Data Informasi mengenai kondisi peserta didik sangat dibutuhkan untuk tercapainya tujuan dari konseling. Guna mengetahui karakter dari para siswa, salah satu cara yang bisa dilakukan dengan mengadakan tes kepribadian. Kepala Sekolah, pendidik, orang tua, konselor di sekolah sangat perlu untuk mengetahui informasi tentang peserta didiknya, hal ini bisa didapatkan dari tes kepribadian peserta didik tersebut.
Tes kepribadian (Personality Test) adalah penggunaan seperangkat alat tes yang disusun untuk mendeskripsikan bagaimana kecenderungan individu bertingkah laku. Tes kepribadian sebenarnya adalah deskripsi kualitatif dari kepribadian, bukannya deskripsi kuantitatif ( berdasarkan angka-angka). Kepribadian tidak dapat diukur, tetapi hanya dapat dideskripsikan. Untuk membantu mengenal kepribadian seseorang, alat tes kepribadian menggunakan bantuan berupa angka-angka dan kemudian hasilnya dideskripsikan ke dalam penjelasan kualitatif. Angka yang didapatkan seorang peserta pada tes kepribadian bukanlah angka sesungguhnya. Angka disini hanyalah sebagai fungsi alat bantu untuk mendeskripsikan kepribadian, misalnya individu X lebih kreatif dalam pekerjaannya dibandingkan dengan individu Y.
Personality Test atau Tes kepribadian adalah tes yang diadakan dengan tujuan mengungkap ciri-ciri khas seseorang yang umumnya bersifat lahiriah, seperti kreatifitas, gaya bicara, cara berbusana, nada suara, hobi / kegemaran, dll. Setiap individu memiliki kepribadian yang unik, sehingga tidak bisa dibandingkan dengan individu-individu lain dalam pendeskripsiannya. Kepribadian tidak mengandung unsur nilai seperti baik buruk, tinggi rendah, dan lain sebagainya.
Tes kepribadian bertujuan untuk mengungkap kecenderungan kepribadian seseorang. Ada banyak metode tes kepribadian, bisa berbentuk tes proyektif maupun tes non proyektif. Tes proyektif umumnya membutuhkan media khusus untuk memproyeksikan minat, perhatian, dorongan, perasaan, maupun sentimen. Media tes proyektif bisa berupa bercak tinta, kartu/gambar maupun kalimat. Contoh tes kepribadian adalah tes Rorschach, tes grafis, TAT/CAT/SAT, EPPS dan lain-lain.
Guna mempermudah pengukuran kepribadian, disusunlah suatu kriteria kepribadian dalam bentuk pengelompokan. Saat ini, dalam teori psikologi dikenal pengelompokan kepribadian yang disebut DSM atau Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders.
Nah bagaimana dengan kepribadian anak-didik kita? Perlukah dilakukan tes psikologi? Temukan jawaban pada artikel-artikel berikutnya.
Demikian, semoga bermanfaat.
admin,
mutupendidikan.com
Informasi Tes Psikologi untuk pengembangan Mutu Pendidikan
Menurut tinjauan sejumlah literatur, tes psikologi memiliki beberapa fungsi-fungsi. Tes Psikologi dapat memberikan data untuk membantu para siswa/ mahasiswa dalam meningkatkan penerimaan diri (self acceptance), pemahaman diri (self understanding), dan penilaian diri (self evaluation). Hasil yang diperoleh dari psikotes dapat digunakan siswa/ mahasiswa untuk meningkatkan persepsi dirinya secara optimal dan untuk mengembangkan kemampuan individu (eksplorasi) dalam beberapa bidang tertentu. Tes psikologi (psikotes) berfungsi dalam banyak hal yang meliputi fungsi memprediksi, fungsi memperkuat, serta fungsi meyakinkan para siswa.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tes psikologis memiliki berbagai fungsi, diantaranya untuk evaluasi, klasifikasi, deskripsi, menguji hipotesis, juga berfungsi untuk seleksi. Semua fungsi-fungsi diatas dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar dan untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan karir di masa yang akan datang.
Demikian semoga bermanfaat.
admin,
mutupendidikan.com
Informasi Tes Psikologi untuk pengembangan Mutu Pendidikan
Berikut kami upload/unggah materi pelatihan pengenalan pembuatan SOP di kampus UIN Malang yang diselenggarakan tgl 11 Agustus 2015.
Silahkan di unduh disini:
Materi Pelatihan Pengenalan Pembuatan SOP
Salam hormat,
www.mutupendidikan.com
Assalamu'alaikum...