Kendala dan Tantangan SPMI
Pada artikel berikut ini akan diuraikan beberapa kendala dan tantangan ketika lembaga pendidikan akan mengimplementasikan SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal). Dengan mengenal beberapa kendala dan tantangan yang mungkin dapat terjadi di Lembaga Pendidikan, tentu kita dapat melakukan langkah-langkah antisipasi.
Kendala dan Tantangan
Beberapa kendala dan tantangan yang sering ditemukan disaat implementasi SPMI:
- Kurangnya dukungan dan komitmen dari pimpinan: Keberhasilan SPMI memerlukan dukungan dan komitmen dari manajemen untuk berhasil, namun seringkali pimpinan kurang memahami atau tidak memprioritaskan hal ini.
- Kesulitan menentukan standar mutu: Menetapkan standar mutu yang tepat dapat menjadi kendala bagi implementasi SPMI. Lembaga kurang mampu melaksanakan evaluasi diri dengan baik, kurang mampu melaksanakan analisis SWOT yang benar.
- Keterbatasan sumber daya: Implementasi SPMI memerlukan resources yang cukup, termasuk financial, pikiran, waktu, tenaga, dan motivasi. Bila sumber daya kurang tersedia, maka implementasi dapat mengalami kendala.
- Kurangnya partisipasi dosen / guru dan karyawan: Implementasi SPMI memerlukan partisipasi aktif dari segenap karyawan internal untuk dapat sukses. Bila karyawan tidak tertarik, acuh tak acuh atau enggan maka implementasi dapat mengalami kendala serius.
- Rendahnya kapasitas teknis: Implementasi SPMI memerlukan keterampilan / skill teknis yang memadai, termasuk kemampuan untuk mengembangkan dan mengawasi sistem. Jika kapasitas teknis rendah, maka implementasi dapat mengalami kendala serius.
- Kurangnya kultur kualitas: SPMI memerlukan kultur kualitas atau budaya mutu yang kuat agar organisasi dapat bekerja dengan efektif. Tanpa kultur kualitas yang kuat, implementasi SPMI dapat mengalami kesulitan. Utamanya budaya kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas.
- Perubahan regulasi dan standar: Regulasi, undang-undang dan standar mutu dapat berubah dari waktu ke waktu, sehingga implementasi SPMI harus dapat mengikuti perubahan tersebut. Kemampuan lembaga pendidikan untuk tetap relevan mengikuti perubahan lingkungan masih menjadi persoalan serius. Dokumen SPMI sering kali menjadi usang / ketinggalan / tidak mutakhir.
- Kemampuan melacak dan mengukur hasil: Implementasi SPMI membutuhkan keterampilan untuk melacak dan mengukur hasil-hasil yang telah dicapai. Proses monitoring dan audit dilakukan untuk memastikan bahwa sistem bekerja dengan efektif. Tanpa kemampuan untuk melacak dan mengukur hasil, implementasi SPMI dapat dipastikan akan mengalami kendala serius.
- Kemampuan mengatasi masalah dan memperbaiki sistem: Penerapan SPMI membutuhkan skill dan kemampuan untuk mengatasi masalah (problem solving) dan memperbaiki sistem. Tanpa kemampuan tersebut, implementasi SPMI dapat mengalami kendali.
Lalu bagaimana cara dan metode untuk mengatasi kendala-kendala diatas? Semoga pada artikel yang akan datang dapat dibahas lebih detail, insyaAllah.
Demikian uraian singkat tentang Kendala dan Tantangan SPMI, semoga bermanfaat.
Instagram: @mutupendidikan
Info Pelatihan Mutu Pendidikan