• 08123070905
  • mutupendidikan.info@gmail.com

Program 5-S

SPMI dan Disiplin Organisasi

SPMI dan Disiplin Organisasi

SPMI dan Disiplin Organisasi

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Pendidikan Tinggi adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Dikdasmen adalah sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen dalam satuan pendidikan yang mencakup seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya untuk mencapai SNP.

Disiplin organisasi adalah  konsep yang menitik beratkan pada tingkat ketaatan bawahan terhadap peraturan, standar dan prosedur yang diterapkan organisasi. 

Disiplin organisasi sangat penting bagi keberhasilan organisasi. Dengan disiplin semua tugas dapat dilakukan dengan baik, efisien dan tepat waktu. Disiplin organisasi memastikan semua anggota organisasi bekerja sesuai dengan harapan dan tugas-tugas mereka. 

SPMI dan Disiplin Organisasi

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan disiplin organisasi adalah 2 (dua) faktor penting dalam mencapai keberhasilan lembaga pendidikan (Perguruan Tinggi, Sekolah, Madrasah). Berikut penjelasannya:

SPMI: Sistem Penjaminan Mutu Internal adalah sistem manajemen yang menekankan pada peningkatan mutu pendidikan (kaizen) sebagai fokus utama. SPMI berupaya memastikan bahwa semua aspek pendidikan, dipantau dan dioptimalkan untuk memastikan standar SPMI dapat dicapai atau dilampaui. Pada pendidikan tinggi, standar nasional pendidikan dituangkan dalam Permendikbud No. 3 Tahun 2020.

Disiplin organisasi: Disiplin organisasi sangat penting, bertujuan menjamin bahwa semua anggota institusi pendidikan bekerja sesuai dengan peraturan, standar dan prosedur yang ditetapkan. Disiplin organisasi membantu memastikan bahwa tugas-tugas dan tanggung jawab karyawan dalam organisasi didefinisikan dengan jelas, mereka mampu menyelesaikan tugas-tugas dengan benar & tepat waktu. 

Disiplin organisasi dan SPMI bekerja sama untuk memastikan bahwa lembaga pendidikan bekerja dengan baik. Disiplin organisasi  memastikan karyawan telah bekerja dengan baik sesuai prosedur, sementara SPMI memastikan bahwa mutu pendidikan yang terbaik telah diberikan kepada siswa / mahasiswa (stakeholder). 

Meningkatkan Disiplin Organisasi

Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan disiplin organisasi:

  1. Memimpin dengan keteladanan: Kepemimpinan yang efektif sangat penting dalam memastikan budaya disiplin. Seorang rektor, kepala sekolah dan pimpinan lainnya, harus mampu memimpin dengan contoh / keteladanan. Pemimpin wajib memastikan semua karyawan (pendidik dan tenaga kependidikan) memahami pentingnya disiplin.
  2. Standar dan prosedur: Standar & prosedur harus dirancang dengan jelas dan mudah dipahami oleh semua karyawan. Tugas & tanggung jawab didefinisikan dengan jelas, semua pendidik & tenaga kependidikan memahami apa yang diharapkan dari mereka. Standar SPMI yang baik harus disusun SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant dan Timed)
  3. Sistem reward & punishment: Sistem penghargaan dan hukuman dirancang agar dapat memastikan bahwa semua karyawan memahami pentingnya disiplin. Sanksi harus diterapkan dengan adil, sementara penghargaan harus diberikan untuk mendorong prestasi yang lebih baik.
  4. Pelatihan dan pengembangan: Pelatihan dan pengembangan dapat membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan. Kegiatan ini untuk memastikan karyawan (tenaga pendidik dan kependidikan) bekerja sesuai dengan harapan dan standar disiplin yang telah ditetapkan.
  5. Komunikasi: Komunikasi yang efektif memastikan semua karyawan dalam institusi pendidikan memahami harapan dan tugas-tugas mereka (tupoksi). Komunikasi yang efektif membantu memastikan semua karyawan saling bekerja sama dan bekerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
  6. Monitoring & evaluasi: Monitoring & evaluasi (monev) membantu memastikan disiplin organisasi dijalankan, dipertahankan dan dipatuhi sesuai dengan standar / prosedur yang berlaku. 

Implementasi dari beberapa tips diatas, insyaAllah dapat membantu meningkatkan disiplin organisasi. Dengan demikian, implementasi SPMI untuk mencapai tujuan pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien. Stay Relevant !


Instagram: @mutupendidikan

Info Pelatihan Mutu Pendidikan

Pembuatan Prosedur Mutu

Metode & Cara Pengukuran Kepuasan Pelanggan

8 Dimensi Mutu

Untuk dapat memberikan pelayanan terbaik bagi segenap stakeholder (pemangku kepentingan), Institusi Pendidikan (Perguruan Tinggi, Sekolah, Madrasah) perlu untuk melakukan pengukuran kepuasan pelanggan/ Stakeholder (Mahasiswa/ Siswa/Ortu, Pengguna lulusan/ Masyarakat) secara berkesinambungan.

Hasil pengukuran diharapkan dapat menjadi salah satu acuan untuk menentukan langkah-langkah perbaikan/ pengembangan kualitas pada institusi pendidikan di masa yang akan datang.

Untuk pengukuran kepuasan pelanggan, dapat menggunakan indikator 8 dimensi mutu sbb:

  • Penampilan (performance), suatu karakter utama hasil produk
  • Gambaran atau keistimewaan (features)
  • Ketahanan (reliability)
  • Kesesuaian (conformance)
  • Lama bertahan (durability)
  • Kemampuan diperbaiki(serviceability)
  • Estetika (Asthetics)
  • Mutu yang dirasakan (perceived quality)

Untuk mendapatkan materi tentang metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan, berikut kami share materi sbb:

Klik Disini :

Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Demikian, semoga bermanfaat, Aamiin..3X YRA

Hormat kami & Salam mutu

admin,

MutuPendidikan.com

Pelatihan & Pendampingan

Lembaga Training, In-House Training, Bimbingan Teknis, Lokakarya, Seminar, Workshop Mutu Pendidikan


Untuk Informasi In-House Training Pengukuran Kepuasan Pelanggan & Pelayanan Prima

Hubungi Customer Service Kami


Pelatihan program 5 S atau 5 R

Program 5-R & Standar Sarana Prasarana

Meningkatkan Produktifitas melalui Program 5 S

Yth., Para Aktivis Mutu Pendidikan di tempat,

Asslkm. Wr. Wb.,

Setiap Institusi Pendidikan diwajibkan untuk menyusun standar Sarana Prasarana. Dalam prakteknya, mengelola fasilitas SarPras ternyata tidak mudah. Dibutuhkan tool yang handal agar SarPras yang ada di institusi pendidikan (Kampus/Sekolah), dapat dikelola sedemikian rupa sehingga nyaman, rapi, tertib, bersih, tertata dll. Salah satu tool yang dirasa cukup efektif adalah Program Tata Graha 5 S, tertarik untuk mengetahuinya?

Silahkan diunduh pada tautan berikut ini:

Klik disini:

Materi Tata Graha bag.2

Salam hormat & Semangat.

mutupendidikan.com

Pelatihan & Pendampingan


Untuk Layanan In-House Training Program 5 S

Hubungi Customer Service kami disini


Kebersihan Sarana Prasarana Sekolah

Program Tata Graha 5-S bag.3

Tempat Belajar yang Bersih & Nyaman

Tempat belajar  dan tempat kerja yang nyaman, bersih dan teratur akan membuat Dosen/Guru/Siswa menjadi senang dan bersemangat. Tempat belajar yang nyaman tentu saja akan meningkatkan prestasi akademik siswa. Ruang kantor yang tertata, barang-barang mudah disimpan/ dicari akan mendukung meningkatkan produktifitas segenap guru, dosen maupun karyawan. Oleh karena itu, pengelolaan standar mutu “Sarana dan Prasarana” (SarPras) institusi pendidikan harus terus ditingkatkan baik secara kualitas dan kuantitas.

Salah satu metode Tata Graha yang bisa diadopsi adalah Metode Kerja 5S. Untuk itu berikut kami upload materi presentasi dalam bentuk file PDF, Silahkan diunduh  :

Klik Disini:

Menata Tempat Belajar berbasis 5-S

Demikian, Semoga Bermanfaat dan Berkah Selalu.

Hormat kami,

Admin,

mutupendidikan.com

Pelatihan & Pendampingan


Untuk Informasi In-House Training Tata Graha 5 S untuk Sarpras Sekolah

Hubungi Customer Service Kami


Menjaga Kebersihan di Sekolah

Metode 5S Kebersihan Sekolah

“Metode 5S Kebersihan Sekolah : Penerapan Seiso di Lembaga Pendidikan”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan pendidikan (kampus, sekolah, madrasah) merupakan hal sangat penting dan pondasi dasar dalam membangun mutu pendidikan. Lingkungan yang bersih, akan menciptakan kenyamanan dan motivasi belajar siswa/ mahasiswa. Sarana prasarana yang bersih akan mendukung lingkungan yang tertib dan sehat. Sarana prasarana yang senantiasa rapi dan bersih akan lebih tahan lama (awet) dan dapat menekan biaya berawatan (maintenance)

Seiso

Setelah semua barang/ perkakas/ peralatan memiliki tempat penyimpanan masing-masing, maka langkah berikutnya adalah membersihkan & memastikan tercapainya kebersihan semua barang dan area kerja pada kondisi terbaik/ ideal. Usahakan Bersih, cemerlang dan bersinar seperti ruang-ruang pameran.

Area kerja di lingkungan lembaga pendidikan (kampus, sekolah, laboratorium dll) yang bersih, dapat menjadikan lingkungan lembaga pendidikan sehat, bersih dan nyaman.

Lingkungan yang bersih, juga sangat berpengaruh pada motivasi kerja dan motivasi belajar siswa siswi. Sebaliknya lingkungan yang kotor dan tidak terawat (tidak bersinar/ cemerlang) akan menyebabkan semangat kerja serta motivasi menjadi turun.

Seiso (resik) menekankan pentingnya kebersihan dengan menjaga segala sesuatu tetap bersih dan bersinar. Lingkungan kampus/ sekolah/ madrasah yang bersih/ nyaman dapat mencegah perlengkapan sarana prasarana tidak cepat rusak. Secara psikologi, akan muncul rasa cinta dan tanggung jawab untuk merawat semua sarana dan prasarana yang ada.

Untuk implementasi seiso perlu ditetapkan petugas yang bertanggung jawab. Dibuat standar, SOP dan formulir yang diperlukan. Perlu juga disiapkan dan didukung dengan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan seiso, seperti sapu, lap, sabun dll.

Siswa-siswa perlu dilatih untuk membersihkan area belajar, seperti ruang kelas, laboratorium, bengkel dan ruang belajar lainnya. Siswa siswi dilatih membersihkan mesin/peralatan setelah dipakai, dilatih membersihkan benda kerja / peralatan bengkel/ lab serta hasil-hasil pembelajaran praktek

Untuk menjamin / memastikan terwujudnya kondisi yang bersih bersinar tersebut, perlu ditunjuk penanggung jawabnya. Secara bergantian, siswa siswi yang bertugas mengawasi/ mengontrol/ membersihkan apakah peralatan/ sarana prasarana telah benar benar bersih cemerlang.

Baca juga: Sarana Prasarana & Program Tata Graha 5 S (bag.1)

Proses seiso atau pembersihan area kerja/ pendidikan dapat diatur dalam bentuk kerja piket. Pengaturan tim kerja untuk pembersihan ruang-ruang belajar termasuk halaman, teras, selasar, taman di lingkungan kampus/ sekolah.

Proses Seiso ini akan membiasakan siswa siswi untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan belajar. Mereka akan mengerti pentingnya lingkungan, peralatan kerja dan diri sendiri yang bersih. Mereka akan trampil dalam melaksanakan kebersihan serta termotivasi menciptakan kondisi lingkungan yang bersih.

Berikut konsep 5 S, metode tatagraha asal Jepang  yang bisa diadopsi lembaga pendidikan, silahkan di unduh disini:

Menjaga Kebersihan Lingkungan Belajar (Metode Seiso)

Demikian, semoga uraian singkat tentang Metode 5S Kebersihan Sekolah ini, dapat bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


mutupendidikan.com

Info Pelatihan Mutu Pendidikan


Untuk Informasi In-house Training 5S/5R, Hubungi Customer Service Kami

Instagram: @mutupendidikan

1
×

Layanan Informasi

× Hubungi Kami