• 08123070905
  • mutupendidikan.info@gmail.com

SPMI dan Perubahan Generasi

SPMI dan Perubahan Generasi

SPMI dan Perubahan Generasi

SPMI dan Perubahan Generasi, bagaimana menyikapinya?

Perbedaan zaman dan peristiwa yang terjadi di setiap generasi mempengaruhi seseorang dalam menjalani hidupnya. Oleh karena itu, secara tidak langsung dapat memberi pengaruh terhadap pembentukan karakter maupun cara pandang seseorang mengenai segala sesuatu.

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dibangun untuk dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan Stakeholder. Upaya ini dituangkan dalam berbagai bentuk standar dan dokumen mutu pendidikan yang relevan. Agar dapat unggul, Isi pernyataan standar-standar SPMI harus terus disesuaikan dan ditingkatkan, sehingga dapat memenuhi tuntutan perkembangan zaman.

Isi standar SPMI diharapkan adaptif dengan perubahan perilaku masing-masing generasi yang dilayani. Setiap generasi memiliki pola perilaku yang unik dan berbeda. Berbagai generasi dengan berbagai karakternya akan diuraikan dalam penjelasan berikut ini.

Seorang pakar pengelompokan generasi yang Bernama Dr. Alexis Abramson dalam laman BBC, menjelaskan jika setiap generasi memiliki karakternya masing-masing. Di Indonesia pembagian generasi didasarkan pada tahun kelahiran setiap orang. Hasil Sensus Penduduk 2022 per Juni 2022 terdapat 275,36 juta jiwa penduduk Indonesia. Penduduk tersebut terbagi kedalam 6 generasi berdasarkan tahun lahirnya.


Pre Boomer

Generasi ini lahir tahun 1945, jumlah generasi ini sebanyak 5,03 juta jiwa atau sekitar 1,87% dari total penduduk Indonesia pada tahun 2022. Generasi pre boomers lahir di zaman ‘The Greatest Depression’ atau kekacauan ekonomi global, sehingga memiliki karakter berikut:

  • Jiwa kepemimpinan yang tinggi & bertanggung jawab
  • Kurang berani dalam berpendapat
  • Taat hukum dan kewajiban
  • Sangat berhati-hati dalam membelanjakan uang

Baby Boomers

Generasi ini lahir tahun 1946-1964, jumlah generasi ini sebanyak 31,01 juta jiwa atau sekitar 11,56% dari total penduduk Indonesia pada tahun 2022.  Generasi ini lahir dan tumbuh ketika zaman belum modern dan minim lapangan pekerjaan akibat pasca Perang Dunia II, sehingga memiliki karakter berikut:

  • Berkomitmen, mandiri, positif
  • Tidak suka terhadap kritik
  • Mempertahankan adat istiadat
  • Workaholic atau pekerja keras

Generasi X

Generasi ini lahir tahun 1965-1980, jumlah generasi ini sebanyak 58,65 juta jiwa atau sekitar 21,88% dari total penduduk Indonesia pada tahun 2022.  Generasi ini lahir Ketika teknologi sedang berkembang, sehingga memiliki karakter berikut:

  • Individualistis dan pemalas
  • Toleran terhadap gaya hidup
  • Senang mengambil risiko
  • Logis dan cenderung tidak puas

Generasi Y

Generasi ini lahir tahun 1981-1996, jumlah generasi ini sebanyak 58,65 juta jiwa atau sekitar 21,88% dari total penduduk Indonesia pada tahun 2022. Generasi ini lahir Ketika teknologi sudah maju, sehingga memiliki karakter berikut

  • Ambisius serta rasa percaya diri tinggi
  • Lebih terbuka dalam menerima perubahan
  • Rentan mengalami stres dan depresi
  • Tidak bisa lepas dari gadged

Generasi Z

Generasi ini lahir tahun 1997-2012, jumlah generasi ini sangat banyak yakni 74,93 juta jiwa atau sekitar 27,94% dari total penduduk Indonesia pada tahun 2022. Generasi ini sering disebut sebagai penduduk asli pada era digital, sehingga memiliki ciri sebagai berikut:

  • Suka mengumbar privasi dan berkomunikasi secara maya
  • Menyukai hal instan dan cenderung keras kepala
  • Tech savvy (mahir teknologi)
  • Sangat termotivasi akan pencapaian

Post Gen Z

Generasi ini lahir tahun 2013-Seterusnya, Generation Alpha adalah anak-anak dari para Millenials. Generasi ini tumbuh dengan dikelilingi oleh teknologi sebagai hiburan saat mereka berusia masih sangat dini. Kebanyakan dari orang tua mereka adalah pengguna teknologi dan media sosial, sehingga generasi ini akan mengenali masa kecil mereka dengan tren-tren yang terjadi belakangan ini

  • Menyukai permainan berbasis aplikasi
  • Pembelajaran berfokus pada skill
  • Suka membuat identitasnya sendiri
  • Tidak membutuhkan struktur otoritas dan kekuasaan

Setelah memahami karakter dari berbagai generasi diatas, lalu bagaimana Kebijakan SPMI dibangun? Bagaimana standar-standar SPMI ditingkatkan dan dilaksanakan? Tentu kembali pada kecakapan manajemen dalam memahami perilaku stakeholder yang dilayani. Semangat!

Demikian uraian singkat tentang SPMI dan Perubahan Generasi, semoga bermanfaat.


Instagram: @mutupendidikan

Info Pelatihan Mutu Pendidikan

Dina Maulidiyah

×

Layanan Informasi

× Hubungi Kami