Topik 2: Komunikasi Internal: Penentu Keberhasilan SPMI (Jum’at).
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Pendidikan Tinggi adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Dikdasmen adalah sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen dalam satuan pendidikan yang mencakup seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya untuk mencapai SNP.
Komunikasi internal adalah proses komunikasi yang terjadi dalam organisasi (lembaga pendidikan). Bentuk komunikasi ini terjadi antar pegawai, baik sebagai bawahan, sesama rekan, maupun atasan.
Komunikasi Internal memainkan peran yang sangat penting bagi keberhasilan implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI):
Komunikasi yang efektif dapat membantu membangun pemahaman bersama antara berbagai pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat dalam implementasi SPMI, seperti manajemen lembaga pendidikan, dosen, staf administrasi, dan mahasiswa.
Melalui komunikasi yang jelas dan terbuka, tujuan, proses, dan manfaat dari SPMI dapat dipahami dengan baik oleh semua pihak. Pemahaman bersama ini penting untuk menciptakan kesepakatan dan dukungan yang diperlukan dalam mengimplementasikan SPMI.
Komunikasi yang baik memungkinkan koordinasi yang efektif antara berbagai tim atau unit kerja yang terlibat dalam implementasi SPMI. Dengan berbagi informasi secara tepat waktu dan menyeluruh, tim dapat bekerja bersama secara sinergis, menghindari tumpang tindih, dan memastikan bahwa semua aspek SPMI tercakup dengan baik.
Baca juga: Peran Komunikasi Dalam SPMI
Komunikasi juga memungkinkan pemangku kepentingan (stakeholder) berbagi pengalaman, ide, dan sumber daya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas implementasi.
Komunikasi yang terbuka dan transparan memungkinkan adanya umpan balik yang berkelanjutan dalam implementasi SPMI. Pemangku kepentingan dapat saling memberikan masukan, saran, dan evaluasi terhadap upaya yang dilakukan.
Dengan adanya umpan balik ini, lembaga pendidikan dapat melakukan perbaikan berkelanjutan (kaizen) dalam sistem SPMI mereka, mengidentifikasi kelemahan atau hambatan, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Komunikasi yang baik dapat mendorong partisipasi aktif dari semua pihak yang terlibat dalam implementasi SPMI. Dengan menyediakan saluran komunikasi yang terbuka dan inklusif, lembaga pendidikan dapat mendorong pemangku kepentingan untuk berkontribusi, berbagi ide, dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait SPMI.
Partisipasi aktif ini penting untuk menciptakan iklim kerja yang kolaboratif dan menghasilkan keputusan yang lebih baik.
Komunikasi yang efektif dapat membantu membangun kepercayaan (trust) antara pemangku kepentingan dalam implementasi SPMI. Melalui komunikasi yang jujur, terbuka, dan konsisten, lembaga pendidikan dapat membuktikan komitmen mereka terhadap mutu pendidikan dan kesuksesan SPMI.
Kepercayaan yang terbangun melalui komunikasi yang baik dapat memperkuat kolaborasi, mengurangi resistensi terhadap perubahan, dan meningkatkan peluang keberhasilan implementasi SPMI.
Secara keseluruhan, komunikasi internal yang baik memainkan peran krusial dalam keberhasilan implementasi SPMI. Melalui komunikasi yang efektif, pemahaman bersama, koordinasi yang baik, umpan balik yang berkelanjutan, partisipasi aktif, dan kepercayaan dapat terbangun, sehingga memperkuat upaya meningkatkan mutu pendidikan melalui SPMI.
Catatan: Pertanyaan diatas hanya untuk latihan, jawablah terlebih dahulu sebelum melihat contoh jawaban di bawah ini.
“Dibalik SPMI yang unggul, didalamnya tentu ada ‘komunikasi internal’ yang unggul pula”
— Bagus Suminar (direktur Mutu Pendidikan)
Komunikasi Internal: Penentu Keberhasilan SPMI
Mengapa komunikasi internal penting bagi keberhasilan SPMI perguruan tinggi?
a) Untuk mempromosikan kegiatan sosial di kampus
b) Untuk meningkatkan kerjasama antara perguruan tinggi dan industri
c) Untuk memastikan pemahaman yang konsisten tentang dokumen SPMI dan prosedur pendukungnya
d) Untuk mengumpulkan dana dan sponsor dari pihak eksternal
Komunikasi internal memiliki peran penting dalam keberhasilan SPMI karena:
A. Memastikan kepatuhan terhadap regulasi pemerintah
B. Meningkatkan produktivitas individu
C. Memperkuat hubungan dengan pelanggan
D. Memfasilitasi kerjasama tim dan koordinasi yang efektif
Jawaban terbaik: Soal 1: c Soal 2: d
Yes! Yes!… Senang sekali topik ini bisa diikuti dengan baik. Semangat….yuk kita rayakan! 😍😍😍
Selingan teka-teki jenaka: Gajah apa yang belalainya pendek? Jawaban: Gajah pesek. 🙂
Catatan: Agar dapat membuka materi selanjutnya, silakan klik tombol hijau “tandai selesai” di bagian bawah.
Layanan Informasi