• 08123070905
  • mutupendidikan.info@gmail.com

Budaya Mutu

Pengantar Total Quality Management

“Pengantar Total Quality Management

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Pentingnya Sistem Manajemen

Setiap lembaga memerlukan sistem manajemen untuk mengelola organisasi agar dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Ada banyak pendekatan yang dipakai organisasi, diantaranya pendekatan TQM atau Total Quality Management.

Pendekatan TQM cukup populer dipakai beberapa organisasi, termasuk institusi pendidikan. Pemerintah telah menetapkan penggunaan SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) sebagai pendekatan manajemen mutu untuk pengelolaan pendidikan. Payung hukumnya adalah Permendikbud Nomor 28 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) Dasar dan Menengah. Sedangkan untuk pendidikan tinggi Permenristekdikti Nomor 62 Tahun 2016.

Berikut akan disampaian intisari dari Pendekatan TQM yang diuraikan oleh Dr. David L. Goetsch and Stanley Davis dalam bukunya Quality Management for Organizational Excellence Edisi 8.

Dalam bab 1 buku tersebut, dibahas kajian tentang Pengantar Total Quality Management, didalamnya terdapat sub topik sbb:

  1. Apa pengertian mutu?
  2. Pendekatan Total Quality
  3. Dua pandangan tentang mutu
  4. Elemen kunci dari Total Quality
  5. Tokoh pioner Total Quality
  6. Kunci keberhasilan Total Quality
  7. Bgm mencapai Six Sigma?
  8. Masa depan manajemen mutu
Pengertian Mutu

Mutu dapat didefinisikan dalam beberapa cara. Bila dilihat dari sudut pandang konsumen, mutu berarti kemampuan untuk memenuhi atau melampaui harapan pelanggan.

Pengertian Total Quality

Total Quality adalah pendekatan bisnis yang mencoba memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan kualitas terus-menerus yaitu perbaikan kualitas produk, jasa, orang, proses, dan lingkungan

Ciri Utama Total Quality
  • Berpikir strategis
  • Fokus pada pelanggan
  • Obsesi pada kualitas
  • Pendekatan ilmiah
  • Komitmen jangka panjang
  • Kerjasama tim
  • Keterlibatan karyawan dan pemberdayaan
  • Perbaikan proses terus menerus
  • Pendidikan bottom-up dan pelatihan
  • Kebebasan terkendali
  • dan adanya kesatuan tujuan
Tren Manajemen Mutu…
  • Tuntutan Pasar Global
  • Pergeseran harapan pelanggan
  • Tekanan ekonomi
  • Pendekatan baru ilmu manajemen

Baca juga: TQM untuk Lembaga Pendidikan bag. 1

Demikian sekilas informasi, bagi kawan-kawan yang bertugas di unit penjaminan mutu dan SPMI, dapat menggunakan bahan ini untuk pengembangan efektifitas sistem manajemen mutu di institusi masing-masing (Perguruan Tinggi, Sekolah dan Madrasah).

Materi SlideShare dapat diunduh pada tautan berikut ini:

Bab 1 : Pengenalan Total Quality Management

Selamat berkarya, tetap semangat dan salam mutu!

Hormat kami.

_____________________________

mutupendidikan.com

Explore: Training & Development

Follow Instagram: @mutupendidikan

Kualitas

TQM, Biaya Pencegahan dan Biaya Kegagalan

Biaya Pencegahan & Biaya Kegagalan

Dear Pejuang Penjaminan Mutu Pendidikan dimanapun berada…

Berikut materi lanjutan TQM (Total Quality Management), yang membahas tentang “Biaya Pencegahan” dan “Biaya Kegagalan”. Dengan menyadari kedua jenis komponen biaya ini, Institusi Pendidikan diharapkan dapat mengelola kedua biaya tersebut agar dapat ditekan serendah mungkin. Untuk lebih jelasnya, silahkan diunduh materi pada tautan dibawah ini:

PDF TQM untuk Lembaga Pendidikan bag-5

Salam Hormat,

admin,

mutupendidikan.com


Untuk informasi Pelatihan/ In-House Training:

“Pelatihan Dokumentasi SPMI”

Hubungi Customer Service Anda (Klik disini)

INFO PUBLIC TRAINING :

 Silahkan di Klik : Public Training


Tim PPEPP

Tim Kerja

Membangun Tim yang Tangguh

Teamwork (tim kerja) merupakan serangkaian nilai, sikap dan perilaku dalam sebuah tim. Tim kerja tidak selamanya terdiri dari sekumpulan orang dengan gaya, sikap, dan cara kerja yang sama. Perbedaan antar anggota tim justru merupakan kekuatan/ potensi yang akan membuat tim menjadi kreatif, produktif dan inovatif.

Guna mendapatkan kerjasama tim yang baik perlu ditumbuhkan sikap-sikap/perilaku positif antar anggota tim. Seperti misalnya kebiasaan untuk saling mendengarkan, berempati sehingga tercipta komunikasi yang baik. Saling memberi dukungan kepada anggota tim yang membutuhkan, dan adanya apresiasi terhadap kontribusi/ pencapaian yang diperoleh dari anggota tim. Sebuah tim kerja akan menjadi penentu berhasilnya perjalanan organisasi. Melalui kerjasama dan koordinasi, sebuah tim seringkali mampu menyelesaikan semua tugas-tugas secara efektif.

Tim boleh jadi merupakan kelompok kerja yang relatif permanen, namun juga bisa bersifat temporer yang bertugas untuk menyelesaikan sebuah proyek tertentu. Tim yang relatif permanen biasanya dinamakan “natural team work”, sedangkan yang temporer banyak disebut sebagai “a cross-functional action team”biasanya terdiri dari orang-orang dari berbagai bagian atau departemen. Bentuk tim yang dianggap paling maju adalah “self-directed”, karenanya tim semacam ini kurang memerlukan pengawasan, dan memiliki otoritas penuh dalam penyelesaian tugas-tugasnya. Agar tim bisa bekerja secara efektif dalam mengembangkan produktivitas, banyak organisasi yang memandang pembangunan tim merupakan salah satu aspek penting dari pengembangan organisasi.

Untuk lebih jelasnya, berikut dapat diunduh materi powerpoint tentang tim kerja, silahkan diunduh:

Tim Kerja

Demikan semoga bermanfaat.

admin,

mutupendidikan.com

Peningkatan Budaya Mutu Pendidikan

14 Point Peningkatan Budaya Mutu Pendidikan

“Mengenal 14 Point penting Peningkatan Budaya Mutu Pendidikan”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Dr. Edward Deming, pelopor gerakan manajemen mutu, memperkenalkan 14 Point penting untuk peningkatan mutu produk atau jasa.

_____________________________

Power Point (PDF):

TQM & 14 point Peningkatan Kualitas

IG: @mutupendidikan

_____________________________

Siapakah Dr. Edward Deming?
  • Dr. William Edwards Deming (14 Oktober 1900 – 20 Desember 1993) adalah seorang pakar statistik, profesor, penulis, dosen, dan konsultan manajemen  mutu.
  • Dr. Deming memperkenalkan 14 Point untuk Peningkatan Kualitas.
14 Point Peningkatan Budaya Mutu Pendidikan:
  1. Ciptakan tujuan & Sasaran yang mantap demi Perbaikan Produk dan Jasa.
  2. Adopsi pengunaan falsafah baru.
  3. Kurangi ketergantungan pada inspeksi massa untuk mencapai mutu.
  4. Akhiri praktek-praktek  menghargai bisnis dengan harga.
  5. Tingkatkan secara konsisten sistem produksi dan jasa, untuk meningkatkan mutu dan produktivitas. Gunakan metode statistik untuk menemukan titik permasalahan.
  6. Lembagakan pelatihan kerja. Lembagakan penggunaan metode-metode modern.
  7. Lembagakan kepemimpinan. Bangun pola kepemimpinan yang membimbing.
  8. Hilangkan rasa takut, agar setiap orang dapat bekerja secara efektif & Efisien
  9. Uraikan kendala-kendala antar departemen. Kembangkan cara-cara untuk membuka komunikasi  yang efektif antar unit kerja
  10. Hapuslah slogan, desakan dan target serta tingkatkan produktivitas tanpa menambah beban kerja
  11. Hapuskan/kurangi standar kerja yang menggunakan quota numerik
  12. Hilangkan kendala-kendala yang merampas kebanggaan pegawai atas keahliannya
  13. Kembangkan aneka program pendidikan yang meningkatkan semangat dan peningkatan kualitas kerja
  14. Tempatkan  dan dorong setiap orang dalam tim kerja agar dapat melakukan transformasi
Dapatkah 14 point ini diterapkan di lembaga pendidikan?
1. Tetapkan tujuan yang kokoh…
  • Apakah Visi & Misi Institusi Pendidikan dikomunikasikan secara jelas kepada seluruh dosen/ guru serta karyawan?
  • Apakah Institusi Pendidikan (Perguruan Tinggi/ Sekolah/ Madrasah) memiliki tujuan yang jelas bagi organisasi ? Contoh: “Meningkatkan kemampuan dan kinerja lulusan sehingga mampu memberi kontribusi positif yang membanggakan pada Masyarakat”.
2. Tetapkan filosofi baru…
  • Apakah pimpinan lembaga pendidikan mengambil tanggung jawab untuk melakukan perubahan / perbaikan?
  • Apakah telah dilakukan pemberdayaan untuk setiap pegawai (Dosen, Guru, Tenaga kependidikan)?
  • Apakah karyawan  ikut merasa merasakan memiliki dan mendapatkan bagi hasil bersama dalam setiap kesuksesan Institusi?
3. Hentikan ketergantungan pada Inspeksi Masal…
  • Dengan partisipasi seluruh civitas akademika, institusi pendidikan berusaha untuk memberikan kualitas terbaik bagi segenap stakeholder. Contoh:
    • Menghentikan ketergantungan pada tes/ ujian
    • Menciptakan pengalaman belajar yang mendorong prestasi siswa, dll.
4. Dorong perbaikan kualitas sekolah …
  • Institusi pendidikan hendaknya mengembangkan hubungan jangka panjang dengan sekolah penyedia calon siswa

Bagaimana bentuk penjelasan point berikutnya? Untuk uraian point-point Deming berikutnya silahkan di unduh file slideshare Power Point (PDF) diatas.

Baca juga: Kendala utama implementasi SPMI

Demikian uraian singkat tentang 14 Point Peningkatan Budaya Mutu Pendidikan, semoga bermanfaat.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

__________________________

mutupendidikan.com

Explore: Training & Development

Kerja Tim pada Lembaga Pendidikan

Membangun SPMI & Tim Kerja

“Membangun SPMI & Tim Kerja yang Unggul”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Organisasi Pendidikan tidak akan terkelola dengan baik apabila “Tim Kerja” yang ada tidak produktif. Tim yang tidak produktif, pada umumnya memiliki ciri ciri sbb:

  • Tujuan yang tidak jelas
  • Pembagian tugas yang ambigu
  • Motivasi yang tidak terbangun dan konflik yang tidak fungsional.

Instagram: @mutupendidikan

Pengertian Tim Kerja

Merupakan kegiatan yang dilakukan secara kolektif dimana anggotanya bekerja secara sinergi untuk mencapai tujuan bersama.

Ciri-Ciri Tim Yang Efektif
  • Anggota Tim berpartisipasi secara aktif & positif
  • Komunikasi yang harmonis, aktif mendengar dan memberi umpan balik
  • Siap mengambil resiko
  • Fokus pada tujuan utama
  • Anggota percaya dan patuh pada keputusan tim
  • Anggota Tim mengambil inisiatif untuk keberhasilan pencapaian tujuan bersama.
Jenis-Jenis Tim
  • Gugus Kendali Mutu: Tim yang terdiri dari 5 sampai 12 orang, yang berasal dari departemen yang sama, bertemu beberapa jam dalam seminggu untuk berdiskusi membahas peningkatan kualitas, efisiensi dan perbaikan lingkungan kerja.
  • Tim Kerja yang mengelola sendiri: Tim kerja yang dikelola sendiri dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan.
  • Tim Lintas Fungsional: Karyawan dari level yang sama, berbeda area/unit kerja, namun bekerja sama untuk mencapai tujuan/tugas tertentu. Contoh: Kegiatan Proyek, Kepanitiaan.
  • Tim Virtual: Dengan menggunakan TI, Tim ini menyatukan anggota yang secara fisik berjauhan untuk bekerja sama mencapai tujuan.
Ketrampilan Penting bagi Anggota Tim
  • Listening (Mendengar)
  • Questioning (Bertanya)
  • Persuading (Mempengaruhi)
  • Respecting (Menghormati)
  • Helping (Menolong)
  • Sharing (Berbagi)
  • Participating (Berpartisipasi)
Tips Untuk Tim SPMI
  • Lembaga Pendidikan (PT, Sekolah, Madrasah) secara periodik mengadakan kegiatan untuk membangun Tim, seperti kegiatan Training, Seminar, Diskusi, Silaturohim dll.
  • Adakan pertemuan unit kerja untuk mengevaluasi proyek-proyek, memantau kemajuan dan mengkoordinasikan langkah tindak lanjut.
  • Tindak lanjuti setiap kesempatan yang ada secara menyenangkan.
  • Bila tim berhasil mencapai target tertentu, rayakan, beri reward dan syukuri.

Dalam rangka mendukung perbaikan budaya mutu pendidikan melalui optimalisasi Tim Kerja, materi presentasi berikut InsyaAllah dapat bermanfaat sebagai referensi:

Silahkan diunduh ppt/ pdf disini:

Membangun Tim Kerja yang Unggul

Demikian, semoga uraian singkat dengan topik Membangun SPMI & Tim Kerja ini, dapat bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


mutupendidikan.com

Courses, Training & Development

TQM, Pendidikan & Manajemen Sekolah

Dalam posting Slideshare kali ini, akan dibahas materi tentang Total Quality Managment (TQM) dan implementasinya dalam dunia pendidikan/ manajemen sekolah. Topik yang akan dibahas dalam file powerpoint ini antara lain:

  • Pengertian TQM dan Implementasinya dalam pendidikan
  • Berbagai turunan dari TQM seperti SPMI, SPMP, ISO 9000 dll.
  • Customer Service Excellence
  • Strategi Peningkatan Mutu
  • Komponen yang terkait dalam mutu pendidikan
  • Jenis-jenis pelanggan dalam TQM
  • Perbedaan organisasi tradisional dengan TQM
  • Kepemimpinan dalam TQM
  • TQM & konsep PDCA Cycle
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas layanan
  • Tolak ukur keberhasilan sekolah.

Untuk lebih jelasnya, silahkan diunduh file powerpoint berikut ini:

TQM, Pendidikan & Manajemen Sekolah

Demikian, semoga bermanfaat, sukses selalu dan salam mutu.

Hormat kami,

mutupendidikan.com

Pelatihan & Pendidikan

Peran Pendidikan dan Pelatihan bagi TQM

Peran Pendidikan dan Pelatihan bagi TQM

“Peran Pendidikan dan Pelatihan bagi implementasi TQM”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Menurut Prof. Sondang P. Siagian, pengertian pendidikan adalah keseluruhan proses, teknik dan metode mengajar dalam rangka mengalihkan sesuatu pengetahuan dari seseorang kepada orang yang lain dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

Instagram: @mutupendidikan

Sedangkan pelatihan adalah juga proses belajar mengajar dengan memakai teknik dan metode tertentu.

Belajar Mudah dengan PowerPoint (PDF):

Pendidikan dan Pelatihan

Sementara John Suprihanto menjelaskan bahwa pendidikan dan pelatihan adalah suatu proses pembinaan pengertian dan pengetahuan terhadap kelompok fakta, aturan serta metode yang terorganisasikan dengan megutamakan pembinaan, kejujuran dan ketrampilan.

Pendapat pakar lain Wijaya, “Pendidikan dimaksudkan untuk membina kemampuan atau mengembangkan kemampuan berpikir para pegawai, meningkatkan kemampuan mengeluarkan gagasan-gagasan pada pegawai sehingga mereka dapat menunaikan tugas kewajiban dengan sebaik-baiknya”. Waktu yang diperlukan untuk pendidikan bersifat lebih formal. Sedangkan latihan lebih mengembangkan ketrampilan teknis sehinga pegawai dapat menjalankan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Latihan berhubungan dengan pengajaran tugas pekerjaan dan waktunya belajarnya lebih singkat,  dan tidak terlalu formal formal.

Pelatihan dimaksudkan untuk membantu meningkatkan kemampuan pegawai melaksanakan tugas sekarang, sedangkan pendidikan lebih berorientasi pada peningkatan produkktivitas kerja pegawai di masa depan. Namun demikian perbedaan itu tidak perlu ditonjolkan karena kedua pengertian itu umumnya sering digunakan bersama-sama.

Menurut Soekidjo Natoatmodjo, berbedaan antara pendidikan dan pelatihan secara teoritis dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

No.ParameterPendidikanPelatihan
1Pengembangan KemampuanMenyeluruh (komprehensif)Khusus (spesific)
2Area kemampuanArea Kognitif, afektifArea Psikomotorik
3Jangka waktu pelaksanaanPanjang /lamaPendek /singkat
4Materi yang diberikanLebih umumLebih khusus
5Penekanan penggunaan Metode Belajar MengajarKonvensionalInkonvensional
6Penghargaan akhir prosesGelar (degree)Sertifikat (Non gelar)
Perbedaan antara Pendidikan dengan Pelatihan


Dari penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulkan bahwa pelakasanaan pendidikan (education) dan pelatihan (training) menitikberatkan pada :

  • Membantu karyawan guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
  • Pengetahuan  dan ketrampilan yang diperoleh sangat erat hubungannya dengan pekerjaan sekarang maupun pekerjaan di masa yang akan datang.

Pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan hendaknya direncanakan dan diorganisasikan sebaik mungkin untuk mendapatkan efektivitas program kerja.

Pertanyaan:
  1. Bagaimana Peran Pendidikan dan Pelatihan bagi keberhasilan manajemen mutu (SPMI, TQM, ISO 21001)?
  2. Sejauh mana kesesuaian program Pelatihan dan Pengembangan di Lembaga Pendidikan dengan tuntutan SPMI?

Untuk materi detail tentang implementasi program pendidikan dan pelatihan  menurut pakar manajemen mutu /TQM, Silahkan diunduh pada file power point diatas.

Demikian semoga bermanfaat.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

_________________________________

mutupendidikan.com

Pelatihan & Pendampingan

TQM & Manajemen Strategik

“TQM & Manajemen Strategik”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Manajemen strategik adalah manajemen yang mendasarkan semua tindakan, kegiatan, dan keputusan tentang apa yang paling mungkin untuk memastikan kinerja terbaik.

Perencanaan strategik adalah proses dimana organisasi mengembangkan visi, misi, prinsip-prinsip, tujuan yang luas, dan taktik untuk mencapai tujuan.

Tujuan strategi kompetitif adalah menciptakan keuntungan dan mencari posisi yang mendukung dari  kekuatan yang dimiliki dari banyaknya persaingan industri.

Silahkan di unduh materi power point berikut:
Manajemen Strategik 

Topik-topik Manajemen Strategik :

  • Apa itu Manajemen Strategik
  • Strategi kompetitif
  • Kompetensi inti dan Keunggulan Kompetitif
  • Komponen Manajemen Strategis
  • Perencanaan Strategis
  • Berpikir Kreatif dalam Perencanaan Strategis
  • Melakukan Analisis SWOT
  • Mengembangkan Visi
  • Mengembangkan Misi
  • Mengembangkan Prinsip-Prinsip Panduan
  • Mengembangkan Tujuan Strategis yang luas
  • Mengembangkan Taktik (Action Plan)
  • Melaksanakan Rencana Strategis
Berpikir Kreatif dalam Perencanaan Strategik
  • Mulailah dengan membuat beberapa cerita tentang ide-ide kreatif
  • Buatlah ide yang paling konyol
  • Buatlah dengan beberapa pendekatan yang ada
  • Berikan waktu untuk membuat ide, jangan mencoba untuk menyelesaikan proses perencanaan terlalu cepat.
Pentingnya Analisis SWOT

Dalam penyusunan rencana strategi, lembaga pendidikan perlu melakukan evaluasi diri atau analisis SWOT, yang meliputi:

  • Faktor Internal : Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness)
  • Faktor Eksternal : Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threat)

Pengembangan Visi & Misi:

  • Visi adalah gambaran dan tujuan suatu organisasi di masa yang akan datang
  • Misi adalah langkah berikutnya untuk mencapai tujuan, apa yang dilakukannya, dan di mana organisasi akan pergi.
Pelaksanaan Perencanaan Strategis
  • Ciptakan komunikasi
  • Membangun keterampilan
  • Memberikan insentif, reward, dll
  • Menghilangkan hambatan administratif
  • Identifikasi pendukung dan penentang
  • Mengalokasikan sumber daya berdasarkan prioritas
  • Flexible dan berimprovisasi
  • Memantau dan menyesuaikan dengan kebutuhan
SPMI & Manajemen Strategik

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMI) tidak lepas dari proses manajemen strategik. Perguruan Tinggi, Sekolah Dasar dan Menengah, dituntut untuk mampu menjalankan proses manajemen strategik agar rumusan dokumen SPMI yang dihasilkan tepat dan relevan.

Dengan manajemen strategik yang benar, proses evaluasi diri (Analisis SWOT) akan dihasilkan data-data yang akurat untuk penetapan tujuan organisasi jangka panjang, menengah dan pendek.

Dengan Manajemen strategik, Penyusunan Standar SPMI akan lebih SMART (Spesific, Measurable, Attainable, Relevant & Timed)

Baca juga: SPMI & Manajemen Konflik

Pertanyaan Penutup
  1. Bagaimana peran manajemen strategik dalam implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) lembaga pendidikan?
  2. Bagaimana peran analisis SWOT dalam penetapan Kebijakan SPMI?

Demikian point-point singkat tentang TQM & manajemen strategik, semoga bermanfaat.

________________________________

mutupendidikan.com

Explore: Training & Development
Program 5-R untuk Pendidikan

Sarana Prasarana & Program Tata Graha 5 S (bag.1)

Tata Graha 5 S / 5 R

Salah satu pondasi penting dalam membangun Sistem Penjaminan Mutu yang handal adalah membangun budaya mutu berbasis 5 S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke). Program yang berkembang di Jepang ini telah diadopsi banyak bisnis dan terbukti sangat efektif untuk membangun tempat kerja, sarana prasarana yang nyaman, bersih, teratur, indah dan efisien.

Demikian halnya dengan institusi pendidikan, seperti Perguruan Tinggi/ Sekolah/ Madrasah, perlu juga memiliki metode yang tepat untuk mengelola Tata Graha/ lingkungan belajar agar nyaman, efektif dan efisien. Dosen, pejabat dan para karyawan akan bekerja lebih nyaman dan termotivasi bilamana tempat ruang kerja mereka nyaman. Kenyamanan yang dimaksud adalah ruang kerja yang bersih, tata letak perkakas sangat rapi dan mudah dijangkau. Ruang bersih dan ergonomis, warna cat serasi indah dipandang mata, para bekerja sangat disiplin dll.

Apakah Program 5 S itu?

  • 5-S lays the foundation for continuous improvement (TQM,Kaizen, Lean Manufacturing).
  • A Management philosophy devoted to the proper arrangement and orderliness of the workplace.
  • A tool used to eliminate waste.

Bagaimana Sejarah 5 S Muncul?

  • Kata Meiji berarti kekuasaan pencerahan. Semangat Kaisar Meiji waktu itu bertujuan menggabungkan “kemajuan Barat” dengan nilai-nilai “Timur” tradisional.
  • Semasa Restorasi Meiji, feodalisme Jepang secara perlahan-lahan digantikan oleh ekonomi pasar.
  • Restorasi Meiji muncul sejak tahun 1858 dan sejak itu mulailah industrialisasi dan ekonomi pasar dibangun
  • Awalnya, industri Jepang terkenal dengan produk yang bermutu rendah
  • Sistem budaya Pride & Tata Graha 5 S mulai dikembangkan

Manfaat Penerapan 5 S

  • Meningkatkan Kualitas Kerja Institusi Pendidikan
  • Meningkatkan Produktifitas Kerja Dosen /Pegawai/ Siswa & Mahasiswa
  • Meningkatkan Efisiensi kerja
  • Meningkatkan Self Discipline
  • Meningkatkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
  • Meningkatkan Citra Lembaga Pendidikan

Bagaimana implementasi Program Tata Graha 5-S untuk lembaga pendidikan?

  1. Perlukan Institusi Pendidikan mengimplementasikan Program 5-S?
  2. Darimana harus memulai?
  3. Kapan dimulai?
  4. Dimana mulai diterapkan?
  5. Siapa yang bertugas menjalankan?
  6. Bagimana caranya?

Bagi yang berminat mempelajari lebih jauh, silahkan diunduh file powerpoint berikut ini:

Sarana Prasarana & Implementasi Program Tata Gaha 5 S

Demikian, semoga bermanfaat.

Salam Hormat,

mutupendidikan.com


Untuk Informasi In-House Training Program 5 R (Bidang Pendidikan)
Silahkan hubungi Customer Service Kami

Kebersihan Sarana Prasarana Sekolah

Program Tata Graha 5-S bag.3

Tempat Belajar yang Bersih & Nyaman

Tempat belajar  dan tempat kerja yang nyaman, bersih dan teratur akan membuat Dosen/Guru/Siswa menjadi senang dan bersemangat. Tempat belajar yang nyaman tentu saja akan meningkatkan prestasi akademik siswa. Ruang kantor yang tertata, barang-barang mudah disimpan/ dicari akan mendukung meningkatkan produktifitas segenap guru, dosen maupun karyawan. Oleh karena itu, pengelolaan standar mutu “Sarana dan Prasarana” (SarPras) institusi pendidikan harus terus ditingkatkan baik secara kualitas dan kuantitas.

Salah satu metode Tata Graha yang bisa diadopsi adalah Metode Kerja 5S. Untuk itu berikut kami upload materi presentasi dalam bentuk file PDF, Silahkan diunduh  :

Klik Disini:

Menata Tempat Belajar berbasis 5-S

Demikian, Semoga Bermanfaat dan Berkah Selalu.

Hormat kami,

Admin,

mutupendidikan.com

Pelatihan & Pendampingan


Untuk Informasi In-House Training Tata Graha 5 S untuk Sarpras Sekolah

Hubungi Customer Service Kami


×

Layanan Informasi

× Hubungi Kami