• 08123070905
  • mutupendidikan.info@gmail.com

Pentingnya Motivasi Intrinsik bagi Keberhasilan SPMI

Pentingnya Motivasi Intrinsik bagi Keberhasilan SPMI

Pendahuluan

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bertujuan untuk memastikan bahwa perguruan tinggi menjalankan peran dan fungsinya dengan standar mutu “yang tinggi” dan berkelanjutan.

Namun, keberhasilan implementasi SPMI tidak hanya ditentukan oleh kebijakan, standar dan prosedur yang ada, tetapi juga oleh motivasi individu (pimpinan, dosen dan staf) yang terlibat dalam proses tersebut.

Motivasi intrinsik, yang berasal dari dalam diri sendiri, memainkan peran penting dalam mencapai hasil yang diinginkan, khususnya pencapaian target-target standar SPMI.

Definisi Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang muncul dari dalam diri untuk mencapai sesuatu demi memuaskan diri sendiri dan tanpa dipengaruhi oleh imbalan dari eksternal.

Motivasi intrinsik merujuk pada dorongan (drive) yang berasal dari dalam diri individu, seperti rasa pencapaian, kepuasan pribadi, dan minat terhadap tugas yang dilakukan.

Berbeda dengan motivasi ekstrinsik yang dipicu oleh faktor eksternal seperti hadiah, penghargaan atau ancaman hukuman. Motivasi intrinsik lebih bersifat personal dan berkelanjutan.

Pentingnya Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik memainkan peran sangat penting bagi keberhasilan organisasi karena:

  • Mampu memperkuat Komitmen: Motivasi intrinsik dapat mendorong komitmen jangka panjang terhadap peningkatan mutu. Dengan motivasi intrinsik individu merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.
  • Mampu meningkatkan Keterlibatan: Individu-individu yang termotivasi secara intrinsik cenderung lebih terlibat, lebih senang dalam proses penjaminan mutu karena mereka merasa puas dan tertantang dengan tugas-tugas tersebut.
  • Mampu mendorong Inovasi: Individu-individu yang termotivasi secara intrinsik, cenderung lebih kreatif dan inovatif untuk mencari solusi terhadap berbagai masalah mutu.

Baca juga: SPMI dan Teori Motivasi Maslow

Implikasi Penguatan SPMI

Guna penguatan capaian standar SPMI, penting sekali menumbuhkan motivasi intrinsik bagi segenap anggota organisasi.

Berikut beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi:

Pertama, menetapkan Standar SPMI (target) yang menantang (attainable) namun dapat dicapai. Hal ini dapat memotivasi individu untuk berkomitmen dan berusaha lebih keras. Standar SPMI yang jelas (spesific) dan menantang memberikan rasa pencapaian dan kepuasan ketika berhasil dicapai.

Kedua, memberikan otonomi (desentralisasi pengambilan keputusan) kepada unit kerja, dosen, staf, dan mahasiswa dalam proses penjaminan mutu. Hal ini dapat meningkatkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab anggota tim. Otonomi memungkinkan anggota tim untuk mengambil keputusan yang relevan dengan tugas mereka, yang pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi intrinsik.

Ketiga, mengakui dan menghargai upaya-upaya yang dilakukan oleh anggota tim (unit kerja). Pemberian penghargaan dalam proses penjaminan mutu akan dapat meningkatkan motivasi intrinsik anggota tim. Pengakuan ini bisa dalam bentuk ucapan selamat, pemberian sertifikat, pujian, penghargaan, atau kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

Keempat, memberi kesempatan/peluang bagi dosen, staf, dan mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka melalui berbagai kegiatan, seperti workshop, pelatihan dan pengembangan profesional. Individu yang merasa berkembang dan belajar hal-hal baru cenderung lebih bersemangat dan termotivasi.

Kelima, menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendukung dapat meningkatkan motivasi intrinsik anggota tim. Ini mencakup hubungan yang baik antar anggota tim, saling sapa, komunikasi yang efektif, dan suasana kerja yang menyenangkan.

Baca juga: SPMI dan Peran Motivasi

Penutup

Menumbuhkan motivasi intrinsik di kalangan dosen, staf, dan mahasiswa merupakan hal penting bagi keberhasilan implementasi SPMI di perguruan tinggi.

Dengan memberikan otonomi, menetapkan standar SPMI yang menantang, mengakui semanat dan usaha tim, menyediakan kesempatan pengembangan diri, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif, perguruan tinggi dapat memastikan bahwa individu yang terlibat dalam proses penjaminan mutu merasa termotivasi dan berkomitmen terhadap peningkatan mutu pendidikan.

Strategi-strategi yang dijabarkan diatas, tidak hanya meningkatkan kinerja (performance) individu namun juga memperkuat sistem penjaminan mutu SPMI secara keseluruhan. Stay Relevant!

Instagram: @mutupendidikan

Info Pelatihan Mutu Pendidikan

admin

MOTTO: Senantiasa bergerak dan berempati untuk menebar manfaat bagi Mutu Pendidikan di Indonesia