• 08123070905
  • mutupendidikan.info@gmail.com

Materi SPMI

Perencanaan Audit Mutu Internal (AMI)

Perencanaan Audit Mutu Internal

“Perencanaan Audit Mutu Internal”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

If you fail to prepare, you are preparing to fail

Quotes diatas menjelaskan tentang pentingnya perencanaan. Kalau kita gagal dalam membuat perencanaan berarti kita mempersiapkan untuk gagal. Demikian juga dalam kegiatan Audit, perencanaan perlu disiapkan sebaik mungkin agar proses audit yang diselenggarakan tepat sasaran dan dapat terlaksana dengan baik.

Dalam membuat perencanaan Audit Mutu Internal (AMI), hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sbb:

  • Visi, Misi  & Struktur organisasi.
  • Ruang lingkup kegiatan
  • Ruang lingkup produk dan pelayanan.
  • Ukuran dan lokasi.
  • Harapan pelanggan/stakeholders.
  • Tujuan dan kebijakan organisasi.
  • Jumlah & pengalaman auditor dll.
Memilih Tim Auditor
  • Ditunjuk oleh Manajer Program Audit Mutu Internal (MP-AMI), disetujui teraudit, dan diangkat oleh manajemen (Rektor/Dekan).
  • Terdiri dari Ketua Tim dan lainnya sebagai anggota.
  • Jumlah anggota Tim bisa bertambah bila ruang lingkupnya semakin besar
Peran Pimpinan (Rektor/Dekan)
  • Memberi mandat  staf senior sebagai MP-AMI.
  • Mengesahkan rencana audit tahunan.
  • Melaksanakan kajiulang dan menyempurnakan kebijakan manajemen.
  • Mendukung dan menyediakan sumberdaya untuk pengauditan.
  • Memastikan  jalannya proses Audit berjalan efektif & efisien

Untuk dapat memahami apa saja yang perlu dipersiapkan dalam perencanaan AMAI/AMI, berikut kami sampaikan file slideshare sbb, silahkan diunduh:

______________________

Perencanaan Audit SPMI

Instagram: @mutupendidikan

______________________

Peran Manajer Program-AMI
  • Membuat rencana audit tahunan.
  • Memilih, melatih dan menetapkan kualifikasi auditor.
  • Menunjuk & menetapkan Tim Audit.
  • Melaksanakan kegiatan audit.
  • Membuat & mengelola laporan audit.
  • Melaporkan hasil audit untuk kajiulang oleh manajemen.
Ketua Tim Auditor
  • Membuka rapat.
  • Menetapkan anggota tim audit (jika prodi lebih dari satu).
  • Membuat jadwal dan program audit.
  • Memimpin kegiatan audit.
  • Membuat keputusan akhir atas hasil temuan audit.
  • Memantau tindak lanjut hasil temuan Audit
  • Menyerahkan laporan audit.
  • Menutup rapat.
Peran dan Tanggung Jawab Auditor
  • Mengaudit sesuai lingkup audit.
  • Melaksanakan tugas secara obyektif.
  • Mengumpulkan dan menganalisis bukti.
  • Melaksanakan tugas sesuai kode etik.
  • Mampu menjawab pertanyaan.
Peran dan Tanggung Jawab Manajemen Teraudit
  • Menginformasikan kepada pejabat yang relevan tentang rencana, tujuan dan lingkup audit.
  • Mendampingi tim audit bila melakukan kunjungan
  • Menyediakan sumber informasi yang diperlukan oleh tim audit.
  • Memberikan akses fasilitas dan bahan yang diminta oleh auditor.
  • Menentukan dan memprakarsai tindakan koreksi berdasarkan laporan audit.

Demikian, semoga bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ

________________________

mutupendidikan.com

Explore: Training & Development

Standar Manajemen Mutu SPMI

Standar Manajemen Mutu SPMI

“Standar Manajemen Mutu SPMI, bagaimana pengembangannya?”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apa kabar Sobat sukses?

Beberapa pertanyaan yang sering muncul: Apakah standar itu? Mengapa Standar diperlukan dalam organisasi termasuk lembaga pendidikan? Bagaimana cara membuat standar yang baik? Berikut adalah penjelasan singkat tentang standar.

Instagram: @mutupendidikan

Standar adalah pernyataan tertulis yang pada umumnya berisi hal berikut ini:

  • Spesifikasi atau rincian tentang sesuatu hal khusus, yang memperlihatkan sebuah tujuan, cita-cita, keinginan, kriteria, ukuran, patokan, pedoman;
  • Perintah agar melakukan sesuatu untuk mencapai atau memenuhi spesifikasi diatas.

Dalam membuat Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI/ SPMP), tentu saja Institusi Pendidikan perlu berpedoman pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan Institusi.  Sebuah Standar dikatakan  baik, lengkap dan fungsional apabila :

  1. Menjadikan Visi, Misi, dan Tujuan institusi/ Perguruan Tinggi/ Madrasah /Sekolah sebagai sumber motivasi dan inspirasi.
  2. Menjadikan peraturan perundang-undangan (mulai dari UU, Kepmen) yang berlaku sebagai rambu-rambu dan batasan-batasan yang tidak boleh diabaikan atau dilanggar.
  3. Menjadikan usulan, harapan, masukan dan saran dari pemangku kepentingan eksternal Perguruan Tinggi / Madrasah/ Sekolah yaitu pengguna lulusan, asosiasi profesi, alumni, orang tua / wali mahasiswa, dan masyarakat luas, sebagai bahan pertimbangan.
  4. Melibatkan sedapat mungkin semua pemangku kepentingan internal Perguruan Tinggi seperti para guru, dosen, karyawan bukan dosen, siswa dan mahasiswa.
  5. Menggunakan berbagai standar dalam SPMI dari sekolah-sekolah / Perguruan Tinggi ternama, lembaga akreditasi yang kredibel, atau asosiasi beberapa sekolah/ PT, baik dari dalam maupun luar negeri, dan publikasi tentang SPMI yang diterbitkan oleh Pemerintah / Kementrian dll, hanya sebagai contoh atau sumber inspirasi. Tidak untuk ditiru mentah-mentah, karena perlu disesuaikan dengan budaya kerja lembaga setempat.

Selanjutnya dalam merumuskan pernyataan isi  standar sebaiknya memenuhi unsur sbb:

  • Audience: subyek yang harus melakukan sesuatu; atau pihak yang harus melaksanakan dan mencapai isi standar.
  • Behaviour: apa yang harus dilakukan, diukur / dicapai / dibuktikan.
  • Competence: kompetensi / kemampuan / spesifikasi / target / kriteria yang harus dicapai.
  • Degree: tingkat / periode / frekuensi / waktu

Dapat juga lembaga pendidikan mengunakan pendekatan metode KPI atau Key Performance Indicator. Metode ini InsyaAllah akan dibahas pada kesempatan artikel yang akan datang.

Baca juga: Penyusunan Manual SPMI Perguruan Tinggi

Untuk memahami lebih dalam tentang penyusunan Standar Mutu SPMI (bentuk, ketentuan, dan contoh-contohnya), silahkan diunduh file PPT / PDF berikut ini:

Pembuatan Standar Mutu SPMI

Demikian semoga tulisan singkat tentang “Standar Manajemen Mutu SPMI” ini, dapat bermanfaat.

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


mutupendidikan.com

Training & Development


Peran Penting SPMI untuk Pendidikan

Problematik Pendidikan dan Peran SPMI

Peran Penting SPMI

Berikut kami upload materi power point yang membahas berbagai permasalahan pendidikan saat ini dan bagaimana peran SPMI sebagai salah satu sistem manajemen mutu yang bisa dioptimalkan pengelolaannya.

Bagi kawan-kawan  yang berminat mendapatkan bahan tersebut, dapat di unduh SlideShare disini:

Klik disini

Problematik Pendidikan & Peran SPMI

Demikian, semoga bermanfaat.

Salam Mutu,

mutupendidikan.com

Pendidikan & Pendampingan


Untuk In-House Training SPMI dan Audit Mutu Internal

Hubungi Customer Service kami untuk informasi lengkap


Gugus Kendali Mutu untuk SPMI

Gugus Kendali Mutu SPMI

“Gugus Kendali Mutu SPMI”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Gugus Kendali Mutu (GKM) adalah sekelompok kecil karyawan (Dosen, Guru, Pegawai) yang terdiri dari 3-8 orang dari unit kerja/ pelaksana proses yang sama, yang dengan sukarela secara berkala dan berkesinambungan mengadakan pertemuan untuk melakukan kegiatan pengendalian mutu di tempat kerjanya dengan menggunakan alat kendali mutu dan proses pemecahan masalah.

Institusi pendidikan (Perguruan Tinggi/ Sekolah/ Madrasah) dapat meningkatkan kualitas sistem penjaminan mutu dengan menambahkan peran GKM (Gugus Kendali Mutu).


Unduh disini:

Gugus Kendali Mutu

Instagram: @mutupendidikan


Tentu tidak mudah untuk membangun Tim KGM yang handal, perlu komitmen, kesadaran mutu prima dan sistem manajemen yang tepat dengan didukung standar dan SOP yang benar. Namun demikian upaya yang serius untuk membangun tim GKM tentu akan menghasilkan banyak manfaat.

Manfaat GKM
  • Mendorong setiap dosen/ guru/pegawai  untuk terlibat aktif dlm suatu bentuk kerjasama yang dinamis.
  • Mendorong setiap dosen/ guru/pegawai mencari pemecahan masalah atas pencapaian mutu pelayanan/produk/mutu kerja
  • Mendorong setiap karyawan untuk mampu memberikan sumbangan pikiran yg berkaitan dg pengendalian & perbaikan mutu.
  • Meningkatkan semangat & moral karyawan dg membuka kesempatan untuk berperan serta dlm mengembangkan mutu di unit kerjanya masing masing.
Tujuan GKM
  • Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dari anggota /tim KGM
  • Meningkatkan keterlibatan dosen/guru/pegawai anggota GKM pd persoalan pekerjaan dan pemecahannya
  • Menggalang kerjasama tim yang lebih efektif
  • Menanamkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan masalah (preventive)
  • Meningkatkan kualitas komunikasi dlm tim
  • Mengurangi kesalahan dalam pekerjaan
  • Meningkatkan motivasi dosen/ guru/ pegawai
  • Hubungan atasan-bawahan yang lebih sinergis
  • Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan & keselamatan kerja
Mekanisme Kerja GKM
  • Anggota tim berasal dari unit kerja yang sama
  • Jumlah anggota dapat terdiri dari 3-10 orang (ideal 7-8 orang)
  • Anggota memilih pimpinan kelompok/ tim
  • Bersama sama menetapkan waktu pertemuan dan diketahui atasan
  • Isu/ masalah yang dipilih hendaknya berkaitan dg tugas
  • Anggota didorong untuk terlibat aktif
  • Masalah dipilih dan dipecahkan bersama dengan menggunakan teknik kendali mutu
  • Hasil pertemuan dicatat secara singkat & didokumentasikan

Nah.. bagaimana bentuknya, mekanisme kerjanya, tupoksinya? Silahkan diunduh file PPT pada tautan diatas.

Demikian uraian singkat tentang Gugus Kendali Mutu SPMI, semoga bermanfaat. Tetap semangat dan Salam Mutu…

خَيْرُالناسِأَنْفَعُهُمْلِلناسِ


mutupendidikan.com

Info Pelatihan SPMI

Audit Mutu Internal

Klasifikasi Audit Mutu Internal untuk Lembaga Pendidikan

“Mengenal Klasifikasi bentuk Audit Mutu Internal”

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Audit Mutu Internal adalah Audit penjaminan dan konsultasi yang independen dan objektif secara internal dalam organisasi penyelenggara pendidikan berdasarkan standar yang dimiliki organisasi itu sendiri.

Silahkan diunduh tautan berikut ini:

____________________________

Power Point (PDF):

Klasifikasi Audit Mutu

____________________________

Tujuan Audit Mutu Internal Pendidikan
  1. Memberi nilai tambah dan memperbaiki kegiatan operasional akademik /proses akademik serta proses non akademik pada Universitas/Sekolah/Madrasah.
  2. Mengetahui bahwa pelaksanaan standar mutu Universitas/ Sekolah/ Madrasah telah tepat dan efektif, serta terdapat upaya-upaya peningkatan standar mutu pendidikan tersebut.
  3. Mengidentifikasi lingkup perbaikan dan mengembangannya secara profesional berkelanjutan.
AMI vs AMAI
  • AMI: Audit Mutu Internal (AMI), digunakan apabila ruang lingkup yang diaudit meliputi semua aspek dalam organisasi (akademik dan non akademik).
  • AMAI: Audit Mutu Akademik Internal (AMAI), digunakan apabila ruang lingkup yang di audit hanya sebatas fungsi AKADEMIK
Proses AMI mengikuti siklus sebagai berikut
  1. Menetapkan tujuan audit
  2. Merencanakan audit tahunan
  3. Menetapkan sasaran dan lingkup audit
  4. Membentuk tim audit
  5. Mengkaji ulang dokumen dan menyiapkan daftar pengecekan (Audit Sistem)
  6. Menyelenggarakan rapat tim audit
  7. Menetapkan jadwal audit
  8. Melaksanakan audit di tempat obyek audit (Audit Kepatuhan)
  9. Menyusun laporan audit (Temuan, KTS, OB & PTK)
  10. Melakukan kajiulang oleh manajemen
Frekuensi Audit Mutu Internal

Seberapa sering kegiatan AMI dilakukan? Tentu saja pertimbangan “Manajemen Resiko” perlu menjadi rujukan utama. Semakin beresiko suatu kegiatan ( proses), semakin perlu lebih sering dilakukan kegiatan audit.

Pertimbangan lain untuk menentukan frekuensi AMI adalah sbb:

  • Atas permintaan klien.
  • Sesuai persyaratan peraturan.
  • Terdapat perubahan yang signifikan dalam manajemen, kebijakan, dan teknik.
  • Terdapat perubahan sistem.
  • Sesuai kebutuhan penyempurnaan.
  • Sesuai dengan manajemen resiko
3 Tipe Audit
  1. Audit tipe pertama (audit internal)
  2. Audit tipe kedua (audit eksternal)
  3. Audit tipe ketiga (audit eksternal secara independen)

Baca juga: Pengenalan Audit Mutu Internal (AMI)

Bagaimana penjelasan lebih lanjut, silahkan di unduh file slideshare Power Point (PDF) diatas.

Demikian uraian singkat tentang Klasifikasi Audit Mutu Internal, semoga bermanfaat & Salam Mutu

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

_____________________________

mutupendidikan.com

IG: @mutupendidikan

Explore: Training & Development

Pelatihan & Pendampingan

Kiat Penyusunan SPMI Pendidikan

Prinsip & Kiat Sukses Pengembangan SPMI

Strategi & Taktis Pengembangan SPMI

Teman-teman Penjaminan Mutu Pendidikan,

Tujuan penjaminan mutu Perguruan Tinggi adalah memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan (continuous improvement), yang dijalankan oleh suatu perguruan tinggi secara internal untuk mewujudkan visi dan misinya, serta memenuhi kebutuhan stakeholders melalui penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi.

Untuk mencapai tujuan diatas, diperlukan kepemimpinan, prinsip-prinsip dan kiat-kiat sukses. Untuk mengenal hal tersebut, silahkan diunduh file Slideshare berikut ini:

Klik disini:

Prinsip dan Kiat Sukses Pengembangan SPMI

Demikian, semoga bermanfaat.

Hormat kami,

mutupendidikan.com

Pelatihan & Pendampingan


VISI

Menjadi partner aktif bagi Perguruan Tinggi/ Sekolah/ Madrasah di Indonesia dalam membangun Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan yang efektif dan efisien

Prinsip Penjaminan Mutu Pendidikan & SPMI

Pengenalan SPMI untuk Sekolah/Madrasah

Selain Perguruan Tinggi, Sekolah /Madrasah juga dituntut untuk terus berbenah untuk membangun sistem manajemen yang dimiliki. Banyak hal yang perlu dikembangkan agar mutu pendidikan dapat  memberi kepuasan bagi segenap stakeholder yang ada.

Dalam website ini, kami mencoba untuk terus mengembangkan materi-materi SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) yang dapat diunduh secara mudah.

Berikut kami share materi pengantar SPMP untuk di download:

Klik disini:

Pengantar SPMP untuk Sekolah/Madrasah

Terima Kasih dan Salam Mutu…

admin,

mutupendidikan.com

Pelatihan & Pendampingan SPMI


Untuk In-House Training SPMI dan Audit Mutu Internal

Hubungi Customer Service Kami


Penyusunan Prosedur SPMI Pendidikan

Mengenal Standard Operating Procedure

“Mengenal Standard Operating Procedure “

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Pendahuluan

Salah satu tugas penting Tim Penjaminan Mutu adalah memfasilitasi adanya sistem mutu yang efektif dan efisien. Salah satu perangkat yang perlu dikembangkan untuk implementasi SPMI diantaranya adalah Standard Operating Procedure (SOP).

Setiap Organisasi yang memiliki Visi, Misi, dan Tujuan, membutuhkan SOP sebagai upaya untuk mewujudkannya.

Tugas pemimpin lembaga pendidikan adalah memberikan komitmen dan arahan agar SOP yang diperlukan organisasi dapat dikembangkan dengan baik.

Silahkan diunduh file power point (PDF) dibawah ini:

_________________________

Power Point (PDF):

SOP bag 1: Mengenal Sandard Operating Procedure

Follow Instagram: @mutupendidikan

_________________________

Pengertian Standard Operating Procedure
  • SOP adalah suatu panduan yang menjelaskan secara terperinci bagaimana suatu proses harus dilaksanakan (FEMA).
  • SOP adalah 1 set perintah kerja atau langkah langkah yg harus diikuti untuk menjalankan suatu pekerjaan dgn berpedoman pada tujuan yg harus dicapai (www.iso9000store.com)
  • SOP adalah serangkaian instruksi yang menggambarkan pendokumentasian dari kegiatan yang dilakukan secara berulang pada sebuah organisasi (EPA)
  • SOP adalah serangkaian instruksi yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah
SOP dibangun bertujuan untuk:
  • Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai terkait.
  • Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya.
  • Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi.
Manfaat Standard Operating Procedure
  • SOP yg baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komunikasi antara pelaksana dan pengawas, dan menjadikan pekerjaan diselesaikan secara konsisten
  • Para pekerja akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yg harus dicapai dalam setiap pekerjaan
  • SOP juga bisa dipergunakan sbg salah satu alat training dan bisa dipergunakan untuk mengukur kinerja karyawan
SOP dibuat panjang atau pendek?
  • Tidak ada aturan yg membatasi panjang pendeknya SOP
  • Walau demikian, SOP yg ringkas akan lebih mudah dilaksanakan. SOP kerja yg panjang bisa dibagi menjadi 2-3 SOP (seperti SOP Tahap Persiapan, SOP Tahap Pelaksanaan dan SOP Tahap Penyelesaian)
Apakah SOP harus dibuat rinci?
  • Prosedur harus berisi semua langkah yg penting yg harus dijalankan dgn seragam oleh semua pekerja. Hilangnya salah satu langkah penting akan menyebabkan terjadinya variasi dalam menjalankan prosedur
  • Prosedur tidak mungkin dibuat sedemikian detil sehingga semua pertanyaan pekerja bisa terjawab. Prosedur tidak untuk menggantikan training dan feedback, oleh karena itu pembuat SOP tidak harus berusaha menjawab semua pertanyaan yg mungkin akan muncul

Baca juga: Peran SOP bagi Manajemen Pendidikan / Sekolah

Bagaimana dengan uraian unsur-unsur yang lain? Untuk penjelasan unsur-unsur yang lain, silahkan diunduh file power point (PDF) pada tautan diatas.

Baca Juga:

Demikian uraian singkat tentang Mengenal Standard Operating Procedure. Semoga bermanfaat.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

____________________________

mutupendidikan.com

Explore: Training & Development

____________________________

Unsur-Unsur Prosedur Operasional Standar

Unsur Prosedur Operasional Standar

“Unsur dalam Prosedur Operasional Standar”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Prosedur Operasional Standar atau SOP, merupakan salah satu dokumen penting yang sering digunakan dalam SPMI. Pembuatan SOP yang baik dan benar mutlak diperlukan agar anggota organisasi memiliki panduan yang baku dan dapat dipertanggung jawabkan.

SOP yang baik memiliki “unsur-unsur”. Keberadaan UNSUR – UNSUR dalam Standard Operating Procedure (SOP) perlu disusun dan direncanakan dengan baik. Keefektifan SOP sangat ditentukan dari keberadaan unsur-unsur tersebut. 

Secara umum unsur dalam Prosedur Operasional Standar dapat (opsi) terdiri dari:

  • Tujuan
  • Kebijakan
  • Petunjuk Operasional
  • Pihak Yang Terlibat
  • Formulir
  • Masukan
  • Proses
  • Laporan
  • Validasi
  • Kontrol

Jenis unsur-unsur yang digunakan dalam SOP tidak harus baku seperti disebutkan diatas. Dalam setiap organisasi (Madrasah, PT, Sekolah) jumlah dan jenis unsur (istilah & penamaan) tergantung dari kebutuhan tiap organisasi.

Untuk penjelasan dan contoh unsur-unsur SOP, kami sajikan dalam power point (PDF) berikut ini, silakan diunduh:

_________________________

Power Point (PDF):

Unsur-Unsur dalam SOP

Follow Instagram: @mutupendidikan

_________________________

Menulis Tujuan SOP
  • Menulis tujuan SOP merupakan langkah awal untuk menentukan apa harapan yang hendak dicapai dari adanya SOP
  • Penulisan Tujuan SOP harus dinyatakan dengan jelas agar dapat menjadi dasar bagi setiap prosedur & langkah-langkah kegiatan yang dinyatakan kemudian.
Pernyataan Kebijakan dalam SOP

Dalam menyusun tujuan SOP, kebijakan selalu menjadi bagian dan menjadi pedoman / rujukan dalam pelaksanaan kegiatan serta pengambilan keputusan dalam organisasi.

Baca juga: Peran SOP bagi Manajemen Pendidikan / Sekolah

Pihak Yang Terlibat

Dalam SOP harus dicantumkan pihak-pihak mana saja yang  terlibat dalam aktifitas yang prosedur operasionalnya dinyatakan dalam SOP.

Formulir dalam SOP
  • Formulir merupakan dokumen atau blanko yang berfungsi sebagai media validasi & kontrol yang menghubungkan antara keputusan dan pelaksanaan kegiatan diantara pihak- pihak yang terlibat.
  • Format formulir atau blanko harus disajikan sesuai bentuk aslinya dan menjadi lampiran SOP.
Masukan
  • Masukan merupakan sebuah tahapan setelah formulir atau blanko telah siap.
  • Tahapan pengisian formulir atau blanko adalah merupakan masukan dan menjadi bagian tak terpisah dari tahapan berikutnya ,yaitu proses
Proses

Dalam proses, data-data yang dihimpun dalam tahapan masukan akan dijadikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.

Bagaimana dengan uraian unsur-unsur yang lain? Untuk penjelasan unsur-unsur yang lain, silahkan diunduh file power point (PDF) pada tautan diatas.

Baca Juga: SOP: Fungsi, Tujuan & Manfaatnya

Demikian uraian singkat tentang Unsur Prosedur Operasional Standar. Semoga bermanfaat.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

____________________________

mutupendidikan.com

Explore: Training & Development

TQM untuk Sekolah

TQM untuk Lembaga Pendidikan bag. 1

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

“Mutu lebih menekankan pada kegembiraan dan kebahagiaan pelanggan dan bukan sekedar kepuasan pelanggan”

(Tony Henry, Rektor East Birmingham College, dikutip dalam Sallis dan Hingley,
Total Quality Management, 1992)

Begitu dalam makna  kutipan diatas. Agar manajemen dapat memahami filosofi penjaminan mutu yang benar, institusi pendidikan sangat dianjurkan untuk mendalami konsep Total Quality Management (TQM).

TQM memberikan falsafah dasar bagi pengembangan SPMI/ SPMP yang sekarang banyak dilakukan.

Berikut Slideshare materi TQM untuk diunduh :

TQM untuk Lembaga Pendidikan bag-1

Salam mutu dan kompak selalu,

mutupendidikan.com


Untuk informasi Pelatihan/ In-House Training/ Pendampingan :

Hubungi Customer Service Anda (Klik disini)

INFO PUBLIC TRAINING :

 Silahkan di Klik : Public Training


×

Layanan Informasi

× Hubungi Kami