“Standar, Program Kerja dan SOP“
Standar, Program Kerja, dan SOP (Standard Operating Procedure) adalah elemen-elemen yang sering digunakan dalam manajemen organisasi untuk memastikan operasional yang efisien dan konsisten. Berikut adalah hubungan antara ketiganya:
Hubungan antara ketiganya adalah sebagai berikut:
Dengan kata lain, SOP merupakan alat pelaksanaan program kerja yang dirancang untuk mencapai standar yang telah ditetapkan. Dengan adanya standar, program kerja, dan SOP yang terintegrasi dengan baik, organisasi dapat mencapai efisiensi, konsistensi, dan kualitas dalam operasional mereka.
Fenomena Mutu Pendidikan Tinggi di Indonesia
Fenomena merujuk pada peristiwa atau kejadian di dunia nyata yang menjadi fokus perhatian bersama. Terkait pendidikan tinggi, fenomena mutu pendidikan tinggi di Indonesia merupakan hal yang kompleks dan melibatkan banyak faktor yang saling mempengaruhi.
Berikut adalah beberapa fenomena umum terkait dengan mutu pendidikan tinggi di Indonesia:
Sebagai penutup, pengembangan mutu pendidikan tinggi di Indonesia menjadi tugas kita bersama. Support dan sinergi segenap stakeholder tentu sangat diperlukan. Pemerintah & institusi perguruan tinggi harus terus berikhtiar untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi.
Langkah-langkahnya dapat dengan mengadopsi berbagai peraturan, kebijakan dan program yang sesuai. Monitoring, evaluasi dan pengendalian terus-menerus terhadap mutu pendidikan tinggi juga menjadi upaya penting untuk mencapai perbaikan tanpa henti (continuous improvement).
Demikian uraian singkat tentang Fenomena Mutu Pendidikan Tinggi di Indonesia, semoga bermanfaat. Stay Relevant!
Instagram: @mutupendidikan
SPMI dan Generasi Masa Depan
Hasil sensus penduduk tahun 2022 telah dirilis oleh Badan Pusat Statistik pada akhir Februari, dan memberikan gambaran mengenai perubahan demografi jika dibandingkan tahun sebelumnya. Menariknya hasil sensus menunjukan bahwa sebagian besar penduduk di Indonesia banyak didominasi oleh generasi Z, yang perkiraan kelahirannya tahun 1997-2012.
Gen Z merupakan generasi yang kurang mengenal dunia serta benar-benar terasing dari keberadaan orang lain. Media sosial merupakan gambaran mengenai masa depan generasi ini. Media sosial juga menjadi jembatan atas keterasingan, karena semua orang dapat terhubung, berkomunikasi, dan berinteraksi.
O’Connor, Becker, dan Fewster (2018) dalam penelitiannya berjudul Tolerance of Ambiguity at Work Predicts Leadership, Job Performance, and Creativity, menemukan bahwa pekerja yang lebih muda menunjukkan kapasitas yang lebih rendah untuk mengatasi ambiguitas lingkungan dibandingkan dengan pekerja yang lebih tua.
Gen Z dilahirkan dan dibesarkan dalam pola pengasuhan yang terlalu protektif di tengah kondisi dunia yang serba tidak menentu. Resesi ekonomi, transformasi digital, invasi di beberapa negara, bencana alam, dan juga wabah penyakit. Ini yang kemudian menyebabkan di masa dewasa, Z menjadi kurang toleran terhadap ambiguitas lingkungan karena masa kanak-kanak yang terlalu terlindungi.
Selain itu melesatnya digitalisasi membuat karakter Gen Z yang senantiasa selalu terbuka dan tidak handal dalam menjaga privasi, sehingga memungkinkan mereka mudah labil karena menerima terpaan informasi dan kondisi yang cepat berubah dan serba acak.
Pemahaman mengenai karakteristik generasi masa depan tentu sangat penting dalam menentukan strategi Pendidikan, saat ini sebagian besar generasi Z memasuki usia sekolah. Karakter FOMO (Fear of Missing Out) yang dimiliki generasi Z menjadikan siswa terpacu untuk mengetahui berbagai hal dari sumber-sumber informasi yang tersebar dan mudah diakses saat ini.
Kompetensi tenaga pendidik mengenai akurasi tentu sangat dibutuhkan dalam menyaring berbagai informasi digital yang berkaitan mengenai pembelajaran. Selain itu upgrade ilmu juga sangat penting, mengingat kemudahan akses informasi di era digital sangat cepat dan luas.
Gen Z lahir dengan salah satu kelebihan mampu memahami dirinya sendiri, aktivitas berselancar di dunia maya merupakan bagian dari cara Gen Z memenuhi kebutuhan akan dirinya.
Dalam konteks pendidikan, memberikan kebebasan siswa menentukan cara belajarnya merupakan sebuah kebutuhan. Guru perlu untuk mampu melakukan personalisasi cara-cara belajar bagi setiap siswa, dan memberikan siswa lebih banyak kesempatan untuk mencari sumber belajar di luar aktivitas bersekolah.
Dalam konteks Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), Gen Z merupakan salah satu stakeholder utama yang harus dilayani. Lembaga Pendidikan perlu menyelami need & want Gen Z agar dapat membuat standar-standar pendidikan yang lebih sesuai dengan tuntutan mereka.
Survey harapan dan survey kepuasan merupakan tools penting bagi lembaga pendidikan untuk menyelami harapan-harapan Gen Z. Selanjutkan hasil survey dan evaluasi diri akan membantu penyusunan dokumen mutu SPMI yang lebih efektif dan efisien.
Demikian uraian singkat tentang SPMI dan Generasi Masa Depan, semoga bermanfaat.
Instagram: @mutupendidikan
Akreditasi PT vs Prodi, mana yang lebih Penting?
Akreditasi merupakan upaya pemerintah dalam memberikan standar pada kualitas perguruan tinggi. Secara dasar, akreditasi perguruan tinggi merupakan rata-rata dari akreditasi seluruh program studi yang ada dalam perguruan tinggi tersebut.
Akreditasi prodi mencakup seluruh sistem mutu manajemen pendidikan, misalnya sistem pembelajaran, kurikulum, hasil lulusan, dan sarana prasarana. Oleh karena itu, akreditasi pada program studi juga sangat penting untuk diketahui sebelum mahasiswa memilih jurusan yang akan diambil.
Karena akreditasi perguruan tinggi ini dapat menjadi perwakilan utama dalam menilai citra dari sebuah kampus atau perguruan tinggi. Semakin baik akreditasi sebuah perguruan tinggi tentu menjadi banyak incaran bagi para siswa/siswi yang hendak memilih perguruan tinggi.
Suatu kampus yang nilai akreditasinya bagus, tentu memiliki sistem pembelajaran yang setara dengan perkuliahan internasional. Hal ini turut menunjukkan kualitas pengajarnya sendiri.
Semakin tinggi akreditasi suatu perguruan tinggi maka semakin baik pula kualitas sistem pendidikannya. Jika Anda memilih prodi dengan akreditasi Unggul maka Anda akan terjamin untuk mendapatkan pendidikan dengan lingkungan yang bagus dan relevan.
Dalam penerimaan calon aparatur sipil negara, akreditasi perguruan tinggi menjadi salah satu syarat untuk mendaftar. Ditambah lagi, instansi-instansi pemerintah juga meminta persyaratan ijazah dengan minimal nilai akreditasi tertentu dalam proses seleksi.
Semakin baik akreditasi sebuah perguruan tinggi, maka hal ini menjadi peluang mendapatkan kuota beasiswa serta kerja sama dengan perusahaan dalam program magang bagi mahasiswa.
Karena dalam kasus terkait pekerjaan tertentu membutuhkan keahlian atau skill yang sangat kompeten, hal ini biasanya banyak dilihat dari Akreditasi dari sebuah program studi. Semakin baik akreditasinya tentu menjadikan nilai tambah bagi mahasiswa dengan prodi tersebut untuk dilirik sebuah perusahaan.
Kelayakan program studi dapat dilihat dari status akreditasinya yang mengacu pada standar nasional perguruan tinggi. Semakin baik nilai akreditasi maka prodi dianggap sukses mencetak lulusan yang memiliki kompetensi dalam bidangnya.
Dari segi akademik dan non-akademik, peringkat akreditasi pun ditujukan untuk melindungi mahasiswa dan kepentingan masyarakat yang terlibat (stakeholder).
Demikian sekilas informasi tentang Akreditasi PT vs Prodi, semoga bermanfaat.
Instagram: @mutupendidikan
“TQM, Kepemimpinan & Perubahan”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menginspirasi orang lain untuk membuat mereka totalitas, bersedia, dan sukarela berkomitmen untuk mencapai atau melebihi tujuan organisasi.
Menjadi pemimpin yang baik harus mempunyai kemampuan untuk menginspirasi dan memotivasi seseorang untuk membuat komitmen.
____________________________________
Power Point (PDF):
____________________________________
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menginspirasi orang lain untuk membuat mereka totalitas, bersedia, dan sukarela berkomitmen untuk mencapai atau melebihi tujuan organisasi.
Gaya kepemimpinan yang tepat dalam aturan Total Quality adalah partisipatif.
Pemimpin dapat membangun kepercayaan dengan menerapkan strategi berikut:
Karakteristik Kepemimpinan | Karakteristik Manajemen |
Strategik dan berorientasi pada Orang | Taktikal dan berorientasi pada Organisasi |
Menetapkan arah dan tujuan | Merencanakan dan Mengkordinasikan Kegiatan |
Memotivasi dan Menginspirasi Orang | Administratif dan Menjaga kelangsungan sistem |
Membentuk Prinsip | Merumuskan Prinsip |
Membangun Tim dan Mengembangkan Talenta mereka | Mengalokasikan dan Mendukung Sumber daya Manusia |
Mengembangkan Peluang Baru | Pemecahan Masalah |
Mempromosikan Inovasi dan penemuan baru | Memastikan Kesesuaian Standar dan prosedur |
Memberdayakan dan Membina Orang | Memerintah dan mengarahkan orang |
Perspektif Jangka Panjang | Merinci Jangka Pendek |
Untuk mempermudah perubahan dengan cara yang positif, pemimpin harus memiliki :
Mengelola Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Institusi Pendidikan memang tidak mudah. SPMI bukan hanya sekedar sistem dokumen. SPMI bukan hanya sekedar angka-angka. Lebih dari ini, SPMI yang berhasil adalah buah dari kepemimpinan yang handal.
Bagaimana info selanjutnya tentang kepemimpian? Silahkan diunduh slide power point (PDF) diatas.
Baca juga: Manajemen Perubahan
Demikian uraian singkat tentang TQM, Kepemimpinan & Perubahan. Semoga bermanfaat.
______________________________________
mutupendidikan.com
Follow Instagram: @mutupendidikan
Budaya Mutu yang Unggul merupakan tantangan terberat bagi Institusi Pendididikan (Perguruan Tinggi/ Sekolah/ Madrasah). Mampukah lembaga pendidikan membangun budaya mutu yang handal?
Membangun Budaya Mutu Pendidikan
Adalah sistem nilai organisasi (Lembaga Pendidikan) yang menciptakan lingkungan yang kondusif untuk keberlangsungan perbaikan mutu yang berkesinambungan. Budaya mutu terdiri dari nilai-nilai, tradisi, prosedur dan harapan tentang promosi mutu.
untuk membentuk suatu lingkungan organisasi (Lembaga Pendidikan) yang memiliki sistem nilai, tradisi, dan aturan-aturan yang mendukung untuk mencapai perbaikan mutu secara terus menerus.
Perubahan budaya merupakan salah satu tantangan paling sulit yang akan dihadapai oleh organisasi (Lembaga Pendidikan). Peran pimpinan puncak menjadi sangat penting. Kadang-kadang, budaya organisasi tidak bisa diubah tanpa perubahan dalam kepemimpinan. Perubahan budaya memerlukan dukungan, ide, dan kepemimpinan dari karyawan di semua tingkatan.
Membangun budaya mutu seperti membangun sebuah bangunan. Menurut Peter Scholtes, manajemen harus dimulai dengan mengembangkan pemahaman tentang “Hukum” dari perbaikan organisasi, yaitu:
Menurut Goetch & Davis, tahapan dalam melakukan perubahan / perbaikan budaya mutu dalam organisasi (Institusi Pendidikan), antara lain:
Demikian, semoga bermanfaat…
mutupendidikan.com
Dapatkan slideshare disini:
Pemeriksaan Psikologi dan Aplikasinya
Aplikasi pemeriksaan psikologi dapat diterapkan untuk berbagai bidang, seperti bidang pendidikan, bidang unit usaha /organisasi dan bidang klinis. Berikut beberapa contoh aplikasi:
Untuk penjelasan detailnya, silahkan di unduh pada tautan slideshare (ppt) diatas, demikian semoga bermanfaat.
Salam Hormat,
Admin,
mutupendidikan.com
Layanan Jasa Psikotes
>>> Informasi Tes Psikologi untuk Mutu Pendidikan <<<
Kata Kunci untuk penelusuran: tes psikotes untuk sma, hasil psikotes sma, biaya psikotes anak, konsultasi psikologi, biro psikologi jakarta, biro psikotes di surabaya, biro psikologi malang, contoh proposal psikotes, proposal psikotes sekolah, tempat tes psikotes di bandung, mutu pendidikan, power point materi, ppt
Bagaimana hubungan ISO 9000 dengan Total Quality?
Hubungan antara ISO 9000 dengan TQM merupakan topik yang patut dicari titik terangnya, karena setiap organisasi / institusi dapat menerapkan kedua hal tersebut (TQM dan ISO 9000) dalam waktu yang bersamaan.
Berikut slideshare yang kami sarikan dari Buku Quality Management dari David L. Goetsch.
Silahkan di unduh Slideshare file ppt berikut ini:
Hubungan ISO 9000 dengan Total Quality
Demikian semoga bermanfaat.
Salam Hormat,
admin
mutupendidikan.com
Six Sigma pertama kali diperkenalkan oleh Motorola pada tahun 1987 oleh seorang ahli teknik yang bernama Bill Smith. Program perbaikan Six Sigma mendapat dukungan sepenuhnya oleh Bob Galvin (CEO Motorola) sebagai Strategi untuk memperbaiki dan meningkatkan proses serta pengendalian kualitas di perusahaannya.
Metode Six Sigma mulai terkenal dan menjadi populer di seluruh dunia setelah CEO General Electric (GE) Jack Welch mempergunakannya sebagai Bisnis Strategi pada tahun 1995. Secara garis besar, Six Sigma adalah metodologi yang dipergunakan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan proses yang berkesinambungan atau terus menerus.
Baca juga: Quality Function Deployment
Six Sigma berasal dari kata SIX yang artinya enam (6) dan SIGMA yang merupakan satuan dari Standard Deviasi (dilambangkan dengan simbol σ). Six Sigma juga sering di simbolkan menjadi 6σ. Makin tinggi Sigma-nya, maka akan semakin baik pula kualitasnya. Semakin tinggi Sigma-nya semakin rendah pula tingkat kecacatan atau kegagalannya.
Konsep dasar dari Six Sigma sebenarnya merupakan gabungan Konsep TQM (Total Quality Management) dan Statistical Process Control (SPC). Kedua konsep tersebut berasal dari pemikiran-pemikiran para Guru seperti Deming, Ishikawa, Walter Shewhart dan Crosby. Selanjutnya, Six Sigma yang mulanya adalah sebuah metric berkembang menjadi sebuah metodologi dan saat ini sudah menjadi sebuah Sistem Manajemen.
Untuk memahami lebih dalam tentang metodologi Six Sigma, berikut dapat di unduh/ download ppt materi berikut ini:
Six Sigma & Perbaikan berkelanjutan
Demikian, semoga bermanfaat dan berkah selalu.
Salam Mutu,
mutupendidikan.com
Dapatkan Slideshare Budaya Mutu:
Silahkan di klik: Membangun Budaya Mutu
INFO PUBLIC TRAINING :
Silahkan di Klik : Public Training
Dapatkan informasi terkait: six sigma, tqm, spc, statistical process control, kaizen, training, pelatihan, workshop, lokakarya, bimtek, mutu, pendidikan, sekolah, madrasah, sma, smp, sd, ppt, power point
Lembaga Pendidikan (Perguruan Tinggi, Sekolah dan Madrasah) hendaknya membangun Formulir SPMI sebaik mungkin agar mendukung pencapaian Visi dan Misi Institusi secara efektif & Efisien
Secara garis besar Formulir SPMI memiliki manfaat sbb:
Bagaimana teknik menyusun formulir yang benar? Untuk lebih jelasnya, silahkan diunduh Slideshare berikut ini:
Pembuatan Formulir SPMI bag. 2
Demikian, semoga bermanfaat.
Hormat kami,
mutupendidikan.com
Silahkan di klik disini
Layanan Informasi