• 08123070905
  • mutupendidikan.info@gmail.com

Budaya Mutu

Pemberdayaan Karyawan & Sistem Manajemen Mutu

TQM, Motivasi dan Pemberdayaan Karyawan

“TQM, Motivasi dan Pemberdayaan Karyawan”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Pemberdayaan karyawan (Employee Empowerment) merupakan filosofi dan strategi yang digunakan organisasi untuk memberi ruang bagi dosen/ guru/ karyawannya membuat keputusan dan berperilaku sesuai tujuan organisasi.

Instagram: @mutupendidikan

Pemberdayaan karyawan mampu membuat karyawan lebih punya rasa bangga dan ownership terhadap pekerjaan mereka.

Dengan pemberdayaan karyawan, ada ruang untuk mengambil keputusan sendiri juga mendorong mereka berpikir kreatif serta berinovasi.

Pengertian Pemberdayaan Karyawan
  • Pemberdayaan karyawan (Employee Empowerment) yang dimaksud berarti proses berfikir dari sebuah organisasi menuju cara-cara yang lebih baik.
  • Pemberdayaan dimaksudkan sebagai masukan dari karyawan yang didengarkan dan diimplementasikan, dan itu akan membuat karyawan senang atas pekerjaan mereka dan akan merasa memilikinya.
  • Pemberdayaan mensyaratkan sebuah perubahan dalam sebuah budaya organisasi, tapi bukan berarti  pimpinan melepaskan tanggungjawab dan wewenangnya.

Silahkan diunduh file power point (PDF) berikut ini:

_________________________________

_________________________________

Pentingnya pemberdayaan karyawan
  • Meningkatkan kreatifitas berfikir dan inisiatif karyawan yang dampaknya akan meningkatkan daya saing organisasi.
  • Dapat menjadi motivator yang luar biasa bagi karyawan.
Hambatan Pemberdayaan

Hambatan utama pemberdayaan adalah adanya penolakan untuk berubah. Penolakan bisa saja datang dari karyawan, perserikatan, dan manajemen.

Hambatan-hambatan manajemen termasuk
  • Rasa tidak aman. Pegawai atau karyawan dapat merasa tidak aman bila tidak ada kejelasan dan ketentuan peraturan. Rasa tidak aman dapat menurunkan motivasi kerja dan menghanbat pencapaian mutu organisasi yang telah ditetapkan. Bagaimana pimpinan lembaga pendidikan menciptakan rasa aman dalam iklim organisasi?
  • Ego, Karakter dan Nilai-nilai pribadi. Nilai-nilai dapat membentuk ego dan keprobadian seseorang. Tantangan bagi pimpinan lembaga pendidikan untuk membangun nilai-nilai positif yang sesuai budaya mutu.
  • Pelatihan manajemen. Sudah barang tentu pelatihan dan pengembangan merupakan unsur penting dalam konsep total quality management. Membangun mutu perlu didukung SDM yang kompeten. SDM yang mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang sesuai kebutuhan organisasi.
  • Pemecatan/exclusion. Unsur keadilan merupakan faktor penting dalam organisasi yg menerapkan sistem mutu. Nilai-nilai keadilan harus dijaga dan diimplementasikan dengan sungguh-sungguh. Penerapan reward dan punishment harus dilandaskan dengan nilai keadilan yang hakiki.
  • Struktur organisasi. Struktur organisasi sangat mempengaruhi efektifitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan organisasi. Struktur organisasi mempengaruhi organisasi untuk bertindak lincah dan cepat (lean & agile). Struktur organisasi mengatur tentang formalitas, kewenangan & kompleksitas organisasi.
  • Praktek manajemen. Bagaimana pimpinan organisasi menjalankan fungsi-fungsi manajemen? Tentu nilai-nilai total quality ( budaya mutu) harus senantiasa dikedepankan.
Catatan untuk Lembaga Pendidikan

Lembaga Pendidikan (Perguruan Tinggi, Sekolah dan Madrasah) perlu mengembangkan program pemberdayaan karyawan yang tepat sasaran. Dosen, Guru dan Pegawai tenaga kependidikan perlu ditingkatkan partisipasinya agar SDM yang ada dapat lebih produktif bagi pencapaian Visi dan Misi Organisasi.

__________________________________

Pertanyaan Diskusi:

  1. Uraikan contoh-contoh penerapan pemberdayaan karyawan pada lembaga pendidikan?
  2. Bagaimana pemberdayaan karyawan (dosen, guru & tenaga kependidikan) berpengaruh pada implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)?

Demikian uraian singkat tentang TQM, Motivasi & Pemberdayaan Karyawan, semoga bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ

______________________________

mutupendidikan.com

Info Pelatihan SPMI

Menjaga Kebersihan di Sekolah

Metode 5S Kebersihan Sekolah

“Metode 5S Kebersihan Sekolah : Penerapan Seiso di Lembaga Pendidikan”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan pendidikan (kampus, sekolah, madrasah) merupakan hal sangat penting dan pondasi dasar dalam membangun mutu pendidikan. Lingkungan yang bersih, akan menciptakan kenyamanan dan motivasi belajar siswa/ mahasiswa. Sarana prasarana yang bersih akan mendukung lingkungan yang tertib dan sehat. Sarana prasarana yang senantiasa rapi dan bersih akan lebih tahan lama (awet) dan dapat menekan biaya berawatan (maintenance)

Seiso

Setelah semua barang/ perkakas/ peralatan memiliki tempat penyimpanan masing-masing, maka langkah berikutnya adalah membersihkan & memastikan tercapainya kebersihan semua barang dan area kerja pada kondisi terbaik/ ideal. Usahakan Bersih, cemerlang dan bersinar seperti ruang-ruang pameran.

Area kerja di lingkungan lembaga pendidikan (kampus, sekolah, laboratorium dll) yang bersih, dapat menjadikan lingkungan lembaga pendidikan sehat, bersih dan nyaman.

Lingkungan yang bersih, juga sangat berpengaruh pada motivasi kerja dan motivasi belajar siswa siswi. Sebaliknya lingkungan yang kotor dan tidak terawat (tidak bersinar/ cemerlang) akan menyebabkan semangat kerja serta motivasi menjadi turun.

Seiso (resik) menekankan pentingnya kebersihan dengan menjaga segala sesuatu tetap bersih dan bersinar. Lingkungan kampus/ sekolah/ madrasah yang bersih/ nyaman dapat mencegah perlengkapan sarana prasarana tidak cepat rusak. Secara psikologi, akan muncul rasa cinta dan tanggung jawab untuk merawat semua sarana dan prasarana yang ada.

Untuk implementasi seiso perlu ditetapkan petugas yang bertanggung jawab. Dibuat standar, SOP dan formulir yang diperlukan. Perlu juga disiapkan dan didukung dengan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan seiso, seperti sapu, lap, sabun dll.

Siswa-siswa perlu dilatih untuk membersihkan area belajar, seperti ruang kelas, laboratorium, bengkel dan ruang belajar lainnya. Siswa siswi dilatih membersihkan mesin/peralatan setelah dipakai, dilatih membersihkan benda kerja / peralatan bengkel/ lab serta hasil-hasil pembelajaran praktek

Untuk menjamin / memastikan terwujudnya kondisi yang bersih bersinar tersebut, perlu ditunjuk penanggung jawabnya. Secara bergantian, siswa siswi yang bertugas mengawasi/ mengontrol/ membersihkan apakah peralatan/ sarana prasarana telah benar benar bersih cemerlang.

Baca juga: Sarana Prasarana & Program Tata Graha 5 S (bag.1)

Proses seiso atau pembersihan area kerja/ pendidikan dapat diatur dalam bentuk kerja piket. Pengaturan tim kerja untuk pembersihan ruang-ruang belajar termasuk halaman, teras, selasar, taman di lingkungan kampus/ sekolah.

Proses Seiso ini akan membiasakan siswa siswi untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan belajar. Mereka akan mengerti pentingnya lingkungan, peralatan kerja dan diri sendiri yang bersih. Mereka akan trampil dalam melaksanakan kebersihan serta termotivasi menciptakan kondisi lingkungan yang bersih.

Berikut konsep 5 S, metode tatagraha asal Jepang  yang bisa diadopsi lembaga pendidikan, silahkan di unduh disini:

Menjaga Kebersihan Lingkungan Belajar (Metode Seiso)

Demikian, semoga uraian singkat tentang Metode 5S Kebersihan Sekolah ini, dapat bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


mutupendidikan.com

Info Pelatihan Mutu Pendidikan


Untuk Informasi In-house Training 5S/5R, Hubungi Customer Service Kami

Instagram: @mutupendidikan

Gugus Kendali Mutu untuk SPMI

Gugus Kendali Mutu SPMI

“Gugus Kendali Mutu SPMI”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Gugus Kendali Mutu (GKM) adalah sekelompok kecil karyawan (Dosen, Guru, Pegawai) yang terdiri dari 3-8 orang dari unit kerja/ pelaksana proses yang sama, yang dengan sukarela secara berkala dan berkesinambungan mengadakan pertemuan untuk melakukan kegiatan pengendalian mutu di tempat kerjanya dengan menggunakan alat kendali mutu dan proses pemecahan masalah.

Institusi pendidikan (Perguruan Tinggi/ Sekolah/ Madrasah) dapat meningkatkan kualitas sistem penjaminan mutu dengan menambahkan peran GKM (Gugus Kendali Mutu).


Unduh disini:

Gugus Kendali Mutu

Instagram: @mutupendidikan


Tentu tidak mudah untuk membangun Tim KGM yang handal, perlu komitmen, kesadaran mutu prima dan sistem manajemen yang tepat dengan didukung standar dan SOP yang benar. Namun demikian upaya yang serius untuk membangun tim GKM tentu akan menghasilkan banyak manfaat.

Manfaat GKM
  • Mendorong setiap dosen/ guru/pegawai  untuk terlibat aktif dlm suatu bentuk kerjasama yang dinamis.
  • Mendorong setiap dosen/ guru/pegawai mencari pemecahan masalah atas pencapaian mutu pelayanan/produk/mutu kerja
  • Mendorong setiap karyawan untuk mampu memberikan sumbangan pikiran yg berkaitan dg pengendalian & perbaikan mutu.
  • Meningkatkan semangat & moral karyawan dg membuka kesempatan untuk berperan serta dlm mengembangkan mutu di unit kerjanya masing masing.
Tujuan GKM
  • Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dari anggota /tim KGM
  • Meningkatkan keterlibatan dosen/guru/pegawai anggota GKM pd persoalan pekerjaan dan pemecahannya
  • Menggalang kerjasama tim yang lebih efektif
  • Menanamkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan masalah (preventive)
  • Meningkatkan kualitas komunikasi dlm tim
  • Mengurangi kesalahan dalam pekerjaan
  • Meningkatkan motivasi dosen/ guru/ pegawai
  • Hubungan atasan-bawahan yang lebih sinergis
  • Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan & keselamatan kerja
Mekanisme Kerja GKM
  • Anggota tim berasal dari unit kerja yang sama
  • Jumlah anggota dapat terdiri dari 3-10 orang (ideal 7-8 orang)
  • Anggota memilih pimpinan kelompok/ tim
  • Bersama sama menetapkan waktu pertemuan dan diketahui atasan
  • Isu/ masalah yang dipilih hendaknya berkaitan dg tugas
  • Anggota didorong untuk terlibat aktif
  • Masalah dipilih dan dipecahkan bersama dengan menggunakan teknik kendali mutu
  • Hasil pertemuan dicatat secara singkat & didokumentasikan

Nah.. bagaimana bentuknya, mekanisme kerjanya, tupoksinya? Silahkan diunduh file PPT pada tautan diatas.

Demikian uraian singkat tentang Gugus Kendali Mutu SPMI, semoga bermanfaat. Tetap semangat dan Salam Mutu…

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


mutupendidikan.com

Info Pelatihan SPMI

qfd

Quality Function Deployment


Dapatkan slideshare Quality Function Deployment disini


Quality Function Deployment (QFD) awal mulanya dikembangkan di Negara Jepang oleh Mitshubishi’s Kobe Shipyard tahun 1972, yang kemudian diadopsi dan dipergunakan oleh Toyota. Penerapan konsep ini, tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki kualitas komunikasi, pengembangan produk, pengembangan proses produksi  dan serta sistem pengukuran. Filosofi yang mendasari QFD adalah bahwa pelanggan/ konsumen tidak akan puas dengan layanan suatu produk, jika konsumen memang tidak membutuhkan/ menginginkannya.

Menurut Akau (1990), Quality Function Deployment (QFD) adalah metodologi untuk memahami /menterjemahkan keinginan dan kebutuhan pelanggan kedalam suatu rancangan produk/ jasa yang memiliki persyaratan teknis / karakteristik kualitas tertentu.

Menurut Cohen (1995), QDF merupakan metodologi terstruktur yang diterapkan dalam proses perancangan / pengembangan produk untuk menetapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan. QFD membantu mengevaluasi secara sistematis kapabilitas sebuah produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Menurut Djati (2003), QDF adalah sistem pengembangan produk yang dimulai dari proses merancang produk, proses bagaimana produk tersebut diproduksi (manufaktur), sampai produk tersebut ketangan konsumen. Pengembangan produk tersebut dibuat berdasarkan keinginan/ kebutuhan/ harapan dari konsumen.

Dengan kata lain QFD merupakan taktik untuk merancang suatu proses sebagai tanggapan terhadap adanya keinginan/ kebutuhan pelanggan. QFD mampu merealisasikan apa yang dibutuhkan pelanggan menjadi sebuah produk/ jasa yang dihasilkan oleh produsen. Dengan teknik QFD akan membantu organisasi/perusahaan untuk memprioritaskan kebutuhan pelanggan, mengembangkan tanggapan inovatif terhadap kebutuhan konsumen serta memperbaiki proses sehingga mencapai efektifitas maksimum. QFD bahkan seringkali mampu melampaui ekspektasi/ harapan dari konsumen.

Walaupun awal mulanya QFD disusun untuk organisasi manufaktur, namun dalam perkembangannya, QFD juga dapat diterapkan untuk lembaga jasa termasuk untuk lembaga pendidikan.

Untuk lebih jelasnya, silahkan diunduh slideshare/ download ppt berikut ini:

Klik disini : PPT Quality Function Deployment

Demikian semoga bermanfaat.

Salam Mutu,

admin,

mutupendidikan.com

Pelatihan, Konsultasi, In-House Training, Manajemen, Training Center, Pelatihan Kerja, Manajemen Kualitas, Perguruan Tinggi, SMA, SMP, SD, Madrasah, download ppt, Quality Function Deployment, QFD, Mutu, Kualitas, Perancangan Produk, Desain Produk, Keinginan, Kebutuhan, Harapan, Konsumen, Pelanggan


Dapatkan Slideshare Pengembangan Budaya Mutu
(Klik Disini)

Untuk Informasi Pelatihan dan In-House Training
Hubungi Customer Service Anda (Klik disini)

Kiat Penyusunan SPMI Pendidikan

Prinsip & Kiat Sukses Pengembangan SPMI

Strategi & Taktis Pengembangan SPMI

Teman-teman Penjaminan Mutu Pendidikan,

Tujuan penjaminan mutu Perguruan Tinggi adalah memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan (continuous improvement), yang dijalankan oleh suatu perguruan tinggi secara internal untuk mewujudkan visi dan misinya, serta memenuhi kebutuhan stakeholders melalui penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi.

Untuk mencapai tujuan diatas, diperlukan kepemimpinan, prinsip-prinsip dan kiat-kiat sukses. Untuk mengenal hal tersebut, silahkan diunduh file Slideshare berikut ini:

Klik disini:

Prinsip dan Kiat Sukses Pengembangan SPMI

Demikian, semoga bermanfaat.

Hormat kami,

mutupendidikan.com

Pelatihan & Pendampingan


VISI

Menjadi partner aktif bagi Perguruan Tinggi/ Sekolah/ Madrasah di Indonesia dalam membangun Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan yang efektif dan efisien

Pelayanan Prima Institusi Pendidikan 1

SERVICE EXCELLENT:

Rektor UII Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc menyatakan kualitas pelayanan akan menentukan keberhasilan sebuah perguruan tinggi dalam bersaing. Keunggulan dalam kompetisi antar perguruan tinggi ke depan juga akan ditentukan oleh kualitas layanan di luar kelas. Pelayanan di dalam kelas seperti kualitas mengajar seorang dosen sudah menjadi sebuah keharusan, dan di saat yang sama, kualitas pelayanan di luar kelas seperti layanan informasi akademik, layanan kemahasiswaan, dan layanan terkait lainnya semakin bermakna penting untuk menunjang pelayanan prima universitas.

Berikut kami upload, materi terkait dengan manajemen “Pelayanan Prima”. Bagi rekan-rekan penjaminan mutu yang berminat silahkan di unduh disini:

Klik Slideshare disini:

Pelayanan Prima Institusi Pendidikan 1

Tetap Semangat & Salam Mutu,

mutupendidikan.com

Pelatihan & Pendampingan


Kata Kunci untuk Penelurusan: Keunggulan bersaing, Pelayanan Prima, Service Excellence, Perguruan Tinggi, Universitas, Sekolah, Madrasah, SPMI, SPMP, Penjaminan Mutu Pendidikan, service excellence pendidikan, Lokakarya, Workshop

Peran SOP bagi Manajemen Pendidikan / Sekolah

Peran SOP bagi Manajemen Pendidikan / Sekolah

“Mengenal Peran SOP bagi Manajemen Pendidikan / Sekolah”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Pertanyaan Pembuka
  1. Bagaimana peran penting STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) bagi manajemen organisasi pendidikan?
  2. Bagaimana kiat membuat SOP yang efektif dan efisien?
  3. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi lembaga pendidikan dalam pembuatan SOP?

Untuk lebih jelasnya, silahkan di unduh file Slideshare berikut ini:

___________________________

Belajar Mudah dengan Power Point (PDF):

Peran SOP bagi manajemen pendidikan

Follow Instagram: @mutupendidikan

___________________________

Organisasi Pendidikan (Madrasah, Perguruan Tinggi, Sekolah Dasar dan Menengah) adalah kumpulan dua orang atau lebih yang tergabung karena ketertarikan, minat, dan niat yang sama.

Kumpulan ini yang kemudian secara sah membentuk badan hukum sebagai wadah untuk mencapai tujuan pendidikan.

Tujuan Organisasi dapat dicapai melalui berbagai aktivitas operasional dan manajerial. Untuk menciptakan kesamaan pemahaman terhadap aktivitas organisasi, Standar, manual dan prosedur operasi harus dibakukan dengan menetapkan Standard Operating Procedures (SOP).

Pengertian SOP (Standard Operating Procedure)

Standard Operating Procedure (SOP) adalah pedoman yang berisi tahapan, langkah-langkah, prosedur-prosedur operasional standar yang ada dalam suatu organisasi.

SOP ini digunakan untuk memastikan bahwa setiap keputusan, langkah, atau tindakan, dan penggunaan fasilitas pemrosesan dilaksanakan oleh orang-orang di dalam suatu organisasi, telah berjalan secara efektif, konsisten, standar, dan sistematis.

Makna Penting SOP
  • Prosedur kerja harus dilakukan secara benar dan konsisten
  • SOP harus menjadi pengendalian mutu terhadap proses kegiatan organisasi. Contoh: SOP Penelitian, SOP Perkuliahan online dll.

Baca juga: Unsur-unsur penting dalam SOP

Siapa Pengguna SOP

SOP menjadi pedoman bagi para pelaksana pekerjaan. Ini bisa berarti para Dosen, Guru, Tenaga Pendidikan, karyawan produksi, resepsionis, office boy, supir, staf administrasi di lembaga pendidikan, staf perpustakaan, supervisor dan manager dll.

Kapan SOP diperlukan?

SOP tidak harus dibuat untuk semua kegiatan/ proses dalam organisasi. SOP cukup dibuat untuk kegiatan-kegiatan tertentu yang penting dan beresiko, seperti:

  • Bila sering terjadi masalah dalam proses penciptaan nilai tambah.
  • SOP digunakan utk menilai apakah pekerjaan tsb sudah dilakukan dgn baik atau tidak.
Pengembangan SOP

Secara garis besar, langkah-langkah pengembangan SOP adalah sbb:

  • Susun draf SOP
  • Lakukan uji coba SOP sebelum dijalankan & lakukan revisi setelah 1-2 bulan trial.
  • Lakukan revisi jika ada perubahan langkah kerja yg bisa diakibatkan oleh adanya tehnologi baru, tambahan pekerja, lokasi berbeda, dan semua yg mempengaruhi lingkungan kerja
  • Mintakan masukan dari para pelaksana untuk menjadi bahan perbaikan SOP

Baca juga: Peran penting SOP bagi Sekolah & PT

Demikian uraian singkat tentang Peran SOP bagi Manajemen Pendidikan / Sekolah. Untuk uraian lengkapnya dapat diunduh power point (PDF) pada tautan diatas. Semoga bermanfaat.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

_____________________________

mutupendidikan.com

Explore: Training & Development

_____________________________

In-House Training Online / Offline:
 “Penyusunan SOP Lembaga Pendidikan”

Customer Service Anda disini

Penyusunan Prosedur SPMI Pendidikan

Mengenal Standard Operating Procedure

“Mengenal Standard Operating Procedure “

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Pendahuluan

Salah satu tugas penting Tim Penjaminan Mutu adalah memfasilitasi adanya sistem mutu yang efektif dan efisien. Salah satu perangkat yang perlu dikembangkan untuk implementasi SPMI diantaranya adalah Standard Operating Procedure (SOP).

Setiap Organisasi yang memiliki Visi, Misi, dan Tujuan, membutuhkan SOP sebagai upaya untuk mewujudkannya.

Tugas pemimpin lembaga pendidikan adalah memberikan komitmen dan arahan agar SOP yang diperlukan organisasi dapat dikembangkan dengan baik.

Silahkan diunduh file power point (PDF) dibawah ini:

_________________________

Power Point (PDF):

SOP bag 1: Mengenal Sandard Operating Procedure

Follow Instagram: @mutupendidikan

_________________________

Pengertian Standard Operating Procedure
  • SOP adalah suatu panduan yang menjelaskan secara terperinci bagaimana suatu proses harus dilaksanakan (FEMA).
  • SOP adalah 1 set perintah kerja atau langkah langkah yg harus diikuti untuk menjalankan suatu pekerjaan dgn berpedoman pada tujuan yg harus dicapai (www.iso9000store.com)
  • SOP adalah serangkaian instruksi yang menggambarkan pendokumentasian dari kegiatan yang dilakukan secara berulang pada sebuah organisasi (EPA)
  • SOP adalah serangkaian instruksi yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah
SOP dibangun bertujuan untuk:
  • Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai terkait.
  • Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya.
  • Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi.
Manfaat Standard Operating Procedure
  • SOP yg baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komunikasi antara pelaksana dan pengawas, dan menjadikan pekerjaan diselesaikan secara konsisten
  • Para pekerja akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yg harus dicapai dalam setiap pekerjaan
  • SOP juga bisa dipergunakan sbg salah satu alat training dan bisa dipergunakan untuk mengukur kinerja karyawan
SOP dibuat panjang atau pendek?
  • Tidak ada aturan yg membatasi panjang pendeknya SOP
  • Walau demikian, SOP yg ringkas akan lebih mudah dilaksanakan. SOP kerja yg panjang bisa dibagi menjadi 2-3 SOP (seperti SOP Tahap Persiapan, SOP Tahap Pelaksanaan dan SOP Tahap Penyelesaian)
Apakah SOP harus dibuat rinci?
  • Prosedur harus berisi semua langkah yg penting yg harus dijalankan dgn seragam oleh semua pekerja. Hilangnya salah satu langkah penting akan menyebabkan terjadinya variasi dalam menjalankan prosedur
  • Prosedur tidak mungkin dibuat sedemikian detil sehingga semua pertanyaan pekerja bisa terjawab. Prosedur tidak untuk menggantikan training dan feedback, oleh karena itu pembuat SOP tidak harus berusaha menjawab semua pertanyaan yg mungkin akan muncul

Baca juga: Peran SOP bagi Manajemen Pendidikan / Sekolah

Bagaimana dengan uraian unsur-unsur yang lain? Untuk penjelasan unsur-unsur yang lain, silahkan diunduh file power point (PDF) pada tautan diatas.

Baca Juga:

Demikian uraian singkat tentang Mengenal Standard Operating Procedure. Semoga bermanfaat.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

____________________________

mutupendidikan.com

Explore: Training & Development

____________________________

Ciri ciri sekolah bermutu

Ciri-Ciri Sekolah Bermutu

“Ciri-Ciri Sekolah Bermutu”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Tentu saja kita semua berharap dapat menyekolahkan anak-anak di sekolah yang bermutu. Melalui sekolah yang bermutu, capaian pembelajaran akan sesuai dengan harapan setiap pemangku kepentingan (Stakeholder).


Slide pdf / ppt: Karakteristik Sekolah Bermutu


Apa karakeristik atau ciri-ciri sekolah bermutu? Untuk menjawabnya, berikut info karakteristik/ ciri-ciri sekolah bermutu yang disarikan dari beberapa pendapat pakar pendidikan.

13 ciri-ciri sekolah bermutu menurut para Ahli, yaitu:
  1. Sekolah senantiasa fokus pada keinginan dan kebutuhan konsumen (Stakeholder), baik itu konsumen internal, maupun konsumen eksternal.
  2. Sekolah yang berkomitmen kuat untuk senantiasa memberikan yang terbaik dan bertindak benar sejak awal kegiatan. Dengan demikian sudah diantisipasi munculnya kesalahan-kesalahan yang tidak perlu terjadi.
  3. Sekolah yang melakukan investasi pada bidang sumber daya manusia secara tepat, sehingga memperoleh kualitas SDM yang benar-benar unggul.
  4. Sekolah memiliki strategi untuk mencapai kualitas, baik di tingkat pimpinan, tenaga akademik, maupun tenaga administratif.
  5. Sekolah mengelola atau memperlakukan keluhan sebagai umpan balik untuk mencapai kualitas dan memposisikan kesalahan sebagai instrumen untuk berbuat benar pada masa berikutnya
  6. Sekolah memiliki kebijakan dalam perencanaan untuk mencapai kualitas, baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
  7. Sekolah mengupayakan proses perbaikan dengan melibatkan semua orang sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawabnya.
  8. Sekolah mendorong orang orang agar memiliki kreativitas, mampu menciptakan kualitas dan merangsang yang lainnya agar dapat bekerja secara berkualitas.
  9. Sekolah memperjelas peran dan tanggung jawab setiap orang, termasuk kejelasan arah kerja secara vertikal dan horizontal.
  10. Sekolah memiliki strategi jangka panjang, jangka menengah  dan jangka pendek. Sekolah memiliki kriteria evaluasi yang jelas.
  11. Sekolah memandang atau menempatkan kualitas yang telah dicapai sebagai jalan untuk untuk memperbaiki kualitas layanan lebih lanjut.
  12. Sekolah memandang kualitas sebagai bagian integral dari budaya kerja.
  13. Sekolah menempatkan peningkatan kualitas secara terus menerus sebagai suatu keharusan.

Demikan sekilas informasi tentang ciri-ciri sekolah bermutu, bagaimana pendapat Anda?

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


mutupendidikan.com

Info Pelatihan SPMI


Instagram: @mutupendidikan

Dapatkan informasi terkait: Pelatihan, In-House Training,  Pengembangan Mutu Pendidikan, Pelatihan SPMI dan AMI, Budaya Mutu.

Unsur-Unsur Prosedur Operasional Standar

Unsur Prosedur Operasional Standar

“Unsur dalam Prosedur Operasional Standar”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Prosedur Operasional Standar atau SOP, merupakan salah satu dokumen penting yang sering digunakan dalam SPMI. Pembuatan SOP yang baik dan benar mutlak diperlukan agar anggota organisasi memiliki panduan yang baku dan dapat dipertanggung jawabkan.

SOP yang baik memiliki “unsur-unsur”. Keberadaan UNSUR – UNSUR dalam Standard Operating Procedure (SOP) perlu disusun dan direncanakan dengan baik. Keefektifan SOP sangat ditentukan dari keberadaan unsur-unsur tersebut. 

Secara umum unsur dalam Prosedur Operasional Standar dapat (opsi) terdiri dari:

  • Tujuan
  • Kebijakan
  • Petunjuk Operasional
  • Pihak Yang Terlibat
  • Formulir
  • Masukan
  • Proses
  • Laporan
  • Validasi
  • Kontrol

Jenis unsur-unsur yang digunakan dalam SOP tidak harus baku seperti disebutkan diatas. Dalam setiap organisasi (Madrasah, PT, Sekolah) jumlah dan jenis unsur (istilah & penamaan) tergantung dari kebutuhan tiap organisasi.

Untuk penjelasan dan contoh unsur-unsur SOP, kami sajikan dalam power point (PDF) berikut ini, silakan diunduh:

_________________________

Power Point (PDF):

Unsur-Unsur dalam SOP

Follow Instagram: @mutupendidikan

_________________________

Menulis Tujuan SOP
  • Menulis tujuan SOP merupakan langkah awal untuk menentukan apa harapan yang hendak dicapai dari adanya SOP
  • Penulisan Tujuan SOP harus dinyatakan dengan jelas agar dapat menjadi dasar bagi setiap prosedur & langkah-langkah kegiatan yang dinyatakan kemudian.
Pernyataan Kebijakan dalam SOP

Dalam menyusun tujuan SOP, kebijakan selalu menjadi bagian dan menjadi pedoman / rujukan dalam pelaksanaan kegiatan serta pengambilan keputusan dalam organisasi.

Baca juga: Peran SOP bagi Manajemen Pendidikan / Sekolah

Pihak Yang Terlibat

Dalam SOP harus dicantumkan pihak-pihak mana saja yang  terlibat dalam aktifitas yang prosedur operasionalnya dinyatakan dalam SOP.

Formulir dalam SOP
  • Formulir merupakan dokumen atau blanko yang berfungsi sebagai media validasi & kontrol yang menghubungkan antara keputusan dan pelaksanaan kegiatan diantara pihak- pihak yang terlibat.
  • Format formulir atau blanko harus disajikan sesuai bentuk aslinya dan menjadi lampiran SOP.
Masukan
  • Masukan merupakan sebuah tahapan setelah formulir atau blanko telah siap.
  • Tahapan pengisian formulir atau blanko adalah merupakan masukan dan menjadi bagian tak terpisah dari tahapan berikutnya ,yaitu proses
Proses

Dalam proses, data-data yang dihimpun dalam tahapan masukan akan dijadikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.

Bagaimana dengan uraian unsur-unsur yang lain? Untuk penjelasan unsur-unsur yang lain, silahkan diunduh file power point (PDF) pada tautan diatas.

Baca Juga: SOP: Fungsi, Tujuan & Manfaatnya

Demikian uraian singkat tentang Unsur Prosedur Operasional Standar. Semoga bermanfaat.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

____________________________

mutupendidikan.com

Explore: Training & Development

×

Layanan Informasi

× Hubungi Kami