfaat dan sukses selalu.
________________________________
mutupendidikan.com
Follow Instagram: @mutupendidikan
________________________________
Iklan makanan sehat diabetes:
Menjadi partner aktif bagi Perguruan Tinggi/ Sekolah/ Madrasah di Indonesia dalam membangun Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang efektif dan efisien
Copyright © 2021 - mutupendidikan.com