Layanan Jasa Psikotes
>>> KLIK DISINI <<<
Tes kepribadian (personality test) bertujuan untuk memperoleh gambaran tantang kepribadian (personality) individu. Hasil tes kepribadian dapat digunakan untuk berbagai bidang misalnya untuk keperluan klinis, HRD, sosial dan lain-lain. Ada berbagai alat yang digunakan untuk mendapatkan gambaran kepribadian individu, berikut contoh tes kepribadian yang sering digunakan.
Tes Menggabar Orang (Draw a Person/DAP) dirintis oleh Florence Goodenough pada tahun 1926. Selanjutnya Dr.Dale B.Harris menyempurnakan tes DAP pada tahun 1963. Dr Harris menyebut tes ini dengan nama Goodenough-Harris Drawing Test. Alat tes ini cukup populer, dan sering dipakai sampai saat ini.
Dalam Tes DAP, psikolog akan meminta klien untuk menggambar orang. Karena tes DAP berbasis grafis (menggabar), maka tidak terlalu sulit bagi klien yang mengalami masalah bahasa dan angka. Melalui psikolog yang berpengalaman, Tes DAP dapat memberikan informasi gambaran karakteristik individu. Bentuk-bentuk fisik orang, ketegasan gambar dan bentuk-bentuk yang dimunculkan dapat memberi makna kepribadian. DAP sering digunakan sebagai salah satu alat untuk seleksi calon pegawai.
Tes Wartegg tergolong sebagai salah satu bentuk tes grafis. Tes Wartegg dirintis oleh Krueger dan Sander, keduanya berasal dari Universitas Leipzig. Perbaikan dan penyempurnaan berikutnya dilakukan oleh Ehrig Wartegg dan Marian Kinget. Walaupun awalnya dirintis oleh Sander dan Krueger, nama Wartegg ternyata lebih dikenal.
Tes warteg dimaksudkan untuk menggambarkan kepribadian manusia dari sudut pandang aspek-aspek tertentu, seperti emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol dan nilai-nilai atas realitas. Setiap individu memiliki kemampuan untuk mengerjakan tes ini dengan penekanan dan intensitas yang berbeda. Keragaman ini memberikan menegaskan situasi pada individu yang mengerjakan.
Tes Warteg menyuguhkan kertas kerja yang berisi beberapa stimulan gambar. Klien diminta untuk melanjutkan gambar-gambar stimulan tersebut sesuai kecenderungan masing-masing individu. Penilaian & intepretasi dilakukan oleh psikolog yang berpengalaman berdasarkan pada hasil gambar tersebut.
Tes Pauli & Kraepelin dirancang untuk mengukur daya tahan individu. Tes Pauli dan Kreapelin juga dapat menggambarkan beberapa aspek psikologi, seperti emosi, kemauan, penyesuaian diri dan stabilitas individu. Tes ini umumnya dilaksanakan pada sesi akhir dari rangkaian kegiatan tes psikologi. Tes ini cukup populer dan banyak digunakan untuk seleksi penerimaan karyawan.
Tes ini pertama-tama dikembangkan oleh Emil Kraepelin. Kraepelin mulanya mengembangkan alat ini untuk mendiagnosa gangguan pada otak, seperti misalnya dimensia dan alzheimer. Bersama rekannya Richard Pauli, Kraepelin merintis alat ukur tersebut sehingga dapat digunakan untuk mengenali kepribadian individu secara umum.
Bagaimana bentuk dan operasional tes ini? Secara operasional tes ini cukup simpel, tugas yang diminta pada klien hanya perintah pengerjaan penjumlahan deretan angka. Dengan batasan waktu tertentu, klien diminta melakukan penjumlahan angka-angka secara berturut. Salah satu hambatan terbesar pada tes ini adalah jumlah angka yang sangat banyak yang harus dikerjakan. Hal inilah yang menyebabkan tes ini kerap disebut sebagai tes koran. Tes Pauli ini mencoba mencari gambaran kepribadian melalui coretan & perhitungan-perhitungan yang dilakukan. Dengan tes Pauli ini, psikolog akan memperoleh gambaran individu terkait konsentrasi, emosi, stabilitas dan daya tahan. Demikian sekilas informasi tentang pengenalan tes kepribadian, semoga bermanfaat.
Dalam kesempatan lain, InsyaAllah akan dikenalkan bentuk-bentuk tes kepribadian lainnya, semangat.
Demikian semoga bermanfaat dan salam sukses selalu.
admin,
mutupendidikan.com
Layanan Jasa Psikotes
>>> KLIK DISINI <<<
Kata kunci untuk memudahkan pencarian informasi: Informasi tes psikologi, tempat pelayanan tes psikologi, biro tes psikologi indonesia, lembaga psikotes profesional, tes psikologi bandung, tes psikologi jakarta, tes psikologi surabaya, psikotes malang, psikotes yogyakarta, psikotes semarang, tes psikologi indonesia, tes psikologi minat dan bakat, tes psikologi IQ intelegensi, psikotes kepribadian, tes prestasi siswa, jasa tes psikologi
“Mengenal Tujuan Tes Psikologi atau Psikotes”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Lembaga Pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi, saat ini sudah cukup sering melaksanakan kegiatan tes psikologi dengan berbagai maksud dan tujuan masing-masing. Tujuan penggunaan tes psikologi pada garis besarnya terbagi atas dua yaitu tujuan riset dan tujuan diagnosis psikologi.
_____________________________
_____________________________
Berikut akan diuraikan secara garis besar tujuan diselenggarakannya psikotes (tes psikologi).
Tujuan tes psikologi untuk keperluan riset (penelitian) itu ada bermacam-macam. misalnyanya riset untuk penyusunan alat tes, riset untuk mengenal sifat-sifat psikologis tertentu pada sekelompok individu, riset untuk pengabdian pada masyarakat, riset untuk pemecahan persoalan-persoalan sosial masyarakat tertentu dan lain sebagainya.
Pada umumnya tujuan tes psikologi atau psikotes adalah untuk membuat diagnosis psikologis. Diagnosis psikologis dilakukan dengan maksud-maksud tertentu sesuai kebutuhan. Misalnya untuk tujuan pengembangan prestasi siswa di sekolah, tujuan penelusuran minat dan bakat, tujuan mendiaknosis kecenderungan bawaan dan kepribadian individu siswa yang bersangkutan, dll.
Baca juga: Prinsip Penting dalam Tes Psikologi
Demikian uraian singkat tentang Mengenal Tujuan Tes Psikologi atau Psikotes. Semoga bermanfaat dan sukses selalu.
________________________________
mutupendidikan.com
Follow Instagram: @mutupendidikan
________________________________
Iklan makanan sehat diabetes:
Data Informasi mengenai kondisi peserta didik sangat dibutuhkan untuk tercapainya tujuan dari konseling. Guna mengetahui karakter dari para siswa, salah satu cara yang bisa dilakukan dengan mengadakan tes kepribadian. Kepala Sekolah, pendidik, orang tua, konselor di sekolah sangat perlu untuk mengetahui informasi tentang peserta didiknya, hal ini bisa didapatkan dari tes kepribadian peserta didik tersebut.
Tes kepribadian (Personality Test) adalah penggunaan seperangkat alat tes yang disusun untuk mendeskripsikan bagaimana kecenderungan individu bertingkah laku. Tes kepribadian sebenarnya adalah deskripsi kualitatif dari kepribadian, bukannya deskripsi kuantitatif ( berdasarkan angka-angka). Kepribadian tidak dapat diukur, tetapi hanya dapat dideskripsikan. Untuk membantu mengenal kepribadian seseorang, alat tes kepribadian menggunakan bantuan berupa angka-angka dan kemudian hasilnya dideskripsikan ke dalam penjelasan kualitatif. Angka yang didapatkan seorang peserta pada tes kepribadian bukanlah angka sesungguhnya. Angka disini hanyalah sebagai fungsi alat bantu untuk mendeskripsikan kepribadian, misalnya individu X lebih kreatif dalam pekerjaannya dibandingkan dengan individu Y.
Personality Test atau Tes kepribadian adalah tes yang diadakan dengan tujuan mengungkap ciri-ciri khas seseorang yang umumnya bersifat lahiriah, seperti kreatifitas, gaya bicara, cara berbusana, nada suara, hobi / kegemaran, dll. Setiap individu memiliki kepribadian yang unik, sehingga tidak bisa dibandingkan dengan individu-individu lain dalam pendeskripsiannya. Kepribadian tidak mengandung unsur nilai seperti baik buruk, tinggi rendah, dan lain sebagainya.
Tes kepribadian bertujuan untuk mengungkap kecenderungan kepribadian seseorang. Ada banyak metode tes kepribadian, bisa berbentuk tes proyektif maupun tes non proyektif. Tes proyektif umumnya membutuhkan media khusus untuk memproyeksikan minat, perhatian, dorongan, perasaan, maupun sentimen. Media tes proyektif bisa berupa bercak tinta, kartu/gambar maupun kalimat. Contoh tes kepribadian adalah tes Rorschach, tes grafis, TAT/CAT/SAT, EPPS dan lain-lain.
Guna mempermudah pengukuran kepribadian, disusunlah suatu kriteria kepribadian dalam bentuk pengelompokan. Saat ini, dalam teori psikologi dikenal pengelompokan kepribadian yang disebut DSM atau Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders.
Nah bagaimana dengan kepribadian anak-didik kita? Perlukah dilakukan tes psikologi? Temukan jawaban pada artikel-artikel berikutnya.
Demikian, semoga bermanfaat.
admin,
mutupendidikan.com
Informasi Tes Psikologi untuk pengembangan Mutu Pendidikan
Layanan Informasi