Jenis-Jenis Komunikasi Internal

Topik 3: Jenis-Jenis Komunikasi Internal (Jum’at).

SPMI & Jenis Komunikasi Internal

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Pendidikan Tinggi adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Dikdasmen adalah sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen dalam satuan pendidikan yang mencakup seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya untuk mencapai SNP.

Penting bagi pengelola SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) untuk mengenal dan mengoptimalkan Jenis-jenis Komunikasi Internal…

Dalam konteks Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), terdapat beberapa jenis komunikasi internal yang memiliki peran penting bagi keberhasilan implementasi.

Beberapa jenis komunikasi internal

1. Komunikasi antarmanusia (Interpersonal Communication)

Komunikasi antarmanusia terjadi antara individu-individu yang terlibat dalam SPMI, seperti dosen, staf administrasi, dan mahasiswa. Komunikasi ini memainkan peran penting dalam membangun pemahaman bersama, berbagi informasi, memberikan arahan, dan mendukung kolaborasi antara anggota tim SPMI.

Komunikasi interpersonal yang baik juga dapat membantu membangun hubungan yang positif dan memperkuat kepercayaan di antara anggota tim SPMI.

Membangun ketrampilan Komunikasi Antarmanusia

2. Komunikasi kelompok (Group Communication)

Komunikasi kelompok terjadi dalam konteks rapat tim, diskusi kelompok, atau pertemuan-pertemuan lainnya yang melibatkan beberapa individu yang terkait dengan SPMI.

Komunikasi kelompok memungkinkan pemangku kepentingan untuk berbagi ide, pemikiran, dan pengalaman mereka terkait SPMI.

Komunikasi kelompok juga memainkan peran penting dalam memfasilitasi pengambilan keputusan kolektif, memperkuat kolaborasi tim, dan mengidentifikasi solusi atau tindakan perbaikan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.

3. Komunikasi formal (Formal Communication)

Komunikasi formal merupakan saluran komunikasi resmi yang ditetapkan oleh lembaga pendidikan, seperti kebijakan, prosedur, atau arahan tertulis.

Dalam konteks SPMI, komunikasi formal dapat berupa kebijakan atau pedoman terkait pelaksanaan SPMI, instruksi tertulis, laporan hasil evaluasi, atau dokumen-dokumen terkait penetapan standar kualitas.

Komunikasi formal memainkan peran penting dalam menyampaikan informasi yang konsisten, mengarahkan tindakan, dan memberikan panduan bagi pemangku kepentingan terkait implementasi SPMI.

Ketrampilan auditor mutu internal Perguruan Tinggi
Komunikasi formal merupakan saluran komunikasi resmi yang ditetapkan oleh lembaga pendidikan, seperti kebijakan, prosedur, atau arahan tertulis.

4. Komunikasi nonformal (Informal Communication)

Komunikasi nonformal melibatkan pertukaran informasi yang tidak terstruktur secara resmi, seperti percakapan sehari-hari, pertemuan informal, atau saluran komunikasi informal lainnya.

Meskipun komunikasi nonformal mungkin tidak memiliki struktur resmi, tetapi mereka memainkan peran penting dalam memfasilitasi kolaborasi, berbagi informasi penting, dan membangun hubungan interpersonal yang kuat di antara anggota tim SPMI.

Komunikasi nonformal juga dapat membantu dalam mendapatkan wawasan, umpan balik, atau masukan yang tidak tercakup dalam saluran komunikasi formal.

5. Komunikasi lintas departemen (Cross-departmental Communication)

Implementasi SPMI melibatkan berbagai departemen atau unit kerja di lembaga pendidikan, seperti departemen akademik, departemen administrasi, atau departemen pengembangan kurikulum.

Komunikasi lintas departemen memainkan peran penting dalam mengkoordinasikan upaya antara departemen yang berbeda, memastikan informasi terkait SPMI dapat diteruskan dengan baik, dan meningkatkan pemahaman bersama tentang tujuan dan proses implementasi SPMI.

Komunikasi lintas departemen juga dapat memfasilitasi kolaborasi yang lebih efektif dalam rangka mencapai tujuan kualitas pendidikan yang diinginkan.

6. Kesimpulan

Secara keseluruhan, jenis-jenis komunikasi internal yang berbeda memainkan peran penting dalam keberhasilan implementasi SPMI.

Komunikasi internal memfasilitasi pemahaman bersama, koordinasi, kolaborasi, umpan balik, dan pemecahan masalah yang efektif di antara pemangku kepentingan yang terlibat, sehingga mendukung upaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui SPMI.

Pertanyaan

  1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi interpersonal, dan mengapa penting untuk hubungan antarmanusia?
  2. Bagaimana pengaruh komunikasi interpersonal (antarmanusia) terhadap keberhasilan SPMI?

Catatan: Pertanyaan diatas hanya untuk latihan, jawablah terlebih dahulu sebelum melihat contoh jawaban di bawah ini.

Contoh Jawaban:
  1. Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi, gagasan, perasaan, dan persepsi antara dua orang atau lebih. Ini sangat penting untuk hubungan antarmanusia karena memungkinkan manusia untuk memahami, terhubung, dan berinteraksi secara emosional, sosial, dan psikologis. Komunikasi interpersonal membantu membangun hubungan yang kuat, meningkatkan keterbukaan, dan mengurangi konflik.
  2. Pengaruh komunikasi interpersonal (antarmanusia) terhadap keberhasilan SPMI sangat signifikan. Komunikasi interpersonal yang efektif memastikan alur informasi yang jelas, meningkatkan keterlibatan seluruh anggota organisasi, membangun komitmen bersama, dan memperkuat budaya mutu. Dengan komunikasi interpersonal yang baik, visi, misi, dan tujuan SPMI dapat dipahami dengan baik, sehingga memungkinkan kolaborasi dan koordinasi yang optimal untuk mencapai kualitas yang diinginkan dalam SPMI.

Quote

“Silaturahmi itu meluaskan pikiran dan memperkaya sudut pandang. Dan salah satu dari sekian banyak pintu rezeki.”

Pesan Bijak

Materi Pelengkap:

Komunikasi Vertikal, Horizontal dan Diagonal

Komunikasi vertikal, horizontal, dan diagonal adalah tiga jenis umum dari aliran komunikasi dalam konteks organisasi.

Komunikasi Vertikal

Komunikasi vertikal terjadi antara tingkatan hierarki yang berbeda dalam struktur organisasi. Ini melibatkan aliran informasi dari atas ke bawah (komunikasi dari manajemen ke karyawan) dan dari bawah ke atas (komunikasi dari karyawan ke manajemen).

Tujuan utama komunikasi vertikal adalah memberikan arahan, informasi, umpan balik, dan koordinasi di antara tingkatan organisasi. Misalnya, manajer memberikan petunjuk kepada karyawan mengenai tugas yang harus dilakukan, sedangkan karyawan memberikan laporan kemajuan kepada manajer mereka.

Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal terjadi antara individu atau unit kerja yang setara dalam tingkatan organisasi yang sama. Ini adalah komunikasi antara rekan sekerja, departemen yang berbeda, atau kelompok kerja yang memiliki tanggung jawab yang serupa.

Tujuan komunikasi horizontal adalah untuk berbagi informasi, berkoordinasi, dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Contoh komunikasi horizontal termasuk rapat tim, kolaborasi proyek, atau pertukaran informasi antara departemen yang berbeda.

Komunikasi Diagonal

Komunikasi diagonal melintasi tingkatan hierarki dan unit kerja yang berbeda dalam organisasi. Ini adalah jenis komunikasi yang tidak mengikuti garis vertikal atau horizontal yang jelas.

Komunikasi diagonal sering terjadi ketika individu dari tingkatan yang berbeda atau unit kerja yang berbeda bekerja sama dalam proyek atau tugas tertentu. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi pertukaran informasi yang efektif dan kolaborasi antar kelompok yang berbeda dalam organisasi.

Komunikasi diagonal dapat membantu dalam mengatasi hambatan komunikasi vertikal atau horizontal yang mungkin ada dalam struktur organisasi.

Quote

“The most important thing in communication is hearing what isn’t said.”

Peter Drucker

Video:

https://youtu.be/-gxXXZwig2s

Unduh Materi Utama

Jenis-Jenis Komunikasi Internal

Materi Pelengkap


Latihan Soal

Salah satu manfaat utama komunikasi vertikal pada perguruan tinggi adalah:
a) Meningkatkan koordinasi antara fakultas dan program studi
b) Meningkatkan hubungan dengan masyarakat umum
c) Mengurangi kebutuhan untuk komunikasi antara dosen dan mahasiswa
d) Mempercepat proses penerimaan mahasiswa baru

Apa manfaat dari komunikasi diagonal yang efektif?
a. Meningkatkan hubungan antara atasan dan bawahan.
b. Mempercepat aliran informasi di dalam organisasi.
c. Meningkatkan kolaborasi dan inovasi antara departemen yang berbeda.
d. Membantu organisasi menghadapi persaingan eksternal.

Jawaban terbaik: Soal 1: a Soal 2: c


Penutup

Yes Mantap!… Gembira sekali topik ini bisa diikuti dengan baik. Semangat….yuk kita rayakan! Berlari kencang mengejar prestasi…🏃🏼🏃🏽🏃🏾🏃🏿🏃‍♂️🏃‍♀️

Mutu Pendidikan
SPMI Unggul dibangun melalui Komunikasi Internal yang Unggul

Selingan teka-teki jenaka: Apa perbedaan aksi dengan demo? Jawaban: Kalau aksi rodanya empat kalau demo rodanya tiga. 🙂

Catatan: Agar dapat membuka materi selanjutnya, silakan klik tombol hijau “tandai selesai” di bagian bawah.

×

Layanan Informasi

× Hubungi Kami