• 08123070905
  • mutupendidikan.info@gmail.com

Portal SPMI Terpadu: 7 Langkah Agar Menarik, Mudah Diakses dan Sistematis

SPMI dan DMS

Portal SPMI Terpadu: 7 Langkah Agar Menarik, Mudah Diakses dan Sistematis

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Instagram: @mutupendidikan

Pendahuluan

Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) berdasarkan regulasi merupakan elemen penting bagi perguruan tinggi di Indonesia dalam menjaga mutu pendidikan. Namun terkadang, jumlah item dokumen yang begitu banyak ragamnya, seperti kebijakan, dokumen PPEPP, Standar, SOP dan lain sebagainya, sering kali menjadi tantangan tersendiri. Pengguna dokumen, mulai dari pimpinan, dosen, , hingga staf karyawan, sering merasa “tersesat” dalam “rimba” dokumen yang tidak tersusun sistematis. Hal ini dapat menyebabkan frustrasi, hilangnya efisiensi, dan keputusan yang tidak akurat.

Portal SPMI terpadu diusulkan sebagai solusi alternatif untuk menyederhanakan akses terhadap dokumen. Dengan teknologi berbasis digital, portal ini memungkinkan semua dokumen tersaji secara sistematis dan mudah ditemukan oleh user (pengguna). Tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan, portal SPMI terpadu yang dirancang dengan baik, dapat menjadi alat navigasi yang intuitif, memastikan seluruh dokumen dapat ditemukan dalam hitungan detik.

Baca juga: Penguatan SPMI dengan 10 Peran Manajer ala Mintzberg

Menyusun Katalog yang Logis

Kunci utama agar dokumen mudah ditelusuri adalah menyusun struktur katalog yang logis. Pengelompokan dokumen berdasarkan kategori utama seperti kebijakan, pedoman PPEPP, Standar, SOP, dan formulir sangat membantu pengguna dalam memahami di mana mereka dapat menemukan informasi yang dibutuhkan. Setiap kategori sebaiknya dipecah lagi menjadi beberapa subkategori sesuai dengan bidang, fakultas atau unit kerja terkait.

Lebih lanjut, setiap dokumen harus diberi nama dokumen atau kode deskriptif. Misalnya, SOP yang berkaitan dengan evaluasi standar dapat diberi judul “SOP-EV-2025-01: Evaluasi Pemenuhan Standar Pendidikan.” Dengan nama yang jelas dan terstruktur, pengguna tidak hanya menghemat waktu, namun juga dapat dengan mudah mengenali fungsi dokumen hanya dari membaca judul saja.

Baca juga: Seni Merancang Mission Differentiation Perguruan Tinggi

Digitalisasi dan Sistem Pencarian

Portal SPMI yang efektif dan efisien, harus berbasis digital dengan fitur search (pencarian) canggih. Dengan teknologi berbasis cloud, dokumen akan dapat diakses dengan mudah dari mana saja dan kapan saja. Sistem pencarian berbasis keyword (kata kunci) mempermudah pengguna menemukan dokumen tertentu hanya dengan mengetik beberapa keyword terkait. Hal ini jelas sangat mengurangi waktu pencarian bila dibandingkan dengan metode manual.

Fitur pencarian lanjutan, seperti filter berdasarkan kategori dokumen, tanggal revisi, atau pihak yang bertanggung jawab, juga menjadi nilai tambah. Pengguna tidak perlu lagi menelusuri dokumen satu per satu, cukup gunakan filter untuk mendapatkan hasil yang relevan dalam hitungan detik. Teknologi ini juga dapat di setting agar dokumen terbaru selalu muncul dalam hasil pencarian.

Baca juga: Pola Pikir, Sikap, dan Perilaku: Pilar Utama Budaya Mutu SPMI

Pembuatan Peta Proses

Diagram alur atau peta proses adalah alat yang sangat berguna untuk memandu pengguna menavigasi dokumen atau perangkat SPMI. Peta proses dapat menunjukkan hubungan antara kebijakan, pedoman PPEPP, Standar, SOP, dan formulir. Misalnya, pengguna dapat memahami bahwa Kebijakan SPMI mengarahkan pada pedoman PPEPP, yang kemudian terhubung dengan Standar, SOP, Formulir dan seterusnya.

Dengan menambahkan hyperlink langsung (tautan yang bisa di klik) ke dokumen dalam peta proses, pengguna dapat mengakses dokumen yang relevan tanpa harus kembali ke menu utama. Pendekatan visual ini (infografis) tidak hanya mempercepat navigasi namun juga membantu pengguna memahami “big picture” konteks setiap dokumen dalam keseluruhan sistem SPMI.

Baca juga: SPMI Berbasis Pengetahuan: Aset Utama Perguruan Tinggi

Pentingnya Metadata dan Labelisasi

Agar memudahkan pencarian, setiap dokumen SPMI di portal harus dilengkapi dengan metadata yang jelas dan konsisten. Metadata ini mencakup informasi seperti kategori dokumen, tanggal revisi terakhir, pihak yang bertanggung jawab, dan deskripsi singkat. Labelisasi dokumen juga sangat penting, seperti menandai dokumen dengan tag tertentu seperti “Pendidikan”, “Penelitian,” “Evaluasi,” atau “Pengabdian.”

Dengan metadata dan labelisasi yang jelas dan konsisten, pengguna dapat dengan mudah memfilter dan mengurutkan dokumen sesuai dengan pencarian pengguna. Cara ini membantu dan memastikan bahwa dokumen tersaji dengan rapi dan relevan, bahkan, tidak menjadi masalah, ketika jumlah dokumen terus bertambah banyak seiring berjalannya waktu.

Baca juga: Kemalasan Sosial: Musuh Tersembunyi SPMI

Workshop, Pelatihan dan Dukungan Teknis

Sebaik apa pun portal SPMI dibuat, pengguna tetap memerlukan pelatihan dan dukungan teknis. Pelatihan (workshop) harus mencakup cara memakai fitur portal, mencari dokumen, dan memahami struktur katalog. Selain itu, perlu juga menyediakan video/ buku tutorial atau panduan teknis berbasis FAQ. Panduan ini akan sangat membantu, bagi pengguna yang baru pertama kali mengakses portal.

Dukungan teknis juga menjadi aspek penting. Sistem live chat, whatsapp atau email bantuan memastikan bahwa setiap kendala pengguna dapat segera ditangani. Dengan dukungan yang responsif, pengguna merasa lebih nyaman dalam menggunakan portal, sehingga memaksimalkan manfaatnya.

Baca juga: Transformasi SPMI: Komunikasi Internal sebagai Game-Changer

Evaluasi dan Pengembangan

Portal SPMI Terpadu, harus terus diperbarui dan dievaluasi secara berkala. Feedback dari pengguna menjadi kunci untuk mengetahui apa yang perlu diperbaiki atau disempurnakan. Contoh, jika banyak pengguna mengeluh kesulitan dalam menemukan dokumen tertentu, itu menjadi indikator perlunya penyempurnaan struktur katalog, tampilan visual atau fitur pencarian.

Selain itu, inovasi dan pengembangan portal SPMI terpadu dapat mencakup penambahan fitur baru, seperti notifikasi dokumen yang telah diperbarui atau integrasi dengan sistem informasi lainnya. Pendekatan ini memastikan bahwa portal SPMI tetap update, relevan dan mampu mengikuti kebutuhan perguruan tinggi yang terus berkembang.

Baca juga: Dari Visi ke Aksi: Kepemimpinan Transformasional dalam Menggerakkan SPMI

Penutup

Portal SPMI terpadu bukan hanya alat manajemen dokumen, namun juga bentuk investasi strategis untuk memastikan tercapainya mutu pendidikan tinggi. Dengan langkah-langkah yang sistematis, dari struktur katalog hingga evaluasi berkala, institusi akan dapat menyediakan akses yang mudah, efisien, dan ramah pengguna. Hasil yang diharapkan adalah peningkatan kinerja, penghematan waktu, dan yang terpenting, pelaksanaan SPMI yang lebih efektif di semua lini (unit kerja). Portal SPMI Terpadu, yang dirancang dengan baik bukan hanya membantu pengguna “keluar dari rimba dokumen,” tetapi juga membawa perguruan tinggi menuju budaya mutu yang berkelanjutan. Stay Relevant!

Baca juga: SPMI Tanpa Knowledge Management? Jurang Kegagalan!


Referensi

  1. Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan. (2024). Pedoman Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi Akademik. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
  2. OpenAI. (2023). ChatGPT [Large language model]. Diakses melalui https://openai.com/chatgpt
  3. Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
  4. Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2023). Organizational behavior (19th ed., Global ed.). Pearson.
  5. Sallis, E. (2002). Total quality management in education (3rd ed.). Kogan Page.
  6. Sonpedia Publishing Indonesia. (2024). Teori dan implementasi sistem informasi di berbagai bidang. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.

Oleh: Bagus Suminar, wakil ketua ICMI Orwil Jatim, dosen UHW Perbanas Surabaya, direktur mutupendidikan.com

Instagram: @mutupendidikan

Info Pelatihan Mutu Pendidikan

admin

MOTTO: Senantiasa bergerak dan berempati untuk menebar manfaat bagi Mutu Pendidikan di Indonesia

×

Layanan Informasi

× Hubungi Kami