SPMI dan Soft Skills
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Pendidikan Tinggi adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Dikdasmen adalah sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen dalam satuan pendidikan yang mencakup seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya untuk mencapai SNP.
Soft skills adalah kemampuan interpersonal dan intrapersonal yang dapat membantu individu untuk bekerja dengan efektif dan memudahkan interaksi dengan orang lain.
Contoh keterampilan Soft skills antara lain keterampilan kepemimpinan, komunikasi, kerjasama, adaptasi, empati, manajemen waktu, dll. Keterampilan soft skills berbeda dari hard skills, yang lebih fokus pada keterampilan teknis dan profesional. Contoh keterampilan hard skills diantaranya akuntansi, administrasi, komputer dll.
SPMI dan Soft Skills
Soft skills mempunyai peran penting bagi pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Berikut beberapa contoh bagaimana keterampilan soft skills mempengaruhi SPMI:
- Kerjasama: Untuk mencapai mutu sesuai standar, SPMI memerlukan adanya kerjasama tim yang efektif. Keterampilan bekerja dalam tim sangat penting untuk memastikan bahwa semua anggota tim mampu berinteraksi, membangun sinergi untuk mencapai tujuan bersama.
- Komunikasi: Keterampilan individu untuk menjelaskan ide dan menjalin komunikasi yang efektif dengan anggota tim dan dan stakeholder lainnya. Ketrampilan komunikasi penting bagi keberhasilan implementasi SPMI. Ketrampilan ini membantu memastikan bahwa semua pihak memahami tujuan, target dan standar SPMI.
- Adaptasi: Ketrampilan untuk menyesuaikan diri, beradaptasi dengan perubahan dan memecahkan masalah adalah komponen penting dari SPMI. Perubahan lingkungan yang demikian cepat, menuntut organisasi (institusi pendidikan) untuk dapat fleksibel dan adaptif. Visi dan misi dapat dengan cepat menjadi tidak relevan lagi, demikian juga dokumen SPMI lainnya. Oleh karena ini individu dan organisasi yang adaptif sangat diperlukan.
- Keterampilan Memimpin: Seorang pemimpin yang efektif dapat memotivasi dan memimpin tim untuk mencapai hasil yang diinginkan. SPMI tidak akan efektif bila tidak ada pemimpin. Pemimpin yang mampu memberikan semangat dan motivasi kerja, pemimpin yang mampu membangun energi untuk perbaikan berkelanjutan (kaizen).
- Keterampilan problem solving: Ketrampilan untuk memecahkan masalah sangat penting dalam implementasi SPMI. Masalah akan sering muncul dan perlu diselesaikan secepat mungkin. Tindakan perbaikan tentu tidak mudah dilakukan, pemimpin perlu keberanian mengambil keputusan-keputusan yang tepat.
- Bekerja dalam tekanan: Implementasi SPMI sering menimbulkan tekanan (stres kerja). Ketika seseorang harus mampu memenuhi standar mutu yang tinggi, tentu akan stres. Kemampuan bekerja dalam tekanan sangat penting bagi keberhasilan SPMI.
Kesimpulan, keterampilan soft skills memainkan peran penting bagi keberhasilan SPMI. Dalam implementasi SPMI, Soft skills membantu memastikan bahwa anggota tim dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan. Dengan keterampilan softs skills, seseorang dapat beradaptasi dengan tantangan perubahan dan mampu memecahkan masalah-masalah yang muncul.
Bagaimana kiat membangun soft skills? Semoga dapat kita bahas pada kesempatan berikutnya, Aamiin.
Demikian uraian singkat tentang SPMI dan Soft Skills, semoga bermanfaat.
Instagram: @mutupendidikan
Info Pelatihan Mutu Pendidikan