Prosedur audit merupakan Langkah-langkah yang dilakukan oleh auditor untuk mendapatkan semua informasi mengenai kualitas serta informasi yang menjadi ruang lingkup dalam proses audit.
Melalui audit maka organisasi/lembaga Pendidikan dapat mengetahui kinerja serta efektivitas sistem manajemen dari pandangan yang tidak memihak, sehingga organisasi/lembaga Pendidikan dapat melakukan tindak lanjut atas suatu permasalahan internal yang terjadi dalam organisasi/lembaga Pendidikan.
Metode Audit Internal
Metode dalam audit mutu internal tentu harus mencakup pengamatan langsung terhadap proses, wawancara dengan orang yang relevan, dan pemeriksaan terhadap informasi yang terdokumentasi
Program Audit
Merupakan sebuah pengaturan yang dilakukan oleh satu atau lebih dari dua audit yang dilaksanakan pada waktu tertentu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan, sumber daya, dan budaya organisasi secara lebih spesifik.
Karakteristik Kegiatan Audit
Obyektif: tidak tergantung pada jenis organisasi/lembaga Pendidikan yang akan diaudit.
Sistematis: proses pemeriksaan dilakukan secara bertahap dan sesuai prosedur.
Bukti yang memadai: didapat melalui review dan mendokumentasikan setiap kejadian yang terjadi.
Kriteria: membuat acuan untuk menghubungkan antara pemeriksaan dengan bukti yang telah didapat.
Macam-Macam Metode Audit
Audit Kepatuhan (Complience) Merupakan audit yang berbasis pada ketentuan atau peraturan yang ada, dimana bukti-bukti audit dapat diperoleh apabila auditee melakukan pelanggaran terhadap peraturan/ketentuan.
System Based Audit (SBA) Merupakan metode audit yang berbasis sistem vertical dan horizontal, yang dilakukan dengan pendekatan evaluasi serta Analisa terhadap sistem serta proses dalam lingkup yang akan diaudit.
Risk Based Audit Merupakan metode audit yang lebih memfokuskan pada manajemen resiko dalam sebuah organisasi/lembaga Pendidikan, metode ini dilakukan dengan cara melakukan Analisa dari manajemen terendah hingga manajemen puncak.
Audit Around the Computer Merupakan metode audit yang memperlakukan computer sebagai black box, dimana metode ini hanya fokus pada input serta output dalam sebuah sistem aplikasi dalam komputer
Penyusunan Jadwal Audit
Hendaknaya sesuai dengan lingkup audit
Mencakup semua aspek pekerjaan dalam lingkup audit
Frekuensi audit tergantung pada status dan kepentingan audit (management risk)
Jadwal audit harus diinformasikan kepada teraudit/auditee
Opening Meeting
Pertemuan pembukaan yang dilakukan dengan agenda melakukan perkenalan, konfirmasi persetujuan, dan pemastian seluruh aktivitas audit sehingga diharapkan proses audit berjalan dengan lancar.
Tahapan Opening Meeting
Rapat dipimpin oleh ketua tim auditor
Rapat membahas tentang tujuan, ruang lingkup, metode, dan prosedur audit
Membuat kesepakatan mengenai jadwal audit
Mengkonfirmasi mengenai sumberdaya, kerahasiaan, fasilitas audit dan jadwal closing meeting
Menjelaskan klasifikasi masalah yang akan timbul
Daftar Pengecekan (Checklist)
Merupakan salah satu cara sederhana yang lazim digunakan untuk mengurangi kesalahan atau bahkan kegagalan yang dapat ditimbulkan oleh memori/perhatian manusia
Manfaat Adanya Daftar Pengecekan
Membantu proses perencanaan audit
Memberi panduan dalam wawancara yang sistematis
Memastikan kelancaran audit
Digunakan sebagai acuan dalam penyusunan laporan audit
Kunci Sukses Metode Audit
Lakukan kegiatan audit secara terencana
Gunakan daftar pengecekan (checklist) untuk menemukan fakta baru
Menemukan bukti/fakta dengan mengajukan pertannyaan secara sistematis
Mencocokan temuan fakta dengan bukti yang ada di lokasi
Dokumen SPMI sebagai acuan
Menjalin hubungan baik dengan auditee
Temuan tanpa bukti tidak bisa diaudit
Membandingkan SOP dengan Intruksi Kerja (IK)
Pilih satu dokumen (input, proses, output) dan bandingkan dengan kinerjanya
Mintalah tenaga pelaksana untuk menjelaskan proses operasionl apakah dijalankan dengan sesuai atau tidak
Metode Proses Audit
Wawancara, diskusi, dan konsultasi dengan penanggung jawab PIC
Menjelaskan kajiulang dokumen dengan catatan yang ada
Mengamati berlangsungnya pekerjaan tertentu
Mengkaji input, proses, dan output pekerjaan
Menguji sumberdaya dan fasilitas
Penting Untuk Dicek Auditor
Otoritas dan tangung jawab pekerjaan
Dokumen SPMI dan cara pengendalalianya
Pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman teraudit
Orang, piranti, sumber daya, dan fasilitas
Efisiensi dan efektivitas proses
Tindakan koreksi yang telah dilakukan
Pertemuan Pra Closing Meeting
Dipimpin oleh ketua tim auditor
Mengevaluasi temuan-temuan yang muncul
Mengevaluasi dan melakukan kajiulang hasil audit
Menentukan Tindakan yang akan dilakukan
Mengelompokan jenis temuan (KTS, observasi)
Mematikan laporan KTS telah dipersiapkan dengan benar
Menyiapkan dokumen draff laporan akhir
Tahapan Closing Meeting
Dibuka dan dipimpin oleh ketua tim auditor
Menyampaikan uncapan terimakasih kepada organisasi
Perkenalkan ulang anggota tim audit
Memberikan penjelasan singkat mengenai proses audit yang dilakukan
Presentasikan hasil temuan (kesesuaian, KTS, dan OB)
Mari kita berlatih praktek (bermain peran) sebagai pemimpin rapat:
Rapat Pembukan AMI (Opening Meeting)
Rapat Penutupan AMI (Closing Meeting)
Susunlah draf agenda rapat AMI (untuk opening meeting) di lembaga Anda, acara apa saja yang akan Anda susun?
Silakan berlatih bermain peran (role play) untuk membacakan agenda diatas dengan suara keras. Bayangkan Anda sedang dalam situasi rapat sesungguhnya (inner modelling).
Catatan:
Hanya untuk latihan, tidak perlu dikumpulkan.
Bila ada pertanyaan dapat memanfaatkan forum diskusi group WA
Quote hari ini
“There is no method but to be very intelligent”. – T. S. Eliot
Penutup
Alhamdulillah… Kita berhasil menyelesaikan topik Metode Audit. Mantab sekali… Yes! Mari kita rayakan….
Selingan teka-teki jenaka: Apa bedanya sepatu sama jengkol? Jawaban: Kalau sepatu disemir, kalau jengkol disemur 🙂
Catatan: Agar dapat membuka materi selanjutnya, silakan klik tombol hijau “tandai selesai” di bagian bawah.