• 08123070905
  • mutupendidikan.info@gmail.com

SOP

SPMI dan Penggerak Keberhasilan

SPMI dan Empat Faktor Penggerak Keberhasilan

SPMI dan Empat Faktor Penggerak Keberhasilan

Ron Ashkenas adalah seorang penulis buku & konsultan yang terkenal dengan konsep-konsep tentang perubahan manajemen, strategi  dan transformasi organisasi. Dalam jurnal manajemen yang ditulis Ron Ashkenas, beliau mengajukan konsep “Empat Penggerak Keberhasilan” (new drivers of organizational success), yaitu speed, flexibility, integration, & innovation

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) adalah sistem manajemen mutu yang dikembangkan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. SPMI terdiri dari dokumen yang digunakan sebagai acuan kerja lembaga pendidikan. Pada lembaga pendidikan tinggi, dokumen SPMI meliputi kebijakan SPMI, manual PPEPP, tandar SPMI dan formulir-formulir.

Untuk memperkuat implementasi SPMI agar maju dan unggul, lembaga pendidikan (perguruan tinggi, sekolah, madrasah) dapat memanfaatkan ide dan konsep-konsep transformasi yang digulirkan oleh Ron Ashkenas.

SPMI dan Empat Penggerak Keberhasilan

Berikut uraian singkat dari empat penggerak keberhasilan:

  1. Pertama adalah Kecepatan (Speed): Untuk keberhasilan SPMI, penting sekali untuk responsif dan cepat dalam setiap aktivitas manajemen. Kecepatan dapat mencakup berbagai aspek, seperti kecepatan merespon perubahan (lingkungan internal dan lingkungan eksternal), kecepatan mengambil keputusan, dan mengembangkan standar-standar SPMI baru dalam lembaga pendidikan. Dokumen SPMI harus cepat disesuaikan dengan perubahan-perubahan baru, agar update dan tetap relevan.
  2. Kedua adalah Fleksibilitas (Flexibility): Di era digital seperti saat ini, perubahan berlangsung sangat cepat. Fleksibilitas meliputi kemampuan lembaga untuk beradaptasi dengan dengan cepat. Fleksibilitas disini dapat berbentuk perubahan visi misi, perubahan struktur organisasi, perubahan tupoksi, perubahan standar, perubahan SOP dll.
  3. Ketiga adalah Integrasi (Integration): Apakah integrasi itu? Integrasi adalah kemampuan lembaga untuk mengintegrasikan fungsi-fungsi yang berbeda dalam organisasi, seperti level universitas, level fakultas, level departemen, prodi dan unit-unit pendukung. Semua fungsi apakah sudah sinkron? Atau jalan sendiri-sendiri tanda kesatuan arah? Tujuan integrasi agar semua komponen organisasi dapat bergerak dalam satu komando, sehingga dapat beroperasi dengan lebih efisien dan efektif. 
  4. Keempat adalah Inovasi (Innovation): Apakah lembaga sudah mampu berinovasi? Atau  masih menggunakan cara-cara lama? Inovasi adalah kemampuan untuk mengembangkan metode baru, cara baru, sistem baru, layanan baru, dan mengadopsi teknologi baru. Lembaga pendidikan yang inovatif mampu menciptakan keunggulan kompetitif dan memenuhi kebutuhan stakeholder yang terus berkembang. Misalnya inovasi dalam layanan kemahasiswaan, layanan perpustakaan, layanan akademik dan lain sebagainya.

Sebagai penutup, keempat penggerak keberhasilan diatas saling terkait dan saling memperkuat. Lembaga pendidikan yang mampu memadukan kecepatan, fleksibilitas, integrasi, dan inovasi ke dalam SPMI, memiliki peluang menjadi unggul dalam jangka panjang. Stay Relevant !


Instagram: @mutupendidikan

Info Pelatihan Mutu Pendidikan

SPMI dan Analisis SWOT

SPMI dan Analisis SWOT

SPMI dan Analisis SWOT

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Pendidikan Tinggi adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Dikdasmen adalah sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen dalam satuan pendidikan yang mencakup seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya untuk mencapai SNP.

Analisis SWOT 

SWOT merupakan singkatan dari kata berbahasa inggris yaitu Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat. Analisis SWOT adalah suatu metode yang dipakai untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi suatu organisasi.

Analisis SWOT bermanfaat membantu individu atau organisasi untuk mengenal faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan mereka dan untuk menetapkan strategi-strategi yang paling tepat.

Kekuatan (Strength) meliputi faktor-faktor dari dalam organisasi (internal) yang membantu pencapaian tujuan. Contoh kekuatan adalah sumber daya yang baik, personil yang terlatih, dan teknologi canggih, sistem mutu yang handal dll.

Kelemahan (Weakness) meliputi faktor-faktor dari dalam organisasi (internal) yang membatasi keberhasilan pencapaian tujuan. Contohnya seperti sumber daya yang terbatas, personil yang kurang terlatih, infrastruktur yang kurang baik, marketing yang masih lemah, mesin-mesin yang ketinggalan teknologi dll. 

Peluang (Opportunity) adalah faktor-faktor di luar organisasi (eksternal) yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan. Contoh seperti pasar yang tumbuh berkembang, permintaan konsumen yang cukup besar, perkembangan teknologi, dan perubahan dalam kebiasaan atau perilaku konsumen.

Ancaman (Threat) adalah faktor-faktor luar organisasi (eksternal) yang dapat membatasi keberhasilan pencapaian tujuan. Contoh seperti persaingan yang ketat, peraturan pemerintah yang ketat, perubahan iklim, menurunnya jumlah konsumen,dll.

Hasil dari analisis SWOT dapat dimanfaatkan untuk menyusun strategi yang efektif, untuk membuat keputusan organisasi yang lebih tepat, dan untuk membantu pencapaian tujuan organisasi dalam jangka panjang.

SPMI dan Analisis SWOT

Analisis SWOT dapat memainkan peranan penting bagi keberhasilan implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal  (SPMI). Berikut penjelasan bagaimana analisis SWOT dapat membantu lembaga pendidikan (perguruan tinggi, sekolah, madrasah) untuk melakukan evaluasi diri:

  1. Analisis kekuatan (strengths) membantu mengenal area-area di mana institusi pendidikan memiliki kekuatan dan memiliki potensi untuk mencapai tujuannya. Dengan kekuatan yang ada, lembaga pendidikan harusnya mengembangkan terus potensi yang ada untuk tumbuh dan perkembang. Misalnya strategi ekspansi dengan menambah kelas atau cabang-cabang yang baru.
  2. Analisis kelemahan (weaknesses) membantu mengenal area-area mana saja yang masih lemah dan membutuhkan perbaikan. Agar implementasi SPMI dapat berhasil, maka proses-proses, sistem, atau praktik yang masih lemah perlu segera diperbaiki. Misal sarana prasarana pendidikan, alat laboratorium, ruang kelas, sarana olahraga dll.
  3. Analisis peluang (opportunity) membantu mengenal area-area di lingkungan eksternal, dimana lembaga pendidikan dapat memanfaatkan situasi lingkungan untuk mencapai standar-standarnya. Contoh peluang dapat berupa tren selera pasar, perubahan peraturan dan regulasi, atau munculnya teknologi baru.
  4. Analisis ancaman (threats) membantu mengenal area-area di lingkungan eksternal, di mana organisasi dapat terpengaruh oleh faktor tersebut. Contoh ekspansi kompetitor, perubahan regulasi, atau perubahan pasar. Analisis ancaman membantu lembaga pendidikan mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk mengatasi dan meminimalkan dampak dari ancaman tersebut.

Kesimpulan, dengan memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, manajemen lembaga pendidikan dapat membuat rencana aksi yang lebih efektif untuk memastikan penerapan SPMI dapat berjalan baik. 

Analisis SWOT membantu memastikan kegiatan SPMI dalam mengelola standar pendidikan dapat fokus pada hal-hal yang benar dan mengatasi potensi masalah, sebelum masalah tersebut menjadi besar (tindakan pencegahan)


Instagram: @mutupendidikan

Info Pelatihan Mutu Pendidikan

Dokumen SOP yang baik

Kriteria SOP Yang Baik

STANDARD OPERATING PROCEDURE

Dalam menyusun SOP yang baik, ada 7 Kriteria penting yang perlu diperhatikan. Apa saja ketujuh kriteria tersebut?

Berikut kriteria Standard Operating Procedure (SOP) yang baik, yaitu:

  1. Specific (khusus)
  2. Complete (lengkap)
  3. Understandable (mudah dipahami)
  4. Applicable (mudah diterapkan)
  5. Controllable (mudah dikendalikan)
  6. Auditable (dapat diaudit)
  7. dan Changeable (dapat di rubah)

Bagaimana penjelasan masing-masing ?

Silahkan diunduh materi presentasi/ slideshare berikut ini:

Kriteria SOP Yang Baik

Tetap Semangat & Salam Mutu,

mutupendidikan.com


Dapatkan Slide lengkap tentang SOP:

Silahkan di klik: Slide SOP Pendidikan


INFO PUBLIC TRAINING :

 Silahkan di klik : Public Training


Peran SOP bagi Manajemen Pendidikan / Sekolah

Peran SOP bagi Manajemen Pendidikan / Sekolah

“Mengenal Peran SOP bagi Manajemen Pendidikan / Sekolah”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Pertanyaan Pembuka
  1. Bagaimana peran penting STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) bagi manajemen organisasi pendidikan?
  2. Bagaimana kiat membuat SOP yang efektif dan efisien?
  3. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi lembaga pendidikan dalam pembuatan SOP?

Untuk lebih jelasnya, silahkan di unduh file Slideshare berikut ini:

___________________________

Belajar Mudah dengan Power Point (PDF):

Peran SOP bagi manajemen pendidikan

Follow Instagram: @mutupendidikan

___________________________

Organisasi Pendidikan (Madrasah, Perguruan Tinggi, Sekolah Dasar dan Menengah) adalah kumpulan dua orang atau lebih yang tergabung karena ketertarikan, minat, dan niat yang sama.

Kumpulan ini yang kemudian secara sah membentuk badan hukum sebagai wadah untuk mencapai tujuan pendidikan.

Tujuan Organisasi dapat dicapai melalui berbagai aktivitas operasional dan manajerial. Untuk menciptakan kesamaan pemahaman terhadap aktivitas organisasi, Standar, manual dan prosedur operasi harus dibakukan dengan menetapkan Standard Operating Procedures (SOP).

Pengertian SOP (Standard Operating Procedure)

Standard Operating Procedure (SOP) adalah pedoman yang berisi tahapan, langkah-langkah, prosedur-prosedur operasional standar yang ada dalam suatu organisasi.

SOP ini digunakan untuk memastikan bahwa setiap keputusan, langkah, atau tindakan, dan penggunaan fasilitas pemrosesan dilaksanakan oleh orang-orang di dalam suatu organisasi, telah berjalan secara efektif, konsisten, standar, dan sistematis.

Makna Penting SOP
  • Prosedur kerja harus dilakukan secara benar dan konsisten
  • SOP harus menjadi pengendalian mutu terhadap proses kegiatan organisasi. Contoh: SOP Penelitian, SOP Perkuliahan online dll.

Baca juga: Unsur-unsur penting dalam SOP

Siapa Pengguna SOP

SOP menjadi pedoman bagi para pelaksana pekerjaan. Ini bisa berarti para Dosen, Guru, Tenaga Pendidikan, karyawan produksi, resepsionis, office boy, supir, staf administrasi di lembaga pendidikan, staf perpustakaan, supervisor dan manager dll.

Kapan SOP diperlukan?

SOP tidak harus dibuat untuk semua kegiatan/ proses dalam organisasi. SOP cukup dibuat untuk kegiatan-kegiatan tertentu yang penting dan beresiko, seperti:

  • Bila sering terjadi masalah dalam proses penciptaan nilai tambah.
  • SOP digunakan utk menilai apakah pekerjaan tsb sudah dilakukan dgn baik atau tidak.
Pengembangan SOP

Secara garis besar, langkah-langkah pengembangan SOP adalah sbb:

  • Susun draf SOP
  • Lakukan uji coba SOP sebelum dijalankan & lakukan revisi setelah 1-2 bulan trial.
  • Lakukan revisi jika ada perubahan langkah kerja yg bisa diakibatkan oleh adanya tehnologi baru, tambahan pekerja, lokasi berbeda, dan semua yg mempengaruhi lingkungan kerja
  • Mintakan masukan dari para pelaksana untuk menjadi bahan perbaikan SOP

Baca juga: Peran penting SOP bagi Sekolah & PT

Demikian uraian singkat tentang Peran SOP bagi Manajemen Pendidikan / Sekolah. Untuk uraian lengkapnya dapat diunduh power point (PDF) pada tautan diatas. Semoga bermanfaat.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

_____________________________

mutupendidikan.com

Explore: Training & Development

_____________________________

In-House Training Online / Offline:
 “Penyusunan SOP Lembaga Pendidikan”

Customer Service Anda disini

Unsur-Unsur Prosedur Operasional Standar

Unsur Prosedur Operasional Standar

“Unsur dalam Prosedur Operasional Standar”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Prosedur Operasional Standar atau SOP, merupakan salah satu dokumen penting yang sering digunakan dalam SPMI. Pembuatan SOP yang baik dan benar mutlak diperlukan agar anggota organisasi memiliki panduan yang baku dan dapat dipertanggung jawabkan.

SOP yang baik memiliki “unsur-unsur”. Keberadaan UNSUR – UNSUR dalam Standard Operating Procedure (SOP) perlu disusun dan direncanakan dengan baik. Keefektifan SOP sangat ditentukan dari keberadaan unsur-unsur tersebut. 

Secara umum unsur dalam Prosedur Operasional Standar dapat (opsi) terdiri dari:

  • Tujuan
  • Kebijakan
  • Petunjuk Operasional
  • Pihak Yang Terlibat
  • Formulir
  • Masukan
  • Proses
  • Laporan
  • Validasi
  • Kontrol

Jenis unsur-unsur yang digunakan dalam SOP tidak harus baku seperti disebutkan diatas. Dalam setiap organisasi (Madrasah, PT, Sekolah) jumlah dan jenis unsur (istilah & penamaan) tergantung dari kebutuhan tiap organisasi.

Untuk penjelasan dan contoh unsur-unsur SOP, kami sajikan dalam power point (PDF) berikut ini, silakan diunduh:

_________________________

Power Point (PDF):

Unsur-Unsur dalam SOP

Follow Instagram: @mutupendidikan

_________________________

Menulis Tujuan SOP
  • Menulis tujuan SOP merupakan langkah awal untuk menentukan apa harapan yang hendak dicapai dari adanya SOP
  • Penulisan Tujuan SOP harus dinyatakan dengan jelas agar dapat menjadi dasar bagi setiap prosedur & langkah-langkah kegiatan yang dinyatakan kemudian.
Pernyataan Kebijakan dalam SOP

Dalam menyusun tujuan SOP, kebijakan selalu menjadi bagian dan menjadi pedoman / rujukan dalam pelaksanaan kegiatan serta pengambilan keputusan dalam organisasi.

Baca juga: Peran SOP bagi Manajemen Pendidikan / Sekolah

Pihak Yang Terlibat

Dalam SOP harus dicantumkan pihak-pihak mana saja yang  terlibat dalam aktifitas yang prosedur operasionalnya dinyatakan dalam SOP.

Formulir dalam SOP
  • Formulir merupakan dokumen atau blanko yang berfungsi sebagai media validasi & kontrol yang menghubungkan antara keputusan dan pelaksanaan kegiatan diantara pihak- pihak yang terlibat.
  • Format formulir atau blanko harus disajikan sesuai bentuk aslinya dan menjadi lampiran SOP.
Masukan
  • Masukan merupakan sebuah tahapan setelah formulir atau blanko telah siap.
  • Tahapan pengisian formulir atau blanko adalah merupakan masukan dan menjadi bagian tak terpisah dari tahapan berikutnya ,yaitu proses
Proses

Dalam proses, data-data yang dihimpun dalam tahapan masukan akan dijadikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.

Bagaimana dengan uraian unsur-unsur yang lain? Untuk penjelasan unsur-unsur yang lain, silahkan diunduh file power point (PDF) pada tautan diatas.

Baca Juga: SOP: Fungsi, Tujuan & Manfaatnya

Demikian uraian singkat tentang Unsur Prosedur Operasional Standar. Semoga bermanfaat.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

____________________________

mutupendidikan.com

Explore: Training & Development

Fungsi, Tujuan & Manfaat SOP bagi Sekolah

Fungsi, Tujuan & Manfaat SOP bagi Sekolah

“Mengenal Fungsi, Tujuan & Manfaat SOP bagi Sekolah”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Sebagai salah satu tools manajemen, Standar Operasional Prosedur (SOP) dapat membantu lembaga pendidikan untuk mencapai sasaran organisasi secara efektif dan efisien.

SOP merupakan bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). SOP yang dikelola dengan baik akan membantu pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) secara tepat sasaran.

Tautan Penting: Peran SOP bagi manajemen pendidikan

Fungsi SOP bagi Lembaga Pendidikan
  1. Sebagai bagian dari dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Dokumen SPMI terdiri dari Kebijakan SPMI, Manual PPEPP, Standar SPMI, SOP dan Formulir SPMI.
  2. Sebagai acuan dosen/guru/tendik dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
  3. Memperlancar tugas dosen/guru/pegawai atau tim/unit kerja.
  4. Sebagai  landasan hukum bila terjadi penyimpangan atau peselisihan.
  5. Memahami dengan jelas hambatan-hambatan pekerjaan dan mudah dilacak.
  6. Tool untuk mengarahkan dosen/guru/petugas (pegawai) untuk sama-sama disiplin dalam mentaat standar dan ketentuan pekerjaan.

Segenap pegawai,tenaga pendidik dan kependidikan, perlu dilatih untuk menyusun /membuat dan secara konsisten melaksanakan isi SOP. SOP yang sudah dibuat harus dijalankan secara konsisten dengan disiplin dan bersungguh-sungguh. Komitmen segenap pimpinan lembaga pendidikan sangat diperlukan dalam keberhasilan implementasi SOP yang telah dibuat.

Tujuan disusunnya SOP
  1. Agar segenap dosen/guru/ tendik/petugas (pegawai) menjaga konsistensi dan tingkat kinerja atau tim dalam organisasi pada posisi kinerja terbaik.
  2. Agar jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi. Menghindari situasi pekerjaan yang tumpang tindih dan ambigu.
  3. Memperjelas alur tahapan tugas. Memperjelas wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing petugas/pegawai terkait.
  4. Melindungi organisasi (unit kerja/dosen/guru/tendik) atau petugas/pegawai dari resiko malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya. Mencegah konflik kerja yang tidak produktif.
  5. Mencegah atau menghindari resiko kegagalan atau kesalahan. Mencegah keraguan, duplikasi dan inefisiensi.
Manfaat Standar SOP:

Ada cukup banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya SOP yang benar, baku dan objektif. Seluruh tenaga pelaksana pendidikan baik itu dosen/guru/ tenaga kependidikan akan dapat merasakan manfaat apabila SOP disusun dengan baik dan benar. Berikut manfaatnya:

  1. Menyediakan pedoman kerja bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam melaksanakan pemberian pelayanan sehari-hari.
  2. Karena lembaga pendidikan telah memiliki SNP, SOP membantu sebagai standarisasi cara yang dilakukan karyawan/dosen/guru dalam menyelesaikan pekerjaan khusus, termasuk mengurangi kesalahan dan resiko kelalaian.
  3. SOP yang tersusun baik membantu staf pelaksana (dosen/guru/tendik) menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada bimbingan manajemen. Dgn adanya SOP mampu mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses kegiatan sehari-hari.
  4. Meningkatkan akuntabilitas setiap pekerjaan yang ada. SOP mampu mendokumentasikan tanggung jawab khusus dalam melaksanakan tugas.
  5. Menyediakan bahan-bahan/materi training yang dapat membantu karyawan baru (dosen/guru/tendik) untuk cepat menyesuaikan diri dalam melakukan tugasnya.
  6. Menghindari tumpang tindih (overlap) pelaksanaan tugas pemberian pelayanan. SOP membantu proses pebagian tugas secara lebih efektif dan efisien.
  7. SOP mampu membantu manajemen dalam penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan prosedural dalam memberikan pelayanan. SOP yang tersusun baik, menjamin proses pelayanan tetap berjalan dalam berbagai situasi.
  8. Para pegawai institusi pendidikan (Sekolah dan Perguruan Tinggi) akan lebih memiliki rasa percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yang harus dicapai dalam setiap situasi pekerjaan.

SOP merupakan panduan kerja dalam organisasi. SOP berkaitan dengan proses-proses organisasi yang dilakukan secara berurutan (tahapan kerja). Jika SOP disusun dan dilaksanakan dengan benar maka organisasi akan memperoleh hasil kerja yang paling optimal (efektif & efisien).

Baca juga: Unsur-Unsur Penting dalam SOP

Demikian, semoga uraian singkat tentang Fungsi, Tujuan & Manfaat SOP bagi Sekolah, dapat bermanfaat, terimakasih.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

_________________________________

mutupendidikan.com

Explore: Training & Development

Follow Instagram: @mutupendidikan

1
×

Layanan Informasi

× Hubungi Kami