Dalam era kompetitif saat ini, masing-masing lembaga pendidikan sudah harus memperhatikan kualitas layanan yang disajikan kepada stakeholder. Kualitas layanan dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan Pelayanan Prima (service excellence). Kegiatan pelayanan prima dapat dilatih pada segenap dosen/guru/ tenaga kependidikan, misalnya bagaimana menyapa, menyambut, menerima, melayani segenap stakeholder yang ada.
Sulitkah mengimplementasikan kegiatan pelayanan Prima? Untuk lebih jelasnya, bagi kawan-kawan yang berminat silahkan diunduh Slideshare berikut ini:
Pelayanan Prima Institusi Pendidikan 2
Demikian semoga bermanfaat.
Salam hangat,
admin,
www.mutupendidikan.com
Pelatihan & Pendampingan
Silahkan kontak bagian Customer Service kami
Apakah perbedaan standar ISO 9001:2008 dengan standar terbaru ISO 9001:2015?
Berikut dapat diunduh matrik korelasi yang menampilkan kedua standar tersebut:
Perbedaan ISO 9001 versi 2008 dan versi 2015
Demikian, semoga bermanfaat.
Salam mutu,
mutupendidikan.com
Pelatihan, Pendampingan & Bimtek
Teman-teman Penjaminan Mutu Pendidikan,
Tujuan penjaminan mutu Perguruan Tinggi adalah memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan (continuous improvement), yang dijalankan oleh suatu perguruan tinggi secara internal untuk mewujudkan visi dan misinya, serta memenuhi kebutuhan stakeholders melalui penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi.
Untuk mencapai tujuan diatas, diperlukan kepemimpinan, prinsip-prinsip dan kiat-kiat sukses. Untuk mengenal hal tersebut, silahkan diunduh file Slideshare berikut ini:
Prinsip dan Kiat Sukses Pengembangan SPMI
Demikian, semoga bermanfaat.
Hormat kami,
mutupendidikan.com
Pelatihan & Pendampingan
Yth., Para Aktivis Mutu Pendidikan di tempat,
Asslkm. Wr. Wb.,
Setiap Institusi Pendidikan diwajibkan untuk menyusun standar Sarana Prasarana. Dalam prakteknya, mengelola fasilitas SarPras ternyata tidak mudah. Dibutuhkan tool yang handal agar SarPras yang ada di institusi pendidikan (Kampus/Sekolah), dapat dikelola sedemikian rupa sehingga nyaman, rapi, tertib, bersih, tertata dll. Salah satu tool yang dirasa cukup efektif adalah Program Tata Graha 5 S, tertarik untuk mengetahuinya?
Silahkan diunduh pada tautan berikut ini:
Salam hormat & Semangat.
mutupendidikan.com
Pelatihan & Pendampingan
Hubungi Customer Service kami disini
Dear Penggerak SPMI yang berbahagia, salam mutu….
Berikut kami sertakan bahan check list untuk memonitor pelaksanaan Audit Mutu Internal SPMI untuk Perguruan Tinggi/Sekolah/ Madrasah. Dengan adanya check list ini, Ketua Tim Audit/ auditor, dapat mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dilaksanakan pada saat rapat pembukaan audit (opening meeting) maupun disaat pelaksanaan kegiatan audit. Score penilaian menggunakaan angka 0, 1 atau 2. Bila nilainya 0 atau 1 berarti masih perlu dilakukan tindakan perbaikan.
Check-list tersebut silahkan diunduh disini:
Checklist Pelaksanaan Audit Mutu Internal AMI SPMI
Hormat kami,
mutupendidikan.com
Pelatihan & Pendampingan
Hubungi Customer Service kami disini
Berikut Tautan (link) Youtube untuk terkait program pengembangan SPMI di SD, SMP dan SMA
Pendampingan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Demikian, sekilas informasi, semoga bermanfaat.
Salam mutu,
admin,
mutupendidikan.com
Pelatihan & Pendampingan
Hubungi Customer Service kami disini
Big Picture MODEL SPMI ini insyaAllah akan sangat membantu. Dengan mengikuti alur PDCA dalam model ini, kita akan mudah untuk mengembangkan SPMI maupun SPMP. Model ini dapat pula diterapkan tidak hanya di Perguruan tinggi, dapat pula di implementasikan di SMA, SMP maupun Pendidikan SD.
Meletakkan Standar, sasaran serta proses yang dibutuhkan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan spesifikasi. Melakukan
Implementasi proses sesuai standar yang telah ditetapkan.
Memantau dan mengevaluasi proses/ standar dan hasil terhadap sasaran dan spesifikasi dan melaporkan hasilnya.
Menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan. Ini berarti juga meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses/standar untuk memperbaikinya sebelum implementasi berikutnya.
Manual SPMI pada dasarnya berkaitan dengan pentahapan mengelolaan standar melalui mekanisme PDCA (Kaizen):
Demikian sekilas info tentang Model SPMI, PDCA dan Manual PPEPP.
Selamat berkarya, tetap semangat & Salam Mutu…
admin,
mutupendidikan.com
Pelatihan & Pendampingan
Untuk mendapatkan bahan Slideshare tentang SPMI silahkan di kunjungi tautan berikut ini:
Lembaga Pendidikan sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mengidentifikasi masalah, baik melalui audit internal/eksternal, tinjauan manajemen, survey kepuasan maupun analisis data. Namun setelah masalah berhasil diidentifikasikan, tindak-lanjutnya lemah, tidak tuntas dan tidak bernilai tambah. Inilah problem terbesar SPMI selama ini.
Untuk itu, peran dan komitmen pimpinan PT/ Kepala Sekolah untuk fokus pada upaya perbaikan perlu ditingkatkan. Pimpinan perlu mengawal terus agar upaya perbaikan dapat dilakukan dengan tuntas, mampu menyentuh akar masalah, sehingga temuan tersebut tidak terulang lagi di masa yang akan datang, namun sekali lagi, hal ini tentu tidak mudah.
Untuk informasi lebih lengkat tentang Audit Mutu Internal, silahkan di akses tautan berikut ini:
>>> Audit Mutu Internal SPMI <<<<
Demikian, semoga bermanfaat dan salam mutu
Admin,
mutupendidikan.com
Data Informasi mengenai kondisi peserta didik sangat dibutuhkan untuk tercapainya tujuan dari konseling. Guna mengetahui karakter dari para siswa, salah satu cara yang bisa dilakukan dengan mengadakan tes kepribadian. Kepala Sekolah, pendidik, orang tua, konselor di sekolah sangat perlu untuk mengetahui informasi tentang peserta didiknya, hal ini bisa didapatkan dari tes kepribadian peserta didik tersebut.
Tes kepribadian (Personality Test) adalah penggunaan seperangkat alat tes yang disusun untuk mendeskripsikan bagaimana kecenderungan individu bertingkah laku. Tes kepribadian sebenarnya adalah deskripsi kualitatif dari kepribadian, bukannya deskripsi kuantitatif ( berdasarkan angka-angka). Kepribadian tidak dapat diukur, tetapi hanya dapat dideskripsikan. Untuk membantu mengenal kepribadian seseorang, alat tes kepribadian menggunakan bantuan berupa angka-angka dan kemudian hasilnya dideskripsikan ke dalam penjelasan kualitatif. Angka yang didapatkan seorang peserta pada tes kepribadian bukanlah angka sesungguhnya. Angka disini hanyalah sebagai fungsi alat bantu untuk mendeskripsikan kepribadian, misalnya individu X lebih kreatif dalam pekerjaannya dibandingkan dengan individu Y.
Personality Test atau Tes kepribadian adalah tes yang diadakan dengan tujuan mengungkap ciri-ciri khas seseorang yang umumnya bersifat lahiriah, seperti kreatifitas, gaya bicara, cara berbusana, nada suara, hobi / kegemaran, dll. Setiap individu memiliki kepribadian yang unik, sehingga tidak bisa dibandingkan dengan individu-individu lain dalam pendeskripsiannya. Kepribadian tidak mengandung unsur nilai seperti baik buruk, tinggi rendah, dan lain sebagainya.
Tes kepribadian bertujuan untuk mengungkap kecenderungan kepribadian seseorang. Ada banyak metode tes kepribadian, bisa berbentuk tes proyektif maupun tes non proyektif. Tes proyektif umumnya membutuhkan media khusus untuk memproyeksikan minat, perhatian, dorongan, perasaan, maupun sentimen. Media tes proyektif bisa berupa bercak tinta, kartu/gambar maupun kalimat. Contoh tes kepribadian adalah tes Rorschach, tes grafis, TAT/CAT/SAT, EPPS dan lain-lain.
Guna mempermudah pengukuran kepribadian, disusunlah suatu kriteria kepribadian dalam bentuk pengelompokan. Saat ini, dalam teori psikologi dikenal pengelompokan kepribadian yang disebut DSM atau Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders.
Nah bagaimana dengan kepribadian anak-didik kita? Perlukah dilakukan tes psikologi? Temukan jawaban pada artikel-artikel berikutnya.
Demikian, semoga bermanfaat.
admin,
mutupendidikan.com
Informasi Tes Psikologi untuk pengembangan Mutu Pendidikan
Menurut tinjauan sejumlah literatur, tes psikologi memiliki beberapa fungsi-fungsi. Tes Psikologi dapat memberikan data untuk membantu para siswa/ mahasiswa dalam meningkatkan penerimaan diri (self acceptance), pemahaman diri (self understanding), dan penilaian diri (self evaluation). Hasil yang diperoleh dari psikotes dapat digunakan siswa/ mahasiswa untuk meningkatkan persepsi dirinya secara optimal dan untuk mengembangkan kemampuan individu (eksplorasi) dalam beberapa bidang tertentu. Tes psikologi (psikotes) berfungsi dalam banyak hal yang meliputi fungsi memprediksi, fungsi memperkuat, serta fungsi meyakinkan para siswa.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tes psikologis memiliki berbagai fungsi, diantaranya untuk evaluasi, klasifikasi, deskripsi, menguji hipotesis, juga berfungsi untuk seleksi. Semua fungsi-fungsi diatas dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar dan untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan karir di masa yang akan datang.
Demikian semoga bermanfaat.
admin,
mutupendidikan.com
Informasi Tes Psikologi untuk pengembangan Mutu Pendidikan
VISI MUTU PENDIDIKAN:
Menjadi partner aktif bagi Perguruan Tinggi/ Sekolah/ Madrasah di Indonesia dalam membangun Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang efektif dan efisien
Copyright © 2021 - mutupendidikan.com