Sebelum mengenal serba-serbi tentang tes psikologi atau psikotes, berikut akan sedikit diulas tentang pengertian tes menurut para ahli psikologi.
Kata “Tes” berasal dari bahasa latin, yang berbunyi “testum”, artinya adalah alat untuk mengukur tanah. Dalam bahasa Perancis kuno, kata “tes” memiliki makna ukuran yang digunakan untuk membedakan emas dan perak dari benda atau logam-logam yang lain. Dalam perjalanan waktu, lama kelamaan arti “tes” menjadi lebih umum, dan digunakan dalam berbagai disiplin ilmu.
Dalam disiplin ilmu psikologi, kata “tes” awalnya digunakan oleh pakar psikologi bernama J.M Cattell (1890). Bagaimana dengan saat ini? Ternyata para ahli memiliki pendapat yang beragam tentang makna dan pengertian tes. Berikut akan di uraikan pengertian tes dari berbagai ahli psikologi:
Demikian penjelasan singkat tentang pengertian “Tes” dari berbagai pakar /ahli dibidang psikologi. Bagaimana pengertian”Tes” Menurut Anda?
Demikian semoga bermanfaat
admin,
mutupendidikan.com
Layanan Jasa Psikotes (Tes Psikologi)
>>> Informasi Tes Psikologi untuk Mutu Pendidikan <<<
Kata kunci untuk memudahkan pencarian blog ini:
jasa psikotes untuk sma, layanan psikotes untuk sd, tes psikologi untuk sd, tes psikologi untuk perguruan tinggi, konseling dan tes psikologi, biro psikologi, biro tes psikologi, psychology testing for education, cari jasa tes psikologi jakarta, info layanan tes psikologi di surabaya, layanan tes psikologi di bandung, jasa psikotes yogyakarta, layanan psikotes surabaya, layanan psikotes depok, jasa psikotes bekasi dan tangerang
“Mengenal Jenis Psikotes atau Tes Psikologi”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Sebelum diuraikan secara singkat tentang jenis-jenis psikotes atau tes psikologi, ada baiknya kita coba mengenal beberapa pengertian tes psikologi menurut beberapa sumber:
_______________________________
Follow Instagram: @mutupendidikan
_______________________________
Intelegensi terdiri dari tiga aspek kemampuan, yakni:
Masyarakat umum seringkali menyamakan artikan pengertian intelegensi dengan IQ. Inteligensi dan IQ mempunyai arti yang berbeda. Intelligence Quotient (IQ) adalah nilai skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan.
Kecerdasan / Intelegensi individu dapat diukur dengan memakai beberapa jenis tes intelegensi, diantarannya: Tes Binet, WAIS, WISC, WPPSI, SPM, CPM, APM, IST, CFIT, K-ABC, PPVT, KIT, LIPS, dan sejenisnya. Alat ukur intelegensi juga dapat dibedakan berdasarkan usia testee, bersifat tes individu atau tes kelompok.
Minat adalah keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu secara mendalam dan terus menerus. Dalam kajian ilmu psikologi, antara minat dan bakat memiliki korelasi positif, akan tetapi skor yang tinggi pada bakat belum tentu menghasilkan skor yang tinggi pula pada minat. Individu dengan bakat yang tinggi dalam bidang X belum tentu memiliki minat untuk menekuni bidang X tersebut. Sebaliknya seseorang yang menunjukkan minat tinggi pada seni vokal misalnya, belum tentu pula memiliki bakat yang cukup pada bidang tersebut. Pengukuran kedua jenis variabel tersebut (minat dan bakat) dapat menghasilkan prediksi yang lebih efektif, daripada mengukur satu variabel saja.
Baca juga: 8 Manfaat Psikotes dalam bidang pendidikan
Tes minat diadakan untuk memperkirakan minat seseorang dalam berbagai bidang pekerjaan, seperti: kesusastraan, musik, klerikal, outdoor, mekanik, komputasi, keilmiahan, persuasi, artistik, pelayanan sosial dll. Pengukuran minat sering digunakan untuk membantu siswa pemilih jurusan yang sesuai di bidang pendidikan, baik di SMA, SMK, maupun perguruan tinggi. Tes minat juga sering digunakan untuk keperluan penerimaan pegawai (seleksi pegawai) di berbagai perusahaan.
Tes Bakat terdiri atas beberapa jenis, diantaranya test FACT, DAT dan GATB. Tes Bakat dipakai untuk mengukur faktor-faktor seperti: kemampuan bahasa, kemampuan berfikir, bekerja dengan angka, penalaran, penalaran di bidang mekanik, kecepatan respon, visualisasi dll.
Bakat adalah kemampuan khusus seorang individu yang merupakan potensi dan dapat berubah menjadi prestasi melalui belajar, latihan dan motivasi yang dilakukan.
Dalam bidang pendidikan, dengan mengenal bakat siswa siswi maka mereka dapat diarahkan sesuai dengan bakat tersebut. Tujuannya agar siswa-siswi dapat mencapai prestasi sesuai dengan bakat yang dimiliki. Hasil tes bakat sangat berguna khususnya pada saat penjurusan, baik di level SMP, SMA maupun SMK.
Pada dasarnya setiap person individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Ada yang pandai di bidang IPS, namun kurang dalam bidang IPA. Ada yang mampu di bidang teknik, namun lemah dalam bidang seni musik. Kemampuan yang berbeda-beda ini kurang bisa dijelaskan oleh konsep IQ. Dua individu dengan IQ yang sama (misalnya 105), tapi individu yang satu ternyata lebih mampu dalam bidang ilmu eksak IPA (Kimia, Matematika, Fisika), sedangkan individu yang lain lebih mampu dalam bidang ilmu sosial (geografi, sosiologi, ekonomi). Hal inilah yang kemudian dikenal sebagai “bakat”.
Dalam bidang industri dan pekerjaan, bakat karyawan/ calon karyawan perlu diketahui agar seseorang dapat tepat menduduki jabatan tertentu. Melalui tes bakat akan membantu suatu organisasi atau perusahaan untuk menempatkan karyawan atau calon karyawan pada posisi yang tetap sesuai spesifikasi jabatan yang dipersyaratkan. Dalam upaya memperoleh “The right man in the right place”.
Ada beberapa unsur yang diukur dalam tes kepribadian, diantaranya komitmen, optimisme, kemandirian, pengendalian diri, kepercayaan diri, hubungan interpersonal, motivasi berprestasi, penyesuaian diri dan daya tahan terhadap stres.
Secara difinisi, kepribadian adalah organisasi dinamis dari sistem-sistem psikofisik dalam diri seseorang yang menentukan penyesuaiannya yang unik terhadap lingkungan. Pengertian dinamis disini bermakna bahwa kepribadian bisa berubah.
Pengukuran kepribadian disini bukanlah berarti menerapkan “label” nilai-nilai moral, melainkan lebih untuk mendeskripsikan perilaku individu ada adanya. Ada beberapa metode yang dipergunakan untuk pengukuran kepribadian, diantaranya melalui teknik observasi, teknik proyektif dan teknik inventori.
Demikian informasi singkat terkait jenis-jenis tes psikologi. Dengan memahami jenis-jenis tes psikologi ini, pengguna layanan tes psikologi, khususnya dari lembaga pendidikan seperti Perguruan Tinggi, SMU, SMK, SMP dan Sekolah dasar dapat menggunakan secara tepat sesuai kebutuhan masing-masing.
Baca juga: Tujuan dan Aplikasi Psikotes
Demikian semoga bermanfaat dan salam sukses selalu.
_____________________________
_____________________________
mutupendidikan.com
Explore: Training & Development
Layanan Informasi