• 08123070905
  • mutupendidikan.info@gmail.com

Daily Archive 23/08/2024

Isi Kebisakan SPMI

Apa saja “Isi” Kebijakan SPMI?

Pendahuluan

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di perguruan tinggi merupakan kerangka kerja yang esensial untuk memastikan dan meningkatkan tercapainya mutu pendidikan.

Dokumen Kebijakan SPMI, sebagai payung hukum keberadaan SPMI merupakan dokumen mutu level tertinggi (level 1). Isi dokumen Kebijakan SPMI dianjurkan mencakup berbagai topik penting untuk memastikan efektivitas dan pemahaman yang baik dari semua pihak yang terlibat (stakeholder).

Artikel singkat ini akan menguraikan topik-topik krusial yang dianjurkan ada dalam dokumen kebijakan SPMI di perguruan tinggi di Indonesia.

Dokumen Kebijakan SPMI yang baik harus mencakup berbagai elemen penting untuk mendukung implementasi yang efektif dan efisien. Berikut diuraikan topik penting yang “dianjurkan ada” dalam Kebijakan SPMI di perguruan tinggi di Indonesia.

1. Pendahuluan
  • Latar Belakang: Menjelaskan pentingnya penjaminan mutu di perguruan tinggi, serta konteks dan alasan di balik penerapan SPMI. Masukkan juga aturan dan regulasi yang berlaku terkait pelaksanaan SPMI seperti Permendikbudristek 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
  • Tujuan: Merumuskan tujuan dari kebijakan SPMI, yang selaras dengan visi dan misi perguruan tinggi. Tujuan harus dirumuskan dengan konsep SMART (spesific, measurable, attainable, relevant dan timed)
2. Kebijakan Mutu
  • Komitmen Mutu: Pernyataan resmi mengenai komitmen perguruan tinggi terhadap mutu pendidikan. Komitmen yang diambil harus memberikan semangat anggota organisasi untuk melakukan siklus PPEPP (Kaizen).
  • Kebijakan Mutu: Menjelaskan Prinsip-prinsip umum serta asas dan pedoman yang menjadi dasar bagi berlangsungnya sistem mutu perguruan tinggi.
Komitmen dan kebijakan SPMI
3. Tujuan Mutu
  • Sasaran Mutu: Sasaran spesifik (target IKU dan IKT) yang ingin dicapai, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
  • Indikator Kinerja: Metode dan alat yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran mutu.
4. Struktur Organisasi dan Tanggung Jawab
  • Struktur Organisasi: Gambaran umum mengenai struktur organisasi yang mendukung SPMI. Struktur yang ada perlu ditinjau dulu, apakah masih relevan atau perlu restrukturisasi. Struktur harus bisa memberi gambaran besar (big picture) bagaimana koordinasi dan komunikasi dilakukan.
  • Tanggung Jawab dan Wewenang: Deskripsi tanggung jawab dan wewenang masing-masing pihak dalam implementasi SPMI, mulai dari manajemen puncak hingga karyawan operasional. Uraikan secara singkat tentang peran dan uraian jabatan masing – masing (job description)
5. Dokumen PPEPP dan Standar SPMI
  • Proses Utama: Deskripsi proses utama dalam SPMI, seperti Siklus PPEPP (penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian dan peningkatan standar SPMI.
  • Standar SPMI: Uraikan nama-nama standar yang telah disusun, seperti standar pendidikan / pengajaran, standar penelitian dan standar pengabdian pada masyarakat. Termasuk pula standar-standar tambahan (IKT) yang dimiliki perguruan tinggi.
6. Dokumentasi dan Pengendalian Dokumen
  • Jenis Dokumen: Jenis dokumen yang digunakan dalam SPMI, termasuk kebijakan SPMI, dokumen PPEPP, standar SPMI, prosedur, instruksi kerja, dan formulir dan lain-lain.
  • Pengendalian Dokumen: Proses pengendalian dokumen, termasuk penyimpanan, pembaruan, dan distribusi. Periksa Permendikbudristek 53 Tahun 2023 pasal 69 ayat 1.a.4. tentang tata cara pendokumentasian.
7. Pelatihan dan Pengembangan
  • Pelatihan SPMI dan AMI: Uraikan rencana program pelatihan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan karyawan dalam penjaminan mutu.
  • Pengembangan Profesional: Strategi pengembangan profesional untuk memastikan karyawan tetap kompeten dan up-to-date. Uraikan rencana membangun budaya mutu, termasuk ketrampilan leadership, teamwork, komunikasi dan motivasi.
8. Evaluasi dan Pemantauan
  • Audit Mutu Internal AMI): Uraikan rencana Proses audit mutu internal untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap kebijakan mutu.
  • Pemantauan Kinerja (Monev): Uraikan metode pemantauan kinerja dan penilaian (assessment) efektivitas sistem mutu.
9. Perbaikan Berkelanjutan
  • Tindakan Koreksi, Korektif dan Pencegahan: Uraikan dalam dokumen Kebijakan SPMI, tahapan dan proses untuk menangani ketidaksesuaian dan mencegah terulangnya masalah.
  • Review Manajemen: Proses review manajemen untuk memastikan sistem mutu terus ditingkatkan. Sering juga disebut sebagai RTM (rapat tinjauan manajemen).
10. Kepuasan Stakeholder
  • Kepuasan Mahasiswa: Metode untuk mengukur dan meningkatkan kepuasan mahasiswa (student satisfaction).
  • Kepuasan Dosen dan Staf Karyawan: Metode untuk mengukur dan meningkatkan kepuasan dosen dan staf karyawan.
  • Kepuasan Stakeholder Eksternal: Metode untuk mengukur dan meningkatkan kepuasan pemangku kepentingan, pihak eksternal, seperti industri, alumni, dan pemerintah.
11. Inovasi dan Penelitian
  • Inovasi Pendidikan: Strategi untuk mendorong inovasi dalam proses pendidikan. Ini penting untuk memberikan arah menuju kampus inovasi di masa yang akan datang.
  • Penelitian dan Pengabdian masyarakat: Dukungan untuk kegiatan Tri Dhama Perguruan Tinggi sebagai bagian dari sistem mutu.
12. Keterlibatan Stakeholder
  • Partisipasi Stakeholder: Metode dan cara melibatkan berbagai stakeholder dalam proses penjaminan mutu.
  • Komunikasi Efektif: Strategi komunikasi untuk memastikan semua pihak terinformasi dengan baik mengenai kebijakan dan prosedur mutu. Termasuk rencana membangun iklim mutu melalui komunikasi internal dan eksternal.

Penutup

Dokumen Kebijakan SPMI yang komprehensif adalah kunci untuk menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan di perguruan tinggi.

Dengan mencakup topik-topik penting yang telah disebutkan diatas, Kebijakan SPMI dapat memberikan panduan yang efektif bagi seluruh pihak yang terlibat, memastikan kepatuhan terhadap standar mutu pendidikan, dan mendukung peningkatan mutu secara berkelanjutan. Stay Relevant!

×

Layanan Informasi

× Hubungi Kami