Di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity), lembaga pendidikan dihadapkan pada tantangan besar untuk menjaga relevansi dan kualitas pendidikan.
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) adalah alat penting yang digunakan oleh perguruan tinggi di Indonesia untuk memastikan bahwa standar kualitas tetap terjaga.
Namun, dalam lingkungan yang terus berubah dan penuh ketidakpastian, standar SPMI ini harus diupayakan tetap adaptif dan fleksibel agar tetap relevan.
Artikel singkat ini mencoba mengulas bagaimana perguruan tinggi dapat menjaga relevansi standar SPMI di era VUCA.
VUCA adalah konsep yang menggambarkan dunia yang penuh dengan perubahan cepat dan tidak terduga (volatility), ketidakpastian (uncertainty), kompleksitas (complexity), dan ambiguitas (ambiguity).
Dalam konteks pendidikan tinggi, ini berarti bahwa dunia kampus harus siap menghadapi perubahan kebijakan nasional (perundang undangan), perkembangan teknologi, pergeseran kebutuhan pasar kerja, dan ekspektasi mahasiswa yang selalu berubah.
Standar SPMI yang terlalu kaku tidak akan mampu mengakomodasi perubahan yang cepat, bergejolak dan dinamis.
Ketidakpastian dalam lingkungan global / regional mempengaruhi stabilitas dan perencanaan jangka panjang perguruan tinggi, menuntut standar yang lebih adaptif.
Kompleksitas lingkungan pendidikan dengan berbagai variabel yang saling terkait memerlukan pendekatan yang lebih holistik dalam pengelolaan mutu.
Ambiguitas dalam interpretasi dan penerapan standar dapat menyebabkan inkonsistensi dalam pelaksanaan dan evaluasi.
Disamping berbagai tantangan diatas, Era VUCA juga menawarkan peluang (opportunities) bagi “penetapan” standar SPMI yang lebih inovatif dan fleksibel.
Standar yang dirancang untuk adaptabilitas memungkinkan perguruan tinggi untuk dengan cepat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
Penetapan standar SPMI yang mendukung inovasi dalam pengajaran dan penelitian dapat meningkatkan mutu pendidikan dan relevansi kurikulum.
Kolaborasi internasional yang didorong oleh standar mutu yang diakui secara global dapat meningkatkan reputasi, keunggulan dan daya saing perguruan tinggi.
Menjaga relevansi standar SPMI di era VUCA memerlukan pendekatan yang adaptif, fleksibel, dan inovatif.
Perguruan tinggi harus siap menghadapi tantangan volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas (VUCA) dengan standar yang mampu mendukung kualitas dan konsistensi pendidikan.
Melalui pengembangan standar yang fleksibel, monitoring dan evaluasi berkala, inovasi dalam pengajaran dan penelitian, pemanfaatan teknologi, serta kolaborasi internasional, perguruan tinggi dapat memastikan bahwa mereka tetap relevan dan kompetitif dalam lingkungan yang terus berubah. Stay Relevant and Agile!
Instagram: @mutupendidikan
Layanan Informasi